Anda di halaman 1dari 5

JURNAL MASKER MEDIKA VOLUME 8, NOMOR 2, DESEMBER 2020

e-ISSN: 2654-8658 p-ISSN: 2301-8631 https://jmm.ikestmp.ac.id/

Pengaruh Walking Tandem Exercise Pada Lansia Sehat


di Panti Lanjut Usia Harapan Kita Palembang

Yudiansyah*

*Prodi DIII Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan IKesT Muhammadiyah Palembang


Email korespondensi: yudiansyah.yudiansyah@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Proses penuaan terjadi secara alami diikuti dengan adanya penurunan
kondisi fisik, psikologi maupun social diantaranya adalah penurunan kekuatan otot, dan
penurunan fungsi otak sehingga timbul banyak permasalahan pada lansia dalam melakukan
kegiatan sehari-harinya. Metode: Pre-post desain pada 34 lansia dan dilakukan screening
dengan MMSE, lansia dengan nilai MMSE >24 point diberikan Walking Tandem Exercise
(WTE) sebanyak 3 kali dengan istirahat 1 menit diantara tiap sesi dilakukan 2 kali seminggu
selama 4 minggu. Hasil: Uji beda nilai pre-post test diperoleh hasil p = 0,012 (p < 0,05).
Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna pada
nilai indeks katz sebelum dan sesudah diberikan WTE.
Kata Kunci: Walking Tandem Exercise, Indeks Katz, Lansia

The Effect of Walking Tandem Exercise on The Healthy Elderly Population in Panti
Lanjut Usia Harapan Kita Palembang

ABSTRACT
Introduction: The aging process is occurs naturally, followed by a decreased in physical,
psychological and social conditions, including a decrease in muscle strength, and a decrease
in brain function, resulting in many problems for the elderly in carrying out their daily activities.
Method: Pre-post design in 34 healthy elderly and screening with MMSE, healthy elderly with
MMSE value> 24 points were given Walking Tandem Exercise (WTE) 3 times with a rest of
1 minute between each session performed 2 times a week for 4 weeks. Results: The pre-
post test value difference test resulted in p = 0.012 (p <0.05). Conclussion: The results of
this study indicate that there is a significant difference in the Katz index value before and after
being given.

Keywords: Walking Tandem Exercise, Index Katz, Healthy Elderly

PENDAHULUAN dan terganggu dalam melakukan


Lanjut usia (lansia) adalah kegiatan sehari-hari (Susilo,2013).
kelompok penduduk yang berusia 60 Usia lanjut yang dialami oleh lansia
tahun ke atas. Secara biologis lanjut usia akan menyebabkan lansia mengalami
ialah orang yang mengalami proses perubahan. Secara garis besar
penuaan, yang ditandai dengan perubahan yang terjadi pada lansia
penurunan fungsi organ-organ, diantaranya, perubahan fisik, perubahan
termasuk tulang dan otot. Penurunan kognitif, perubahan emosional,
massa tulang dan otot akan perubahan psikososial. Sistem indra,
menyebabkan penurunan kemampuan sistem muskuloskeletal. Perubahan
seseorang untuk menjaga fisiologis pada sistem muskuloskeletal
keseimbangan yang dapat diantaranya akan mempengaruhi
menyebabkan seseorang bisa terjatuh penurunan kekuatan otot, penurunan
304
JURNAL MASKER MEDIKA VOLUME 8, NOMOR 2, DESEMBER 2020
e-ISSN: 2654-8658 p-ISSN: 2301-8631 https://jmm.ikestmp.ac.id/

