Anda di halaman 1dari 17

Journal reading

PENGARUH IRIGASI HIDUNG TERHADAP


DERAJAT SUMBATAN HIDUNG PADA
PEROKOK

Balqis Binti Basharudin


112018152
 Asap rokok dapat memicu respon inflamasi pada hidung

Latar sehingga mengakibatkan gejala sumbatan hidung.

belakang
 Irigasi hidung menggunakan larutan salin dapat mengurangi
gejala hidung pada inflamasi kronis.

tujuan Mengetahui pengaruh pemberian irigasi hidung terhadap


derajat sumbatan hidung pada perokok.
Jenis penilitian  true eksperimental dengan rancangan pretest posttest control
group design

sampel  64 perokok

 teknik consecutive sampling

2 kelompok:-
 kelompok perlakuan (dengan irigasi hidung)
 kontrol (tanpa irigasi hidung)

Kelompok perlakuan diberikan irigasi hidung


menggunakan NaCl 0.9% satu kali sehari selama 14 hari.

Masing-masing kelompok dinilai sumbatan hidungnya


menggunakan kuesioner NOSE Scale sebelum dan

metode
setelah 14 hari.
hasil simpulan
• Rerata delta derajat Irigasi hidung berpengaruh
sumbatan hidung pada terhadap derajat sumbatan
kelompok perlakuan (-1.69)
dan kelompok kontrol (0.25). hidung pada perokok

• Uji Mann-whitney
menunjukkan perbedaan
yang bermakna pada delta
derajat sumbatan hidung
kelompok perlakuan dan
kontrol (p=0.021).
• 2010 - 34,2% diatas usia 15 tahun
• 2013 - 36,3% diatas 10 tahun
Risiko kematian
25.4%
10 orang dewasa
meninggal

pendahuluan Peringkat merokok


Efek paparan asap perubahan mukosa yang ditandai dengan
adanya metaplasia dengan tambahan
rokok ?
membesarnya dan bertambahnya ukuran
serta sekret yang dihasilkan kelenjar
goblet

iritasi hidung, akibatnya terjadi


peningkatan resistensi jalan napas pada
hidung dan menurunnya aliran udara
inspirasi sehingga menyebabkan hidung
tersumbat.

pendahuluan
Hidung tersumbat

 proses inflamasi yang memberikan pemeriksaan subjektif


 aliran udara yang efek vasodilatasi atau sekresi kuesioner seperti
terhambat mukus yang berlebih
dikarenakan rongga  NOSEScale
hidung yang  kelainan struktural anatomi yang  Congestion Symptomp Score
menyempit mempersempit rongga (CSS) of Total Nasal Symptom
Score (TNSC)
 Infeksi
 Congestion Nquantifier Seven
 pemakaian obat (ACE inhibitor, Item Test, Sinonasal Outcomes
Nonsteroidal Anti-Inflammatory Test (SNOT)-22
Drugs (NSAIDs) 
 pemeriksaan objektif
menggunakan rinomanometri
atau Peak Nasal Inspiratory

pendahuluan
Flow (PNIF)
tindakan membilas kavum nasi dengan
cairan

sumbatan hidung, memperbaiki transpor


mukosiliar serta membersihkan mukosa
hidung.

Jenis cairan Salin hipertonis lebih Efek samping hipertonis


berefek pada transpor :
mukosiliar sedangkan salin  iritasi hidung
isotonis lebih berefek pada  rasa terbakar pada
salin hipertonis dan isotonis gejala patensi hidung, batuk, hidung, mimisan
dan sekresi nasal  sakit kepala
Kelompok
Karakteristik Kontrol
Perlakuan
(Tanpa irigasi p
(Irigasi hidung)
hidung)
Usia Rerata ± SD 21,19 ± 1.14 21 ± 1,98
-1-50
17 (53,1%) 22 (68,8%)
-50-100 11 (34,4%) 5 (15,6%)
Indeks Brinkman
-100-150 4 (12,5%) 4 (12,5%)
0 (0%) 1 (3,1%)
-150-200
- <5 tahun 21 (65.6%) 17 (53.1%)
Lama Merokok 0.647*
- >5 tahun 11 (34.4%) 15 (46.9%)

-Positif 24 (75%) 22 (68.8%)


Rinitis Alergi 0.028*
-Negatif 8 (25%) 10 (31.2%)

-Hipertrofi 16 (50%) 22 (68.8%)


Hipertofi Konka 0.28*
-Eutrofi 16 (50%) 10 (31.3%)

-Positif 16 (50%) 6 (18.8%)


Septum deviasi 0.36*
-Negatif 16 (50%) 26 (81.9%)

*= Uji Chi-square untuk menilai homogenitas

hasil
Derajat Sumbatan Hidung Kelompok Perlakuan
p
N Mean ± SD Min-Maks
Pretest 32 3.94 ± 3.08 1-12 0,009*
Posttest 32 2.25 ± 2.18 0-8

Derajat Sumbatan Hidung Kelompok Kontrol


p
N Mean ± SD Min-Maks
Pretest 32 2.88 ± 2.31 1-11 0,523*
Posttest 32 3.13 ± 2.87 0-11

Delta Derajat Sumbatan Hidung


Kelompok P
N Mean ± SD Min-Maks
Perlakuan 32 -1.69 ± 3.22 (-10)-3 0,021*
Kontrol 32 0.25 ± 2.00 (-5)-5
Derajat Sumbatan Hidung (/orang)
Variabel
Turun Tidak turun IK 95%
p
N % N % RO min mak
Lama merokok
-<5 Tahun 19 29.6 19 29,6 0.126** 2.25 0.78 6.41
->5 Tahun 8 12.5 18 28,1
Rinitis Alergi
-Positif 22 34.3 25 39.0 0.213** 0.73 0.27 1.99
-Negatif 5 7.8 12 18.7
Hipertrofi Konka
-Hipertrofi 14 21.8 22 34.3 0.545** 0,734 0.2 1.99
-Eutrofi 13 20.3 15 23.4
Septum Deviasi
-Positif 11 17.1 11 17.1 0.36** 1.625 0,57
-Negatif 6 9.3 26 40.6 4.61

95% CI
Variabel B Wald Sig Exp (B)
Min Maks
Lama Merokok -0.811 2.330 0.129 0.444 0.156 1.267
Rinitis Alergi -0.769 1.547 0.214 0.463 0.138 1.557
• Hasil penelitian pada kelompok kontrol menunjukkan
bahwa terdapat perubahan skor derajat sumbatan hidung
pretest dan posttest dengan rentang (-5) – 5 dan rerata
perubahan derajat sumbatan hidung adalah 0.25.
• Uji statistik menyatakan bahwa perbedaan ini tidak
bermakna (p=0.523).

pembahasan
• Peningkatan skor derajat sumbatan dapat terjadi karena
substansi dalam rokok seperti akrolein atau karbon monoksida
telah terbukti bersifat toksik kepada epitel traktus respiratorius.

• Paparan asap rokok memicu terjadinya respon inflamasi


dengan meningkatnya neutrofil dan sel mononuklear.

• Paparan rokok ini juga menyebabkan terjadinya perubahan


mukosa yang ditandai dengan adanya metaplasia serta adanya
pembesaran ukuran konka serta peningkatan produksi mukus

pembahasan
• Hasil penelitian pada kelompok perlakuan menunjukkan
adanya penurunan skor derajat sumbatan hidung setelah
dilakukan irigasi hidung dengan rentang (-10) – 3 dan
rerata penurunan sebanyak -1.69.

• Skor tertinggi delta derajat sumbatan hidung adalah


sebanyak 10.

• Penelitian ini dibuktikan dengan hasil uji statistik yang


menyatakan bahwa perbedaan ini bemakna (p=0.009).

pembahasan
• Hasil penelitian pada delta derajat sumbatan hidung
kelompok perlakuan dan kontrol menunjukkan adanya
perubahan rerata derajat sumbatan hidung.

• Rerata delta derajat sumbatan hidung pada kelompok


perlakuan adalah (-1.69) sedangkan pada kelompok
kontrol adalah 0.25.

• Penelitian ini dibuktikan dengan hasil uji statistik yang


menyatakan bahwa perbedaan ini bemakna (p=0.021).
Irigasi hidung diketahui dapat
mengurangi gejala sumbatan hidung
pada pasien rinositis kronik, rinitis
alergi serta rinitis iritan oleh karena
paparan serbuk kayu.

S.J Rabone et all menunjukkan bahwa irigasi hidung menurunkan gejala pada masalah
hidung seperti hidung tersumbat dan hidung gatal secara signifikan
(p<0.0001).

menyatakan bahwa terjadi peningkatan skor RSDI (Rinosinusitis


Isadora et all Disability Index) setelah pemberian irigasi hidung selama 3
bulan dengan selisih kenaikan 14.0±2.0 (p=<0.05

menyatakan bahwa Irigasi hidung menggunakan larutan


salin isotonis menurunkan gejala rinitis alergi seperti
David et all
hidung tersumbat, rinore serta meningkatkan transport
mukosiliar dan kualitas hidup (p<0.0001)
Terdapat penurunan derajat sumbatan hidung yang bemakna
pada kelompok perlakuan, terdapat perbedaan yang
bermakna antara selisih derajat sumbatan hidung sebelum
dan sesudah irigasi hidung antara kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol, serta tidak terdapat perbedaan yang
bermakna antara lama merokok, rinitis alergi, septum
deviasi,hipertrofi konka dengan penurunan derajat
sumbatan hidung.

SIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai