Anda di halaman 1dari 63

Metabolic and Hormonal

Disorders
Disusun Oleh:
Much. Hasyim Asayri 1102015142

Pembimbing:
Dr (DMB). Dr (Orth). dr. Norman Zainal, Sp.OT., M.Kes., FICS.,
CCD

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Bedah


Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi
Periode 09 Januari - 18 Maret 2023
1 Artritis Gout 6 Hiperparatiroidisme

2 Osteoporosis 7 Osteitis Deformans

PEMBAHASAN 3 Osteomalacia 8 Hiperpituitarisme

4 Scorbut 9 Hipotiroidisme

5 Ricketsia 10 Hiperpituitarisme
ANATOMI

• Memiliki physes ("plat pertumbuhan") di setiap


ujungnya yang tumbuh memanjang (metakarpal,
metatarsal, dan falang tangan dan kaki biasanya hanya
memiliki satu fisis)

• 3 bagian tulang panjang:

- Diafisis: poros, terbuat dari tebal kortikal tulang, diisi


dengan sumsum tulang

- Metafisis: pelebaran tulang di dekat ujungnya,

- Epifisis: ujung (biasanya artikular) tulang, terbentuk


dari pusat osifikasi sekunder

Thompson, Jon C. Netter’s concise orthopaedic


anatomy. II. 2010.
Tulang penyusun rangka tubuh
manusia

Rangka Aksial Rangka


Apendikular
Berfungsi untuk
melindungi organ Fungsi utama :
dan memelihara Penggerak tubuh
postur tubuh
Shoulder girdle
Upper limbs
Lower limbs
Pelvic girdle
TOLOGI

Jenis Tulang Struktural :

Kortikal (kompak)

• Tulang yang kuat dan padat, membentuk 80% kerangka


• Terdiri dari banyak osteon dengan lamela interstisial
• Osteon terdiri dari lamela tulang konsentris dengan kanal sentral
(kanal haversian) yang mengandung osteoblas (pembentukan tulang
baru) dan arteriol yang mensuplai osteon. Lamellae dihubungkan oleh
kanalikuli. Garis sementandai batas luar osteon (resorpsi tulang
berakhir).
• Kanal Volkmann : berorientasi radial, memiliki arteriol, dan
menghubungkan osteon yang berdekatan
• Tulang kortikal tebal ditemukan di diafisis tulang panjang

Thompson, Jon C. Netter’s concise orthopaedic anatomy. II. 2010.


Tulang
Osteoblas
→ Menyintesis unsur organik matriks
→ Aktif menyintesis : bentuk kuboid
→ Tidak aktif : gepeng, sifat basofilik pada
sitoplasma
→ Dirangsang oleh hormon paratiroid

Osteosit
→ mempertahankan matriks tulang, dan
kematiannya diikuti oleh resorpsi matiks
tersebut
→ Pipig, berbentuk seperti kenari, sedikit
RE kasar dan apparatus golgi serta kromatin
inti yang lebih padat

Osteoklas
→ sel raksasa multinukleus yang terlibat
dalam resorpsi dan remodeling jaringan
tulang
Sendi

1. Synchondrosis
Dihubungkan oleh kartilago hyalin
sinartrosis
Co. persendian antara epifisis dan diafisis,
manubrium sterni dan costa I
2. Simphisis
Dihubungkan oleh hyalin dan
fibrocartilago, amfiatrosis
Co . articulatio intervertebralis,
simphisis pubis
01

ARTRITIS
GOUT
Definisi
Gout (pirai) merupakan kelainan metabolisme purin
bawaan yang ditandai dengan penimbunan kristal asam
urat di sendi akibat adanya peningkatan kadar asam
urat serum.

