Anda di halaman 1dari 32

Terapi Latihan pada

Rehabilitasi Cedera
Olahraga
Terapi Latihan/Therapeutic
Exercise
Rencana yg sistimatis untuk
perencanaan penampilan dari
gerak tubuh, postur dan
aktifitas fisik dari pasien/ klien
Terapi Latihan
• Proses rehabilitasi sudah dimulai
sejak awal terjadinya sebuah cedera.
Penanganan awal sebuah cedera
menjadi faktor penentu dalam
kesuksesan dalam seluruh proses
rehabilitasi terhadap sebuah cedera
• Therapeutic exercise berfokus pada
pemulihan fungsi tubuh kembali
seperti sebelum mengalami cedera
Fase 1 Fase 2
Minggu ke 0– Minggu ke 7–12)
minggu ke 6– 8 - Adaptasi
anatomi dan
- Fase Akut
hipertropi otot.
Fase
pemberian
terapi latihan
Fase 3 Fase 4
Minggu ke 13 – Minggu 16 atau
16 – Stabilisasi lebih - drill untuk
baik linear kembali ke OR
maupun lateral
Edukasi Pasien
• Menjelaskan pencegahan terjadi cedera berulang dan
kontraindikasi
• Menjelaskan dan merencanakan program dengan pasien

Menghilangkan/mengurangi nyei dan bengkak


FASE 1 Pencapaian ROM Normal

Meningkatkan motor control dan kekuatan

Mengembalikan fungsi proprioceptive

Perawatan luka
NYERI BENGKAK

FASE 1 Persistent pain Caused by bleeding,


Injured area
can make Es dan elevasi, production of
strengthening or synovial fluid, cannot return to
Faradic under normal until the
flexibility exercises pressure accumulation of
more difficulty and inflammatory swelling is gone
(FUP),
thus interfere with kinesiotaping product, edema,
the rehabilitation or a combination
process. of several factors
EARLY
MOBILISATION
IMMOBILISATION

FASE 1

• Mobilisasi awal mencegah masalah gerak yang • Efek dari imobilisasi dapat
sedikit yang menghambat pola gerak normal meminimalkan proses
• Menurunkan nyeri dan menghindarkan dari penyembuhan luka
perubahan yang merugikan pada kartilago • Atropi otot
• Gerak multidireksi patela akan menurunkan • Strength Loss
efek imobilisasi • PROBLEM !!!
Skeletal-muscle
Pumping Action
It is especially
FASE 1 important in
increasing venous
return to the heart,
but may also play a
role in arterial blood
flow.
Meningkatkan ROM

FASE 1
Mobilisasi Petela Aktif dan pasif Pendular exercise
stretching dari buat bahu
Heel slide (0-90) calves dan hip
minggu pertama, (0- Lader finger
fleksor,
120) minggu ketiga,
wall slide (full ROM)
minggu keempat
Close Chain
Exercise

Isometric FASE 1
Exercise –
Muscle setting

Heel Slide, mini squat,


wall squat, step up
Functional Strengthening
Modalitas (NMES)
Weight shifting

Single leg standing


FASE 1
Single leg standing pada
permukaan tidak rata

Dan tambahan tugas


lainnya

Functional Strengthening
Tidak ada nyeri

Bengkak minimum dan tidak


signifikan (min : 1 cm)

Full AROM fleksi


FASE 1 dan ekstensi

Kriteria Masuk
ke Fase 2 Meningkatkan control otot
untuk memelihara tubuh
pada saat weight wall squat

Mampu berdiri satu kaki


dengan wooble board selama
60 detik
Meningkatkan Memperkenalkan gym Core Stability
proprioceptif program

FASE 2 Prinsip Latihan

Overload
Dynamic Stretches
Mini Band Exercise
Principle
Squats World Greates Stretch
Single in-outs Kne Hugs to Single RDL SAID
Double In-Outs Leg Cradle to Quad Stretch
Clock Exercise Knee Hug to Quad Stretch Principle
Monster Walks Sumo to Hamstring Stretch
Lateral Lunge to drop lunge
ADAPTASI NEURAL DAN
HIPERTROPI
• Awal dari peningkatan ketegangan
otot secara cepat
• Terkait dengan proses motor
FASE 2 learning dan peningkatan kordinasi
• Hipertropi terjadi pada 2 – 3
minggu dari latihan beban dgn
instesitas tinggi
• Berhubungan dengan latihan
beban dengan volume tinggi dalam
bentuk eccentric
Proprioceptive
Exercise
Core Stability
Exercise
Clock Exercise with
Mini Band
https://www.youtube.
com/watch?v=h3CLd
Z7UVpU

Mini Band
Exercise
Dynamic
Stretches
Variasi dari
input
penglihatan

Permukaan
Performa
stabilitas

Untuk menstimulasi
kordinasi dan Progresifitas
FASE 2 kontrol latihan harus
progresif melalui : Latihan

Kecepatan dari
Tahanan
latihan

Kompleksitas
tujuan
Gym Exercise

Buat program
latihan untuk 3-4
hari dalam satu
minggu

Latihan di
FASE 2 tujukan untuk
hipertropi otot

Dari konsentrik
ke eksentrik
Kriteria untuk masuk ke Fase 3

Pola jalan normal

Mampu berdiri satu kaki pada permukaan yang tidak rata sambil melempar
tangkap bola

Kekuatan yang adekuat, latihan dari beberapa minggu sebelumnya FASE 2


mengarah ke yang akan datang

Mampu untuk single leg squat, multi directional lunge, single leg RDL, dan single leg supine bridge
45 detik

Naik sepeda 20 menit


Latihan lebih
Terapi latihan Fase ini
kompleks,
berfokus overlap
FASE 3 mulai masuk
pada dengan fase
melatih
peningkatan 2
power dan
stabilitas
speed

Bentuk Latihan yg dapat dilakukan :


• Ladder drill, Akselarasi wall drill, Pylometric jump
• Medicine ball series, Peningkatan kekuatan dengan latihan propeoceptic
• Start jogging minggu ke 12 dan 13
Ladder Drill
• High knee
• Tango Drill
• In-Outs Drill
• Hop Scotch Drill
• Lateral Feet Drill

FASE 3
Acceleration Wall Drill
• Singles
• Doubles
• Triples
• All progressed by
FASE 3 increasing speed and
reaction time with good
form and stability

Acceleration Wall Drill


https://www.youtube.com/watch?v=Qt6q--Lx4KM
Medicine Ball Series
• Overhead Toss
• Chest Pass
• Parallel Toss
• Perpendicular Toss
• Progress from 2 legged stance to split
squat
FASE 3

Parallel Toss
https://www.youtube.com/watch?v=B
GuLau6Dn7s

Perpendicular Toss
https://www.youtube.com/watch?v=qi
2_4KDmn-E
Pain free

Minimum atau tidak ada bengkak (1 cm) Kriteria ke


Lompat dan mendarat yang tepat (satu
Fase 4
kaki) Untuk bisa melanjutkan
pemberian terapi Latihan
Jogging sedikitnya 20 menit
maka, harus melewati
syarat sebagai berikut :

Kordinasi kaki yg baik

Pola lari yang baik

Kekuatan yang adekuat sehingga pola


gerak normal tercapai
Maksimalisasi kekuatan dan daya tahan stabilisasi lutut

Optimalsasi kontrol neuromukuler dengan latihan pylometric

Latihan agilty
FASE 4
Latihan kecepatan reaksi

Latihan spesific ke cabor

regenerasi
FASE 4

Plyometric
Exercise
FASE 4

Agility Drill
https://www.youtube.com/watch?v=uNhPDlJOQBw
THANKS
Does anyone have any questions?

Anda mungkin juga menyukai