Anda di halaman 1dari 19

Definisi

Sinusitis adalah peradangan pada satu atau lebih mukosa sinus paranasal. Penyakit
sinusitis selalu dimulai dengan penyumbatan daerah kompleks ostiomeatal (KOM)
oleh infeksi, obstruksi mekanis atau alergi, dan oleh karena penyebaran infeksi gigi.

Umunya disertai atau dipicu oleh


rinitis sehingga sering disebut
rinosinusitis

SINUSITIS Sering Terkena : sinus etmoid


Jika lebih dari satu sinus : multisinusitis
Jika mengenai semua sinus : pansinusitis

dapat menjadi berbahaya karena


menyebabkan komplikasi orbita dan
intrakranial.
common cold, rinitis, polip hidung, kelainan anatomi
hidung, infeksi pada gigi premolar, jamur juga ditemukan
penyebab sinusitis pada pasien gangguan sistem imun,
pada anak hipertropi adenoid, lingkungan berpolusi, udara
dingin dan kering, dan kebiasaan merokok dapat merusak
silia dan perubahan mukosa

Etiologi

Bakteri aerob : Streptococcus pneumonia, Hemophylus


influenza dan Moraxella catarrhalis
bakteri anaerob : pada sinusitis kronik tetapi umumnya
bakteri yang ada lebih condong ke bakteri negatif gram dan
anerob kebanyakan paling sering dentogen,
Peptostreptococcus, Bacteroides spp, Fusobacteria
1. Akut <4minggu
Klasifikasi 2. Subakut 4minggu-3bulan
3. Kronik >3bulan
Riwayat gejala sesuai dengan 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor ditambah 2
kriteria minor dari kumpulan gejala dan tanda menurut International Consensus on
Sinus Disease, tahun 1993 dan 2004

Penderita Gejala dan Tanda

Mayor Minor

Kongesti hidung atau sumbatan Demam


Sekret hidung/post nasal purulen Sakit kepala
Dewasa dan Anak Rasa nyeri/tekanan/penuh di wajah Nafas berbau
Gangguan penghidu (hiposmia, anosmia) Fatique
Demam Batuk
Sakit gigi
Hidung berbau
Gejala telinga
Anak-Anak Batuk -

Iritabilitas/Rewel
Gejala spesifik sinusitis maksila akut:
- Nyeri pada daerah rahang atas, dapat menimbulkan nyeri alih ke gigi dan gusi.
Nyeri dapat dipicu oleh batuk atau mengunyah.
- Nyeri tekan regio maksilaris
- Bengkak dan hiperemis pada pipi
- Keluar sekret dari hidung
- Pada rinoskopi anterior terlihat sekret pada meatus medius.

Gejala spesifik sinusitis frontalis akut:


- Sakit kepala regio frontal. Terlokalisasi pada daerah sinus
- Nyeri tekan di dasar sinus frontal
- Bengkak pada kedua kelopak mata atas
- Keluar sekret dari hidung
- Pada rinoskopi anterio terlihat sekret pada meatus medius
Gejala spesifik sinusitis ethmoidalis akut:
- Nyeri di antara atau belakang kedua bola mata
- Bengkak pada kelopak mata
- Keluar sekret dari hidung
- Pada rinoskopi anterior terlihat :sekret pada meatus medius pada sinusitis
etmoid anterior, sekret pada meatus superior pada sinusitis etmoid posterior.

Gejala spesifik pada sinusitis sphenoidalis akut:


- Sakit kepala, terutama pada verteks oksipital. Dapat berupa nyeri alih ke regio
mastoid.
- Post nasal discharge
- Pada rinoskopi anterior terlihat pus pada meatus superior
Diagnosis Rinoskopi anterior mukosa konka hiperemis dan edema.
Pada sinusitis maksila, frontal dan etmoid anterior tampak
sekret purulen pada meatus medius. Pada sinusitis sphenoid
tampak pus di meatus superior.
Rinoskopi posterior tampak sekret purulen pada nasofaring
(post nasal drip)

Pemeriksaan Foto polos atau CT Scan sinus paranasal merupakan Gold


penunjang Standard.
foto polos posisi waters, PA dan lateral umumnya hanya mampu
melihat sinus besar seperti sinus maksila dan frontal.
X-ray posisi waters (sinus maksilaris)
Gambaran Coronal dari Computed
tomography sinus paranasal
menunjukkan opasifikasi dan penebalan
mukosa difus dari sinus maksilaris dan
etmoid, kanan > kiri.

Pemeriksaan transiluminasi sinus yang terinfeksi akan berwarna gelap atau


suram. Pemeriksaan ini bermakna bila satu sisi sinus yang terinfeksi sehingga
daerah tersebut akan tampaklebih suram dibandingkan daerah normal.

Pungsi sinus maksila Tindakan pungsi sinus maksila dapat dianjurkan sebagai
alat diagnostik untuk mengetahui adanya sekret di dalam sinus maksila dan jika
diperlukan untuk pemeriksaan kultur dan resistensi.
TRANSLUMINASI
Adalah pemeriksaan penerawangan sinus maksilaris dan
sinus frontalis yang dilakukan dikamar gelap, dengan
memakai lampu bertangkai panjang (Heyman) berkekuatan
6 volt
Cara melakukan:
Sinus Frontalis:
lampu ditekankan pada lantai sinus frontalis
lampu ditekankan ke arah media-superior
cahaya yang memancar ke depan, ditutup dengan tangan
kiri
Hasilnya bila sinus normal, maka di dinding depan akan
kelihatan terang
Transluminasi Sinus Frontalis
Sinus maksilaris
Cara 1:
mulut dibuka lebar-lebar
lampu ditekankan pada margo inferior orbita kearah
inferior
cahaya yang memancar ke depan, ditutup dengan
tangan kiri
Hasilnya:
bila sinus normal, maka Palatum durum homo lateral
tampak terang.
Transluminasi Sinus Maksilaris Cara 1
Cara 2:
mulut dibuka
kedalam mulut dimasukkan lampu yang
telah diselubungi tabung gelas
mulut ditutup rapat-rapat
cahaya yang memancar dari mulut dan
bibir atas ditutup dengan tangan kiri
Transluminasi Sinus Maksilaris Cara 2
Hasilnya:
pada sinus maksilaris normal, pada daerah dinding depan
dibawah orbita terlihat bayangan terang berbentuk seperti
bulan sabit.

Penilaian:
Pemeriksaan hanya mempunyai nilai bila ada perbedaan
antara kiri dan kanan.
Bila kedua sinus terang, kemungkinannya:
pada pria -> sinus normal
pada wanita -> sinus normal/keduanya berisi cairan
(karena tulang tipis)
Bila sama gelap, kemungkinannya:
pada pria - > sinus normal (karena tulang
tebal)
PUNGSI PERCOBAAN
Hanya untuk sinus maksilaris, menggunakan alat
pungsi yang disebut troicart dan dilakukan melalui
meatus inferior. Bila keluar nanah atau sekret
mukoid, dilanjutkan dengan tindakan irigasi sinus.
pembedahan

Akhir-akhir ini dikembangkan metode operasi sinus paranasal dengan


menggunakan endoskop yang disebut Bedah Sinus Endoskopi Fungsional
(BESF). Prinsipnya adalah membuka dan membersihkan daerah kompleks
ostio-meatal yang menjadi sumber penyumbatan dan infeksi, sehingga
ventilasi dan drenase sinus dapat lancar kembali melalui ostium alami. Dengan
demikian mukosa sinus akan kembali normal.
Tatalaksana
Sinusitis akut

- antibiotik empirik : (2x24 jam). Antibiotik yang diberikan lini I yakni golongan penisilin
atau kotrimoksazol (diberikan selama 10-14 hari meskipun gejala klinik sudah hilang)
- obat dekongestan oral dan topikal
- mukolitik untuk memperlancar drainase
- analgetik untuk menghilangkan rasa nyeri
- Pada pasien atopi diberikan antihistamin.
- Terapi pembedahaan pada sinusitis akut jarang diperlukan, kecuali bila telah terjadi
komplikasi ke orbita atau intrakranial
Sinusitis kronik

Antibiotik diberikan sesuai dengan kultur dan uji sensitivitas. Antibiotik harus
dilanjutkan sekurang-kurangnya 10 hari. Drainase diperbaiki dengan
dekongestan lokal dan sistemik. Selain itu juga dapat dibantu dengan pungsi
dan irigasi sinus. Irigasi dan pencucian sinus ini dilakukan 2 kali dalam
seminggu. Bila setelah 5 atau 6 kali tidak ada perbaikan dan klinis masih tetap
banyak sekret purulen berarti mukosa sinus sudah tidak dapat kembali normal,
maka perlu dilakukan operasi radikal.

Anda mungkin juga menyukai