Penyakit ini sering ditemukan pada laki-laki dengan


rasio 20:1. Gejala timbul biasanya pada dewasa muda,
setelah usia 40 tahun. Artritis gout sering menyerang
sendi perifer kaki dan tangan, paling sering persendian
metatarsophalangeal ibu jari kaki

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014,
4(3):1017-1018
DIAGNOSIS

Anamnesis

Keluhan Utama
• Akut = Nyeri, bengkak, merah dan hangat pada sendi • Stasium awal artritis gout berupa serangan
(biasanya muncul pada malam hari). Disertai keluhan monoartikuler ditandai dengan nyeri sendi
sistemik, demam, menggigil, dan merasa lelah. hebat. Umumnya serangan berakhir dalam
• Kronis = Benjolan-benjolan sekitar sendi (tofus), poliartikular. beberapa hari, serangan yang berat dapat
menetap selama beberapa minggu.
• Setelah beberapa tahun 50% kelainan
berkembang menjadi gout yang bertofus
Pemeriksaan fisik
• Look : Pembengkakan dan kemerahan
• Feel : Nyeri tekan, teraba hangat
• Move: Keterbatasan gerak sendi (range of motion)
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya.
2014, 4(3):1019-1020
DIAGNOSIS

• Pemeriksaan Laboratorium
• Darah rutin, asam urat, LED, ureum kreatinin, profil lipid,
urinalisa
• Analisis Cairan Sinovial ➝ pada 50% penderita ditemukan
kristal urat pada cairan sinovial atau tofus

• Pemeriksaan Radiologis
• Soft tissue swelling pada sekitar sendi (serangan akut)
• Ada erosi, subarticular kista area (tepi sklerotik) disebut
juga ”Punched Out”
• Radioopak: deposit kalsium pada tofus
• Radiolusen: deposit Na. urat

Rothschild BM., et al. Gout and Pseudogout Differential Diagnoses. Medscape [updated on July 2022]. 2022.
TATALAKSANA

• Terapi Medikamentosa1
• Kolkisin: 0,5 mg dilanjutkan 1 jam kemudian 0,5 mg, setelah itu 0,5 mg/12 jam.
• OAINS: Indometasin 150-200 mg/hari (2 - 3 hari), dilanjutkan 75 - 100 mg/hari (nyeri
hilang)
• Steroid (jika ada kontraindikasi OAINS)
• Probenesid atau Alopurinol : Untuk menurunkan hiperurisemia

• Terapi Bedah2
• Drainase tofus yang berabses dan tofektomi (pengeluaran massa tofus sebanyak
mungkin tanpa risiko mengganggu ligamen, struktur tendo, saraf atau pembuluh darah)

1) Rothschild BM., et al. Gout and Pseudogout Differential Diagnoses. Medscape [updated on July 2022]. 2022.
2) Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014,
4(3):1020.
02

OSTEOPOROSIS
DEFINISI
• Osteoporosis (pengurangan massa tulang) merupakan penyakit pada
tulang yang ditandai dengan penurunan pembentukan matriks dan
peningkatan resorpsi tulang sehingga terjadi penurunan jumlah total
tulang.
• Pada dasarnya, osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan proses
osteoblastik dan proses osteoklastik. Dengan kata lain, aktivitas osteoklas
lebih tinggi daripada aktivitas osteoblas.

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan
Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1020-1023
Menopause

Penurunan kadar
Etiologi berdasarkan kalsitonin

Penyakit Metabolik dan


Penurunan kadar
Hormonal androgen adrenal

Penurunan
absorbs kalsium

Aktivitas Fisik
Jenis Osteoporosis

Osteoporosis Primer Osteoporosis Osteoporosis


Sekunder Idiopatik

- Terutama tjd pd tulang Akibat keadaian lain ; - Jarang


belakang, femur,& pergelangan akromegali, DM tipe 1, - Tidakdiketahui penyebabnya
tangan keganasan, dan terapi - Sering pada anak, remaja, &
kortikosteroid lama perempuan pramenopause&
laki- laki usia pertengahan
DIAGNOSIS

• Nyeri punggung kronis dan intermiten (yang mungkin berhubungan


dengan patah tulang mikroskopis berulang) serta nyeri tulang di tempat
lainnya
• Kehilangan tinggi berdiri dan duduk
• Penurunan kinerja fisik termasuk fungsi pernapasan
• Pasien dengan osteoporosis lanjut biasanya terlihat lemah dan
menunjukkan derajat kyphosis dorsal yang tidak normal (disebut
dowager's hump)

Selter R. Bruce. Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System. Lippincott
Williams and Wilkins. 1999, 3:190-194
DIAGNOSIS

Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
• Osteokalsin dan alkali fosfatase
• Kadar TSH dan FT4
• Kalsium, fosfat, kalsitonin dan vitamin D
Imaging
• Radiografi [kelainan tulang seperti codfish deformity atau fish mouth terlihat setelah penurunan massa tulang >30%]
• Densitometri
• Dual X-Rayabosrptiometry (DXA)

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak
Bedahnya. 2014, 4(3):1020-1023
DIAGNOSIS

Klasifikasi derajat densitas mineral (Bone Mineral Density) tulang


menurut WHO

• BMD Normal : BMD < -1 SD rerata nilai BMD dewasa normal


• BMD Rendah atau Osteopenia : BMD antara -1 SD sampai -2,5 SD
• Osteoporosis : BMD < -2,5 SD
• Osteoporosis Berat : BMD < -2,5 SD serta adanya fraktur

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah:
Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1020-1023
TATALAKSANA

•Tujuan utama penatalaksanaan dan pencegahan osteoporosis adalah mencegah


berlanjutnya kehilangan massa tulang dan terjadinya fraktur serta nyeri
•Terapi bergantung pada derajat BMD
• BMD Normal (+1 sampai -1 SD) tidak memerlukan pengobatan
• BMD Rendah (-1 sampai -2,5 SD) memerlukan terapi pencegahan osteoporosis
• BMD Kurang (kurang dari -2,5 SD) tanpa atau dengan adanya fraktur harus
mendapat terapi osteoporosis

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem
Organ dan Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1020-1023
TATALAKSANA

• Terapi sulih hormone (Gold Standard tapi harus dalam pengawasan


dokter)
• Kalsitonin
• Bifosfonat
• Garam florida
• Steroid anabolik
• Vitamin D serta turunannya
• Kalsium (1000 mg untuk laki-laki dan 1500 mg untuk perempuan, setiap hari)

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014,
4(3):1020-1023
Non
Medikamentosa

• Senam osteoporosis
• Memperbaiki gizi dan gaya hidup sehat
• Mengurangi penggunaan obat yang mempengaruhi timbulnya osteoporosis
• Aktivitas sehari ahri -> harus dipastikan aman dari kemungkinan
mencederai tubuh

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014,
4(3):1020-1023
03

OSTEOMALASIA
DEFINISI

• Osteomalacia merupakan kelainan generalisata pada tulang


orang dewasa yang ditandai dengan kegagalan deposisi
garam kalsium ke dalam matriks osteoid yang baru
terbentuk.
• Penyebab dan tipe osteomalacia sama seperti pada Rickets

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak
Bedahnya. 2014, 4(3):1019
DIAGNOSIS

Anamnesis Pemeriksaan fisik


• Anoreksia
• Penurunan berat badan • Keadaan umum tampak sakit berat
• Kelemahan otot • Pemeriksaan tulang secara rinci
• Nyeri tulang [menentukan nyeri tekan, deformitas,
• Nyeri tekan pelunakan, asimetri, dan kelainan
• Deformitas tulang belakang neurologis]
dan/atau tungkai

Murphy A. Rickets. Radiopaedia.org [last revised on October 2022]


DIAGNOSIS

Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan darah
kadar alkali fosfatase (meningkat), kadar fosfat
(menurun), kadar kalsium, kadar vitamin D
• X-Ray
• Perubahan khas pada tulang rangka (kompresi
korpus vertebra, perubahan bentuk pelvis, dan
pembengkokan tulang panjang) serta pembentukan Looser zones, juga dikenal sebagai
trabekula tulang yang jelas. cortical infractions, Milkman lines atau
• Sindrom Milkman [terlihat pseudofraktur pada iga, pseudofractures melintang dengan
batas sklerotik melintasi sebagian
pelvis, proksimal femur, dan tempat lainnya] tulang, biasanya tegak lurus terhadap
• Biopsi krista Iliaka korteks yang terlibat.

