OLEH:
TIARA RIZQI INDRIAN
2013730112
PEMBIMBING:
DR. OMMY ARIANSIH, SP A
LATAR BELAKANG
Untuk mengetahui efek pengobatan methisoprinol oral berdasarkan klinis pada fase
awal infeksi dengue pada pasien anak-anak dan secara khusus, untuk
Menetapkan efek methisoprinol pada pemeriksaan demam berdarah dengue
(FCT)
Lamanya Rawat inap di Rumah sakit
Batas leukopenia (sel darah putih / Jumlah WBC)
Batas trombositopenia (jumlah trombosit nadir),
Hemokonsentrasi maksimum, durasi kurungan
Pencegahan komplikasi demam berdarah.
METODOLOGI
PENELITIAN
Kriteria Inklusi : Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien rawat inap
yang rentang usia 2 tahun 18 tahun 11 bulan, dengan gejala demam berdarah,
yang di definisikan oleh WHO Dengue Guidelines 2009, dan konfrimasi
laboratorium untuk infeksi dini akut. Pemeriksaan NS1 (+)
Kriteria Eksklusi : Pemeriksaan NS1 (-), Dinilai memiliki infeksi dengue yang
parah, kritis atau dalam tahap pemulihan demam berdarah, yang sebelumnya
diagnosis dengan perdarahan diatesis, gangguan trombosit atau gangguan
immunodeficiency, sebelumnya mengkonsumsi aspirin, ibuprofen atau obat
antitrombotik lainnya dalam waktu 48 jam. Tidak dapat menelan obat oral.
METODOLOGI PENELITIAN
Analisis Statistik
Analisis statistik dilakukan dengan SPSS Versi 2.0. Nilai P
dua sisi 0.05
HASIL
HASIL
HASIL
DISKUSI
Oleh karena itu, jika efek teoritis methisoprinol benar, peran mungkin
telah menghasilkan peningkatan jumlah WBC secara keseluruhan, dan
secara efektif menahan atau mengurangi leukopenia dan tingkat
keparahan infeksi dengue.
DISKUSI
Penelitian ini terbatas terhadap efek methisoprinol pada infeksi dengue awal
saja, dan efek luas pada fase lanjutan pada kasus DBD yang lebih parah tidak
dinilai.