Latar Belakang
Tempat dan Rumah Sakit Saint Louis, Universitas Hati Kudus, Baguio City, Fillipina
waktu penelitian Juni-September 2012
-NS1 (-)
-Gejala klinis demam berdarah -Dinilai memiliki infeksi dengue parah
-NSI positif dan pada fase demam -Dalam fase kritis atau dalam dalam fase
pemulihan
-Riwayat aspirin, ibuprofen atau
antitrombotik lain dalam 48 jam
sebelumnya
-Tidak dapat izin dari dokter atau orangtua
pasien
Methisoprinol for children with early phase
dengue infection: a pilot study
Methisoprinol for children with early phase
dengue infection: a pilot study
Hasil
Demam tampaknya lebih cepat sembuh pada kelompok plasebo dibanding kelompok
methisoprinol, namun hasil ini tidak signifikan secara statistik. Kelompok methisoprinol
memiliki penurunan WBC (White Blood Cell) secara signifikan lebih rendah dibandingkan
kelompok plasebo. Oleh karena itu, methisoprinol mengurangi leukopenia yang di antisipasi
sebesar 56%.
Penurunan jumlah trombosit yang lebih kecil diamati pada kelompok methisoprinol
daripada kelompok plasebo, oleh karena itu, methisoprinol mengurangi trombositopenia
sebesar 24%.
Methisoprinol for children with early phase
dengue infection: a pilot study
Hasil
Diskusi
Kesimpulan
Step III (Menyusun Good Apakah pemberian methisoprinol efektif untuk terapi pada
Clinical Answerable fase awal infeksi dengue pada anak-anak?
Question)
Melalui : paediatricaindonesia.org
Step IV (Penelusuran Memasukan keyword : isi jurnal
Evidance) Dipilih artikel:
Judul Jurnal : Methisoprinol for children with early
phase dengue infection: a pilot study
Sumber : Paediattr Indones,Vol 53, No. 6, November
2013
Penulis : Melisa G.Ompico
Apakah dilakukan randomisasi dan apakah daftar randomisasi YA
disegel?
Berapa ARR, RRR, dan NNT ketika diterapkan pada sample? TIDAK TERLAMPIR