OLEH :
MOHAMMAD SOLEH
S.Kep.Ners
OBYEKTIF
Mampu mengidentifiksi jenis
pemeriksaan neurodiagnostik
Mampu mempersipkan pasien pada
setiap pemeriksaan neurodiagnostik
Mampu mengidentifikasi tindakan
perawatan sesuai hasil pemeriksaan
neurodiagnostik
Pemeriksaan neurodiagnostik
merupakan bagian dari pemeriksaan
neurologi secara menyeluruh,
ketersediaan dan kemudahan serta
keakuratan alat diagnostik sangat
menguntungkan pasien yang sedang
menjalani perawatan, dengan cepat
akan segera terdiagnosa dan
mendapat terapi yang tepat
sehingga dapat mempersingkat hari
perawatan
CT Scan
Bertujuan mendiagnosa dan memonitor lesi
intracranial, mengevaluasi dan menentukan
luasnya cedera neurologis. Hasilnya
memberikan gambaran rinci dari stuktur
tulang, jaringan serta menunjukkan
perubahan stuktur karena tumor,
hematoma atau hidrosefalus
Implikasi keperawatan :
Informasikan pemeriksaan yang akan
dilakukan
Anjurkan semua logam ditanggalkan,
tidak
boleh ada disekitar pasien
Pasien harus immobilisasi
Readmore
Angiografi Serebral
Pemeriksaan radiografi dengan kontras yang
disuntikkan kedalam arteri karotis, femoralis atau
brakialis kemudian dibuat serial foto radiograf
serebrovaskuler, berguna untuk mengetahui
penyempitan, oklusi, abnormalitas struktur
pembuluh darah (AVM, aneurisma), peruhan aliran
darah akibat adanya tumor.
Implikasi keperawatan :
Informasikan tindakan yang akan dilakukan
Setelah tindakan kaji daerah penusukan adanya
bengkak, kemerahan, perdarahan serta kaji warna
kulit, suhu dan nadi perifer pada ektremitas distal
untuk mengetahui tanda-tanda insufisiensi vaskuler
karena vasospasme
Myelografi
Pemeriksaan radiografi dengan menyuntikkan
zat kontras kedalam ruang subarahnoid daerah
lumbal untuk mengetahui sumbatan pada kanal
medulla spinalis akibat HNP atau tumor,
biasanya dilakukan sekaligus dengan CT Scan.
Implikasi keperawatan :
Informasikan tindakan yang akan dilakukan
Saat memberikan zat kontras harus perlahan
Posisi datar dengan kepala diangkat 15 30
derajat
Pertahankan posisi yang sama selama 6 8
jam setelah prosedur
Perhatikan adanya sakit kepala, demam, kaku
leher, mual dan muntah setelah prosedur
EMG (Elektomiografi)
Pemeriksaan untuk mengetahui berbagai
gangguan neuromuskular, dengan cara
beberapa jarum diletakkan di otot kemudian
dilakukan pencatatan sewaktu istirahat dan
kontraksi
Implikasi keperawatan :
Informasikan tindakan yang akan dilakukan
24 jam sebelum prosedur hindari semua
stimulant, sedative atau anti depresan
Ada rasa nyeri, mungkin beberapa pasien
memerlukan analgetik paska prosedur
EEG (Elektrensefalografi)
Pemeriksaan untuk mencatat aktivitas listrik
lapisan superfisial korteks serebri yang berasal
dari aktivitas neuron,bertujuan untuk mengenali
disfungsi otak akibat lesi organik atau fungsional
melalui aktivitas listrik. Lempengan elektroda kecil
ditempatkan pada lokasi tertentu di kulit kepala,
16 21 elektrode merekam aktivitas listrik yang
dikeluarkan oleh otak.
Implikasi keperawatan
Informasikan tindakan yang akan dilakukan
Kulit kepala harus bersih keramas pagi
dan sore 1 hari sebelum pemeriksaan
Anjurkan relaksasi
Catat aktivitas, obat sebelumnya
Lumbal Pungsi
Pemeriksaan cairan serebrospimal dengan cara menyuntikkan
jarum spinal berlubang besar ke ruang subarahnoid pada tingkat
spasium L3-4 atau L4-5. Tekanan CSS juga diukur, pemeriksaan
CSS diperiksa terhadap sel darah merah, sel darah putih,
klorida, glukosa. dan protein.
Implikasi keperawatan :
Persiapan : - informasikan tindakan yang dilakukan
- informed consent
- alat : - spinal needle no 20, 21,22
- sarung tangan steril
- kasa steril
- duk bolong steril
- alkohol, betadhin
- lidokain
- spuit (3cc, 5cc)
- plester
- tabung steril untuk pemeriksaan CSS
- manometer
Tindakan :
- baringkan pasien dengan posisi miring
dengan lutut dan kepala fleksi
- anti septic
- anastesi
- penusukan ( L3-4 atau L4-5)
- penampungan CSS
- pengukuran tekanan dengan manometer
Paska tindakan
- posisi telentang selama 6 12 jam
- amati lokasi LP
- atasi bila ada rasa nyeri
TERIMA KASIH