Murphy A. Rickets. Radiopaedia.org [last revised on October 2022]


TATALAKSANA

Penyebab dasar osteomalacia harus dikoreksi


Nutrisional
• Vitamin D
• Diet tinggi kalsium untuk memperbaiki kalsifikasi matriks organik dan
karenanya mengakibatkan penyembuhan pseudofraktur serta penguatan tulang

Osteomalacia Hipofosfatemik
• Fosfat dan 1,25-dihidroksivitamin D3 oral

Osteomalacia Resisten
• 1,25-dihidroksivitamin D3 oral

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak
Bedahnya. 2014, 4(3):1019
04

SCORBUT
DEFINISI

• Disebabkan oleh hipovitaminosis C • Diderita anak usia 6 bulan sampai 1


• Ditandai dengan kegagalan tahun
pembentukan matriks tulang oleh • Scorbut berat jarang dijumpai

osteoblast sehingga terjadi • Faktor resiko : anak dan dewasa

osteoporosis disertai perdarahan cenderung mengkonsumsi makanan


rendah vitamin C
subperiosteal dan submukosa

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak
Bedahnya. 2014, 4(3):1019
ETIOLOGI
• Kekurangan vitamin C didefinisikan sebagai konsentrasi serum kurang dari 11,4
μmol/L.

• Faktor risiko:
 konsumsi alkohol
 penggunaan tembakau
 pendapatan rendah
 jenis kelamin laki-laki
 pasien hemodialisis
 status gizi buruk

Maxfield L., Crane J.S. Vitamin C Deficiency. Treasure Island: Stat Pearls Publishing [Last Updated on October 2022]
]

MANIFESTASI
KLINIS

Gejala mulai muncul setelah 8-12 minggu Pada anak-anak, gejala skorbut yang
tidak adanya intake Vitamin C yang dapat muncul meliputi:
adekuat ke dalam tubuh
• Demam
• Lelah dan lemah sepanjang waktu • Berat badan sulit bertambah
• Hilang nafsu makan • Diare
• Pembengkakan dan perdarahan di gusi • Lebih rewel
• Bintik kebiruan dan kemerahan di kulit • Tidak nafsu makan
• Memar

Maxfield L., Crane J.S. Vitamin C Deficiency. Treasure Island: Stat Pearls Publishing [Last Updated
on October 2022]
DIAGNOSIS

Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
 gejala yang dialami pasien
 riwayat kesehatan • Pemeriksaan keadaan
 riwayat pengobatan umum dan tanda vital
 pola makan sehari-hari • Pemeriksaan nilai gizi

Maxfield L., Crane J.S. Vitamin C Deficiency. Treasure Island: Stat Pearls
Publishing [Last Updated on October 2022]
Pemeriksaan Penunanjang
• Laboratorium

Kadar vitamin C di dalam darah; Skorbut = < 0,2 mg/dL

(11 mikromol/L)

Sementara itu, kadar normal adalah 0,4−2 mg/dL (23−114

mikromol/L).

Radiologis

Skorbut berat memiliki gambaran khas yaitu


• Pengeroposan/ rarefaksi seluruh tulang

• Garis putih tebal pada sisi metafisis lempeng epifisis

yang juga mengelilingi epifisis


• Pemisahan epifisis Maxfield L., Crane J.S. Vitamin C Deficiency. Treasure Island: Stat Pearls Publishing [Last Updated on October 2022]
https://radiopaedia.org/articles/hypovitaminosis-c-scurvy-1?lang=us
TATALAKSANA

• Pemberian vitamin C 100 – 200 mg setiap hari


• Sebagai pencegahan diberikan vitamin C 50 mg
setiap hari pada bayi dan anak

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku


Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014,
4(3):1019-1020
05

RICKETSIA
DEFINISI

• Rickets atau Rakitis adalah kelainan umum pada tulang yang sedang
dalam masa pertumbuhan akibat kegagalan deposisi garam kalsium ke
dalam osteoid (tulang muda yang belum mengalami kalsifikasi) di
kartilago praoseus lempeng epifisis.

• Akibatnya, terjadi penurunan matriks terkalsifikasi dan peningkatan


osteoid.
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014,
4(3):1017-1018
Onset usia 6 bulan s/d 3
tahun
Defisiensi Vitamin D
(Nutrisional)
Tahap awal, anak mengalami
hipokalsemia berat sehingga
terjadi tetani atau bahkan kejang

Dulu lebih dikenal sebagai Rakitis


Renal, kasusnya relatif jarang
ditemukan
Klasifikasi
Berdasarkan Insufisiensi Ginjal Kronik
Etiologi Rakitis jenis ini disebabkan oleh
(Osteodistrofi Azotemik) penyakit ginjal kronik

Refrakter terhadap pemberian


vitamin D dosis normal
Sjamsuhidajat R., Theddeus
O.H. Prasetyono., dkk.

Terjadi kegagalan reabsorpsi fosfat di Buku Ajar Ilmu Bedah:


Sistem Organ dan Tindak
Insufisiensi Tubulus tubulus sehingga menjadi Bedahnya. 2014, 4(3):1019

Ginjal hipofosfatemia akibat hilangnya


fosfat melalui urin
Manifestasi Klinis

• Kelemahan otot
• Penonjolan perut
• Keterlambatan tumbuh kembang
• Kelainan tulang [kraniotabes (kelembekan tengkorak), keterlambatan
penutupan sutura, dan konsistensi tulang kepala yang menyerupai
perkamen]

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem
Organ dan Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1017-1018
DIAGNOSIS

Anamnesis
• Rasa sakit akibat nyeri tulang, rewel, lekas marah,
keterlambatan perkembangan motorik, dan
pertumbuhan tulang yang buruk.
• Cara berjalan yang tidak seimbang
• Faktor risiko (nutrisional, penggunaan obat-obatan,
genetik)

Murphy A. Rickets. Radiopaedia.org [last revised on October


2022]
Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum tampak sakit berat1
• Pemeriksaan tulang secara rinci
[menentukan nyeri tekan, deformitas,
pelunakan, asimetri, dan kelainan
neurologis]1
• Pada tulang panjang dijumpai kelainan
seperti genu varum (kaki-O), atau genu
valgum (kaki-X)2
• Pada rakitis berat akan dijumpai koksa
vara dan kifoskoliosis2 1) Murphy A. Rickets. Radiopaedia.org [last revised on October
2022]
2) Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu
Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1017-1018
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah
kadar alkali fosfatase, kadar fosfat, kadar kalsium,
kadar vitamin D, dan kadar hormon paratiroid
X-Ray
Pada kerangka yang sedang tumbuh, defisiensi
mineralisasi normal paling jelas terlihat pada zona
metafisis dari kalsifikasi sementara di mana terdapat
kelebihan osteoid non-mineralisasi yang mengakibatkan
pelebaran lempeng pertumbuhan dan konfigurasi
metafisis yang abnormal:
• fraying: margin tidak jelas dari metafisis
• splaying: pelebaran ujung metafisis
• cupping: cekungan metafisis

Murphy A. Rickets. Radiopaedia.org [last revised on October 2022]


TATALAKSANA
Rakitis Nutrisional Tata Laksana Deformitas
• Vitamin D 2.000 – 5.000 IU selama 6-10 minggu • Bersamaan dengan medikamentosa

• Perbaikan diet • Tindakan ortopedik non-operatif [penggunaan

• Pencegahan: Vitamin D 400 IU setiap hari bidai di malam hari]


• Bila deformitas tetap berat, dapat dilakukan
tindakan ortopedik operatif dengan osteotomi
Osteodistrofi Azotemik:
• Metabolit aktif vitamin D [1,25-dihidroksivitamin

D3]

Rakitis yang disebabkan oleh Defek Tubulus Ginjal


Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu
• Fosfat dan 1,25-dihidroksivitamin D3 oral Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1017-1018
06

HIPERPARATIROIDISME
• Pada kelainan ini terjadi peningkatan
Hiperparatoridisme
aktivitas osteoklas dan osteoblas, disertai
proses mineralisasi tulang yang tidak
sempurna sehingga timbul osteodistrofi
Primer Sekunder fibrosa dengan osteomalasia serta
pelembekan tulang

Neoplasma Kelenjar Hipokalsemia akibat Gangguan • Dapat pula timbul lesi kistik multipel yang
Paratiroid Nutrisi dan Kelainan Fungsi
Ginjal merupakan kista berisi darah atau jaringan
berwarna kecokelatan yang disebut brown
tumor
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar
Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014,
4(3):1023-1024
Manifestasi Klinis

Hiperkalsemia Penyakit pada Tulangnya

• Anoreksia Nyeri
• Letargi Deformitas tulang progresif
• Kelemahan Fraktur patologik
• Gejala batu ginjal Gigi lepas

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu


Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1023-1024
Laboratorium
• Kadar kalsium serum selalu tinggi (darah & urin)

• Kadar fosfat serum menurun (darah), meningkat (urin)

Radiologis
• Perubahan radiografi mencakup generalisasi langka semua

tulang dan penyebaran lesi-lesi osteolitik dari beberapa

tulang.
• Perubahan paling awal adalah resorpsi lamina dura dari gigi
Subperiosteal Resorption
dan dari kortikal tulang phalanges.

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu


Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1023-1024
https://radiopaedia.org/articles/hyperparathyroidism
Tatalaksana

Terapi Non-Medikamentosa
• Restriksi kalsium (sekitar 1000 mg/hari)
• Vitamin D pada menu diet
• Meningkatkan asupan cairan

Terapi Medikamentosa
Diberikan terutama pada pasien yang tidak memenuhi indikasi bedah, yaitu:
• calcitonin; biphosphonat, dapat diberikan alendronate 10 mg/hari per oral
• kalsimetrik, misalnya dengan cinacelat dengan dosis awal 30 mg/12 jam per oral
dan dapat ditingkatkan tiap 2-4 minggu hingga 90 mg/6-8 jam bila diperlukan
untuk normalisasi kalsium serum.
• Terapi pengganti hormon estrogen atau raloxifene, dapat diberikan 60 mg/hari per Ekadamayanti AS., dkk. Laporan Kasus:
Hiperparatiroidisme Primer dengan Normokalsemia.
Anatomica Medical Journal. 2019, 2(3)

oral.
Terapi Operatif (paratiroidektomi), indikasi:

 pasien berusia di bawah 50 tahun,


 memiliki kalsium serum >3.00 mmol/L (beberapa pedoman menyebutkan
>1 mg/dL di atas batas normal),
 pasien yang tidak memungkinkan atau menginginkan tindak lanjut dengan
terapi medikamentosa,
 hiperkalsiuria (>400 mg ekskresi per hari),
 penurunan BMD pada tulang manapun dengan T- score < -2,5
 penurunan klirens kreatinin hingga 70%.

Ekadamayanti AS., dkk. Laporan Kasus: Hiperparatiroidisme


Primer dengan Normokalsemia. Anatomica Medical Journal.
2019, 2(3)
07

OSTEITIS
DEFORMANS
Ditandai dengan penebalan dan perubahan bentuk banyak tulang yang
terjadi secara lambat tetapi progresif akibat proses resorpsi tulang yang
lebih cepat
Terjadi pada usia >40 tahun

1.Fase Osteolitis. Pada fase ini, walaupun juga terjadi pembentukan


tulang baru, kekuatannya lebih rendah daripada tulang normal.
Akibatnya, terjadi pembesaran tulang yang rapuh sehingga mudah
bengkok atau patah.
2.Fase Osteosklerosis. Pembentukan tulang seimbang dengan
penyerapannya sehingga tulang menjadi lebar dan padat. Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk.
Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak
Bedahnya. 2014, 4(3):1024
Radiologis
Tampak tulang mengalami osteoporosis
setempat pada fase osteolisis, dan terjadi
peningkatan ketebalan tulang secara tidak
teratur pada fase osteosklerosis

*Penebalan kortikal dan sklerosis dari garis


iliopektineal dan ischiopubic menghasilkan
tanda tepi panggul

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar


Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014,
4(3):1023-1024
https://radiopaedia.org/articles/paget-disease-bone?lang=us
Tatalaksana
• Kalsitonin dan Difosfonat bekerja mengatur
metabolisme kalsium dan fosfor
• Sitotoksik mitramisin bermanfaat untuk mengurangi
nyeri

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk.


Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak
Bedahnya. 2014, 4(3):1024
08

HIPERPITUITARISME
Definisi
Kelebihan produksi hormon di lobus
anterior kelenjar pituitari atau hipofisis
serebri menunjukkan manifestasi yang
berbeda-beda pada tulang, bergantung
pada kematangan pertumbuhan rangka
dan jenis sel di kelenjar pituitari yang
abnormal

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu


Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1024
Gigantisme
Pada masa pertumbuhan anak, kelebihan hormon yang dihasilkan
oleh sel eosinofil akan merangsang pusat pertumbuhan yang luar
biasa sehingga tinggi anak menjadi berlebihan

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar


Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1024
Akromegali
• Pada masa dewasa, kelebihan hormon yang dihasilkan oleh
adenoma eosinofilik hipofisis tidak akan merangsang
pertumbuhan panjang tulang, tetapi akan merangsang
pertumbuhan melebar akibat rangsangan proses penulangan
intramembran oleh selaput periosteum.
• Gambaran klinis: bentuk muka dengan rahang membesar, hidung
dan dahi yang menonjol, serta tulang tangan dan kaki yang
membesar

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah:
Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1024
Sindrom Cushing
Akibat kelebihan hormon yang dihasilkan oleh
sel basofil, akan timbul sindrom Cushing yang
terdiri atas osteoporosis, obesitas dengan muka
seperti bulan purnama, pertumbuhan rambut
berlebihan dan hipertensi

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah:
Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1024
09

HIPOTIROIDISME
Definisi
Suatu sindrom klinik yang terjadi akibat kurangnya efek hormon
tiroid pada sel target setelah bayi lahir. Dapat disebabkan karena
defek anatomik, “inborn error of thyroid metabolism”, reaksi
autoimun atau defisiensi yodium.

• Prevalensi pada anak kira-kira 0,15 % dengan rasio


perempuan : laki-laki adalah 2,8 : 1.
• Untuk perkembangan otak dan pertumbuhan fisik,
dibutuhkan kadar hormon tiroid optimal.

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014, 4(3):1025
Manifestasi Klinis
• Bergantung pada derajat kekurangan, mula
terjadi, dan lama kelainannya berlangsung
• Bentuk hipotiroidisme berat adalah kretin,
yaitu bentuk tubuh yang sangat pendek disertai
retardasi mental (kretinisme)
• Pada anak- anak , manifestasi klinis nya tubuh
pendek, maturasi seksual, pubertas terlambat.
• Pada orang dewasa, munculnya tiba- tiba.
Gejalanya yaitu letargi, konstipasi, rasa
kelelahan, intoleransi dingin, kekakuan dan
kram otot, menoragia.
Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014,
4(3):1025
Diagnosis
Diagnosa ditegakkan dengan :
1. Diagnosa klinis
Dengan gejala dan tanda jelas, kadar hormon tiroid turun, dan kadar TSH meningkat.
2. Diagnosa Sub-klinis
Dengan gejala dan tanda tidak jelas, kadar hormon tiroid masih dalam batas normal,
kadar TSH meningkat.

Pemeriksaan Radiologis
1. Scanning Kelenjar Tiroid : Aplasia Kelenjar : reseptor TSH abnormal pada scanning
tak terlihat bayangan kelenjar
2. Umur Tulang : melakukan foto lutut dan kaki, maka dapat ditaksir maturase tulang
untuk memperkirakan berapa lama hipotiroidisme berlangsung. Umumnya bayi
mengalami osifikasi pada distal femur, proksimal tibia dan tulang kuboid telapak
kaki.
Tatalaksana
Terapi utama untuk mengatasi hipotiroidisme dengan terapi pengganti hormon. Pada
hipotiroidisme primer, konsentrasi Thyroid-stimulating hormone (TSH) bisa digunakan
sebagai acuan untuk memantau terapi. Tujuan dari terapi hipotiroidisme adalah mengoreksi
hipotiroidisme menjadi kondisi eutiroid (mengurangi gejala dan normalisasi sekresi TSH).

Tiroksin Sintetis (T4) adalah pilihan terapi untuk hipotiroidisme primer. Pada pasien muda
yang sehat, dosis awal dimulai dari 50 sampai 200 mcg per hari

Sjamsuhidajat R., Theddeus O.H. Prasetyono., dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem Organ dan Tindak Bedahnya. 2014,
4(3):1025
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai