Diterima 22 Oktober 2018 Cara merujuk artikel ini: Febryan Gosal (et al). 2019.
Disetujui 14 Maret 2019 Retinopati sebagai penanda prognostik gangguan
Publikasi 28 Maret 2019 neurologis pada penderita malaria serebral yang
Korespondensi: indra_gosal@yahoo.co.id bertahan hidup: sebuah tinjauan sistematik mini.
Callosum Neurology Journal 2(1): 7-12.
DOI: 10.29342/cnj.v2i1.49
ABSTRAK
Latar Belakang: Malaria serebral merupakan komplikasi Hasil: Tiga penelitian kohort prospektif yang
infeksi Plasmodium falciparum yang menyebabkan terdiri dari 458 dinilai secara kritis. Gangguan
gangguan neurologis bagi penderitanya yang bertahan neurologis yang mungkin muncul adalah, epilepsi,
hidup. neurodisabilitas baru atau pemeriksaan
Tujuan: Untuk menentukan apakah retinopati dapat neurologis abnormal, dan gangguan perilaku yang
menjadi penanda prognostik gangguan neurologis pada mengganggu. Odds Ratio berkisar dari 31,8-37,2.
penderita malaria serebral yang bertahan hidup. Simpulan: Temuan tidak konsisten membuat
Metode: Pencarian terstruktur di beberapa sumber untuk retinopati masih dipertanyakan sebagai penanda
studi kohort. Studi prognosis yang dipilih telah melalui prognostik dari gangguan neurologis pada malaria
penilaian kritis berdasarkan studi prognosis Oxford serebral.
CEEBM. Kata Kunci: Retinopati, Malaria Serebral,
Gangguan Neurologis
ABSTRACT
Background: Cerebral malaria is a complication of critically appraised. Neurological disorder whic h
Plasmodium falciparum infection which lead to possibly appeared are epilepsy, new
neurological disorder for the survivors. neurodisabilites or abnormal neurological
Aim: to establish whether retinopathy can be a examination, and disruptive behavioural disorder.
prognostic marker of neurological disorder in cerebral Odds ratio was ranged from 31,8-37,2.
malaria survivors. Conclusion: Inconsistent findings rendered
Methods: We conducted structured search in several retinopathy questionable as a prognostic mar ker
databases for cohort studies. The selected prognosis of neurological disorder in cerebral malaria.
studies underwent critical appraisal based on Oxford Keywords: Retinopathy, Cerebral Malaria,
CEEBM prognosis study. Neurological Disorder
Results: Three prospective cohort study comprising of
458 subjects were
Gambar 2. Kemungkinan Mekanisme Kematian dan Gangguan Neuro-kognitif pada Malaria Serebral dan
Area untuk Intervensi
Dari gambar tersebut, dapat dikatakan bahwa, positif malaria serebral adalah semua anak-anak
penemuan retinopati pada penderita malaria dengan malaria serebral.
serebral yang masih bertahan hidup, dapat disertai Maka dari itu, penemuan retinopati pada kasus
dengan adanya kelainan neurologis pada malaria serebral, yang sejak tahun 1993 diketahui
penderitanya, hal ini disebabkan karena adanya dari studi pada anak-anak di Malawi, tetap
proses infeksi dari Plasmodium falciparum di memerlukan penelitian lebih lanjut, terkait dengan
dalam otak penderitanya, dan kemudian penemuan retinopati sebagai penanda prognostik
menyebabkan perubahan fisiologis dari fungsi pada penderita malaria serebral yang bertahan
otak, seperti adanya peningkatan tekanan hidup.7-8 Perbedaan antara hasil tersebut
intrakranial, pembengkakan otak, kemudian mungkin dihasilkan dari perbedaan lokasi, subjek
adanya produk-produk inflamasi seperti sitokin, total, dan metode untuk menilai gangguan
yang menyebabkan timbulnya berbagai kelainan neurologis.
neurologis pada penderitanya.
Berbagai kelainan neurologis pada pasien dengan Simpulan
malaria serebral yang dapat muncul antara lain Retinopati merupakan salah satu pemeriksaan
adalah epilepsi, neurodisabilitas baru, dan juga yang dapat digunakan untuk menegakkan
gangguan perilaku yang mengganggu. Dari hasil diagnosis dari malaria serebral. Namun, temuan
penemuan tersebut, menunjukkan bahwa yang tidak konsisten dalam penelitian yang kami
retinopati dengan malaria serebral menjadi faktor pilih membuat retinopati masih dapat
risiko untuk beberapa kelainan neurologis yang dipertanyakan sebagai penanda prognostik dari
merugikan, termasuk epilepsi, gangguan perilaku gangguan neurologis pada malaria serebral. Hal
yang mengganggu, dan neurodiasbilitas yang tersebut masih bisa menjadi penanda penting di
dicirikan dengan gangguan motorik, sensorik, atau masa depan dengan penelitian yang luas dan lebih
defisiensi bahasa. Kemudian sebagian besar gejala baik di masa depan.
sisa, kemunculannya tertunda, dan tidak jelas pada Laporan tinjauan sistematik mini ini diajukan
saat keluar dari rumah sakit. Penyerapan parasit dalam sesi ilmiah presentasi poster pada Bali
otak, juga merupakan ciri khas malaria serebral, Neurology Update 6th yang diselenggarakan oleh
dan satu-satunya metode yang tersedia untuk Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia
mengonfirmasi penyerapan di susunan saraf pusat, cabang Denpasar, bekerja sama dengan Fakultas
memerlukan analisa dari jaringan otak. Namun Kedokteran Universitas Udayana, dan Rumah Sakit
demikian, sulit untuk mengetahui bagaimana Umum Pusat Sanglah Denpasar tanggal 6-9
perwakilan populasi anak- anak dengan retinopati- September 2018 di Sanur, Bali.