Anda di halaman 1dari 38

Arthritis, Osteoarthritis,

Osteoporosis
Reza Deni Romansyah 030001600128
SKENARIO KASUS

Laki-laki 35 th datang ke poliklinik ortopedi dengan keluhan utama nyeri lutut dan
jalannya pincang. 6 bulan SMRS pasien terjatuh dari motor, cedera pada lutut kiri
disertai dengan nyeri dan sulit untuk digerakkan. Pasien dibawa ke dukun patah tetapi
kaena situasi pandemik baru 6 bulan dibawa ke poliklinik ortopedi.
Analisis masalah
Anamnesis tambahan:
• Nyeri sudah dirasakan sejak kapan?
• Apakah nyerinya menjalar?
• Apakah nyeri dirasakan terus menerus atau hilang timbul?
• Apakah nyeri semakin memberat?
• Apakah ada hal yang memperberat atau memperingan nyeri?
• Bagaimana posisi saat jatuh dari motor 6 bulan yang lalu?
• Bagaimana bentuk cedera lutut yang dialami 6 bulan yang lalu? Patah tulang atau tidak?
• Riwayat penyakit sistemik lainnya? (hipertensi, diabetes, hiperurisemia)
• Riwayat penyakit dahulu?
• Riwayat penyakit keluarga?
Pemeriksaan fisik tambahan:
• Pemeriksaan tanda vital
Pemeriksaan/tes khusus:
• Pemeriksaan antropometri (IMT?) • McMurray test
• Lachman test
• Evaluasi cara berjalan • Anterior/posterior drawer test
• Pivot shift test
• Pemeriksaan status generalis
• Pemeriksaan status lokalis (genu sinistra)
(Look, feel, move) Anjuran pemeriksaan
• Kemerahan? Udem? penunjang:
• Perubahan bentuk sendi? • Pemeriksaan darah rutin
• LED
• Atrofi otot ipsilateral? • CRP
• Nyeri tekan pada sendi dan tepi tulang? • Rheumatoid Factor
• MRI
• Hambatan gerak sendi? Krepitasi?
Tatalaksana pada kasus
• Edukasi tentang penyakitnya
• Kontrol nyeri dengan Acetaminophen/NSAIDs
• Rujuk ke dokter Sp.OT Untuk tatalaksana lebih lanjut (artroplasi/arthrodesis)
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI

Osteoporosis adalah penyakit


tulang sistemik yang ditandai
dengan penurunan densitas
massa tulang sehingga rapuh
dan mudah patah.
Etiologi
• Proses penuaan
• Hiperparatiroid
• Anoreksia
• Malabsorpsi
• Hipertiroid
• Penurunan hormon
Epidemiologi
• Osteoporosis fraktur  1/3 wanita dan 1/5 pria
• 70%  >80 tahun
• Orang yang tinggal di negara equator <<< orang yang
tinggal jauh dari equator
Etiologi
• Proses penuaan
• Hiperparatiroid
• Anoreksia
• Malabsorpsi
• Hipertiroid
• Penurunan hormon
Faktor Risiko
 Berjenis kelamin wanita, terutama setelah menopause

 Memiliki keluarga dengan riwayat osteoporosis

 Mengalami kekurangan vitamin D dan kalsium

 Mengalami gangguan hormonal dan penyakit tertentu, seperti penyakit Crohn


atau malabsorbsi
 Mengonsumsi obat kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama

 Mengalami kecanduan alkohol

 Merokok
PATOGENESIS
• Persendiaan terasa kaku dan nyeri apabila digerakkan (pagi hari)
• Peradangan pada sendi, kemerahan
ANAMNESIS • Nyeri sendi terutama saat menanggung beban
• Krepitus
• Perubahan bentuk tulang

DIAGNOSIS • Antropometri

PF • Gaya berjalan
• Deformitas tulang
• Nyeri Palpasi

• DPL
• Pemeriksaan biokimia tulang : kalsium total serum, ion kalsium,
PP fosfat urin
• X-ray :gambaran lusen, penipisan korteks, trabekulasi
• Pemeriksaa densitas massa tulang
TATALAKSANA
• Melakukan pemberian obat obat antara lain hormon pengganti (estrogen dan progesteron
dosis rendah), kalsitriol, kalsitonin, bisfosfonat, raloxifen,
• Pemberian nutrisi seperti kalsium
• Senam beban
• Bila telah teriadi fraktur maka perlu diperhatikan penyuluhan untuk kegiatan hidup sehari-
hari, terapi rehabililasi medis dan terapi bedah
KOMPLIKASI
- Fraktur predisposisi (tersering pada vertebra torakolumbal, kolum femoris,
intertrokanter fraktur colles)

- Kifosis

- Penururnan tinggi badan

- Tubuh lebih rapuh dan dan sangat lemah (penurunan kualitas hidup)
PENCEGAHAN
• Cukupi asupan kalsium (usia produkti 1000mg/hari, lasian 1200mg/ hari atau 2
gelas susu)
• Cukupi asupan vit.D
• Hindari rokok dan alcohol
• Tes dini osteoporosis bila ada factor genetik
OSTEOARTHRITIS
DEFINISI

(OA) adalah penyakit degenerative


akibat kegagalan sendi yang
bersifat kronis dan menyerang
sendi
Etiologi
• Umur
• Jenis kelamin
• Genetik
• Suku
• Kegemukan
PATOGENESIS
FAKTOR RISIKO

• Unmodifiable: Riwayat keluarga, jenis kelamin (menopause >45 tahun),


usia, kelainan bawaan pada tulang/sendi

• Modifiable:
• Obesitas
• Hiperaktivitas fisik
• Kurangnya olahraga dan kelemahan otot
• Trauma/cedera sendi
• Merokok
• Hipertensi, hiperurisemia
• Diet
Diagnosis
Anamnesis
● Persendiaan terasa kaku dan nyeri apabila digerakkan. Pada mulanya hanya terjadi pagi hari, tetapi apabila
dibiarkan akan bertambah buruk dan menimbulkan rasa sakit setiap melakuka gerakan tertentu, terutama pada waktu
menopang berat badan, namun bisa membaik bila diistirahatkan. Kaku sendi pada OA tidak lebih dari 15-30 menit dan
timbul istirahat beberapa saat misalnya setelah bangun tidur
● pembengkakan/peradangan pada persendiaan  bisa pada salah satu tulang sendi atau lebih
● Nyeri sendi terus-menerus atau hilang timbul
● Persendian yang sakit berwarna kemerah-merahan
● Kelelahan yang menyertai rasa sakit pada persendiaan
● Kesulitan menggunakan persendiaan
● Bunyi pada setiap persendiaan (krepitus)  tidak menimbulkan rasa nyeri, hanya rasa tidak nyaman pada setiap
persendiaan (umumnya tulang lutut)
● Perubahan bentuk tulang  jaringan tulang rawan yang semakin rusak, tulang mulai berubah bentuk dan meradang,
menimbulakan rasa sait yang amat sangat.
Pemeriksaan Fisik

● ketegangan lokal dan pembengkakan jaringan tulang


atau jaringan lunak.
● Krepitus tulang (sensasi tulang bergesekan dengan
tulang, yang ditimbulkan gerakan sendi) merupakan • LOOK  Edema, kemerahan
karakteristik osteoartritis.
● Pada perabaan  peningkatan suhu pada sendi. • FEEL Nyeri, hangat, kaku
● Otot-otot sekitar sendi yang atrofi dapat terjadi karena
tidak digunakan atau karena hambatan reflek dari • MOVE  ROM terbatas
kontraksi otot.
● Pada tingkat lanjut osteoartritis  deformitas berat
( misal pada osteoartritis lutut, kaki menjadi berbentuk
O atau X), hipertrofi (pembesaran) tulang, subluksasi,
dan kehilangan pergerakan sendi (Range of
Motion,ROM).
Pemeriksaan Penunjang
● Blood test  Normal
● Xray
- marginal osteophytes,
- joint space narrowing,
- subchondral sclerosis,
- and cysts
● MRI earlier stages (jarang digunakan)
● USG synovial inflammation, effusion, and osteophytes
TATA LAKSANA
• Tujuan pengobatan untuk mengurangi gejala dan mencegah terjadinya
kontraktur atau artrofi otot.

• Simptomatik : OAINS : ibuprofen, naproxen

• Operatif : arthroscopic debridement, joint debridement, dekompresi tulang,


osteotomy dan artroplasti
PENCEGAHAN
• Mengurangi BB
• Istirahat/ proteksi terhadap sendi yang terkena
• Olahraga
• Nyeri dapat dikurangi dengan kompres hangat
KOMPLIKASI
- Osteonekrosis

- Bursitis

- Arthropati mikrokristal (sendi lutus dan tangan)

- Ulkus peptikum (OAINS jangka panjang

- Penurunan kualitas hidup


ARTHRITIS
DEFINISI

Arthritis
adalah suatu penyakit inflamasi
kronis yang ditandai dengan
pembengkakan dan nyeri sendi
FAKTOR RISIKO
• Usia
• Obesitas
• Riwayat melakukan aktifitas berat
• Peradangan monoarticular (malam hari)
• Nyeri berdenyut
ANAMNESIS •

Nyeri hebat saat terjadi peningkatan suhu
Demam, menggigi
• Peradangan umumnya di ibu jari

• Bengkak pada sendi


• Tenderness DIAGNOSIS
PF •

Kemerahan
Nyeri
• Terhambatnya pergerakan sendi

• DPL
• X-ray ->menilai hilangnya tulang rawan,penyempitan
PP celah sendi, simetri, bone spur
• Aspirasi sendi -> untuk menyingkirkan artritis lainnya
FARMAKOLOGI
• NSAID
Farmakologi
• Kolkisin : oral → tidak dianjurkan pada penderita yang onset serangannya
>36 jam
 Pemberian : dimulai dengan loading dosis sebesar 1,2 mg dan diikuti dengan
0,6 mg satu jam kemudian sebagai profilaksis diberikan 12 jam kemudian dan
dilanjutkan sampai serangan artritis gout akut berhenti (dosis maksimal
kolkisin 2mg per hari)
FARMAKOLOGI
• Kortikosteroid : Satu / dua sendi kecil yang terserang sebaiknya menggunakan
kortikosteroid oral, namun jika sendi yang terserang adalah sendi besar,
disarankan pemberian kortikosteroid intraartikular.
 Kortikosteroid oral dapat diberikan seperti : prednison 0,5 mg/kg/hari dengan
lama pemberian 5 - 10 hari / 2 - 5 hari dengan dosis penuh kemudian di
tappering off selama 7 - 10 hari
• Allopurinol 100 mg diberikan 1-2 minggu setelah serangan akut
KOMPLIKASI
Umumnya tidak bersifat fatal, namun penyakit ini bersifat
progresif sehingga keterbatasan dan nyeri sendi akan
semakin berat dan mengurangi kualitas hidup jika tidak
ditangani dengan baik.
PENCEGAHAN
• Menjga asupan nutrisi
• Olahraga
• Menghindari rokok dan alkohol

Anda mungkin juga menyukai