Anda di halaman 1dari 39

Laporan kasus Hipertensi dengan

Pendekatan keluarga
Balqis binti basharudin 112018152
Bab I

Pendahuluan
Definisi Hipertensi

Seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal


Penulisan tekanan darah (contoh: 120/80 mmHg) didasarkan pada dua fase dalam
setiap denyut jantung.
Etiologi klasifikasi
Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Sistolik dan Diastolik (mmHg)
Hipertensi Essensial

Normal <120 dan <80


Hipertensi Skunder
Prehipertensi 120-139 atau 80-89

Hipertensi Stadium I 140-159 atau 90-99

Hipertensi Stadium II >160 atau >100


Epidemiologi
• Menurut WHO tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 milliar orang di dunia menderita hipertensi. Artinya 1
dari. 3 terdiagnosis hipertensi.

• Dipekirakan tahun 2025 akan ada 1,5 milliar terkena hipertensi setiap tahunnya 10,44 juta orang meninggal
akibat komplikasi dari hipertensi.

• Menurut Riskesdas 2018 kasus hipertensi di indonesia sebanyak 63.309.620 orang sedangkan angka kematian
di indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 orang kematian.

• kelompok 31-44 tahun (31,6%) umur 45-54 tahun (45,3 % ) umur 55-64 tahun (55,2%) .

• Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1% diketahui bahwa sebesar 8.8% terdiagnosis dan 13% terdiagnosis
hipertensi tetapi tidak rutin minum obat
Faktor Risiko
Gaya hidup
Obesitas Asupan
kurang sehat
Garam

Jenis
Usia Kelamin

Stress Genetik
Diagnosis
• diagnosa hipertensi esensial ditegakkan berdasarkan data anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang.

• Saat konsultasi ditanyakan riwayat pengobatan, riwayat keluarga, faktor risiko.

Agar didapat pengukuran yang akurat, sebaiknya pengukuran dilakukan setelah pasien beristirahat
dengan cukup, minimal setelah 5 menit berbaring dan dilakukan pada posisi berbaring, duduk dan
berdiri sebanyak 3-4 kali pemeriksaan, dengan interval antara 5-10 menit.
Tatalaksana non farmakologi

Mempertahankan Mengurangi asupan Batasi konsumsi


berat badan ideal natrium alkohol

Menghindari
Makan K dan Ca
Hindari dari stress merokok
yang cukup dari diet
komplikasi

ginjal mata
Jantung otak
Bab II – Hasil dan Pembahasan
Keluhan Utama

Identitas pasien
Pusing kepala sejak 5 hari yang lalu

• Nama. : Ny. Umi


• Umur. : 49 tahun Riawayat penyakit sekarang
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Pengasuh bayi & ibu
• rumah tangga
Pusing disertai nyeri kepala seluruh bahagian.
• Pendidikan : Tamat SMP Pusing timbul secara tiba-tiba dan berkurang saat
• Alamat : Pandeglang banten istirahat. Mual(-) muntah (-) alergi makanan/
• No. Telpon: - obat (-)
Riwayat penyakit dahulu

Riwayat pengobatan
Tidak ada

Awalnya minum obat warung untuk menhilangkan


Riwayat penyakit keluarga pusing kepala,namun tidak ada perubahan dan datang
berobat ke puskesmas didiagnosis hipertensi. Pasien
minum teratur tapi 1 bulan terakhir tidak minum
kerana tidak ada keluhan.

Ayah menderita hipertensi dan minum


obat captopril
Riwayat kebiasaan sosial

Pola makan/minum makan 3x/hari, jarang memakan sayur dan sering makan yang asin.
Kurang baik
makan malam mempunyai kebiasaan untuk makan indomie .

jarang berolah raga karena sibuk bekerja seharian sebagai seorang pengasuh bayi.
Aktivitas/reaksi Kurang baik Kebiasaan pasien bangun pada jam 5 pagi dan mengemas rumah sebelum bekerja.

tidur jam 12 tengah malam dan bangun pada jam 5 pagi.


