Anda di halaman 1dari 6

Sistem lntegumen

KULIT Stratum korneum (lapisan tanduk) yang mem-


I(ulit memiliki asal ganda: (a) lapisan superfisial, bentuk permukaan mirip sisik keras pada epidermis,
epidermis, terbentuk dari ektoderm permukaan. disusun oleh sel-sel mati yang terkemas rapat dan
(b) lapisan dalam, dermis, berasal dari mesenkim di mengandung keratin. Sel-sel periderm biasanya
bawahnya. dilepaskan sewaktu paruh kedua kehidupan intra-
uterus dan dapat ditemukan di dalam cairan amnion.
Epidermis Selama 3 bulan pertama perkembangar5 epidermis
Pada awalnya, mudigah dilapisi oleh satu lapisan sel diinvasi oleh sel-sel yangberasal dari krista neuralis.
ektoderm (lihat Gambar 20.1,\). Pada awal bulan Sel-sel ini mensintesis pigmen melanin dalam
kedua, epitel ini membelah, dan terbentuk suatu melanosom. Setelah terkumpul, melanosom di-
lapisan sel gepeng, periderm atau epitrikium, di angkut melalui prosesus dendritik melanosit dan
permukaannya (Gambar 20.18). Pada proliferasi sel dipindahkan interseluler ke keratinosit kulit dan
selanjutnya di lapisan basal, terbentuklah zona ketiga tunas rambut. Dengan cara ini, kulit dan rambut
(zona intermediat) (Gambar 20.I C). Akhirnya, pada memperoleh pigmentasinya.
akhir bulan keempat, epidermis memperoleh susun-
an definitifnya, dan dapat dikenali empat lapisan
(Gambar 20.1D): Korelasi Klinis
Stratum basale atau stratum germinativum,
berperan dalam menghasilkan sel-sel baru. Lapisan Kelainan Pigmentasi
ini kemudian membentuk bubungan dan cekungan Dapat ditemukan sejumlah besar kelainan
yang tercermin di permukaan kulit sebagai sidik pigmentasiyang dapat diklasifikasikan sebagai
jan. penyakit perkembangan, fungsi, dan kelang-
Stratum spinosum yang tebal terdiri dari sel-sel sungan hidup melanosit. Contoh kelainan
polihedral besar yang mengandung tonofibril halus. fungsi melanosit antaralain adalahpieb alilistn
Stratum granulosum mengandung granula (hilangnya pigmen rambut secara bebercak)
keratohialin kecil di sel-selnya. dan sindrom Waardenburg (WS) dengan

397
398 Bagian Dua l' Embriologi Berbasis Sistem

#FFtranurosum
ffit+stratum spinosum

Gambar 20.1 Pembentukan kulit pada berbagai tahap perkembangan. A.5 minggu. B.7 minggu. C.4 bulan. D. Lahir.

gambaran bercak-bercak putih di kulit dan yang terkena, termasuk kulit dan rambut di
rambut. Terdapat bebera3a tipe sindrom atasnya serta mukosa mulut. Vitiligo dilapor-
Waardenburg, tetapi semuanya memiliki ciri kan berkaitan dengan penyakit otoimun lain,
umum berupa bercak rambut putih (biasanya terutama tiroid.
suatu Jorelock), heterokromia iridis (warna
mata berbeda), bercak putih di kulit, dan tuli. Sidik Jari
Cacat ini timbul akibat gangguan migrasi atau Ep ermal r idge yang menghasilkan pola khas
i d

proliferasi sel krista neuralis (tidak adanya di permukaan ujung jari, telapak tangan, dan
melanosit yang berasal dari sel-sel ini di stria telapak kaki ditentukan secara genetik.
vaskularis di koklea menj adi penyebab ketulian Bubungan ini merupakan
dasar bagi banyak
pada penyakit ini). Sebagian tipe WS terjadi penelitian dalam genetika medis dan pe-
akibat mutasi di pAX3, termasuk WS1 dan nyelidikan kriminal (dermatoglifik). Pada
ws3. anak dengan kelainan kromosom, pola
Penyakit fungsi melanosit mencakup ber- epidermis tangan dan jari tangan kadang-
bagai bentuk albinisme yang ditandai oleh kadang digunakan sebagai alat diagnostik'
berkurang atau lenyapnya seluruh pigmentasi
di kulit, rambut, dan mata. I(asus-kasus ini
diklasifikasikan sebagai tipe lain albinisme
okulokutis (eOf). Pada kebanyakan kasus, Dermis
kelainan dalam sintesis atau pengolahan me- Dermis berasal dari mesoderm lempeng lateral dan
lanin menjadi penyebab penyakit ini. dermatom dari somit. Selama bulan ketiga dan
Vitiligo terjadi karena hilangnya melanosit keempat, jaringan ini, korium (Gambar 20.1D),
akibat penyakit otoimun. Terjadi kehilangan membentuk banyak struktur papilar ireguler, papila
pigmen berbentuk bercak-bercak di daerah dermis yang menonjol ke atas ke dalam epidermis.
Bab 20 * Sistem lntegumen 399

Sebagian besar dari papila ini mengandung kapiler


halus atau end organ (ujung) sarafsensorik. Lapisan ffi,,,ffi;
*'**
dermis yang lebih dalam, subkorium, mengandung
banyak jaringan lemak.
Saat lahir, kulit dilapisi oleh pasta
keputihan,
verniks kaseosa, yang dibentuk oleh sekresi kelenjar
ffi
sebasea dan sel epidermis dan rambut yang meng-
alami degenerasi. Lapisan ini melindungi kulit dari
efek maserasi cairan ketuban.

Korelasi Klinis

Keratinisasi Kulit
Iktiosis, keratinisasi berlebihan kulit, adalah
ciri dari suatu kelompok penyakit herediter
yang biasanya diwariskan sebagai sifat resesif
otosom meskipun dapat juga terkait-X. Pada
kasus yang parah, iktiosis dapat menyebabkan
cacat yang "menyeramkan'l seperti pada kasus Ga n'r['"ren ?0"i] I ktiosis p adaianin h a rl equin den ga n penebala n
janin harlequin (llhat Gambar 20.2) . masif lapisan keratin yang pecah-pecah untuk membentuk
fisura di antara plak-plak tebal.

RAMBUT
Rambut muncul sebagai suatu proliferasi epidermis Otot ini adalah m" arektor pili. Proliferasi se1 epitel
solid yang menembus dermis di bawahnya (lftat yang terus berlangsung di dasar batang rambut
Gambar 20.3A). Di ujung terminalnya, tunas rambut mendorong rambut ke atas, dan pada aklair bulan
mengalami invaginasi. Invaginasi ini, papila rambut ketiga rambut pertama telah muncul di permukaan
cepat terisi oleh mesoderm tempat terbentuknya di sekitar alis dan bibir atas. Rambut pertama yang
pembuluh darah dan ujung saraf (Gambar Z0.3B,C). muncul, rambut lanugo, rontok pada waktu lahir
Sel-sel di bagian tengah tunas rambut segera berubah dan kemudian diganti oleh rambut yang lebih kasar
bentuk menjadi seperti gelendong dan mengalami yang tumbuh dari folikel baru.
keratinisasi, membentuk batang rambut, sementara Dinding epitel folikel rambut biasanya memper-
sel di perifer berubah menjadi kuboid dan lihatkan suatu tunas kecil yang menemirus meso <ierm
menghasilkan epitel selubung rambut (Gambar di sekitarnya (Gambar zC.3C)" Sel-sel dari tunas ini
20.3B,C). membentuk keleniar sebasea. Sel-sel ciari keienjar
Selubung akar dermis dibentuk oleh mesenkim mengalami degenerasi, membentuk l:ahan mirip-
sekitar. Di selubung akar dermis biasanya melekat lemak yang disekresikan ke daiam fbiikei rambut,
sebuah otot polos halus, jugaberasal dari mesenkim. dan dari sini bahan tersebut mencapai kulit"
400 Bagian Dua * Embriologi Berbasis Sistem

KELENJAR MAMARIA
KorelasiKlinis
Tanda-tanda awal adanya kelenjar mamaria di-
temukan dalam bentuk penebalan memanjang
Kelainan Distribusi Rambut epidermis, garis mamaria atau mammary ridge.
Hipertrikosis (penyebaran rambut ber- Pada mudigah 7 minggu, garis ini berjalan di kedua
lebihan) disebabkan oleh jumlah folikel sisi tubuh daripangkallenganhinggake regio tungkai
rambut yangberlebihan. Kelainan ini mungkin (Gambar 20.4C). Meskipun sebagian besar garis
terbatas di daerah tubuh tertentu, terutama di mamaria lenyap segera setelah terbentuk, sebagian
regio lumbal bawah yang menutupi cacat kecil di daerah toraks menetap dan menembus
spina bifida okulta atau menutupi seluruh mesenkim di bawahnya (lihat Gambar 20.4A'). Di
tubuh. sini, garis tersebut membentuk 16 sampai 24 tunas
Atrikia, ketiadaan kongenital rambut, yang selanjutnya menghasilkan tunas-tunas solid
biasanya berkaitan dengan kelainan turunan kecil. Pada akhir kehidupan pranatal, tunas epitel
ektoderm lain, misalnya gigi dan kuku. tersebut mengalami kanalisasi dan membentuk
duktus laktiferus, dan tunas membentuk duktus
kecil dan alveolus kelenjar. Pada awalnya, duktus
laktiferus membuka ke suatu lubang epitel kecil
(Gambar 20.48). Segera setelah lahir, lubang ini
berubah menjadi puting payudara akibat proliferasi
mesenkim dibawahnya.

Epidermis

Tunas
rambul
Kelenjar
sebasea
Selubung
akar dermis Serat
otot polos
A
Batang
rambut

epitel rambut

P_apila rambul

Pembuluh darah

B
c

Gannbar 2S.3 Pembentukan rambutdan kelenjarsebasea.A.4 bulan.B.6 bulan.C.Bayi baru lahir.


Bab 20 * Sistem lntegumen 40r

Epidermis

Posisi
puting
payudara
-Mesenkim tambahan
A
Lubang epitel
Garis
mamana

Duktus
laktiferus

Gambar 20.4 A,B. Potongan melalui kelenjar mamaria yang sedang terbentuk masing-masing pada bulan ketiga dan kedelapan.
C. Posisi puting payudara tambahan (garis biru,garis mamaria)

RINGKASAN
KorelasiKlinis
6; U Kulit dan struktur-struktur terkaitnya,

Kelainan Kelenjar Mamaria ektoderm permukaan. Melanosit yang


Politelia adalah keadaan berupa pembentuk- memberi warna pada kulit, berasal dari sel krista
an putingpayudara tambahan akibat menetap-
neuralis yang bermigrasi ke epidermis. Pembentuk-
nya potongan-potongan garis mamaria an selbaru terjadi di stratum germinativum. Setelah
(Gambar 20.4 C) . Puting payudara tambahan
bergerak ke permukaan, sel ini terlepas di stratum
dapat terbentuk di mana saja di sepanjang korneum (Gambar 20.1). Dermis, lapisan dalam
garis mamaria, meskipun umumnya terbentuk
kulit, berasal dari mesoderm lempeng lateral dan
di daerah ketiak. dari dermatom somit.
Polimastia terjadi jika sisa garis mamaria Rambut berasal dari pertumbuhan epidermis ke
berkembang menj adi payudara lengkap. dalam dermis di bawahnya. Pada sekitar 20 minggu,
Inverted nipple (puting payudara ter- janin dilapisi oleh rambut halus, rambut lanugo,
benam) adalah keadaan yang ditandai dengan yang rontok saat lahir. Kelenjar sebasea, kelenjar
duktus laktiferus yang membuka ke dalam keringat, dan keleniar mamaria berkembang dari
lubang epitel yang gagal mengalami eversi. proliferasi epidermis. Jumlah berlebihan puting
pal,udara (politelia) dan payudara (polimastia)
adalah kelainan yang relatif sering ditemukan (lihat
Gambar 20.4).
402 Bagian Dua * Embriologi Berbasis Sistem

MASALAH UNTUK DIPECAHKAN

l. Seorang wanita tampaknya memiliki puting


'pa.fudara tarnbahan di kedua sisi ketiak dan
abdomennya. Apo dasar embriologk kelainan
tambahan puting ini, dan mengapa puting-puting
tersebut terletak di sana?

Anda mungkin juga menyukai