Suatu kelainan sendi kronis dimana terjadi proses pelemahan dan disintegrasi
dari tulang rawan sendi yang disertai dengan pertumbuhan tulang dan tulang
rawan baru pada sendi, sehingga fungsi sendi berkurang bahkan sampai hilang
DEFINISI
Berasal dari kata Yunani, yaitu osteo yang berarti tulang, arthro
yaitu sendi dan itis berarti radang atau inflamasi
Primer :
Idiopati
k
Non
traumati
k
Sekund
er :
Trauma
Mechan
ical
misalign
ment
EPIDEMIOLOGI
40% penduduk lansia dunia akan menderita OA, dari jumlah tersebut 80% mengalami
keterbatasan gerak sendi (WHO)
Bisa terjadi pada pria dan wanita, tetapi pria bisa terkena pada usia yang lebih muda
Prevalensi di Indonesia cukup tinggi yaitu 5% pada usia > 40 tahun, 30% pada usia 40- 60
tahun, dan 65% pada usia > 61 tahun
ANATOMI
Sendi lutut dibentuk oleh tulang femur, tulang tibia, tulang fibula, dan tulang
patella
Kapsul sendi lutut termasuk jaringan fibrosus yang avascular sehingga jika
cedera sulit proses penyembuhan
FAKTOR
RESIKO
Usia
Obesitas
Trauma
Pekerjaan
Displasia sendi
Riwayat
keluarga
PATOFISIOLOG
I
Ju-Ryoung Kim et al.Therapeutics In Osteoarthritis Based On An Understanding Of Its Molecular Pathogenesis. Int. j. mol. Sci.
2018
GEJALA KLINIS
Nodus Heberden
Spur dari tulang yang
membentuk
pada aspek dorsal dari sendi Nyeri
interfalangeal distal dari jari-jari Tumpul
Dieksaserbasi oleh penggunaan sendi
dan dihilangkan dengan istirahat
Kekakuan pagi hari dan umumnya < 1 jam
Nyeri tekan terlokalisir
Sepanjang garis
sendi degenerasinya (Pasien
dengan ciri klasik)
Keterbatasan ROM
Saat penyakit sudah lanjut
Bow-legged
Tidak patognomonik
(a)
A N A M N ESI
S
Adanya
Sendi terasa kaku dan
pembengkakan/peradan
nyeri apabila digerakkan gan pada persendiaan
Otot-otot sekitar sendi yang atrofi dapat terjadi karena tidak digunakan
atau karena hambatan reflek dari kontraksi otot.
Pada tingkat lanjut, dapat terjadi deformitas berat, hipertrofi
(pembesaran)
tulang, subluksasi, dan keterbatasan pergerakan sendi.
TES
PROVOKASI
Lachman
Posterior D rawer Test
Test, Lutut fleksi dalam sudut 300,
tungkai diputar secara
eksternal. Satu tangan
Tibia didorong kearah pemeriksa menstabilkan tungkai
belakang. bawah, tangan yang lain
memegang bagian proksimal dari
tulang tibia, kemudian
digerakkan ke arah anterior.
TES PROVOKAS I
Nyeri lutut + minimal 5 dari 9 : Nyeri lutut + minimal 1 dari 3 : Nyeri lutut + minimal 3 dari 6 :
• Umur > 50 tahun • Umur > 50 tahun a. Umur > 50 tahun
• Stiffness. < 30 menit a. Stiffness < 30 menit b.stiffness < 30 menit
• Krepitasi b.Krepitasi + osteofit c. krepitasi
• Nyeri pada tulang d.nyeri pada tulang
• Pelebaran tulang e. pelebaran tulang
• Tidak hangat pada perabaan f. tidak hangat pada perabaan
• LED < 40mm/jam
• Rheumatoid factor
<1:40
• Cairansinovial:jernih,
Nekrosis Avaskular
Athropati inflamatorik
Hiperostosis Skeletal
Idiopatik
TATALAKSAN
A
Farmakologi
• Edukasi s • Joint replacement
• Terapi fisik • Osteotomy
• Analgetik • Knee joint
• D iet/penurunan
• Kortikosteroid distraction
BB lokal, sistemik • Arthroscopic
• Kondroprotektif
dan biologik
Non Pembedaha
farmakologis n
Hegmann KT, Merryweather A, Thiese MS, Kendall R, Garg A, Kapellusch J, et al. Median Nerve Symptoms, Signs, and Electrodiagnostic Abnormalities Among Working Adults. JAAOS-Journal of the American Academy of Orthopaedic Surgeons. 2018;26(16):576-
84.
FARMAKOLOGIS
Analgetik Injeksi
articular
Parasetamo Steroi
l d
NSAID (COX 1, C OX Asam
2) hyaluronat
Hegmann KT, Merryweather A, Thiese MS, Kendall R, Garg A, Kapellusch J, et al. Median Nerve Symptoms, Signs, and Electrodiagnostic Abnormalities Among Working Adults. JAAOS-Journal of the American Academy of Orthopaedic Surgeons. 2018;26(16):576-
84.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIENIDENTITAS PASIEN LAPORAN KASUS
Nama : Ny. R
Umur : 63 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Semarang
Agama : Isalm
Tanggal Periksa : 24 Mei 2023
No. CM : C972451
LAPORAN KASUS
DAFTAR MASALAHIDENTITAS PASIEN
Gejala penyerta :kaku pada pagi hari atau setelah dalam posisi berdiam lama
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS IDENTITAS PASIEN
Kronologis
4 bulan SMRS, pasien mengeluh sering merasakan nyeri pada kedua lutut. Nyeri dirasakan tumpul, pasien
merasa tidak nyaman saat berjalan di sekitar lutut terutama ketika beraktifitas, nyeri hanya terasa pada lutut dan
tidak dirasakan menjalar. Pada pagi hari saat hendak beraktivitas pasien mengeluh kedua lutut terasa kaku sehingga
sulit digerakkan. Rasa kaku pada kedua lutut dirasakan dirasakan muncul bersamaan dengan timbulnya rasa nyeri
pada kedua lutut. Rasa kaku pada kedua lutut muncul terutama pada pagi hari dan setelah pasien dalam posisi
duduk yang lama. Pasien mengatakan nyeri berkurang dengan istirahat dan minum obat dari warung.
2 minggu SMRS, nyeri pada lutut dirasakan semakin memberat terutama jika pasien berjalan jauh, berdiri lama,
bangun dari posisi jongkok, dan beraktifitas. Rasa nyeri dan kaku semakin memberat saat pagi hari,berlangsung
selama kurang dari 15 enit, nyeri tidak membaik dengan beristirahat atau minum obat warung. Saat ini pasien
mengeluhkan gerakan lutut diakui tidak seleluasa dulu. Karena dirasakan sangat mengganggu aktivitas sehari hari,
pasien kemudian berobat ke poli RSDK.
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS IDENTITAS PASIEN
Riwayat Penyakit Dahulu
Penderita seorang Ibu Rumah Tangga, memiliki 2 orang anak yang sudah mandiri, dan 4 orang cucu. Tanggungan
pengobatan : BPJS, Kesan : sosial ekonomi cukup
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN FISIKIDENTITAS PASIEN
Keadaan Umum : Tampak nyeri
Kesadaran : Compos mentis, GCS E4M6V5 = 15
Tanda-tanda Vital
● Frekuensi nadi : 86 x/menit, reguler, isi & tegangan cukup
● Tekanan darah : 115/80 mmHg
● Frekuensi Napas : 20 x/menit
● Suhu : 36,6 oC
● NPRS : 4-5
PEMERIKSAAN FISIK
Status Internus
Kepala Mesosefal
Mata Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
Tenggorokan Faring hiperemis (-)
Leher simetris, pembesaran kelenjar limfe (-), JVP tidak meningkat
Dada
Jantung bunyi jantung I, II normal; bising (-), gallop (-)
Paru sonor, suara dasar : vesikuler, suara tambahan : ronkhi -/-, wheezing -/-
IDENTITAS
PEMERIKSAAN FISIK PASIEN
Status Neurologis
Kesadaran : Compos mentis, GCS E4M6V5 = 15
Kepala : mesosefal, nyeri tekan (-), simetris (+), pulsasi (-)
Mata : pupil bulat isokor, Ø 3 mm / 3 mm, refleks cahaya +/+
Nervi kraniales : dalam batas normal
Leher : kaku kuduk (-)
Motorik Sup Inf
Gerakan +/+ +/+
Kekuatan 555/555 555/555
Tonus N/N N/N
Trofi Eu/Eu Eu/Eu
R.Fisiologis ++/++ ++/++
R.Patologis -/- -/-
Klonus : -/-
Sensibilitas : dalam batas normal
Vegetatif : dbn
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
REGIO G E N U
Dextra Sinistra
Krepitasi - -
Dorongan Vagus - -
Dorongan Valgus - -
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
S TAT U S L O K A L I S G E N U
Dextra Sinistra
INSPEKSI
Tanda Pembengkakan - -
Bentuk Valgus
Deformitas - -
PA L PA S I
PERKUSI
Krepitus - -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
IDENTITAS
HASIL X Foto Genue Dextra et Sinistra
PASIEN
Kesan : Gambaran OA
Genu grade III pada genu
dextra et sinistra (Kellgren
Lawrence)
DIAGNOSIS KERJA
IDENTITAS PASIEN
1. Diagnosis Klinis :
- Morning stifness
Prognosis:
Ad Vitam: ad bonam
Ad sanam: dubia ad bonam
Ad fungsionam: dubia ad bonam
IDENTITAS
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
KONTROL I (16 januari 2023)
O KU : baik, GCS E4M6V5 = 15 Mata : pupil bulat isokor, Ø 3 mm / 3 mm, refleks cahaya +/+
TD: 125/80 mmHg Leher : kaku kuduk (-)
N : 82 x/menit Nervi kraniales : dbn
RR : 18 x/menit Motorik : dbn
T: 36,5°C Sensibilitas : dbn
NPRS : 3-4 Vegetatif : dbn
A OA genue bilateral
O KU : baik, GCS E4M6V5 = Mata : pupil bulat isokor, Ø 3 mm / 3 mm, refleks cahaya +/+
15 Leher : kaku kuduk (-)
TD: 110/80 mmHg Nervi kraniales : dbn
N : 77 x/menit Motorik : dbn
RR : 18x/menit Sensibilitas : dbn
T: 36,5°C Vegetatif : dbn
NPRS : 2-3
A OA Genue Bilateral
Tx Meloxicam 15mg/12 jam po
Gabapentin 100 mg/12 jam po
Diazepam 2 mg/12 jam po
Glucosamin 500mg/12 jam po
Ranitidin 150mg/12jam po
Vitamin B1B6B12 1tab/12jam po
Mx NPRS