Definisi
Displasia
(bronchopulmonary
bronkopulmoner
dysplasia, BPD)
merupakan diagnosis klinis yang ditentukan berdasarkan ketergantungan oksigen dalam periode waktu tertentu setelah lahir, dan
Epidemiologi
O Faktor resiko terjadinya BPD adalah multifaktorial
(derajat penyakit paru yang mendasarinya (sebagian besar sindrom distres pernapasan), lama pemakaian ventilator, dan lama pemberian oksigen).
O Displasia bronkopulmoner terjadi pada 27% bayi
hampir aterm yang menderita penyakit paru yang berat (misalnya sindrom distres pernapasan, aspirasi mekonium, pneumonia, sepsis) dan 50% pada bayi yang menderita hipoplasia pulmoner.
Insiden BPD berbanding terbalik dengan usia saat bayi dilahirkan dan berat badan lahir.
Patogenesis
Inflamasi merupakan penyebab utama BPD.
O Barotrauma dan volutrauma akibat respirator dapat merusak jalan
respiratorik lokal, mengganggu aktivitas silier, dan sebagai jalan masuk langsung bakteri patogen, dan gas eksogen pada saluran respiratorik.
O Kebocoran udara, misalnya pada emfisema intersisial paru, semakin
dapat menyebabkan kerusakn aku pada jaringan, peradangan, dan menghambat perbaikan dan perkembangan paru.
perkembangan dan morfologi paru pada bayi yang menderita BPD, dengan penurunan pembentukan alveoli dan septum.
O Diketahui juga nahwa alveoli terus berkembang
hingga usia 5 tahun, sehingga sebagian besar bayi dengan BPD membaik secara klinis meskipun kelainan patologis dan radiologis biasanya menetap hingga dewasa.
Gejala Klinis
O Gejala klinis BPD meliputi takipnea,
retraksi, mengi, dan ronki. O Risiko terjadinya infeksi juga meningkat. O Kebutuhan oksigen mulai meningkat pada akhir minggu pertama setalah lahir, lalu menetap pada awal minggu ketiga. O Eksaserbasi terjadi berhubungan dengan edema paru, infeksi, atau gagal jantung kanan.
Px radiologis
Northway menggambarkan empat stadium radiologis BPD sbg berikut: 1. Sindrom distress pernapasan. 2. Diffuse hazy 3. Diffusely bubbly, pola interstisial. 4. Hiperaerasi, hiperlusen fokal.
Stadium tersebut sesuai dengan progresivitas patologi, dari sindrom distress pernapasan akut hingga edema paru, inflamasi, metaplasia sel skuamosa, dan akhirnya emfiesma, fibrosis, atelektasis, dan penebalan oto polos peribronkial dan perivaskular.
Pada CT-Scan dapat ditemukan area hiepraerasi multifokal, bebrapa opasitas linier subpleura, dan menyingkirkan bronkiektasis jika didapatkan gambaran sekuele dari BPD.
Px Fungsi Paru
O Penurunan komplians paru
O Ketidakseimbangan ventilasi paru, O Peningkatan volume paru O Tahanan saluran respiratorik O Air trapping
O O
sekolah dengan riwayat BPD. Abnormalitasnya mencakup penurunan kapasitas vital paru, volume ekspirasi paksa, aliran ekspirasi paksa, dan peningkatan volume residu. Uji fungsi paru membaik pada usia 7-11 tahun. Sekitar 50% anak-anak dengan riwayat BPD mempunya hiperreaktifitas bronkus meskipun tidak terdapat riwayat mengi. BBLSR yang menderita BPD memilikii kelemahan motorik dan berisiko lebih tinggi terhadap retardasi mental.
Penatalaksanaan
Nutrisi
O Inositol O Asam lemak O Karnitin O Sistein O Vitamin A,C,E
O Protein,lemak,karbohidrat,vitamin, dan
Prognosis
O Sebagian bayi dapat berthan hidup, tetapi terdapat
O O O O O
peningkatan resiko infeksi, hiperreaktifitas saluran respiratorik, disfungsi jantung, dan kelainan neurologis. 24% dari bayi dgn BPD akan mempunyai keluhan respiratorik hingga dewasa, 50% kembali masuk rumah sakit pd usia 12-24 bulan pertama setelah lahir. 50% mempunyai riwayat menghi atau asma pada masa anak-anak. 20% mengancam jiwa 3% kematian mendadak