Anda di halaman 1dari 39

STRUCTURE

Presentasi Kasus Poli


OSTEOARTHRITIS GENU

Presentan : Ghea Sugiharti


Pembimbing : dr. Suryadi Sp.S (K)
PENDAHULUAN

Suatu kelainan sendi kronis dimana terjadi proses pelemahan dan disintegrasi
dari tulang rawan sendi yang disertai dengan pertumbuhan tulang dan tulang
rawan baru pada sendi, sehingga fungsi sendi berkurang bahkan sampai hilang

Proses degeneratif pada sendi, dapat mengenai satu atau lebih


sendi
DEFINISI

DEFINISI

Berasal dari kata Yunani, yaitu osteo yang berarti tulang, arthro
yaitu sendi dan itis berarti radang atau inflamasi

American College of Rheumatology Sekumpulan kondisi heterogen


yang berujung pada gejala dan tanda pada sendi yang berhubungan dengan defek
integritas pada kartilago sendi, juga perubahan terkait dengan tulang pada ruang sendi
KLASIFIKASI

Primer :

Idiopati
k
Non
traumati
k

Sekund
er :
Trauma
Mechan
ical
misalign
ment
EPIDEMIOLOGI

Penyebab utama disabilitas pada lansia

40% penduduk lansia dunia akan menderita OA, dari jumlah tersebut 80% mengalami
keterbatasan gerak sendi (WHO)

Biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun

Bisa terjadi pada pria dan wanita, tetapi pria bisa terkena pada usia yang lebih muda

Prevalensi di Indonesia cukup tinggi yaitu 5% pada usia > 40 tahun, 30% pada usia 40- 60
tahun, dan 65% pada usia > 61 tahun
ANATOMI

Sendi lutut dibentuk oleh tulang femur, tulang tibia, tulang fibula, dan tulang
patella

Fungsi stabilisasi pasif dilakukan oleh ligamen. Ligamen-ligamen yang terdapat


pada sendi lutut adalah ligamen cruciatum dan ligamen collateral

Tulang-tulang pembentuk sendi dihubungkan satu dengan lainnya oleh


kapsula artikularis

Lapisan luar kapsula artikularis (lamina fibrosa) merupakan struktur penting


yang mengikat tulang-tulang pembentuk sendi dan dapat menahan regangan
yang kuat

Lapisan dalam kapsula artikularis (lamina synovial) dibentuk oleh membran


synovial yang mensekresikan cairan sinovial

Kapsul sendi lutut termasuk jaringan fibrosus yang avascular sehingga jika
cedera sulit proses penyembuhan
FAKTOR
RESIKO
Usia

Obesitas

Trauma

Pekerjaan

Displasia sendi

Riwayat

keluarga
PATOFISIOLOG
I

Ju-Ryoung Kim et al.Therapeutics In Osteoarthritis Based On An Understanding Of Its Molecular Pathogenesis. Int. j. mol. Sci.
2018
GEJALA KLINIS
Nodus Heberden
Spur dari tulang yang
membentuk
pada aspek dorsal dari sendi Nyeri
interfalangeal distal dari jari-jari Tumpul
Dieksaserbasi oleh penggunaan sendi
dan dihilangkan dengan istirahat
Kekakuan pagi hari dan umumnya < 1 jam
Nyeri tekan terlokalisir
Sepanjang garis
sendi degenerasinya (Pasien
dengan ciri klasik)

Keterbatasan ROM
Saat penyakit sudah lanjut

Bow-legged
Tidak patognomonik

(a)
A N A M N ESI
S
Adanya
Sendi terasa kaku dan
pembengkakan/peradan
nyeri apabila digerakkan gan pada persendiaan

N yeri sendi terus-


menerus atau hilang Persendian yang
timbul, terutama sakit berwarna
apabila bergerak atau kemerahan
menahan beban

Kelelahan yang Kesulitan


menyertai rasa sakit menggunakan
pada persendiaan persendiaan

Bunyi pada setiap


Perubahan bentuk
persendiaan
(krepitus). tulang
PEMERIKSAAN
FISIK

Dapat ditemukan ketegangan lokal dan pembengkakan jaringan tulang


atau
jaringan lunak.
Krepitus tulang (sensasi tulang bergesekan dengan tulang, yang
ditimbulkan
gerakan sendi) merupakan karakteristik osteoartritis.

Pada perabaan dapat dirasakan peningkatan suhu pada sendi.

Otot-otot sekitar sendi yang atrofi dapat terjadi karena tidak digunakan
atau karena hambatan reflek dari kontraksi otot.
Pada tingkat lanjut, dapat terjadi deformitas berat, hipertrofi
(pembesaran)
tulang, subluksasi, dan keterbatasan pergerakan sendi.
TES
PROVOKASI

M c M urray Anterior Drawer Test


Test
(ligamen cruciatum
(lesi meniscus) lutut)
Terdengar bunyi “klek‟ atau
teraba sewaktu lutut Tes drawer (+) →
diluruskan terdorong lebih dari
→ meniskus medial atau normal
bagian posteriornya robek.
TES
PROVOKASI

Lachman
Posterior D rawer Test
Test, Lutut fleksi dalam sudut 300,
tungkai diputar secara
eksternal. Satu tangan
Tibia didorong kearah pemeriksa menstabilkan tungkai
belakang. bawah, tangan yang lain
memegang bagian proksimal dari
tulang tibia, kemudian
digerakkan ke arah anterior.
TES PROVOKAS I

•Apley Compression Test


•Robeknya meniscus Apley D istraction Test
•Berbaring tengkurap, tungkai bawah Bedakan lesi meniskal
ditekukkan pada sendi lutut, kemudian atau ligamental
lakukan penekanan pada tumit pasien, D istraksi pada sendi lutut,
dilanjutkan endorotasi dan eksorotasi tungkai bawah endorotasi
•Nyeri di samping medial atau lateral garis dan eksorotasi kemudian
persendian lutut di fiksasi
•→ lesi meniskus medial dan lateral Nyeri → lesi di ligamen
RADIOLOGI
DIAGNOSIS
T he A merican C ollege of
Rheumatology
Klinis dan Laboratorium Klinis dan Radiologi Klinis

Nyeri lutut + minimal 5 dari 9 : Nyeri lutut + minimal 1 dari 3 : Nyeri lutut + minimal 3 dari 6 :
• Umur > 50 tahun • Umur > 50 tahun a. Umur > 50 tahun
• Stiffness. < 30 menit a. Stiffness < 30 menit b.stiffness < 30 menit
• Krepitasi b.Krepitasi + osteofit c. krepitasi
• Nyeri pada tulang d.nyeri pada tulang
• Pelebaran tulang e. pelebaran tulang
• Tidak hangat pada perabaan f. tidak hangat pada perabaan
• LED < 40mm/jam
• Rheumatoid factor
<1:40

• Cairansinovial:jernih,

viscous, leukosit <2000/mm3


D IFFER E N T IA L
D IA G N O S IS

Nekrosis Avaskular

Athropati inflamatorik

Poliarthritis Jari - Jari

Hiperostosis Skeletal

Idiopatik
TATALAKSAN
A

Farmakologi
• Edukasi s • Joint replacement
• Terapi fisik • Osteotomy
• Analgetik • Knee joint
• D iet/penurunan
• Kortikosteroid distraction
BB lokal, sistemik • Arthroscopic
• Kondroprotektif
dan biologik
Non Pembedaha
farmakologis n

Hegmann KT, Merryweather A, Thiese MS, Kendall R, Garg A, Kapellusch J, et al. Median Nerve Symptoms, Signs, and Electrodiagnostic Abnormalities Among Working Adults. JAAOS-Journal of the American Academy of Orthopaedic Surgeons. 2018;26(16):576-
84.
FARMAKOLOGIS

Analgetik Injeksi
articular

Parasetamo Steroi
l d
NSAID (COX 1, C OX Asam
2) hyaluronat

Hegmann KT, Merryweather A, Thiese MS, Kendall R, Garg A, Kapellusch J, et al. Median Nerve Symptoms, Signs, and Electrodiagnostic Abnormalities Among Working Adults. JAAOS-Journal of the American Academy of Orthopaedic Surgeons. 2018;26(16):576-
84.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIENIDENTITAS PASIEN LAPORAN KASUS

Nama : Ny. R
Umur : 63 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Semarang
Agama : Isalm
Tanggal Periksa : 24 Mei 2023
No. CM : C972451
LAPORAN KASUS
DAFTAR MASALAHIDENTITAS PASIEN

No Masalah Aktif Tanggal Masalah Pasif Tanggal

1 Knee Pain → 4 24/05/2023

2 Morning Stiffness → 4 24/05/2023

3 Limitation of ROM → 4 24/05/2023

4 Osteoarthritis genu bilateral 24/05/2023


LAPORAN KASUS
ANAMNESIS IDENTITAS PASIEN
Keluhan Utama : Nyeri pada pergelangan tangan

Onset : ± 4 bulan sebelum masuk rumah sakit


Lokasi : Kedua lutut

Kualitas : nyri terasa tumpul pada lutut kanan dan kiri


Kuantitas : aktvitas sehari hari mandiri, naamun terganggu kaarena nyeri

Faktor memperberat : banyak bergerak atau berjalan jauh

Faktor memperingan : minum obat dan istirahat

Gejala penyerta :kaku pada pagi hari atau setelah dalam posisi berdiam lama
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS IDENTITAS PASIEN
Kronologis

4 bulan SMRS, pasien mengeluh sering merasakan nyeri pada kedua lutut. Nyeri dirasakan tumpul, pasien
merasa tidak nyaman saat berjalan di sekitar lutut terutama ketika beraktifitas, nyeri hanya terasa pada lutut dan
tidak dirasakan menjalar. Pada pagi hari saat hendak beraktivitas pasien mengeluh kedua lutut terasa kaku sehingga
sulit digerakkan. Rasa kaku pada kedua lutut dirasakan dirasakan muncul bersamaan dengan timbulnya rasa nyeri
pada kedua lutut. Rasa kaku pada kedua lutut muncul terutama pada pagi hari dan setelah pasien dalam posisi
duduk yang lama. Pasien mengatakan nyeri berkurang dengan istirahat dan minum obat dari warung.

2 minggu SMRS, nyeri pada lutut dirasakan semakin memberat terutama jika pasien berjalan jauh, berdiri lama,
bangun dari posisi jongkok, dan beraktifitas. Rasa nyeri dan kaku semakin memberat saat pagi hari,berlangsung
selama kurang dari 15 enit, nyeri tidak membaik dengan beristirahat atau minum obat warung. Saat ini pasien
mengeluhkan gerakan lutut diakui tidak seleluasa dulu. Karena dirasakan sangat mengganggu aktivitas sehari hari,
pasien kemudian berobat ke poli RSDK.
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS IDENTITAS PASIEN
Riwayat Penyakit Dahulu

- Riwayat jatuh atau trauma (-)


- Riwayat diabetes (-)
- Riwayat darah tinggi (-)
- Riwayat demam (-)
- Riwayat nyeri pada persendian-persendian lain (-)

Riwayat Penyakit Keluarga

• Tidak ada anggota keluarga yang sakit serupa.

Riwayat Sosial Ekonomi

Penderita seorang Ibu Rumah Tangga, memiliki 2 orang anak yang sudah mandiri, dan 4 orang cucu. Tanggungan
pengobatan : BPJS, Kesan : sosial ekonomi cukup
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN FISIKIDENTITAS PASIEN
Keadaan Umum : Tampak nyeri
Kesadaran : Compos mentis, GCS E4M6V5 = 15

Tanda-tanda Vital
● Frekuensi nadi : 86 x/menit, reguler, isi & tegangan cukup
● Tekanan darah : 115/80 mmHg
● Frekuensi Napas : 20 x/menit
● Suhu : 36,6 oC
● NPRS : 4-5
PEMERIKSAAN FISIK
Status Internus
Kepala Mesosefal
Mata Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
Tenggorokan Faring hiperemis (-)
Leher simetris, pembesaran kelenjar limfe (-), JVP tidak meningkat
Dada
Jantung bunyi jantung I, II normal; bising (-), gallop (-)

Paru sonor, suara dasar : vesikuler, suara tambahan : ronkhi -/-, wheezing -/-

Perut supel, bising usus (+) normal, hepar/lien tidak teraba

Ekstremitas edema (-), turgor cukup


LAPORAN KASUS

IDENTITAS
PEMERIKSAAN FISIK PASIEN
Status Neurologis
Kesadaran : Compos mentis, GCS E4M6V5 = 15
Kepala : mesosefal, nyeri tekan (-), simetris (+), pulsasi (-)
Mata : pupil bulat isokor, Ø 3 mm / 3 mm, refleks cahaya +/+
Nervi kraniales : dalam batas normal
Leher : kaku kuduk (-)
Motorik Sup Inf
Gerakan +/+ +/+
Kekuatan 555/555 555/555
Tonus N/N N/N
Trofi Eu/Eu Eu/Eu
R.Fisiologis ++/++ ++/++
R.Patologis -/- -/-
Klonus : -/-
Sensibilitas : dalam batas normal
Vegetatif : dbn
PEMERIKSAAN TAMBAHAN

REGIO G E N U

Dextra Sinistra

Krepitasi - -

Tes Kompresi Apley +

Tes Distraksi Apley - -

Dorongan Vagus - -

Dorongan Valgus - -
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN TAMBAHAN

S TAT U S L O K A L I S G E N U

Dextra Sinistra

INSPEKSI

Tanda Pembengkakan - -

Bentuk Valgus

Deformitas - -

PA L PA S I

Nyeri tekan patella + +

PERKUSI

Krepitus - -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
IDENTITAS
HASIL X Foto Genue Dextra et Sinistra
PASIEN

Kesan : Gambaran OA
Genu grade III pada genu
dextra et sinistra (Kellgren
Lawrence)
DIAGNOSIS KERJA
IDENTITAS PASIEN

1. Diagnosis Klinis :

- Nyeri pada kedua lutut

- Morning stifness

- Keterbatasan ROM sendi lutut


Diagnosis Topis :
- Kartilago dan kompartmen sendi lutut
Diagnosis Etiologis :
- OA Genu Bilateral
RENCANA AWAL IDENTITAS PASIEN
IpDx : Foto rontgen genu Ap/Lateral dextra et sinistra
IpTx : Fisioterapi
• Meloxicam 15 mg/12 jam po
• Gabapentin 100mg/12 jam po
• Ranitidin 150mg/12 jam po
• B1 (100mg), B6(200mg), B2(200mg) 1 tab/24 jam po
IpMx : ROM, NPRS
IpEx :
• Menjelaskan tentang penyakit, program selaaanjutnya, dan tatalaksana

Prognosis:
Ad Vitam: ad bonam
Ad sanam: dubia ad bonam
Ad fungsionam: dubia ad bonam
IDENTITAS
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
KONTROL I (16 januari 2023)

S Nyeri lutut sedikit berkurang dengan obat

O KU : baik, GCS E4M6V5 = 15 Mata : pupil bulat isokor, Ø 3 mm / 3 mm, refleks cahaya +/+
TD: 125/80 mmHg Leher : kaku kuduk (-)
N : 82 x/menit Nervi kraniales : dbn
RR : 18 x/menit Motorik : dbn
T: 36,5°C Sensibilitas : dbn
NPRS : 3-4 Vegetatif : dbn

A OA genue bilateral

Tx Meloxicam 15 mg/12 jam (po)


Gabapentin 100mg/12 jam (po)
Diazepam 2 mg/12 jam (po)
Glucosamine 500 mg/8 jam (po)
Ranitidin 150 mg/12 jam (po)
B1 (100mg) B6 (200mg) B12 (200g) 1 tab/24 jam (po)

Mx ROM, VAS, defisit neurologis

Ex Menjelaskan penyakit, program selanjutnya, dan tatalaksana


CATATAN PERKEMBANGAN
IDENTITAS PASIEN
KONTROL ke 4 (24 Maret 2023)
S Nyeri masih dirasakan, namun sudah sangat berkurang

O KU : baik, GCS E4M6V5 = Mata : pupil bulat isokor, Ø 3 mm / 3 mm, refleks cahaya +/+
15 Leher : kaku kuduk (-)
TD: 110/80 mmHg Nervi kraniales : dbn
N : 77 x/menit Motorik : dbn
RR : 18x/menit Sensibilitas : dbn
T: 36,5°C Vegetatif : dbn
NPRS : 2-3

A OA Genue Bilateral
Tx Meloxicam 15mg/12 jam po
Gabapentin 100 mg/12 jam po
Diazepam 2 mg/12 jam po
Glucosamin 500mg/12 jam po
Ranitidin 150mg/12jam po
Vitamin B1B6B12 1tab/12jam po

Mx NPRS

Ex Mengurangi aktvitas yang akan memperberat dapat memperberat kondisi.


Menggunakan bebat di pergelangan tangan saat aktivitas
16 Desember 2022 16 Januari 2023 24 Mei 2023

S: N yeri dan kaku S: N yeri masih dirasakan, namun sudah


S : N yeri dan kaku kedua
berkurang O : KU Baik, berkurang
lutut O : KU Baik,
C omposmentis O : KU Baik, C omposmentis
C omposmentis
TD : 120/80, HR : 82, RR : TD : 110/80, HR 77 x/m RR 18 x/m, T
TD : 120/70, HR : 75,
18, T : 36.6 C ,NPRS : 3-4 : 36.5 C ,NPRS : 2-3
RR : 18, T : 36.5 C ,NPRS :
St. Internus : dalam batas St. Internus : dalam batas normal St.
3-4
normal St. N euro : dalam batas N eurologis : dalam batas normal
St. Internus : dalam batas
normal A : O A Genu Bilateral
normal St. N euro : dalam
X -foto Genu : Gambaran O A P : Fisioterapi
batas normal Genu
A : O A Genu Bilateral Meloxicam 15 mg/12
A : O A Genu Bilateral jam (po)
P : X -foto Genu D x et
P: Fisioterapi Glucosamine 500 mg/8
Sin Fisioterapi Meloxicam 15 jam (po)
Meloxicam 15 mg/12 mg/12 jam (po) Ranitidin 150 mg/12 jam (po)
jam (po)
Glucosamine 500 B1B6B12 1 tab/24 jam (po)
Ranitidin 150 mg/12 jam mg/8 jam (po) Gabapentin 300mg/12 jam po
(po) B1B6B12 1 tab/24 Ranitidin 150 mg/12 jam
jam (po) (po) B1B6B12 1 tab/24 jam
(po)
Gabapentin 300mg/12 jam po
Decision making
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai