Anda di halaman 1dari 32

Tuberkulosis tulang

dan
sendi

Glen joshua 112017031


Balqis binti basharudin 112018152
Definisi
tuberkulosis adalah penyakit
yang disebabkan oleh
Tuberkulosis tulang adalah
mycobacterium tuberkulosa
suatu proses peradangan
dengan gejala yang bervariasi
kronik dan destruktif yang
dan ditandai dengan
disebabkan basil tuberkulosa
pembetukan tuberkel dan
yang menyebar secara
necrosis kaseosa pada
hematogen dari focus jauh dan
jaringan setiap organ yang
hampir selalu berasal dari
terinfeksi
paru-paru.penyebaran basil ini
dapat terjadi pada waktu infeksi
primer dan pasca primer
Epidemiologi
Etiologi
Micobacterium tuberculosa

01 M bovis

02 M.Intracelullar

03 M.kansasii

4
Paru-paru Pintu gerbang utama masuknya infeksi pada
Organ lai, bahkan bisa menginfeksi tulang dan sendi
Klasifikasi Tuberkulosis tulang dan sendi
Artritis
Tuberkulosis Tuberkulosis
Pada
tulang panjang

Tuberkulosis
Daktilis
Pada
Tuberkulosis Tuberkulosis
Tulang
sendi bahu
belakang

Tuberkulosis Tuberkulosis
Sendi lutut sendi siku koksitis
Tuberkulosis
Tuberkulosis Pada sendi lutut

Ket:Tanda awal infeksi Ket: B, C. soft tissue swelling dan efusi ditandai tetapi
mungkin efusi sendi besar ada fokus tulang litik di ujung distal os femur dan elevasi
dan osteoporosis ringan, periosteal sekitar os femur.
tanpa destruksi.
Tuberkulosis Pada sendi siku

Ket: Fokus litik di ujung 1/3


proksimal humerus.
Tuberkulosis Pada sendi bahu

Ket: osteoporosis semua tulang di


sekitar bahu. Ada elevasi
periosteal minimal sepanjang
klavikula, tetapi tidak ada
destruksi.
Koksitis tuberkulosis

Ket: Sebuah lesi kistik di acetabulum dan Ket: Ada penghancuran trokanter
sendi pinggul menyempit serta tidak teratur. major dan lesi kistik di collum femur,
Ada juga infeksi pada ramus pubis inferior. menyebar ke caput femur
Daktilis tuberkulosis
Ket: Spina ventosa (tanda panah),
Radiografi tangan kiri: tampak
korteks sedikit menipis sekitar inti
litik dengan potongan-potongan
trabekular pada tulang metacarpal
ketiga (panah); tidak ada reaksi
periosteal terlihat.
Artritis tuberkulosis

Ket:Ada penebalan sinovial dan Ket: Infeksi ujung distal tibia, dengan
efusi kecil, serta destruksi tulang efusi ke dalam sendi pergelangan kaki.
minimal di korteks permukaan atas Tampak soft tissue swelling.
dari talus posterior.
Tuberkulosis Pada tulang panjang

,
Ket: Beberapa fokus kistik di tibia
dan femur. Ada reaksi periosteal
minimal sepanjang bagian atas
tibia lateral.

Ket: D. Lesi meluas di fibula


Tuberkulosis Pada tulang belakang

: a. tipe marginal, b. tipe sentral, c. tipe anterior atau


subperiosteal
Gibbus dan angulasi
Keluhan biasanya
ringan dan makin lama Gejala klinis
makin berat

Tanda awal berupa Pada anak-anak dapat


bengkak, nyeri , ditemukan spasme
Bila pinggul yang keterbatasan lingkup otot pada malam hari
terkena, maka terjadi gerak sendi dan (night start). Mungkin
kelemahan tungkai peningkatan tempratur disertai demam, tapi
dengan sedikit rasa tidak kulit , biasanya ringan
enak
Perjalanan penyakit
yang tidak diterapi
timbul atrofi otot dan
Pada tuberkulosis deformitas Bentuknya abses
vertebra dapat timbul dengan drainase
keluhan nyeri spontan keluar
punggung yang menyebabkan
menahun bentukan sinus
Patofisiologi
Infeksi dari
bagian sentral,
osteoporosis
bagian depan hiperemi dan
dan perlunakan
atau daerah eksudasi
korpus
epifisial korpus
vertebra

kerusakan pada
korteks epifisis,
diskus
kifosis
intervertebralis
dan vertebra
sekitarnya
Patologi
• Bila daya tahan tubuh menurun

• Terjadi penyebaran melalui


sirkulasi darah yang akan
menghasilkan tuberkulosis
milier dan meningitis.

• Keadaan ini dapat terjadi


Kompleks setelah beberapa bulan atau Lesi
beberapa tahun kemudian dan
primer Bakteri dideposit pada tertier
jaringan ekstra – pulmoner.

• Tulang dan sendi


• paru – paru, faring merupakan tempat lesi
atau usus tersier dan sebanyak 5
penyebaran % dari tuberkulosis
• kemudian melalui paru akan menyebar
saluran limfemenyebar
skunder dan akan berakhir
ke limfonodulus sebagai tuberkulosis
regional sendi dan tulang.
menembus Pada daerah servikal,
Exudat eksudat terkumpul di
ligamentum dan
menyebar ke belakang fasia
berekspansi ke
depan, di bawah paravertebralis 
berbagai daerah menyebar ke lateral di
ligamentum
di sepanjang belakang muskulus
longitudinal
garis ligamen sternokleidomastoideu
anterior
yang lemah s

Eksudat mengalami
Abses berjalan ke
protrusi ke depan dan
mediastinum mengisi
menonjoi ke dalam
tempat trakea, esofagus
faring yang dikenal
atau kavum pleura
sebagai abses faringeal.
Abses pada vertebra torakalis biasanya tetap tinggal pada
daerah toraks setempat menempati daerah paravertebral,
berbentuk massa yang menonjol dan fusiform  dapat
menekan medula spinalis sehingga timbul paraplegia.

Abses pada daerah lumbal menyebar masuk mengikuti


muskulus psoas dan muncul di bawah ligamentum
inguinal pada bagian medial paha  dapat menyebar ke
daerah krista iliaka dan mungkin dapat mengikuti
pembuluh darah femoralis pada trigonum skarpei atau
regio glutea. tuberkel mencapai daerah panggul dengan
penyebaran secara hematogen
1 3 5
B
4
erjalanan
nyakit ini
Stadium
implantasi
2 Stadium
destruksi
Stadium
Deformitas
lanjut residual
m 5 stadium

Stadium Stadium
destruksi gangguan
awal neurologis
1 3
B
Kelemahan
Gerak/
aktivitas 4
Stadium
angguan
pada
anggota
2 Serta
hipotesia/ane
eurologis gerak bawah
sthsia
setelah Kelemahan Gangguan
melakuian pada motoris dan
aktivitas anggota sensoris
gerak bawah
Sensoris (-) dan masih Gangguan
bisa miksi dan
melakukan defekasi
pekerjaan
1 3
B
sinovitis
Atritis 4
adium TB 2 stadium
arthritis lanjut
Atritis awal
Atritis
stadium
lanjut dengan
sulukosasi /
dislokasi
1 3
B
Pembengkak 4
adium TB
an jaringan
lunak.
2 Kehilangan
arthritis pegerakan
75% masih Pembengkak sendi 75%
bisa an jaringan
melakukan lunak. Kehilangan
pegerakan pegerakan
sendi Kehilangan sendi 75%
pegerakan
sendi 25%- Subluksasi
50% dan dislokasi
1 3
B
Kemotrapi 4
alaksana
da setiap
Istirahat
Gips
2 Kemotrapi
adium TB Osteotomi
arthritis artrodesis
artroplasti Kemotrapi
Kemotrapi
Istirahat Osteotomi
Gips artrodesis
synovectomy artroplasti
Panduan OAT indonesia

Kategori Kategori Kategori


1 2 3

• 2 HRZE/4H3R3 • 2 HRZES/HRZE/5H3R3E3 • 2 HRZ/4H3R3


• 2HRZE/4HR • 2HRZES/HRZE/ 5HRE • 2HRZ/4HR
• 2HRZE/6HE • 2HRZ/6HE
Diagnosa

• Pemeriksaan klinis yang dilakukan dengan melihat


tanda dan gejala
• Pemeriksaan laboratorium ( LED meningkat, test
sputum BTA, test tuberculin )
• Pemeriksaan radiologis dapat dilakukan photo toraks
PA
• Photo pada tulang (photo polos posisi AP, Lateral dan
CT-Scan atau MRI)
Panduan OAT indonesia

• Penderita baru TB paru BTA positive


• Penderita TB paru BTA negative, rotgen positive sakit berat
Kategori • Penderita TB ekstra paru berat
1
Kaplet Tablet
Tablet Jumlah
Lama INH ripam pirazin
Tahap etamb kali
pengoba 300 pisin amid
pengabatan ulot minum
tan mg @450 @S500
500 mg obat
mg mg
Tahap
intensif
2 bln 1 1 3 3 60
(dosis
harian)
Tahap
lanjutan
4 bln 2 1 - - 54
(dosis
3xseminggu)
Kategori •
Penderita kekambuhan
• Penderita gagal
2 • Penderita dengan pengobatan setelah lalai

Tahap Lama INH Tablet Tablet Etam Strepto Jumlah


pengo 300 ripam pirazina butol misin kali
batan mg pisin mid 250 inj minum
450 mg @500 mg obat
mg 500
mg
Tahap 2 bln 1 1 3 3- 0,75 gr 60
intensif 1 bln 1 1 3 3- - 30
(dosis
harian)
Tahap 5 bln 2 1 - 12 - 66
lanjutan
(dosis
3xsemin
ggu)

Penderita TB paru BTA negative, rotgen positive
Kategori sakit ringan
3 • Penderita ekstra paru ringan, yaitu TB kelenjar limfe,
pleuritis eksudatif unilateral, TB kulit , TB tulang dan kelenjar adrenal

Tahap Lama INH 300 mg Tablet Tablet Jumlah kali minum


pengabatan pengobatan ripampisin pirazinamid obat
@450 mg @500 mg
Tahap 2 bln 1 1 3 60
intensif (dosis
harian)
Tahap 4 bln 2 1 - 54
lanjutan(dosis
3xseminggu)
World Map

USA Europe
19,450000 19,450000

Brasil
19,450000
Thanks
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai