Anda di halaman 1dari 33

Kepaniteraan Klinik Geriatri

Panti Werdha Kristen Hana


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 19 Maret – 21 April 2018

z
Osteoarthritis
(OA)

Jessica Gracia
406172055
z
1.1 Latar Belakang

Ditandai oleh
Osteoarthritis (OA) kerusakan tulang Mendiagnosa
adalah jenis rawan sendi yang osteoartritis
arthritis yang Osteoarthritis menyebabkan penting agar
umum dan paling menyerang sendi- keterbatasan dari penderita bisa
sering terjadi di sendi tertentu fungsi sendi dan dapat
antara penyakit dapat mengurangi penatalaksanaan
arthritis lainnya kualitas hidup yang sesuai
penderita.
z

2.1 Definisi

Osteoarthritis (OA)  bahasa Yunani 


osteo = tulang, arthron = sendi dan itis =
inflamasi

Osteoartritis (OA)  penyakit degeneratif yang


berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi.
Sendi penyangga berat badan  vertebra,
panggul, lutut dan pergelangan kaki
z

Osteoartritis (OA)  Gangguan sendi yang


kronis disertai kerusakan tulang rawan sendi,
diikuti osteofit dan fibrosis pada kapsul sendi

Timbul akibat  Penuaan, trauma, atau akibat


kelainan lain. Keadaan ini tidak berkaitan dengan
faktor sistemik ataupun infeksi
 Hal ini ditandai dengan kerusakan
z tulang rawan (kartilago) hyalin sendi,
meningkatnya ketebalan serta
sklerosis dari lempeng tulang,
pertumbuhan osteofit pada tepian
sendi, meregangnya kapsula sendi,
dan timbulnya peradangan.

Kelainan ini menyebabkan rasa


nyeri, hambatan gerak sendi, dan
kecacatan, serta terjadi perubahan
pada subchondral bone
remodeling dan perubahan
membran synovial
z

2.2 Epidemiologi

• OA lutut radiologis di Indonesia  15,5 % pada pria


dan 12,7 % pada wanita.

• Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang lanjut usia di


Indonesia menderita cacat karena OA

• Pasien OA biasanya mengeluh nyeri  melakukan


aktivitas atau jika ada pembebanan. Lebih berat 
terus menerus  mengganggu mobilitas
2.2 Epidemiologi
z
• Melaporkan  satu dari tiga orang dewasa
Felson memiliki tanda-tanda radiologis terhadap OA.
• OA pada lutut merupakan tipe yang paling umum
(2008) dijumpai

• Dewasa kelompok umur 60-64 tahun = 22%


Joern et al • Pria 23% OA lutut kanan, 16,3% OA lutut kiri
(2010) • Wanita  24,2% OA lutut kanan, 24,7% lutut kiri

Prevalensi sendi yang terkena OA menurut temuan radiologis


adalah pada tangan 7,3%, kaki 2,3%, lutut 0,9%, dan panggul
1,5%.
z

2.3 Klasifikasi

OA

Primer Sekunder

Osteo
Idiopatik Trauma Genetik Metabolik
nekrosis
2.4 Etiologi
z

Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit gangguan homeostasis


dari metabolisme kartilago dengan kerusakan struktur
proteoglikan kartilago yang penyebabnya belum jelas diketahui

• belum diketahui penyebabnya,


PRIMER sering disebut Osteoartritis idiopatik

• Terkait dengan:
• Proses penuaan kondrosit, genetik
• Kelainan endokrin, trauma
SEKUNDER • Proses inflamasi
• Metabolik, genetic, gaya hidup
z
z

2.5 Faktor Resiko


Cedera Sendi,
Penyakit
Umur Pekerjaan,
Metabolik
Olahraga

Kelainan
Jenis Kelamin Kegemukan
Pertumbuhan

Suku Bangsa Genetik Faktor Lain


z
2.6 Patogenesis dan Patologis
z

• Terjadi penurunan kadar proteoglikan dan kolagen


• Chondrosit  MMP  kerusakan matrik
1 • Jejas  Stromelysin  mendegradasi proteoglikan,
• Rawan sendi rusak  celah sendi

• Celah makin dalam (mendekati subchondral)


2

• Celah mecapai subchondral  pecah


3 • Rawan sendi tidak rata

• Serpihan sendi masuk sinovial


• Aktivasi sinoviosit  inflamasi
4 • Chondrosit mati  Matrik tidak terbentuk
z
2.7 Gejala Klinis
z

Keluhan
Utama

Sendi Bertambah
penopang Nyeri Dengan
tubuh Gerakan

Krepitasi
2.7 Gejala Klinis
z

Kekakuan

Gangguan Pembengkaka
Pergerakan n
Nodus
Heberden dan Deformitas
Bouchard
z

Pemeriksaan Fisik

Pembengkakan Sendi
Hambatan Gerak yang Seringkali
Asimetris

Tanda
Krepitasi Deformitas Sendi Perubahan Gait
Peradangan
Foto Rontgen
z

Penyempitan celah sendi yang seringkali


asimetris

Osteofit pada pinggir sendi

Peningkatan densitas (sclerosis) tulang


subkondral

Kista tulang

Perubahan struktur anatomi sendi


2.8. Gambaran Radiologis Pada OA Menurut Kellgren & Lawrence
z

Grade of
Description
Osteoarthritis

0 No radiographic findings of osteoarthritis

1 Minute osteophytes of doubtful clinical significance

2 Definite osteophytes with unimpaired joint space

3 Definite osteophytes with moderate joint space narrowing

Definite osteophytes with severe joint space narrowing


4
and subchondral sclerosis

Sumber : American Journal of Roentgenology, 29 Juni 2006


z
z
2.9 Diagnosa
z

 1. Klinis: (Sensitivitas 91% dan spesifisitas


86%)
 Nyeri sendi lutut dan 3 dari kriteria di
bawah ini:
 -umur > 50 tahun
 -kaku sendi < 30 menit
 -krepitus
 -nyeri tekan tepi tulang
 -pembesaran tulang sendi lutut
 -tidak teraba hangat pada sendi
2.9 Diagnosa
z

 2. Klinis, dan radiologis:

 (Sensitivitas 91% dan spesifisitas 86%)


 Nyeri sendi dan paling sedikit 1 dari 3 kriteria di
bawah ini:
 -umur > 50 tahun

 -kaku sendi <30 menit


 -krepitus disertai osteofit
2.9 Diagnosa
z

 3. Klinis dan laboratoris: (Sensitivitas 92% dan


spesifisitas 75%)
 Nyeri sendi ditambah adanya 5 dari kriteria di bawah ini:

 -usia >50 tahun

 -kaku sendi <30 menit

 -Krepitus

 -nyeri tekan tepi tulang

 -pembesaran tulang

 -tidak teraba hangat pada sendi terkena

 -LED<40 mm/jam

 -RF <1:40

 -analisis cairan sinovium sesuai osteoarthritis


2.10 Tatalaksana
z
z

Terapi Non Farmakologi

Edukasi Olah raga

Rehabilitasi Thermotherapy

Penurunan BB Genetik
Terapi Farmakologi
z

 1. Analgetik Oral

 Obat Anti Inflamasi Nonsteroid (OAINS), Inhibitor


Siklooksigenase- 2 (COX-2), dan Asetaminofen.

 Untuk mengobati rasa nyeri yang timbul pada osteoarthritis (OA)


lutut, penggunaan OAINS dan Inhibitor COX-2 dinilai lebih efektif
daripada penggunaan asetaminofen.

 Namun karena risiko toksisitas OAINS lebih tinggi daripada


asetaminofen, asetaminofen tetap menjadi obat pilihan pertama

 2. Analgesik Topikal

 Contoh obat analgetik topikal adalah kapsaisin yang mengurangi


nyeri pada ujung saraf lokal.
z

 3. Chondroprotective Agent

  merangsang perbaikan dari kartilago pada pasien OA.

 Obat–obatan yang termasuk dalam kelompok obat ini adalah:

 - Tetrasiklin dan derivatnya mempunyai kemampuan untuk


menghambat kerja enzim MMP.

 -Asam hialuronat disebut juga sebagai viscosupplement karena


manfaatnya memperbaiki viskositas cairan synovial

 -Glikosaminoglikan, dapat menghambat sejumlah enzim yang


berperan dalam proses degradasi tulang rawan seperti
hialuronidase, protease, elastase dan katepsin.

 -Kondroitin sulfat

  efek protektif terhadap terjadinya kerusakan tulang rawan sendi


yaitu memiliki efek anti inflamasi, efek metabolik terhadap sintesis
hialuronat dan proteoglikan dan anti degradatif melalui hambatan
enzim proteolitik.
z
 4. Injeksi Intra Artikular atau Periartikular

 Bukan merupakan pilihan utama dalam penanganan osteoarthritis


(OA).

 Indikasi suntikan intra artikular adalah untuk penanganan simptomatik


dengan steroid dan viskosuplementasi dengan hyaluronan untuk
modifikasi perjalanan penyakit.

 - Steroid (Triamsinolone hexacetonide dan Methylprednisolone)

  jika kurang responsif terhadap pemberian OAINS, tidak dapat


mentolerir OAINS, atau ada kormobiditas yang merupakan
kontraindikasi terhadap pemberian OAINS.

 Tidak dianjurkan melakukan penyuntikan lebih dari sekali dalam kurun


waktu 3 bulan atau setahun 3 kali terutama untuk sendi besar
penyangga tubuh.

 -Hyaluronan (High molecular weight dan low molecular weight)

 Diberikan berturut-turut 5-6 kali dengan interval satu minggu


z
Terapi Pembedahan
z

 Arthroplasty (Total Knee Replacement)

  mengganti bantalan tulang rawan pada sendi lutut dengan


bantalan buatan. Tindakan TKR dilakukan ketika sendi lutut
mengalami kerusakan yang amat berat akibat cedera olahraga
ataupun radang sendi.

 diberikan untuk kondisi perkapuran stadium lanjut atau grade IV,


biasanya disertai dengan perubahan bentuk fisik dari kaki
menyerupai huruf ‘O’ atau ‘X’. Tindakan yang dilakukan adalah
mengganti sendi lutut menggunakan prothese.

 Indikasi utama adalah untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan


oleh osteoarthritis.

 Tujuan sekunder adalah untuk memperbaiki cacat dan


mengembalikan fungsi normal sendi
z
2.11 Prognosis
z

 Deformitas permanen dan immobilisasi pada sendi yang terserang


merupakan komplikasi dari OA.
 Prognosis pasien dengan osteoarthritis primer bervariasi dan
terkait dengan sendi yang terlibat.
 Pasien dengan osteoarthritis sekunder,

 prognosisnya terkait dengan faktor penyebab terjadinya osteoarthritis.

 Umumnya baik. Sebagian besar nyeri dapat diatasi dengan obat-obat


konservatif.

 Hanya kasus-kasus berat yang memerlukan pembedahan, yaitu apabila


pengobatan dengan menggunakan obat tidak rasional pada pasien

Anda mungkin juga menyukai