Disorders
Disusun Oleh:
Much. Hasyim Asayri 1102015142
Pembimbing:
Dr (DMB). Dr (Orth). dr. Norman Zainal, Sp.OT., M.Kes., FICS.,
CCD
4 Scorbut 9 Hipotiroidisme
5 Ricketsia 10 Hiperpituitarisme
ANATOMI
Kortikal (kompak)
Osteosit
→ mempertahankan matriks tulang, dan
kematiannya diikuti oleh resorpsi matiks
tersebut
→ Pipig, berbentuk seperti kenari, sedikit
RE kasar dan apparatus golgi serta kromatin
inti yang lebih padat
Osteoklas
→ sel raksasa multinukleus yang terlibat
dalam resorpsi dan remodeling jaringan
tulang
Sendi
1. Synchondrosis
Dihubungkan oleh kartilago hyalin
sinartrosis
Co. persendian antara epifisis dan diafisis,
manubrium sterni dan costa I
2. Simphisis
Dihubungkan oleh hyalin dan
fibrocartilago, amfiatrosis
Co . articulatio intervertebralis,
simphisis pubis
01
ARTRITIS
GOUT
Definisi
Gout (pirai) merupakan kelainan metabolisme purin
bawaan yang ditandai dengan penimbunan kristal asam
urat di sendi akibat adanya peningkatan kadar asam
urat serum.
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014,
4(3):1017-1018
DIAGNOSIS
Anamnesis
Keluhan Utama
• Akut = Nyeri, bengkak, merah dan hangat pada sendi • Stasium awal artritis gout berupa serangan
(biasanya muncul pada malam hari). Disertai keluhan monoartikuler ditandai dengan nyeri sendi
sistemik, demam, menggigil, dan merasa lelah. hebat. Umumnya serangan berakhir dalam
• Kronis = Benjolan-benjolan sekitar sendi (tofus), poliartikular. beberapa hari, serangan yang berat dapat
menetap selama beberapa minggu.
• Setelah beberapa tahun 50% kelainan
berkembang menjadi gout yang bertofus
Pemeriksaan fisik
• Look : Pembengkakan dan kemerahan
• Feel : Nyeri tekan, teraba hangat
• Move: Keterbatasan gerak sendi (range of motion)
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya.
2014, 4(3):1019-1020
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan Laboratorium
• Darah rutin, asam urat, LED, ureum kreatinin, profil lipid,
urinalisa
• Analisis Cairan Sinovial ➝ pada 50% penderita ditemukan
kristal urat pada cairan sinovial atau tofus
• Pemeriksaan Radiologis
• Soft tissue swelling pada sekitar sendi (serangan akut)
• Ada erosi, subarticular kista area (tepi sklerotik) disebut
juga ”Punched Out”
• Radioopak: deposit kalsium pada tofus
• Radiolusen: deposit Na. urat
Rothschild BM., et al. Gout and Pseudogout Differential Diagnoses. Medscape [updated on July 2022]. 2022.
TATALAKSANA
• Terapi Medikamentosa1
• Kolkisin: 0,5 mg dilanjutkan 1 jam kemudian 0,5 mg, setelah itu 0,5 mg/12 jam.
• OAINS: Indometasin 150-200 mg/hari (2 - 3 hari), dilanjutkan 75 - 100 mg/hari (nyeri
hilang)
• Steroid (jika ada kontraindikasi OAINS)
• Probenesid atau Alopurinol : Untuk menurunkan hiperurisemia
• Terapi Bedah2
• Drainase tofus yang berabses dan tofektomi (pengeluaran massa tofus sebanyak
mungkin tanpa risiko mengganggu ligamen, struktur tendo, saraf atau pembuluh darah)
1) Rothschild BM., et al. Gout and Pseudogout Differential Diagnoses. Medscape [updated on July 2022]. 2022.
2) Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014,
4(3):1020.
02
OSTEOPOROSIS
DEFINISI
• Osteoporosis (pengurangan massa tulang) merupakan penyakit pada
tulang yang ditandai dengan penurunan pembentukan matriks dan
peningkatan resorpsi tulang sehingga terjadi penurunan jumlah total
tulang.
• Pada dasarnya, osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan proses
osteoblastik dan proses osteoklastik. Dengan kata lain, aktivitas osteoklas
lebih tinggi daripada aktivitas osteoblas.