fleksibilitas, penurunan elastisitas dan “Dan barang siapa yang kami


penurunan kekuatan luas gerak sendi panjangkan umurnya niscaya kami
yang hal ini dapat menimbulkan risiko kembalikan dia kepada kejadianya,
jatuh pada lansia (Naftali,2017). maka apakah mereka tidak
Perubahan penuaan dan masalah memikirkannya”.
kesehatan sering menunjukkan Metode penanganan Fisioterapi
penurunan status fungsional pada yang dapat mengurangi faktor risiko
lansia. Salah satu cara terbaik untuk jatuh pada lansia adalah dengan
mengevaluasi status kesehatan lansia menggunakan latihan jalan Tandem
adalah melalui penilaian fungsional yang (Nugraha,2014). Jalan Tandem
menyediakan data objektif yang dapat (Tandem stance) merupakan suatu
menunjukkan penurunan masa depan latihan yang dilakukan dengan cara
atau peningkatan status kesehatan berjalan dalam satu garis lurus dan
(Wallace dan Shelkey, 2008). posisi tumit menyentuh jari kaki yang
Kemandirian adalah kemampuan lainnya sejauh 3-6 meter. Latihan ini
untuk memenuhi kebutuhan seseorang, berguna untuk memperbaiki postural
adalah tujuan paling penting pada dan menaikkan konsentrasi lansia saat
sebagian besar lansia tanpa melihat berjalan (Nugrahani,2014).
status kesehatannya. Kemandirian Berdasarkan hasil penelitian oleh
memberikan mereka rasa kehormatan, Made (2017) didapatkan hasil bahwa
kebanggaan dan berfungsinya diri jalan tandem dapat mengurangi faktor
sehingga tidak menjadi beban bagi risiko jatuh pada lansia setelah diberikan
orang lain (Wiraguna, 2014). Sedangkan latihan selama 5 minggu secara rutin
menurut Poerwadi (2001) mandiri (Made dkk, 2018). Dengan demikian
adalah dimana seseorang dapat diharapkan kemampuan lansia dalam
mengurusi dirinya sendiri, ini berarti melakukan kegiatan sehari-harinya akan
bahwa jika seseorang sudah meningkat sehingga dapat melakukan
menyatakan dirinya siap mandiri berarti aktifitas sehari-hari secara mandiri.
dirinya ingin sesedikit mungkin minta
pertolongan atau ketergantungan BAHAN DAN METODE
kepada orang lain. Penelitian ini adalah quasi
Solusi yang ditawarkan al-Qur’an eksperiment dengan desain penelitian
untuk mengatasi segala permasalahan pre – post test yang bertujuan untuk
yang dihadapi oleh para usia lanjut mengetahui perubahan tingkat
adalah sebagaimana yang tersirat dalam kemandirian lansia setelah diberikan
latihan walking tandem exercise. Teknik
Q.S. Al-Hijr [15] ayat 54 agar setiap
pengambilan sampel yang dilakukan
orang yang telah menginjak usia lansia, pada penelitian ini adalah purposive
hendaklah tetap semangat dalam sampling dengan kriteria Inklusi: 1)
menjalani hidup, dan jangan mudah lansia tanpa gangguan pendengaran
putus asa. Adapun dalam hal anjuran dan penglihatan; 2) lansia yang memiliki
untuk senantiasa memperhatikan para nilai MMSE diatas 24 poin; 3) lansia
lansia dianjurkan melalui perintah pada tanpa komplikasi penyakit apapun; 4)
Q.S. Isra’ ayat 23. Sebagaimana lansia tanpa ada gangguan
manusia yang arif dan bijaksana musculoskeletal; dan 5) Lansia yang
tentunya kita tidak boleh lalai dengan mampu berkomunikasi.
urusan duniawi semata, terlebih bagi Penelitian ini dilakukan dua kali
mereka yang sudah masuk fase lanjut seminggu selama empat minggu.
Fisioterapis meminta lansia untuk berdiri
usia, karena banyak yang harus kita
tegak dan berjalan perlahan kedepan
siapkan baik secara dhohir maupun
dengan ibu jari kaki satu menyentuh
batin. Sebagaimana firman Allah dalam tumit kaki sisi lainnya sejauh 3 meter.
Q.S. Yasin [36] ayat: 68 yang artinya Pasien di minta untuk melakukan hal
305
JURNAL MASKER MEDIKA VOLUME 8, NOMOR 2, DESEMBER 2020
e-ISSN: 2654-8658 p-ISSN: 2301-8631 https://jmm.ikestmp.ac.id/

