Anda di halaman 1dari 57

Osteoarthritis

(OA)
Sylvia Rachman
2.2 Definisi

Osteoarthritis (OA) → bahasa Yunani →


arthron = sendi dan itis = inflamasi

Osteoartritis (OA) → penyakit degeneratif yang


berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi.
Sendi penyangga berat badan → vertebra,
panggul, lutut dan pergelangan kaki
2.2 Definisi

Osteoartritis (OA) → Gangguan sendi yang


kronis disertai kerusakan tulang rawan sendi,
diikuti osteofit dan fibrosis pada kapsul sendi

Timbul akibat → Penuaan, trauma, atau akibat


kelainan lain. Keadaan ini tidak berkaitan
dengan faktor sistemik ataupun infeksi
A. Bila terjadi kerusakan pada tulang sub-artikuler (1), meningkatnya tekanan
pada titik tertentu pada tulang rawan (2), sehingga beban yang diterima pada
daerah tersebut berlebihan atau kerusakan tulang rawan sendi oleh karena
suatu hal (3) dapat menyebabkan osteoartritis
B. Gambar skematis tekanan yang diterima akibat beban tubuh pada sendi yang
normal
Epidemiologi
▪ Osteoartritis merupakan penyakit rematik sendi
yang paling banyak mengenai terutama pada
orang-orang diatas 50 tahun.
▪ Umur di bawah 45 tahun prevalensi terjadinya
Osteoarthritis lebih banyak terjadi pada pria
sedangkan pada umur 55 tahun lebih banyak
terjadi pada wanita.
▪ Pada beberapa penelitian menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan terjadinya
Osteoarthritis pada obesitas, pada sendi
penahan beban tubuh.
2.3 Epidemiologi
• OA lutut radiologis di Indonesia → 15,5 % pada pria
dan 12,7 % pada wanita.

• Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang lanjut usia di


Indonesia menderita cacat karena OA

• Pasien OA biasanya mengeluh nyeri → melakukan


aktivitas atau jika ada pembebanan. Lebih berat →
terus menerus → mengganggu mobilitas
2.3 Epidemiologi
• Melaporkan → satu dari tiga orang dewasa
Felson memiliki tanda-tanda radiologis terhadap OA.
• OA pada lutut merupakan tipe yang paling umum
(2008) dijumpai

Joern et al • Dewasa kelompok umur 60-64 tahun = 22%


• Pria →23% OA lutut kanan, 16,3% OA lutut kiri
(2010) • Wanita → 24,2% OA lutut kanan, 24,7% lutut kiri
2.4 Etiologi dan Faktor Resiko
Cedera Sendi,
Penyakit
Umur Pekerjaan,
Metabolik
Olahraga

Kelainan
Jenis Kelamin Kegemukan
Pertumbuhan

Suku Bangsa Genetik Faktor Lain


• Umur
Faktor resiko
Faktor ketuaan adalah yang terkuat. Hal ini
disebabkan karena adanya hubungan antara
umur dengan penurunan kekuatan kolagen dan
proteoglikan pada kartilago sendi.

• Jenis kelamin
Pada orang tua yang berumur lebih dari 55
tahun, prevalensi terkenanya osteoartritis pada
wanita lebih tinggi dari pria. Usia kurang dari 45
tahun Osteoarthritis lebih sering terjadi pada pria
dari wanita.

• Suku bangsa
Osteoartritis primer dapat menyerang semua ras
meskipun terdapat perbedaan prevalensi pola
terkenanya sendi pada osteoartritis. Hal ini
mungkin berkaitan dengan perbedaan cara
• Genetik
Faktor herediter juga berperan pada timbulnya
osteoartritis. Adanya mutasi dalam gen prokolagen
atau gen-gen struktural lain untuk unsur-unsur
tulang rawan sendi seperti kolagen dan
proteoglikan.

• Kegemukan dan penyakit metabolik


Berat badan yang berlebih ternyata dapat
meningkatkan tekanan mekanik pada sendi
penahan beban tubuh, dan lebih sering
menyebabkan osteoartritis lutut. faktor lain
(metabolik) yang berperan pada timbulnya kaitan
tersebut antara lain penyakit jantung
koroner,diabetes melitus dan hipertensi.

• Cedera sendi (trauma), pekerjaan dan olah raga


Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian suatu
sendi yang terus-menerus.
2.5 Klasifikasi

OA

Primer Sekunder

Osteo
Idiopatik Trauma Genetik Metabolik
nekrosis
2.6 Patogenesis dan Patologis
• Terjadi penurunan kadar proteoglikan, kolagen masih normal
• Chondrosit → MMP → kerusakan matrik
1
• Rawan sendi rusak → celah sendi

• Celah makin dalam (mendekati subchondral)


2

• Celah mecapai subchondral → pecah


3 • Rawan sendi tidak rata

• Serpihan sendi masuk sinovial


• Aktivasi sinoviosit → inflamasi
4
• Chondropsit mati → Matrik tidak terbentuk
Patologis
Kelainan Yang Dapat Ditemukan

Tulang Rawan Sendi

Tulang

Membran Sinovial

Kapsul Sendi

Badan Lepas

Efusi

Nodus heberden dan Bouchard


2.7 Gejala Klinis
Keluhan
Utama

Sendi Bertambah
penopang Nyeri Dengan
tubuh Gerakan

Malam hari
2.7 Gejala Klinis

Gangguan
Pembengkakan
Pergerakan

KEKAKUAN Deformitas
Gambaran klinis:
• Nyeri sendi
Nyeri tumpul ini berkurang bila penderita
beristirahat, dan bertambah bila sendi
digerakkan atau bila memikul beban tubuh
• Hambatan gerakan sendi
Gangguan ini biasanya semakin bertambah
berat dengan pelan-pelan sejalan dengan
bertambahnya rasa nyeri.
• Kaku pagi
Kekakuan pada pagi hari biasanya singkat
dan terlokalisir, hanya bertahan selama
beberapa menit, biasanya kurang dari 30
menit
• Krepitasi
Rasa gemertak (kadang-kadang dapat
terdengar) pada sendi yang sakit
disebabkan karena tulang rawan yang
kasar terutama pada saat sendi
digerakkan.
deformitas
Pertumbuhan baru dari tulang, tulang
rawan dan jaringan lainnya bisa
menyebabkan timbulnya pembesaran
sendi dan perubahan bentuk sendi
(deformitas) akibat kontraktur yang lama
dan perubahan permukaan sendi,
• Perubahan gaya berjalan.
Hampir semua pasien OA pergelangan
kaki, tumit, lutut atau panggul
berkembang menjadi pincang
2.8 Diagnosis

Pemeriksaan Fisik

Pembengkakan Sendi
Hambatan Gerak yang Seringkali
Asimetris

Tanda
Krepitasi Deformitas Sendi Perubahan Gait
Peradangan
Foto Rontgen
Penyempitan celah sendi yang seringkali
asimetris

Osteofit pada pinggir sendi

Peningkatan densitas (sclerosis) tulang


subkondral

Kista tulang

Perubahan struktur anatomi sendi


Tabel 2.1. Gambaran Radiologis Pada OA Menurut Kellgren & Lawrence

Grade of
Description
Osteoarthritis

0 No radiographic findings of osteoarthritis

1 Minute osteophytes of doubtful clinical significance

2 Definite osteophytes with unimpaired joint space

3 Definite osteophytes with moderate joint space narrowing

Definite osteophytes with severe joint space narrowing


4
and subchondral sclerosis

Sumber : American Journal of Roentgenology, 29 Juni 2006


Foto Rontgen Lateral Sendi Lutut Normal Foto Rontgen Sendi Lutut Normal Posisi AP
Sumber : Atlas Anatomi Sobotta Edisi 22 Jilid 2
• Gambaran utama pada osteoarthritis adalah:
1. Destruksi kartilago yang progresif
2. terbentuknya kista subartikular
3. Sklerosis yang mengelilingi tulang
4. terbentuknya osteofit
5. adanya fibrosis kapsul
Anatomi
Erosif yang mengenai tulang karpal dan sendi
Metakarpofalangs pada RA

Sumber : Brant WE and Helms CA, editors. Fundamentals of Diagnostic Radiology 2nd ed. New York: Lippicott Williams & Wilkins; 2007.p.1135
- Gambar atas kiri : pandangan anteroposterior menunjukkan menyempitnya celah
sendi (tanda panah)
- Gambar bawah kiri : pandangan lateral menunjukkan sklerosis yang ditandai
terbentuknya osteofit (tanda panah)
- Gambar atas kanan : menyempitnya celah sendi (tanda panah putih) menyebabkan
destruksi padapada kartilago dan sunchondral (tanda panah
terbuka)
- Gambar bawah kanan : ditemukan kista subchondral (tanda panah)
Sumber : LS, Daniel, Deborah Hellinger. 2001. Radiographic Assessment of Osteoarthritis. American Family Physician. 64 (2) : 279-286
Pencitraan radiologis sinar-x pada osteoarthritis panggul
Gambar atas : gambar pertama menunjukkan penyempitan celah sendi pada panggul
(tanda panah putih), sklerosis subchondral (kepala panah putih), dan
terbentuknya kista (kepala panah transparan).
Gambar bawah: gambar kedua diambil 2 tahun setelah gambar pertama yang
menunjukkan semakin menyempitnya celah sendi (tanda panah putih)
dan sklerosis (kepala panah putih).
Sumber : LS, Daniel, Deborah Hellinger. 2001. Radiographic Assessment of Osteoarthritis. American Family Physician. 64 (2) : 279-286
OA pada jari tangan OA pada jari kaki

Gambaran radiologis posteroanterior menunjukkan penyempitan ruang sendi


interphalangeal, sklerosis subchondral, dan pembentukan osteofit (panah)
Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.
Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis pada lutut

Gambaran radiologis anteroposterior lutut menunjukkan penyempitan


ruang sendi, sklerosis, dan pembentukan osteofit (panah)

Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.
Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis pada pinggul

Kedua gambar di atas menunjukkan penyempitan ruang superolateral


sendi, sklerosis, kista subkondral, dan pembentukan osteofit (panah)
Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.
Pencitraan radiologis sinar-x osteoarthritis pada panggul

Rheumatoid arthritis dengan osteoartritis sekunder. Gambaran radiologis


panggul anteroposterior menunjukkan penyempitan ruang sendi setiap
sendi panggul. Perhatikan erosi (anak panah) dan osteofit (panah)

Sumber : Jacobson, JA, et al. 2008. Radiographic Evaluation of Arthritis : Degenerative Joint Disease and Variation. Radiology. 248(3) : 737-747.
Adanya pembentukan osteofit dan
Gambaran sendi tungkai normal penyempitan celah sendi pada
sendi tungkai
Gambaran sendi panggul normal Adanya pembentukan osteofit pada
sendi panggul
Osteofit pada sendi jari tangan (DIP 1) Pembentukan sklerosis subkondral
CT Scan dan MRI

Gambaran MRI Sendi Lutut yang Normal


Sumber : Atlas Anatomi Sobotta Edisi 22 Jilid 2
Radiografi Konvensional pada MRI : menunjukkan focal grade 3
lutut : menunjukkan terjadinya cartilage defect
penyempitan celah sendi pada
kompartemen lateral (panah
merah).
A. Radiografi Konvensional : B. Axial CT Scan :
(sunrise pateilar projection) Terdapat kista kecil di bagian apex patela
C. MRI : T1 weighted D. MRI : T2 weighted
Terdapat kista kecil di bagian Terjadi cartilage denudation
apex patella
A. Radiografi Konvensional : tampak B. MRI : tampak adanya sclerosis subchondral
adanya sclerosis subchondral,
penyempitan ruang sendi, dan
osteofit
A. Radiografi B. CT Scan : tampak C. MRI : osteophytosis
Konvensional : adanya osteophytosis terlihat lebih jelas dan
pembentukan pada kompartemen nyata
osteofit medial dan lateral Terdapat intercondylar
osteophyte
A. Radiografi B. CT Scan : tampak kista C. MRI : terlihat adanya kista
Konvensional : tidak subchondral yang kecil subchondral (panah) yang
tampak tanda tanda yang dikelilingi oleh thin memiliki intensitas tinggi
pembentukan kista sclerotic halo
Pemeriksaan Lain

Pemeriksaan Laboratorium

Petanda (Marker)
2.9 Diagnosis Banding
Gambaran Radiologi Osteoartritis Artritis Reumatoid Gout

Sendi penyangga berat Mengenai sendi-sendi Paling sering pada MTP 1


badan seperti coxae, kecil PIP, MCP,
Daerah Predileksi
genu, vertebre pergelangan siku,
pergelangan kaki, dll

Celah sendi Menyempit Menyempit Baik hingga menyempit

Tidak ada Erosif sekitar sendi Erosi pada pinggir tulang


“over hanging lip”
Erosi
Punched out
dengan garis sklerotik
Simetri Tidak simetris Simetris dan bilateral Asimetris

Kista Ada Ada (pseudocyst) Tidak Ada

Ada pada pinggir sendi Tidak ada Tidak ada


Osteofit

Perbadingan OA dengan RA dan Gout


Rheumatoid arthritis
• Adalah penyakit yang bersifat progresif, kronik,
systemic inflamatory, yang mengenai synovial joint,
• Wanita > pria
• 3 : 1.
• Rheumatoid factor .
• Seronegatif rheumatoid factor
• Osteoporosis.
• Joint space narrowing .
• Articular erosion .
• Synovial cyst/pseudo cyst
• Joint effusion.
• Soft tissue swelling
• Marginal erosion.
• Joint deformity----boutonniere, swan neck deformity
• Simetris
Gejala Klinis
• Poliartritis simetris terutama pada sendi
perifer
• Kekakuan di pagi hari selama lebih dari
satu jam
• Artritis erosif
• Deformitas
• Nodul-nodul reumatoid
• Manifestasi ekstra-artikular
Kriteria Diagnostik
→Kriteria diagnostik adalah seperti berikut :
• kekakuan pagi hari ( lamanya paling tidak satu
jam)
• Artritis pada tiga atau lebih sendi
• Artritis sendi-sendi jari tangan
• Artritis yang simetrik
• Nodul reumatoid
• Faktor reumatoid dalam serum
• Perubahan-perubahan radiologik ( erosi atau
dekalsiikasi tulang)
→Diagnosis artritis reumatoid dikatakan positif
apabila sekurang-kurangnya empat dari tujuh
kriteria ini terpenuhi. Empat kriteria yang
disebutkan terdahulu harus sudah berlangsung
sekurang-kurangya 6 minggu.
Gambaran Radiologik
→Gambaran berikut dapat ditemukan:
• Pembengkakan sendi
Akibat proliferasi membran sinovial dan efusi
sendi
• Erosi
Pada awalnya berlokasi pada daerah
periartikuler di sepanjang tepi sendi, dimana
tidak terdapat lapisan pelindung. Erosi biasanya
menyebar melewati permukaan artikular.
• Osteoporosis
Pada awalnya berada di periartikuler, namun
menjadi umum akibat tidak digunakan dan
menjadi hiperemi.
• Penyempitan rongga sendi
Pelebaran rongga sendi pada daerah di luar
penyakit, namun dapat terjadi penyempitan
yang signifikan dari erosi dan deformitas
Erosif yang mengenai tulang karpal dan sendi
Metakarpofalangs pada RA

Sumber : Brant WE and Helms CA, editors. Fundamentals of Diagnostic Radiology 2nd ed. New York: Lippicott Williams & Wilkins; 2007.p.1135
RA OA
Sumber : The WHO Manual of Diagnostic Imaging
Perbedaan Gambaran Deformitas yang terjadi pada RA dan OA
Gambaran Radiologi Gout
Pembengkakan dan erosi pada sendi PIP-5 pada Gout
Sumber : Berquist, Thomash H. Musculoskeletal Imaging Companion 2nd ed. New York: Lippicott Williams & Wilkins; 2007.p.803-6
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai