Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTIK KLINIK

TUMOR MEDIASTINUM
No. ICPC II
No. ICD X A.18 Tumor Mediastinum
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMAH SAKIT
PARU RESPIRA 00 1 dari

Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
...

dr. Joko Santoso, M.Kes


19601126 199010 1 001,
1. Pengertian Tumor mediastinum adalah tumor di dalam rongga mediastinum yang
berada di antara paru kanan dan kiri.

KLASIFIKASI TUMOR MEDIASTINUM


Klasifikasi tumor mediastinum didasarkan atas organ/jaringan asal
tumor atau jenis histologisnya, seperti dikemukakan oleh Rosenberg
(tabel 1).

2. Anamnesis Gejala dan tanda yang timbul tergantung pada organ yang terlibat,
2.1 batuk, sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau
invasi pada trakea dan/atau bronkus utama,
2.2 disfagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke esofagus
2.3 sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi pada
tumor mediastinum yang ganas dibandingkan dengan tumor
jinak,
2.4 suara serak dan batuk kering muncul bila nervus laringel terlibat,
paralisis diafragma timbul apabila penekanan nervus frenikus
PANDUAN PRAKTIK KLINIK
TUMOR MEDIASTINUM
No. ICPC II
No. ICD X A.18 Tumor Mediastinum
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMAH SAKIT
PARU RESPIRA 00 2 dari

2.5 nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau pada
penekanan sistem syaraf.
3. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
3.1 Dada depan:
 I: Pengembangan dada kanan dapat sama kanan maupun kiri
tergantung lokasi, ukuran dan keterlibatan organ lain
 P: Fremitus raba dada kanan dapat sama kanan maupun kiri
tergantung lokasi, ukuran dan keterlibatan organ lain
 P: Perkusi dada kanan maupun kiri dapat sama tergantung
lokasi,
ukuran dan keterlibatan organ lain
 A:Suara dasar vesikuler kanan maupun kiri dapat sama
tergantung lokasi, ukuran dan keterlibatan organ lain
3.2 Dada Belakang
 I: Pengembangan dada kanan dapat sama kanan maupun kiri
tergantung lokasi, ukuran dan keterlibatan organ lain
 P: Fremitus raba dada kanan dapat sama kanan maupun kiri
tergantung lokasi, ukuran dan keterlibatan organ lain
 P: Perkusi dada kanan maupun kiri dapat sama tergantung
lokasi, ukuran dan keterlibatan organ lain
 A:Suara dasar vesikuler kanan maupun kiri dapat sama
tergantung lokasi,ukuran dan keterlibatan organ lain

Pemeriksaan fisik akan memberikan informasi sesuai dengan lokasi,


ukuran dan keterlibatan organ lain, misalnya telah terjadi penekanan ke
organ sekitarnya.
4. Pemeriksaan 4.1 Rutin dikerjakan
Penunjang
 Fototoraks PA & lateral
 Darah rutin, PT/APTT, HbsAg, ureum/creatinin, SGOT/SGPT,
GDS, elektrolit
 Sitologi sputum
 Analisis cairan pleura
 Sitologi cairan pleura
4.2 dikerjakan sesuai indikasi
 CT Scan thorax dengan kontras, Jika diperlukan MRI kontras
jika menginvasi vertebra , USG toraks, echocardiography,
esofagografi bila perlu
 Bronkoskopi dengan biopsi transbronkial (sesuai indikasi dan
bila memungkinkan)
 Trans thoracal needle aspiration (TTNA), core needle biopsy,
biopsi pleura bila perlu dengan CT guide
PANDUAN PRAKTIK KLINIK
TUMOR MEDIASTINUM
No. ICPC II
No. ICD X A.18 Tumor Mediastinum
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMAH SAKIT
PARU RESPIRA 00 3 dari

 Serum marker β-HCG dan alfa feto protein jika dicurigai jenis
germ cell ca

5. Kriteria Diagonsis Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis gejala klinis dan pemeriksaan
penunjag lainnya:
 Gambaran massa dalam mediastinum pada foto toraks dan CT
Scan.
 Ditentukan jenis histopatologi dari pemeriksaan Patologi Anatomi
 Peningkatan tumor marker β-HCG & AFP pada tumor
mediastinum jenis Germ Cell
6. Diagnosis Kerja 6.1 Tumor Mediastinum

7. Diagnosis Banding 7.1 Tumor paru

8. Terapi 8.1.Tujuan terapi :


Terapi multi modalitas :
1. Sesuai jenis dan stadium tumor
 Penatalaksanaan Timoma
Stage I : Extended thymo thymecthomy (ETT) saja
Stage II : ETT, dilanjutkan dengan radiasi, untuk radiasi harus
diperhatikanbatas-batas tumor seperti terlihat pada CT
sebelum pembedahan
Stage III : ETT dan extended resection dilanjutkan radioterapi
dan
kemoterapi
Stage IV.A : Debulking dilanjutkan dengan kemoterapi dan
radioterapi
Stage IV.B : kemoterapi dan radioterapi dilanjutkan dengan
debulking
-Penatalaksanaan karsinoma timik : multi-modaliti sama dengan
penatalaksanaan untuk kanker di paru.
-Penatalaksanaan karsinoid timik dan oat cell carcinoma :
pembedahan, radiasi pascabedah dan kemoterapi.
-Kemoterapi timoma diberikan regimen Sisplatin, doksorubisin dan
Siklosfofamid (CAP), Sisplatin, doksorubisin, vincristin dan
Siklosfofamid (ADOC) Regimen yang paling sederhana adalah
sisplatin dan Etoposide (PE) sebanyak 6 siklus
-Radiasi pada timoma diberikan pada tumoma invasif atau pada
reseksi sebagian dengan dosis 3500-5000 cGy
-Operasi (sesuai indikasi)
PANDUAN PRAKTIK KLINIK
TUMOR MEDIASTINUM
No. ICPC II
No. ICD X A.18 Tumor Mediastinum
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMAH SAKIT
PARU RESPIRA 00 4 dari

-Kasus relaps dilihat riwayat radioterapi sebelumnya jika full dose


jika belum pemberian radiasi masih dapat dipertimbangkan.
-Kemoterapi lini kedua bila relaps

 Tumor sel germinal


Teratoma jinak : Pembedahan
Teratoma ganas: Kemoterapi (ssiplatin, vinkristin, bleomisin dan
methotrexate, etoposid dan siklofosfamid) + reseksi
Seminoma (Resektabel): Pembedahan+ Radiasi (4500-5000 cGy) +
Kemoterapi ( Cisplatin based, vinblastin dan bleomisin)
Metastase : Kemoterapi
Non seminoma : Kemoterapi

 Tumor saraf
Penatalaksanaan dengan reseksi total, jika bersifat ganas atau
reseksi tidak komplet radiasi pasca bedah.
Jenis neuroblastoma: pembedahan sulit dilakukan, diberikan
kemoterapi diberikan sebelum dilakukan pembedahan.

 Limpoma maligna
2. Penatalaksanaa sesuai dengan tatalaksana bagian Hematologi onkologi
(Rawat bersama Penyakit dalam)

9. Konseling dan 1. Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai .


Edukasi (Hospital penyakit dasar, prognosis penyakit, tindakan yang akan dilakukan
Health (Operasi/kemoterapi/radiasi), tentang komplikasi tindakan
Promotion)

10. Prognosis
Ad vitam : Sesuai dengan jenis tumor dan stadium
Ad sanam : Sesuai dengan jenis tumor dan stadium
Ad fungsionam : Sesuai dengan jenis tumor dan stadium

11. Tingkat evidens I/II/III/IV


12. Tingkat A/B/C
Rekomendasi
13. Penelaah Kritis Dr. Spesialis Paru
Dr. Spesialis Penyakit Dalam
14. Kepustakaan
1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pedoman Diagnosis Dan
Penatalaksanan Tumor Mediastinum Non-limfoma. Jakarta : PDPI;
2003. hal. 1-11.

2. Elisna Syahruddin, Ahmad Hudoyo dan Anwar Jusuf.


Penatalaksanaan Tumor Mediastinum Ganas. Jakarta : Departemen
Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia– RS Persahabatan; 2010. hal 1-14.
PANDUAN PRAKTIK KLINIK
TUMOR MEDIASTINUM
No. ICPC II
No. ICD X A.18 Tumor Mediastinum
No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMAH SAKIT
PARU RESPIRA 00 5 dari

Anda mungkin juga menyukai