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan
Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1020-1023
Menopause
Penurunan kadar
Etiologi berdasarkan kalsitonin
Penurunan
absorbs kalsium
Aktivitas Fisik
Jenis Osteoporosis
Selter R. Bruce. Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System. Lippincott
Williams and Wilkins. 1999, 3:190-194
DIAGNOSIS
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
• Osteokalsin dan alkali fosfatase
• Kadar TSH dan FT4
• Kalsium, fosfat, kalsitonin dan vitamin D
Imaging
• Radiografi [kelainan tulang seperti codfish deformity atau fish mouth terlihat setelah penurunan massa tulang >30%]
• Densitometri
• Dual X-Rayabosrptiometry (DXA)
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak
Bedahnya. 2014, 4(3):1020-1023
DIAGNOSIS
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah:
Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1020-1023
TATALAKSANA
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem
Organ dan Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1020-1023
TATALAKSANA
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014,
4(3):1020-1023
Non
Medikamentosa
• Senam osteoporosis
• Memperbaiki gizi dan gaya hidup sehat
• Mengurangi penggunaan obat yang mempengaruhi timbulnya osteoporosis
• Aktivitas sehari ahri -> harus dipastikan aman dari kemungkinan
mencederai tubuh
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014,
4(3):1020-1023
03
OSTEOMALASIA
DEFINISI
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak
Bedahnya. 2014, 4(3):1019
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan darah
kadar alkali fosfatase (meningkat), kadar fosfat
(menurun), kadar kalsium, kadar vitamin D
• X-Ray
• Perubahan khas pada tulang rangka (kompresi
korpus vertebra, perubahan bentuk pelvis, dan
pembengkokan tulang panjang) serta pembentukan Looser zones, juga dikenal sebagai
trabekula tulang yang jelas. cortical infractions, Milkman lines atau
• Sindrom Milkman [terlihat pseudofraktur pada iga, pseudofractures melintang dengan
batas sklerotik melintasi sebagian
pelvis, proksimal femur, dan tempat lainnya] tulang, biasanya tegak lurus terhadap
• Biopsi krista Iliaka korteks yang terlibat.
Osteomalacia Hipofosfatemik
• Fosfat dan 1,25-dihidroksivitamin D3 oral
Osteomalacia Resisten
• 1,25-dihidroksivitamin D3 oral
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak
Bedahnya. 2014, 4(3):1019
04
SCORBUT
DEFINISI
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak
Bedahnya. 2014, 4(3):1019
ETIOLOGI
• Kekurangan vitamin C didefinisikan sebagai konsentrasi serum kurang dari 11,4
μmol/L.
• Faktor risiko:
konsumsi alkohol
penggunaan tembakau
pendapatan rendah
jenis kelamin laki-laki
pasien hemodialisis
status gizi buruk
Maxfield L., Crane J.S. Vitamin C Deficiency. Treasure Island: Stat Pearls Publishing [Last Updated on October 2022]
]
MANIFESTASI
KLINIS
Gejala mulai muncul setelah 8-12 minggu Pada anak-anak, gejala skorbut yang
tidak adanya intake Vitamin C yang dapat muncul meliputi:
adekuat ke dalam tubuh
• Demam
• Lelah dan lemah sepanjang waktu • Berat badan sulit bertambah
• Hilang nafsu makan • Diare
• Pembengkakan dan perdarahan di gusi • Lebih rewel
• Bintik kebiruan dan kemerahan di kulit • Tidak nafsu makan
• Memar
Maxfield L., Crane J.S. Vitamin C Deficiency. Treasure Island: Stat Pearls Publishing [Last Updated
on October 2022]
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
gejala yang dialami pasien
riwayat kesehatan • Pemeriksaan keadaan
riwayat pengobatan umum dan tanda vital
pola makan sehari-hari • Pemeriksaan nilai gizi
Maxfield L., Crane J.S. Vitamin C Deficiency. Treasure Island: Stat Pearls
Publishing [Last Updated on October 2022]
Pemeriksaan Penunanjang
• Laboratorium
(11 mikromol/L)
mikromol/L).
Radiologis
RICKETSIA
DEFINISI
• Rickets atau Rakitis adalah kelainan umum pada tulang yang sedang
dalam masa pertumbuhan akibat kegagalan deposisi garam kalsium ke
dalam osteoid (tulang muda yang belum mengalami kalsifikasi) di
kartilago praoseus lempeng epifisis.
• Kelemahan otot
• Penonjolan perut
• Keterlambatan tumbuh kembang
• Kelainan tulang [kraniotabes (kelembekan tengkorak), keterlambatan
penutupan sutura, dan konsistensi tulang kepala yang menyerupai
perkamen]
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem
Organ dan Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1017-1018
DIAGNOSIS
Anamnesis
• Rasa sakit akibat nyeri tulang, rewel, lekas marah,
keterlambatan perkembangan motorik, dan
pertumbuhan tulang yang buruk.
• Cara berjalan yang tidak seimbang
• Faktor risiko (nutrisional, penggunaan obat-obatan,
genetik)
D3]
HIPERPARATIROIDISME
• Pada kelainan ini terjadi peningkatan
Hiperparatoridisme
aktivitas osteoklas dan osteoblas, disertai
proses mineralisasi tulang yang tidak
sempurna sehingga timbul osteodistrofi
Primer Sekunder fibrosa dengan osteomalasia serta
pelembekan tulang
Neoplasma Kelenjar Hipokalsemia akibat Gangguan • Dapat pula timbul lesi kistik multipel yang
Paratiroid Nutrisi dan Kelainan Fungsi
Ginjal merupakan kista berisi darah atau jaringan
berwarna kecokelatan yang disebut brown
tumor
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar
Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014,
4(3):1023-1024
Manifestasi Klinis
• Anoreksia Nyeri
• Letargi Deformitas tulang progresif
• Kelemahan Fraktur patologik
• Gejala batu ginjal Gigi lepas
Radiologis
• Perubahan radiografi mencakup generalisasi langka semua
tulang.
