Pembimbing
dr.Ardyasih, Sp.PD
Oleh :
Aristya Ika Wardani, S.Ked
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
RHEUM ATOID ARTRITIS
Definisi
Rheumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit autoimun yang
ditandai oleh inflamasi sistemik kronik dan proresif, dimana
sendi merupakan target utama.
Epidemiologi
Tahun 2012, prevalensi penduduk dunia yang mengidap RA
sebanyak 0,5 1 %. Angka prevalensi RA di Amerika mencapai
0,6%, dengan 1,06% nya adalah wanita (dua kali lipat dari laki-
laki, yaitu 0,61%).
(Gibofsky, 2012)
ETIOLOGI
Penyebab RA masih belum diketahui
Dikemukakan bahwa RA mungkin merupakan manifestasi dari respon
terhadap agen infeksi dalam berbagai genetik dan lingkungan yang
rentan.
Kemungkinan agen penyebab yaitu, termasuk virus Mycoplasma,
Epstein-Barr (EBV), cytomegalovirus, parvovirus, dan virus rubella.
(Braunwald et al, 2008)
Faktor genetik
Hubungan HLA class II histocompatibility antigen, DRB1-9 beta chain (HLA-
DRB1)
Gen ini berperan penting dalam resorpsi tulang pada RA.
Berperan dalam terapi RA karena aktivitas enzim seperti
methylenetetrahydrofolate reductase dan thiopurine methyltransferase
untuk metabolisme methoraxate dan azathioprine ditentukan oleh faktor
genetik. (Suarjana, 2009)
FAKTOR RESIKO
Stadium sinovitis
Terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai
hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat bergerak
maupun istirahat, bengkak dan kekakuan.
Stadium destruksi
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan
sinovial terjadi juga pada jaringan sekitarnya yang ditandai
adanya kontraksi tendon.
Stadium deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan
berulang kali, deformitas dan gangguan fungsi secara
menetap.
(AHRQ, 2008).
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesa
Laboratorium
Radiologi
MRI
Gambaran
Artritis Reumatoid Gout Osteoartritis
Radiologi
Intermitten, tidak
Soft tissue swelling Periartrikular, simetris Esentrik, tophi
sejelas yang lain
Subluksasi Ya Tidak biasa Kadang-kadang
Menurun di
Mineralisasi Baik Baik
periartrikular
Kadang-kadang
Kalsifikasi Tidak Tidak
Baik hingga
Celah sendi Menyempit Menyempit
Punched out
dengan garis
Ya, pada
intraartikular
sklerotik
Menjalar ke tepi
Produksi tulang Tidak Ya
korteks
Kaki,
pergelangan
Lokasi Proksimal ke distal Distal ke proksimal
kaki, tangan dan
siku
Seagull appearance
Karakteristik yang Pembentukan
Poliartrikular pada sendi
membedakan kristal
interfalangeal
PENATALAKSANAAN
NON FARMAKOLOGI
1. Berhenti merokok
2. Memelihara aktivitas fisik
3. Melakukan diet sehat
4. Menjaga berat badan agar tetap ideal
5. Istirahat
6. okupasi dan terapi fisik
7. Alat pembantu dan adaptif
8. Terapi puasa
9. Suplementasi asam lemak esensial
10. Terapi spa dan latihan
11. Suplementasi minyak ikan (cod liver oil) sebagai NSAID-
sparing agent
FARMAKOLOGI
1. Aspirin dan semua golongan obat-obatan antiinflamasi
nonsteroid (OAINS)
2. Glukokortikoid
Steroid dengan prednisone dengan dosis kurang 10 mg/hari.
3. Pemberian DMARD harus mempertimbangkan aspek :
Hidroksiklor-okuin (Plaquenil), klorokuin fosfat
Methorexate (MTX)
sulfasalazin
Azathioprine(Imuran)
cyclosporine
4. Terapi Kombinasi
5. Emas
6. Penatalaksanaan bedah
KOMPLIKASI
Anemia
Kanker
Cardiac
Penyakit tulang belakang leher (cervical spine disease)
Gangguan mata
Pembentukan fistula
Peningkatan infeksi
Deformitas sendi tangan
Deformitas sendi lainnya
Komplikasi pernafasan
Nodul rheumatoid
Vaskulitis
PROGNOSIS