Anda di halaman 1dari 27

Osteoartritis

By. Ruth Serevina


Definisi
Osteoartritis merupakan kelainan sendi non inflamasi
mengenai sendi yang dapat digerakkan terutama sendi
penumpu berat badan dengan gambaran patologis
karakteristik berupa memburuknya rawan sendi, sebagai hasil
akhir perubahan biokimiawi, metabolisme, fisiologis dan
patologis secara serentak pada jaringan hialin rawan, jaringan
subkondral dan jaringan tulang yang membentuk persendian.
Epidemiologi
• 63-85% orang amerika yang berusia > 65 thn  gambaran radiolgi
osteoarthritis
• 35-50% memiliki gejala sakit, kekakuan atau ketebatasan gerak sendi.
• 9-12% orang amerika yang lebih tua tidak dapat melakukan aktifitas
besarnya & setengahnya benar-benar tidak dapat melakukan apa-apa.
• Prevalensi dari osteoarthritis
2% pada orang yang berusia < 45 thn
30% pada orang berusia 45-64 thn
63-85% pada orang berusia > 65 thn.
• Berdasarkan NADW  prevalensi ostearthritis meningkat seiring dengan
bertambahnya usia, dengan perbandingan wanita : pria = 2:1.
• Berdasarkan NHANES I  gambaran radiologi osteoarthritis pada lutut &
panggul meningkat seiring dgn bertambahnya usia. Gambaran radiologis
osteoarthritis pada lutut > didapatkan pada wanita, sedangkan laki-laki > di
panggul
KLASIFIKASI OA

Pembagian OA menurut Der Krost

1. OA primer  etiologi

2. OA sekunder  ada peny.dasar

a. Trauma

b. Genetik

c. Penyakit Metabolik/Endokri

d. Osteonekrosis
Klasifikasi osteoarthritis berdasarkan gambaran radiologis

Grade Classification  Description


0 Normal No features of OA
1 Doubtfull Minute osteophyte
Doubtful significance
2 Mild Definite osteophyte. Normal
joint space
3 Moderate Moderate joint space
reduction
4 Severe Joint space greatly reduced
Subchondral sclerosis
The epidemiology of chronic rheumatism, Kellgren ,vol. 2. Atlas of standard radiographs.
Oxford: Blackwell Scientific; 1963.
Klasifikasi osteoarthritis berdasarkan arthroscopy
Grade  Description
1 Swelling and softening of cartilage.
Edema and cellular infiltrate
2 Superficial fibrillation
3 Deeper and large cartilage
fibrillation
4 Visualisation of underlying
subchondral bone
Ayral X, Dougados M, Listrat et al. Chondroscopy:a new method for scoring chondropathy.
Semin Arthritis Rheum 1993; 22:289-97
etiologi
• Umur
• Jenis kelamin
• Suku bangsa
• Genetik
• Kegemukan dan penyakit metabolik
• Cedera sendi (trauma), pekerjaan dan olah
raga
patofisiologi
Sampai saat ini masih belum jelas, karena
banyak faktor-faktor penyebab atau faktor
faktor predisposisi yang mempengaruhinya.

Perubahan-perubahan yang terjadi yaitu :


• Kerusakan tulang rawan sendiada 4 tahap
• Pembentukan osteofit
Ada beberapa hipotesis mengenai pembentukan
osteofit :
1. Akibat proliferasi pembuluh darah di tempat rawan
sendi berdegenerasi.
2. Akibat kongesti vena yang disebabkan perubahan
sinusoid sumsum yang tertekan oleh kista
subkondral.
3. Akibat rangsangan serpihan rawan sendi, maka
akan timbul sinovitis sehingga tumbuh osteofit
pada tepi sendi, pada perlekatan ligamen atau
tendon dengan tulang
Heberden’s node
Diagnosis

Osteoarthritis dapat mengenai sendi manapun di tubuh kita

Sering  sendi lutut, sendi panggul, sendi-sendi tangan, dan


tulang belakang.
Jarang  dagu, bahu, siku, pergelangan tangan, ankle

• Hanya mengenai 1sendi


• Tetapi pada beberapa kasus (pada tangan)  mengenai
beberapa sendi.
• Osteoarthritis  semakin memburuk secara bertahap seiring
dengan berjalannya waktu
• Gejala osteoarthritis  muncul bertahap
• Lambat laun  semakin memburuk
GK/ yang sering ditemukan :
• Nyeri sendi
• Hambatan gerakan sendi 
• Kaku pagi (morning stiffness)
• Krepitasi
• deformitas
• Perubahan gaya berjalan
Gambaran Radiologis
Gambaran radiologi sendi yang menyokong diagnosis
OA adalah:
• Penyempitan celah sendi akibat hilangnya kartilago
• Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral.
• Kista tulang
• Osteofit pada pinggir sendi, sentral, marginal atau
periostal.
• Perubahan struktur anatomi sendi akibat hilangnya
sebagian besar dari tulang rawan.
Kemudian diikuti oleh perubahan yang lambat
pada tulang yaitu:
• Meningkatnya gambaran taji (spur).
• Adanya tanda destruksi kartilago.
• Meningkatnya sclerosis pada tepi sendi disertai
dengan hilangnya garis normal sendi.
• Kecenderungan untuk mengadakan subluksasi.
• Perubahan bentuk osteofit dari taji menjadi lingkaran
atau hilangnya bagian penting dari tulang.
Penatalaksanaan

• Tidak ada pengobatan spesifik untuk


osteoarthritis
• Obat analgetik  untuk  rasa sakit &
mempertahankan pergerakan sendi
• Pasien  dapat melakukan kegiatan sehari-hari
• Pengobatan secara konservatif sebelum
pengobatan bedah (operasi pergantian sendi)
• Lama-kelamaan  nyeri bertambah hebat 
obat-obatan & terapi pembedahan diperlukan
Terapi mild osteoarthritis

• Rasa nyeri menganggu


• Tetapi pasien masih dapat melakukan aktifitas sehari-harinya

Terapi pilihannya dapat berupa :

• Istirahat
• Latihan fisik
• Kurangi BB
• Penggunaan pemanasan & pendinginan
• Konsultasi dengan ahli terapi fisik
• Hindari aktifitas yang menyebabkan tekanan berlebih pada
sendi
• Penggunaan obat analgetik
Terapi moderate osteoarthritis

• Nyeri berlangsung terus-menerus  pemberian obat-obatan


• Bila masih memungkinkan  (+) aktifitas fisik
• Istirahat
• Pengurangan BB

Terapi yang dapat diberikan antara lain :

• Acetaminophen
• NSAIDs
• Tramadol
Terapi severe osteoarthtritis

• Nyeri masih terasa


• Mengganggu aktifitas
• Sudah diberikan obat-obatan pengurang rasa sakit

Terapi yang dapat diberikan :


• Analgetik kuat
• Kortikosteroid
• Suntikan asam hialuronat ( hyaluronic acid
derivatives (Hyalgan, Synvisc))
Terapi pembedahan osteoarthritis

Pada pasien penderita osteoarthritis berat yang


tidak membaik dengan obat-obatan 
mengganggu aktifitas sehari-hari

Terapi pembedahan dapat berupa :

• Penggantian sendi (arthroplasy)


• Debridement Osteotomy
• Osteotomy Arthrodesis
• Arthrodesis
Osteoarthritis intra-operasi
Knee replacement Hip replacement

Shoulder replacement
Rasa nyeri pada osteoarthritis dapat timbul kapan saja
Untuk mencegahnya  dilakukan antisipasi
seperti :

• Makan makanan sehat


• Meminum obat-obatan secara teratur
• Penggunaan alat-alat bantu
• Hindari aktifitas yang menggunakan sendi secara
berlebihan & berulang-ulang
• Aktifitas fisik secara teratur
Shower bench

Button tool

Sock tool

Anda mungkin juga menyukai