yang sama sebanyak tiga kali dengan Tabel 3. Indeks Katz Pre dan Post
jedah waktu satu menit diantara sesi Walking Tandem Exercise
nya. Hal ini dilakukan untuk mencegah
lansia mengalami kelelahan. Rata-rata Indeks Katz n Mean SD Sig.
nilai akan dianalisa dengan uji paired- Pre
samples t test. Intervensi
Walking 34 8.22 4.221
HASIL Tandem
Karakteristik responden Exercise
.000
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat Post
pada tabel di bawah ini : Intervensi
Tabel 1. Karekteristik Responden Walking 34 18.46 5.153
Berdasarkan Jenis Kelamin Tandem
Jenis Frekuensi % Exercise
Kelamin
Laki-laki 16 46 PEMBAHASAN
Perempuan 18 54 Pada penelitian ini berjumlah 34
Total 34 100 subyek penelitian dengan jenis kelamin
laki-laki dan perempuan memiliki
Berdasarkan tabel 1 diatas rentang usia antara 60-75. Penyebab
responden yang paling banyak turunnya tingkat kemandirian pada
mengikuti penelitian ini adalah lansia diantaranya gangguan kognitif,
responden yang berjenis kelamin kelemahan otot, postur yang jelek,
perempuan. gangguan penglihatan, gangguan
keseimbangan dan pola jalan yang tidak
Karekteristik responden normal. Semua faktor tersebut
berdasarkan usia dapat dilihat dari tabel merupakan faktor utama terjadinya
dibawah ini: jatuh. Dilaporkan pada penelitian lain
diketahui 51% orang dengan gangguan
Tabel 2. Karakteristik Responden keseimbangan umur 65-74 tahun
Berdasarkan Usia (Utomo, 2009). Usia berhubungan
Jenis Frekuensi % dengan keseimbangan karena
Kelamin terjadinya perubahan fungsi tubuh yang
60 – 65 22 63 menyebabkan keseimbangan menurun
66 – 70 9 26 sehingga tingkat kemandirian pada
71 – 75 3 11 lansia pun menurun.
Total 34 100 Walking tandem exercise
merupakan suatu latihan yang bertujuan
Keterangan yang dapat kita ketahui meningkatkan fungsi dari pengontrol
dari tabel 2 diatas adalah usia keseimbangan tubuh yaitu sistem
responden pada penelitian ini paling informasi sensorik, central processing
banyak adalah pada rentang usia 60 - 65 dan efektor untuk bisa beradaptasi
tahun yaitu sebanyak 22 responden dengan perubahan lingkungan. Hal ini
Hasil analisis pada penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
diketahui bahwa p-value 0.000 (p < 0.05) dilakukan Talkowski (2008) yang
dari data tersebut diketahui nilai Indeks mengatakan ketika melakukan latihan
Katz mengalami perubahan yang jalan tandem, lansia dilatih secara visual
signifikan (berarti). Berdasarkan dengan melihat kearah depan agar
statistika deskriptif tersebut terbukti post memperluas arah pandangan untuk
test lebih tinggi. Maka, dapat dapat berjalan lurus (Ma de, 2018).
disimpulkan bahwa Walking Tandem Sehingga hal tersebut dapat
Exercise dapat meningkatkan tingkat menimbulkan rangsangan pada system
kemandirian lansia. Hasil uji statistic vestibular.
dapat dilihat pada table di bawah ini. Hasil uji hipotesa I menggunakan
paired-samples t test dengan jumlah

306
JURNAL MASKER MEDIKA VOLUME 8, NOMOR 2, DESEMBER 2020
e-ISSN: 2654-8658 p-ISSN: 2301-8631 https://jmm.ikestmp.ac.id/

responden 34 dengan pemberian latihan panti atas kebaikannya dan serta


tandem gait exercise terhadap kooperatif selama penelitian ini
keseimbangan pada lansia. Diperoleh berlangsung hingga selesai.
nilai p-value 0.000 (p < 0.05). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pemberian KEPUSTAKAAN
walking tandem exercise berpengaruh Algra, M. H Corlberg, E, V. (2008).
terhadap peningkatan kemandirian Postural Control : A Key Issuein
lansia. Pemberian tandem gait exercise Devlomental Disorder. Mac Keith
tidak hanya mampu meningkatkan Press. Lander.
keseimbangan, selain itu walking
tandem exercise merupakan salah satu Azizah, L, M. (2011). Keperawatan
latihan yang bertujuan untuk melatih Lanjut Usia. Yogyakarta. Graha
sikap atau posisi tubuh, mengontrol Ilmu.
keseimbangan, koordinasi, dan gerakan
tubuh yang sangat baik bagi para lansia CallisayaML., Blizzard L., McGinley JL.,
sehingga dapat meningkatkan Srikanth VK. 2012. Risk of Falls in
kemandirian lansia dalam beraktifitas Older People During Fast-Walking.
sehari-hari (Nugrahani, 2014). Gait and Posture. Australia.