• Perubahan paling awal adalah resorpsi lamina dura dari gigi
Subperiosteal Resorption
dan dari kortikal tulang phalanges.
Terapi Non-Medikamentosa
• Restriksi kalsium (sekitar 1000 mg/hari)
• Vitamin D pada menu diet
• Meningkatkan asupan cairan
Terapi Medikamentosa
Diberikan terutama pada pasien yang tidak memenuhi indikasi bedah, yaitu:
• calcitonin; biphosphonat, dapat diberikan alendronate 10 mg/hari per oral
• kalsimetrik, misalnya dengan cinacelat dengan dosis awal 30 mg/12 jam per oral
dan dapat ditingkatkan tiap 2-4 minggu hingga 90 mg/6-8 jam bila diperlukan
untuk normalisasi kalsium serum.
• Terapi pengganti hormon estrogen atau raloxifene, dapat diberikan 60 mg/hari per Ekadamayanti AS., dkk. Laporan Kasus:
Hiperparatiroidisme Primer dengan Normokalsemia.
Anatomica Medical Journal. 2019, 2(3)
oral.
Terapi Operatif (paratiroidektomi), indikasi:
OSTEITIS
DEFORMANS
Ditandai dengan penebalan dan perubahan bentuk banyak tulang yang
terjadi secara lambat tetapi progresif akibat proses resorpsi tulang yang
lebih cepat
Terjadi pada usia >40 tahun
HIPERPITUITARISME
Definisi
Kelebihan produksi hormon di lobus
anterior kelenjar pituitari atau hipofisis
serebri menunjukkan manifestasi yang
berbeda-beda pada tulang, bergantung
pada kematangan pertumbuhan rangka
dan jenis sel di kelenjar pituitari yang
abnormal
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah:
Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1024
Sindrom Cushing
Akibat kelebihan hormon yang dihasilkan oleh
sel basofil, akan timbul sindrom Cushing yang
terdiri atas osteoporosis, obesitas dengan muka
seperti bulan purnama, pertumbuhan rambut
berlebihan dan hipertensi
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah:
Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1024
09
HIPOTIROIDISME
Definisi
Suatu sindrom klinik yang terjadi akibat kurangnya efek hormon
tiroid pada sel target setelah bayi lahir. Dapat disebabkan karena
defek anatomik, “inborn error of thyroid metabolism”, reaksi
autoimun atau defisiensi yodium.
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1025
Manifestasi Klinis
• Bergantung pada derajat kekurangan, mula
terjadi, dan lama kelainannya berlangsung
• Bentuk hipotiroidisme berat adalah kretin,
yaitu bentuk tubuh yang sangat pendek disertai
retardasi mental (kretinisme)
• Pada anak- anak , manifestasi klinis nya tubuh
pendek, maturasi seksual, pubertas terlambat.
• Pada orang dewasa, munculnya tiba- tiba.
Gejalanya yaitu letargi, konstipasi, rasa
kelelahan, intoleransi dingin, kekakuan dan
kram otot, menoragia.
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014,
4(3):1025
Diagnosis
Diagnosa ditegakkan dengan :
1. Diagnosa klinis
Dengan gejala dan tanda jelas, kadar hormon tiroid turun, dan kadar TSH meningkat.
2. Diagnosa Sub-klinis
Dengan gejala dan tanda tidak jelas, kadar hormon tiroid masih dalam batas normal,
kadar TSH meningkat.
Pemeriksaan Radiologis
1. Scanning Kelenjar Tiroid : Aplasia Kelenjar : reseptor TSH abnormal pada scanning
tak terlihat bayangan kelenjar
2. Umur Tulang : melakukan foto lutut dan kaki, maka dapat ditaksir maturase tulang
untuk memperkirakan berapa lama hipotiroidisme berlangsung. Umumnya bayi
mengalami osifikasi pada distal femur, proksimal tibia dan tulang kuboid telapak
kaki.
Tatalaksana
Terapi utama untuk mengatasi hipotiroidisme dengan terapi pengganti hormon. Pada
hipotiroidisme primer, konsentrasi Thyroid-stimulating hormone (TSH) bisa digunakan
sebagai acuan untuk memantau terapi. Tujuan dari terapi hipotiroidisme adalah mengoreksi
hipotiroidisme menjadi kondisi eutiroid (mengurangi gejala dan normalisasi sekresi TSH).
Tiroksin Sintetis (T4) adalah pilihan terapi untuk hipotiroidisme primer. Pada pasien muda
yang sehat, dosis awal dimulai dari 50 sampai 200 mcg per hari
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014,
4(3):1025
TERIMA KASIH