Pola tidur Kurang baik
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang
• Keadaan Umum : Compos mentis, tampak sakit a. Laboratorium :
ringan
darah rutin, elektrolit, kadar gula darah ( menyingkirkan
Tanda-tanda vital penyebab skunder )
• Tekanan Darah : 150/90mmHg
• Frekuensi Nadi : 70 x/menit b. Radiologi :
• Frekuensi Napas : 18 x/menit 1. Ct scan kepala dengan kontras : menyingkirkan
• Suhu badan : 36,5 oc kemungkinan terdapat sumbatan di pembuluh darah di
• Berat Badan : 55 kg otak.
• Tinggi Badan : 1.54 m
• IMT. : 23.44 kg/m2
Tatalaksana dan Edukasi
• Penyuluhan kepada masyarakat tentang hipertensi, perjalanan penyakit, faktor risiko dan
Health promotion cara pencegahan

• Seseorang yang mempunyai faktor risiko hipertensi perlu melakukan pola dan gaya hidup
Specific protection yang sehat.

Early diagnosis & prompt • Segera melakukan pemeriksaam di pusat kesehatan terdekat jika terdapat gejala yang
sama.
trearmament • Minum obat seumur hidup dan melakukan pemeriksaan secara berkala.

• Segera mendapatkan tatalaksan yang tuntas agar tidak menjadi lebih parah.
Disability limitation & • Masyarakat melakukan reabilitasi tentang penyakit agak tidak mider dengan orang lain
rehabilitation yang disekitarnya.
Profil keluarga

• Pasien Ny.U adalah ibu rumah tangga dan tinggal bersama tiga anak dan
pekerjaannya adalah pengasuh anak dan ibu rumah tangga.
Karakteristik demografi keluarga
- Identitas kepala keluarga : Tn. S

- Identitas pasangan : Ny. U

- Alamat : Pandeglang, Banten

Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah

Hubungan dengan Keadaan


No Nama Jenis Kelamin Umur Pekerjaan Agama Imunisasi
pasien Kesehatan

1 S Suami L 55 Bengkel motor Islam Sehat Lengkap

2 R Anak L 22 Mahasiswa Islam Sehat Lengkap


3 Z Anak P 15 Pelajar Islam Sehat Lengkap
4 Z Anak P 12 Pelajar Islam Sehat Lengkap
Demografi

Keterangan :
: Keluarga pasien

: pasien

: Wanita normal

: Laki-laki normal
• Bentuk Keluarga
• Bentuk keluarga ini adalah Nuclear Family yaitu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan
anak-anak.

• Hubungan Anggota Keluarga


• Ny.U dan Tn. S merupakan pasangan suami istri dengan tiga orang anak. Hubungan antara
anggota keluarga cukup baik, mereka sering berkumpul dan berkomunikasi.
• 
Hubungan dengan Berat badan
No Nama Jenis Kelamin Tinggi (m2) IMT Interprestasi
pasien (kg)

1 S Suami L 66 172 29.5 Obesitas 1

2 R Anak L 50 170 28.9 Obesitas 1

3 Z Anak P 48 152 23.1 normal

4 Z Anak P 44 148 21.9 normal

Suami pasien, Tn S:
Anak pasien , AN Z :
 Tekanan darah : 110/78 mmhg
 Tekanan darah : 100/ 78 mmhg
 Nadi : 66 x/ min
 Nadi : 60 x/ min
 Nafas : 20x/min
 Nafas : 18x/min
 Suhu : 36.5 oc
 Suhu : 36.5 oc
 
 
Anak pasien , AN R :
Anak pasien , AN Z :
 Tekanan darah : 100/72 mmhg
 Tekanan darah : 90 / 70 mmhg
 Nadi : 62 x/ min
 Nadi : 60 x/ min
 Nafas : 20x/min
 Nafas : 18x/min
 Suhu : 36.5 oc
 Suhu : 36.2 oc
 
status sosial dan kesejahteraan hidup
Status kepemilikan rumah: Milik Sendiri

Daerah perumahan : Tidak Padat


Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah : 15 x 5 m2 (1 lantai) Keluarga Ny.U tinggal di rumah dengan kepemilikian rumah pribadi.
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 5 orang Ny. U tinggal dalam rumah yang sedang dengan lingkungan rumah
Luas halaman rumah : 2 x 5 m2 yang cukup luas dengan ventilasi dan cahaya yang cukup dan dihuni
Lantai rumah dari : keramik oleh 5 orang. Dengan penerangan listrik 3500 watt. Air PDAM
Dinding rumah dari : Beton semen sebagai sarana air bersih keluarga.
Venitlasi udara : cukup
Jamban keluarga : ada satu
Tempat bermain : tidak ada
Penerangan listrik : 3500 watt  

Penerangan matahari : cukuo


Ketersediaan air bersih : ada (PDAM)  
Sumber Air minum : Galon Aqua  
Tempat pembuangan sampah : ada didalam rumah dan diluar rumah  
Fungsi fisiologis ( APGAR )
    Penilaian
    Hampir Selalu Kadang- Kadang Hampir Tidak
No. Pertanyaan (2) (1) Pernah (0)

1. Adaptasi      
Saya Puas bahwa saya dapat kembali kepada keluarga saya, bila saya     Penilaian :
menghadapi masalah √  

2. Partnership (Kemitraan)       Hampir Selalu = skor 2


Saya puas dengan cara-cara keluarga saya membahas serta membagi √
Kadang-kadang = skor 1
masalah dengan saya

Hampir tidak pernah = skor 0


3. Growth (Pertumbuhan)      
Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan  
saya melaksanakan kegiatan dan ataupun arah hidup yang baru √
Total Skor:
8-10 = Fungsi
keluarga sehat
4. Affection (Kasih Sayang)      
   
Saya puas dengan cara-cara keluarga saya menyatakan rasa kasih 4-7 = Fungsi

sayang dan menaggapi emosi keluarga kurang sehat

5. Resolve (Kebersamaan)      
0-3 = Fungsi
Saya puas dengan cara keluarga saya membagi waktu bersama √   keluarga sakit
 

  Total Skor 9
Fungsi patologis ( SCREEM)
Keluarga pasien merasa kebutuhan ekonomi sekarang
sosial Economic belum tercukupi karena anaknya masih kuliah dan
Pasien baik dalam bermasyarakat dengan tetangga.
dimasa sekarang pendapatan pasien terganggu.

Kebiasaan dari kecil sering dimasak oleh orang


Tingkat pendidikan tertinggi di keluarga pasien yaitu
cultural tuanya dengan memberikan makan seharian yang Education S1
asupan garam yang tinggi.

Pasien dan keluarga menggunakan sarana pelayanan


Religious Keluarga pasien beribadah lima kali sehari Medication kesehatan dari puskesmas dan memiliki asuransi
kesehatan BPJS.
Kepemilikan barang
berharga

o Televisi
o Rice cooker
o Kulkas
Pola konsumsi keluarga
Hari pertama Hari kedua

Menu Pagi - Nasi Putih + Telur dadar - Air


Menu Pagi – Gorengan + kopi Mineral
Menu SIANG - Nasi + telur goreng+ tempe Menu Siang - Nasi putih + tempe goreng +
goreng + Air Mineral tumis kangkung + air mineral
Menu Malam - Nasi + indomie Menu Malam - Nasi Putih + tempe goreng. +
Tumis kangkung + air mineral

Hari ketiga Hari keempat

Menu Pagi – Bubur ayam + kopi


Menu Pagi – Bubur ayam + Teh hangat
Menu Siang - Nasi Putih + tempe + sayur
Menu Siang - Nasi Putih – Telur asin +
bening+ Teh hamgat
Tempe goreng + Air mineral
Menu Malam - Nasi Putih + tempe + sayur
Menu Malam - Nasi Putih + indomie + Teh
bening + Teh hangat
hangat
Pola konsumsi keluarga
Hari kelima Hari keenam

Menu Pagi - Nasi Putih + Telur goreng + Air mineral


Menu Siang - Nasi Putih + Ikan asin - Sayur Bening Menu Pagi – Bubur Ayam + lalapan + Teh hangat
+ Air Mineral Menu Siang – Ketoprak + Air Miineral
Menu Malam - Nasi Putih + Ikan asin - Sayur Menu Malam – Gorengan + Air Mineral
Bening + Air Mineral

Hari ketujuh

Menu Pagi – Indomie + Air mineral


Menu Siang - Nasi Putih + ikan asin + tumis kacang
panjang + Air Mineral
Menu Malam - Nasi Putih + ikan asin + tumis
kacang panjang + Air Mineral
Pola dukungan keluarga

• Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah Dalam Keluarga


Pasien memiliki anak dan suami yang mendukung pasien untuk mengubah pola
hidup dan melanjutkan pengobatan.