Irfan M, 2010. Fisioterapi Bagi Insan


SIMPULAN DAN SARAN Stroke Edisi Pertama. Graha Ilmu.
Simpulan Yogyakarta.
Penelitian ini membuktikan bahwa
walking tandem exercise dapat Made dkk, (2018). Latihan Jalan
meningkatkan kemandirian lansia. Tandem Lebih Meningkatkan
Sehingga exercise ini dapat dilakukan Keseimbangan Lansia Dari Pada
oleh para lansia untuk meningkatkan Latihan Balance Strategy. Sport
kemandiriannya dalam toileting, And Fitness. Volume 6, No. 1.
berpakaian, ambulasi, makan dan
melakukan aktivitas keseharian lainnya. Mansfield PA dan Neumann DA. 2009.
Essentials of Kinesiology for the
Saran Physical Therapist Assistant. USA:
Mengingat kemandirian pada lansia Elsevier.
merupakan suatu masalah yang terjadi
pada sekian ratus juta lansia di dunia, Nugrahani, P, N. (Oktober 2014).
maka hendaknya dilakukan penanganan Latihan Jalan Tandem Lebih Baik
terhadap pasien sedini mungkin agar Daripada Latihan Dengan
dapat menjalankan aktivitas sehari- Menggunakan Swiss Ball
harinya seoptimal mungkin. Terhadap Peningkatan
Keseimbangan Untuk Mengurangi
PENDANAAN Risiko Jatuh Pada Lanjut Usia
Penelitian ini di danai dari hibah (Lansia). Jurnal Fisioterapi.
STIKes MP tahun anggaran 2019/2020. Volume 14. Nomor 2.

KONFLIK KEPENTINGAN Sumway-Cook, A. Dan M.M. Wollacott


Pada penelitian ini tidak terdapat (2012). Motor Control: Translating
konflik kepentingan apapun. Research into Clinical Practice.
Wolters Kluwer, Lippincott
UCAPAN TERIMA KASIH Williams & Wilknins.
Penulis mengucapkan terimakasih
kepada Rektor IKesT MP atas hibah Made dkk, (2018). Latihan Jalan
dana yang diberikan sehingga penelitian Tandem Lebih Meningkatkan
ini dapat terlaksana. Penulis juga Keseimbangan Lansia Dari Pada
mengucapkan banyak terimakasih Latihan Balance Strategy. Sport
kepada pimpinan Panti Lanjut Usia And Fitness. Volume 6, No. 1.
Harapan Kita Palembang, dan penduduk
307
JURNAL MASKER MEDIKA VOLUME 8, NOMOR 2, DESEMBER 2020
e-ISSN: 2654-8658 p-ISSN: 2301-8631 https://jmm.ikestmp.ac.id/

Naftali, R, A., Yulias, Y, R., Anwar, A, M. Utomo, Budi & Takarini, Nawangsari.
(2017). Kesehatan Spiritual dan (2009). Uji validasi Time up and go
konsep lansia dalam menghadapa test (TUGT) sebagai alat ukur
i kematian. Http://jurnal.Ugm.Ac.Id keseimbangan pada lansia. Jurnal
/Buletinpsikologi. Volume 25. fisioterapi Vol.9. No 2, Oktober
Nomor 2 halaman 124-135. 2009.

Nugrahani, P, N. (Oktober 2014). Valentin, L (2016). Perbedaan


Latihan Jalan Tandem Lebih Baik Pemebrian Latihan Jalan Tanden
Daripada Latihan Dengan dan One Lage Stance Untuk
Menggunakan Swiss Ball Meningkatkan Keseimbangan
Terhadap Peningkatan Dinamis Pada Lansia. Denpasar.
Keseimbangan Untuk Mengurangi Universitas Udaya.
Risiko Jatuh Pada Lanjut Usia
(Lansia). Jurnal Fisioterapi. Yuliani, S. (2014). Latihan Kombinasi
Volume 14. Nomor 2. Corestability Exercise dan Ankle
Strategy Exercise Tidak Lebih
Tamher, S. & Noorkasiani. (2009). Meningkatkan Dari Corestability
Kesehatan Usia Lanjut Dengan Exercise Untuk Keseimbangan
Pendekatan Asuhan Statis. Yogyakarta. Universitas Ais
Keperawatan. Jakarta : Selemba
Medika.

308

Anda mungkin juga menyukai