Anda di halaman 1dari 12

9.

Bagaimana cara pemakaian


obat-obatan gawat darurat
M. Iqbal
2013730063
Epinephrin
Indikasi : henti jantung, bradikardi, reaksi atau syok
anfilaktik, hipotensi.
Dosis 1 mg iv bolus dapat diulang setiap 35 menit, dapat
diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis 22,5
kali dosis intra vena. Untuk terapi bradikardi atau hipotensi
dapat diberikan epinephrine perinfus dengan dosis 1mg (1
mg = 1 : 1000) dilarutka dalam 500 cc NaCl 0,9 %, dosis
dewasa 1 g/mnt dititrasi sampai menimbulkan reaksi
hemodinamik, dosis dapat mencapai 2-10 g/mnt
Pemberian dimaksud untuk merangsang reseptor
adrenergic dan meningkatkan aliran darah ke otak dan
jantung
Lidokain (lignocaine, xylocaine)
Pemberian ini dimaksud untuk mengatasi
gangguan irama antara lain VF, VT, Ventrikel
Ekstra Sistol yang multipel, multifokal
Dosis 1 1,5 mg/kg BB bolus i.v dapat diulang
dalam 3 5 menit sampai dosis total 3 mg/kg BB
dalam 1 jam pertama kemudian dosis drip 2-4
mg/menit sampai 24 jam
Dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal
dengan dosis 22,5 kali dosis intra vena
Kontra indikasi : alergi, AV blok derajat 2 dan 3,
sinus arrest dan irama idioventrikuler
Sulfas Atropin
Merupakan antikolinergik, bekerja menurunkan tonus vagal
dan memperbaiki sistim konduksi AtrioVentrikuler
Indikasi : asistole atau PEA lambat (kelas II B), bradikardi
(kelas II A) selain AV blok derajat II tipe 2 atau derajat III
(hati-hati pemberian atropine pada bradikardi dengan
iskemi atau infark miokard), keracunan organopospat
(atropinisasi)
Kontra indikasi : bradikardi dengan irama EKG AV blok
derajat II tipe 2 atau derajat III.
Dosis 1 mg IV bolus dapat diulang dalam 3-5 menit sampai
dosis total 0,03-0,04 mg/kg BB, untuk bradikardi 0,5 mg IV
bolus setiap 3-5 menit maksimal 3 mg, dapat diberikan
intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis 22,5 kali dosis
intra vena diencerkan menjadi 10 cc
Dopamin
Untuk merangsang efek alfa dan beta
adrenergic agar kontraktilitas miokard, curah
jantung (cardiac output) dan tekanan darah
meningkat
Dosis 2-10 g/kgBB/menit dalam drip infuse.
Magnesium Sulfat
Direkomendasikan untuk pengobatan
Torsades de pointes pada ventrikel takikardi,
keracunan digitalis. Bisa juga untuk mengatasi
preeklamsia
Dosis untuk Torsades de pointes 1-2 gr
dilarutkan dengan dektrose 5% diberikan
selama 5-60 menit. Drip 0,5-1 gr/jam iv
selama 24 jam
Morfin
Sebagai analgetik kuat, dapat digunakan untuk
edema paru setelah cardiac arrest.
Dosis 2-5 mg dapat diulang 5 30 menit
Kortikosteroid
Digunakan untuk perbaikan paru yang
disebabkan gangguan inhalasi dan untuk
mengurangi edema cerebri
Natrium bikarbonat
Diberikan untuk dugaan hiperkalemia (kelas I),
setelah sirkulasi spontan yang timbul pada
henti jantung lama (kelas II B), asidosis
metabolik karena hipoksia (kelas III) dan
overdosis antidepresi trisiklik.
Dosis 1 meq/kg BB bolus dapat diulang dosis
setengahnya.
Jangan diberikan rutin pada pasien henti
jantung.
Kalsium gluconat/Kalsium klorida
Digunakan untuk perbaikan kontraksi otot
jantung, stabilisasi membran sel otot jantung
terhadap depolarisasi.
Diberikan secara pelahan-lahan IV selama 10-
20 menit atau dengan menggunakan drip
Dosis 4-8 mg/Kg BB untuk kalsium glukonat
dan 2-4 mg/Kg BB untuk Kalsium klorida.
Dalam tranfusi, setiap 4 kantong darah yang
masuk diberikan 1 ampul Kalsium gluconat
Furosemide
Digunakan untuk mengurangi edema paru dan
edema otak
Efek samping yang dapat terjadi karena
diuresis yang berlebih adalah hipotensi,
dehidrasi dan hipokalemia
Dosis 20 40 mg intra vena
Diazepam
Digunakan untuk mengatasi kejang-kejang,
eklamsia, gaduh gelisah dan tetanus
Efek samping dapat menyebabkan depresi
pernafasan
Dosis dewasa 1 amp (10 mg) intra vena dapat
diulangi setiap 15 menit.

Anda mungkin juga menyukai