• Faktor Penghambat Terselesaikaanya Masalah Dalam Keluarga


Di antara yang merupakan faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam
keluarga tersebut adalah dari diri pasien sendiri karena awalnya pasien kurang mau
berobat apabila keluhan sudah berkurang
Bab IV – Analisa Kasus
Faktor perilaku
1. kebiasaan pola makan dengan jarang makan buah-buahan, sering minum kopi dan kebiasaan dengan asupan
garam yang banyak dalam setiap masakan.

2. Setelah diagnosis hipertensi pasien ini sudah mengubah pola makan dengan mengurangi konsumsi makan
makanan yang mengandung garam yang tinggi dan mengurangi minum kopi, namun saat ini, pasien
kembaali ke pola makan yang lama setelah kepala tidak pusing lagi kerana menganggap dirinya sudah
sembuh.

3. jarang berolahraga kerana sibuk dengan pekerjaan.

4. Pasien tidak merokok tetapi suami dan anak perokok aktif.


Faktor lingkungan
1. luas tempat tinggal pasien termasuk baik dan layak huni.

2. ventilasi dan jendela yang baik

3. Air minum yang digunakan juga berasal dari air galon baru dan air untuk kebutuhan sehari – hari
menggunakan air PAM

4. Jamban atau kamar mandi dalam keadaan bersih


Faktor pelayanan kesehatan
1. tempat tinggal pasien dapat dijumpai dengan mudah pelayanan kesehatan puskesmas.

2. Pengobatan yang didapat dari dokter tidak dimakan dan jarang datang ke dokter untuk mendapatkan obat
dan memeriksa tekanan darahnya. Pasien memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang penyakitnya
sehingga tidak paham tentang penyakitnya bahwa hipertensi merupakan penyakit silent killer
Faktor genetik
1. Adanya riwayat anggota keluarga yang menderita hipertensi dapat meningkatkan risiko seseorang
mengalami hipertensi tinggi.

2. Anak pasien perlu diberikan upaya promosi kesehatan, preventif, spesific protection, dan early diagnosis.
Anjuran untuk pasien dan anggota
keluarga
1. Anak pasien dan suaminya juga berisiko menderita hipertensi dan sangat dianjurkan untuk berperilaku hidup
sehat sedini mungkin serta menghindari faktor-faktor terjadinya hipertensi yang dapat dicegah.

2. Pasien tersebut yang menderita hipertensi perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin seperti pemeriksaan
tekanan darah.

3. Pasien tersebut yang didiagnosis hipertensi perlu makan obat secara rutin.
Bab v - kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
• Dari hasil pemeriksaan pada tanggal 12 Disember 2020 , didapatkan bahwa pasien adalah penderita
Hipertensi stage I tidak terkontrol. Pasien kurang memiliki pengetahuan tentang penyakitnya sehingga
melakukan pola hidup yang salah, kurang tidur, kurang olahraga dan berobat tidak teratur. Rumah pasien
tergolong rumah yang sehat dari ventilasi dan udara dalam ruangan yang cukup. Ayah pasien memiliki
riwayat sakit darah tinggi oleh karena itu pasien disarankan untuk melakukan pencegahan sekunder untuk
mencegah komplikasi yang dapat timbul dengan minum obat secara teratur, kontrol tekanan darah secara
rutin minimal 1 bulan sekali ke Puskesmas terdekat dan olahraga secara teratur, memperbaiki pola makan dan
melakukan hal-hal yang terdapat dalam perilaku hidup sehat. Sedangkan keluarga pasien sebagai kelompok
resiko tinggi, dianjurkan untuk berperilaku hidup sehat sedini mungkin dan mengontrol tekanan darah secara
teratur dan hidup dengan pola makan yang sehat.
Bab III

Gambar tempat tinggal pasien


Ruang tamu

Kamar tidur 1
Kamar mandi
Kamar tidur 2

Anda mungkin juga menyukai