Anda di halaman 1dari 28

Laporan Kasus

OSTEOARTRITIS
Disusun Oleh :
Krisnanda Kusuma
Devi Novita
Humaira Hi Bayan
Muhammad Din Hamid
Rahmania Kadir
Sulasri Musliy
Yoriche Tallamma
Muyadhil Nurindar

Supervisor :
dr. Yose Waluyo, Sp.KFR

DEPARTEMEN KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
OSTEOARTRITIS

Osteoartritis merupakan penyakit


sendi degeneratif yang berkaitan
dengan kerusakan kartilago sendi.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi Osteoartritis lutut di Indonesia cukup tinggi
yaitu, mencapai 15,5% pada pria, dan 12,7% pada
wanita.
Dalam referensi lain menyatakan bahwa gangguan ini
sedikit lebih banyak pada perempuan daripada laki-laki
dan terutama ditemukan pada orang-orang yang
berusia lebih dari 45 tahun.
Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang lanjut usia di
Indonesiaa menderita cacat karena osteoartritis.
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
Penyakit ini pernah dianggap sebagai suatu proses penuaan
normal, sebab insiden terjadinya bertambah seiring dengan
pertambahan usia. Tetapi beberapa temuan-temuan baru dalam
bidang biokimia dan biomekanik telah menyanggah teori ini.
Jejas mekanis dan kimiawi pada sinovial sendi yang terjadi
multifaktorial antara lain karena faktor umur, stres mekanis,
defek anatomi, obesitas, genetik, dan humoral.
Jejas mekanis dan kimiawi ini diduga merupakan faktor penting
yang merangsang terbentuknya molekul abnormal dan produk
degradasi kartilago cairan sinovial sendi yang mengakibatkan
terjadinya inflamasi sendi, kerusakan kondrosit dan sendi.
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
Terjadi perubahan Perubahan sifat
metabolisme biomekanis
tulang rawan tulang rawan
sendi sendi

tulang rawan sendi dapat Permukaan tulang rawan sendi


hilang seluruhnya sehingga menjadi tidak homogen, terpecah
tulang dibawahnya menjadi belah dengan robekan-robekan dan
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri sendi
Hambatan gerak sendi
Kaku pagi hari
Krepitasi
Pembesaran sendi (bone enlargement)
Perubahan gaya berjalan
Sendi Normal dan Perubahannya Pada OA

Tulang subkhondral
Tekstur tulang menebal dan ireguler,
subkhondral normal tampak sklerostik dan
pembentukan kista

Rawan sendi Kapsul mengalami


normal, tebal dan fibrosis, distorsi dan
rata penebalan

Ujung tulang rata Fibrilasi, kerusakan dan


berkurangnya volume
rawan sendi
Sinovium normal
dengan selapis sel Sinovitis kronik
tunggal

Pertumbuhan osteofit,
Kapsul sendi tebal dan penebalan jaringan
ikat lunak
DIAGNOSIS
Berdasarkan gejala dan Berdasarkan gejala dan radiologi Berdasarkan gejala klinis
laboratorium (Sensitivitas : 91%, spesivisitas : 86%) (Sensitivitas : 95%, spesivisitas :
(Sensitivitas : 92%, spesivisitas : Nyeri lutut ditambah minimal 1 dari 3 69%)
75%) kriteria: Nyeri lutut ditambah minimal 3
Nyeri lutut ditambah minimal 5 dari 6 kriteria:
dari 9 kriteria:
Usia > 50 tahun Usia > 50 tahun
Usia > 50 tahun Kekakuan < 30 menit Kekakuan < 30 menit
Kekakuan < 30 menit Krepitus Krepitus
Krepitus osteofit Nyeri tekan
Nyeri tekan Pembengkakan tulang
Pembengkakan tulang Tidak panas dalam perabaan
Tidak panas dalam perabaan
LED < 40 mm/jam
Rheumatoid factor < 1:40
Analisis cairan sendi normal
Pemeriksaan Radiologis
- Sudah cukup untuk memberikan nilai diagnostik
- Gambaran radiologis sendi yang menyokong suatu
OA
1. Celah sendi sempit (Joint space narrowing)
2. Peningkatan densitas (sklerosis) tulang subkondral
3. Kista tulang
4. Osteofit pada pinggir sendi
5. Perubahan anatomi sendi
PENATALAKSANAAN
TERAPI NON-FARMAKOLOGIK
Edukasi (knee joint conservation)
Terapi fisik dan rehabilitasi
Exercise, misalnya berenang dan jogging.
Terapi listrik (TENS)
Terapi Dingin pada fase akut
Diit (menurunkan Berat badan)
Algoritma Terapi Osteoarthritis
Diagnosis
Physical Measures
Patient Education
Medications

Analgesics Antiinflammatory Drugs Intraarticular Agents

Acetaminophen GI Low Risk GI High Risk Corticosteroids

Tramadol COX 2 inhibitors Hyaluronate


Low
Capsaicin Misoprostol
Propoxyphene Dose
PPI
Codeine NSAID
Subst Salicylate

Scheduled Opioids High Dose NSAID

Surgery
TERAPI BEDAH
Malalignment, deformitas lutut valgus varus
Osteotomi
Artroplasti sendi total
KASUS
osteoartritis
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 61 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Kandea No. 55, Makassar
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Nyeri lutut kiri
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Poli Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Universitas Hasanuddin
dengan keluhan nyeri pada kedua lutut sejak 1 tahun yang lalu. Pasien
mengatakan nyeri pada kedua lutut kadang hilang timbul, pasien sering
mengabaikan nyeri pada lututnya ini. Namun sejak 2 hari ini waktu pagi hari
pasien bangun tidur kedua lutut terasa sulit untuk di tekuk dan terasa semakin
nyeri. Nyeri bertambah bila dipakai berdiri setelah duduk lama. Nyeri juga
bertambah bila dipakai berjalan jauh dan berkurang bila istirahat. Pasien tidak
mengeluhkan lututnya berbunyi kretek-kretek, tidak pernah bengkak, panas
dan ataupun berwarna merah. Nyeri tidak menjalar, tidak ada kelemahan dan
tidak ada rasa tebal pada kedua kaki. Pasien juga mengatakan untuk
mengurangi nyerinya sudah mengkonsumsi obat seperti neurobion dan
paracetamol. Pasien juga mengaku tidak ada riwayat trauma sebelumnya.
Riwayat Penyakit Terdahulu
Riwayat trauma : tidak ditemukan
Riwayat hipertensi : tidak ditemukan
Riwayat sakit gula : tidak ditemukan
Riwayat penyakit jantung : tidak ditemukan
Riwayat alergi obat/makanan : tidak ditemukan
Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat minum alkohol : disangkal
Riwayat olah raga : jarang
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum :
Composmentis, Independent ambulation,
Gait : antalgic gait
Tanda-tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg Napas : 19 x/menit
Nadi : 78 x/menit Suhu: 36,5 C
TB: 160 cm BB: 62 kg
BBI: 54 kg BMI: 24,21 kg/m2 (Overweight)
PEMERIKSAAN FISIK
Head & Neck : Tidak tampak kelainan
Thorax :
Cor : Tidak tampak kelainan
Pulmo : Tidak tampak kelainan
Abdomen : Tidak tampak kelainan
Extremitas Superior : Tidak tampak kelainan
Extremitas Inferior : Regio genu sinistra
Inspeksi : Tampak edema
Palpasi : Nyeri tekan ada
Hip
Flexion Full/full (0-120) 5/5
Extension Full/full (0-30) 5/5
Abduction Full/full (0-45) 5/5
Adduction Full/full (0-20) 5/5
External rotation Full/full (0-45) 5/5
Internal rotation Full/full (0-45) 5/5
Knee
Flexion Full/full (0-100) 5/5
Extension Full/Full (135) 3/5
Ankle
Plantar flexion Full/full (0-20) 5/5
Dorsoflexion Full/full (0-50) 5/5
Inversion Full/full (0-150) 5/5
Eversion Full/full (0-35) 5/5
PEMERIKSAAN KHUSUS
Patellar grinding test
: (- / +)
Test krepitasi :
(+ / +)
Anterior / posterior
drawer test : (- / -)
Diagnosis : Osteoartritis Genu Bilateral
Diagnosis Fungsional :
Impairment : Nyeri pada genu sinistra
Disability : Kesulitan naik turun tangga
Handicap : tidak ada.
Daftar Masalah
Nyeri lutut kiri
Kelemahan otot paha
Kesulitan naik tangga.
Perencanaan
Target terapi :
Mengatasi nyeri dengan terapi modalitas.
Menguatkan otot paha dengan latihan strengthening.
Mampu melakukan aktivitas (naik turun tangga) tanpa
menimbulkan keluhan nyeri dengan edukasi knee joint
conservation.
Penatalaksanaan
medikamentosa : Na diklofenak, Fitjoint plus
rehabilitasi medic
SWD genu dextra et sinistra
Strengthening exercise untuk melatih kekuatan otot dan mencegah atropi otot-otot
Exercise untuk OA: aerobic conditioning
PEx :
Tidak boleh naik turun tangga
Duduk di kursi
Tidak boleh lompat-lompat
Tidak boleh jongkok ,berdiri dan berjalan terlalu lama
Berjalan denga menggunakan tongkat
Latihan kekuatan otot aktif
Latihan ROM
Daftar Pustaka

1. Sudoyo., AW. Setiyohadi., B. Alwi., I. dkk. 2009.


Osteoartritis. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi V.
Jakarta; Interna Publishing. 2538-2548
2. Price., SA. Wilson., LM. 2012. Osteoartritis.
Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Volume 2. Edisi 6. Jakarta; EGC. 1380-1383
3. S. Rosani, H. Isbagio. Osteoarthritis. In; C. Tanto, F.
Liwang, S. Hanifati, E.A. Pradipta : Kapita Selekta
Kedokteran. Volume 2, Ed IV. Jakarta : Media
Aesculapius, p: 838-839.

Anda mungkin juga menyukai