PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas profesi ners keperawatan medikal bedah.
B. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui devinisi Ostearthritis
2. Untuk mengetahui etiologi Ostearthritis
3. Untuk mengetahui patofisiologi Ostearthritis
4. Untuk mengetahui klasifikasi Ostearthritis
5. Untuk mengetahui manifestasi klinis Ostearthritis
6. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang Ostearthritis
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan Ostearthritis
8. Untuk mengetahui prognosis dari Ostearthritis
9. Untuk menegtahui web of caution dari Ostearthritis
10. Untuk mengetahui asuhan keperawatan Ostearthritis
1.4 Manfaat
Memberikan pemaparan secara detail mengenai penyakit Ostearthritis
Khususnya bagi Masyarakat dan mahasiswi STIKES Ngudia Husada
Madura.
BAB 2
PEMBAHASAN
b. Perkembangan Tulang
1. Secara langsung
Pada proses ini tulang akan terbentuk secara langsung dari membran
tulang dalam bentuk lembaran-lembaran,
misalnya pada tulang muka, pelvis,
skapula, dan tulang tengkorak. Proses
penulangan ini ditandai dengan
terbentuknya osteoblast yang merupakan
rangka dari trabekula tulang yang
penyebarannya secara radial.
Pada proses ini tulang terbentuk dari tulang rawan, dimana proses
penulangan dari tulang rawan terjadi melalui dua cara, yaitu: 1)
c.Otot jantung
2.2 Definisi
INSIDEN
Osteoartritis merupakan penyakit reumatik sendi yang paling banyak
dijumpai terutama orang-orang di atas 40 tahun di seluruh penjuru dunia.
Banyak orang tua yang tidak dapat berjalan sendiri dari tempat tidur ke kamar
mandi karena osteoartritis. Pada suatu survei radiografi pada wanita di bawah
40 tahun hanya 2 % mempunyai osteoartritis, akan tetapi pada usia 45-60
tahun angka kejadiannya 30 % sementara pada orang-orang di atas 61 tahun
angka kejadiannya lebih dari 65 %. Pada laki-laki nilai ini sedikit lebih
rendah osteoartitis jarang sekali dijumpai pada awal-awal.
2.4 Pathofisiologi
2.5 Klasifikasi
2.8 Penatalaksanaan
Meskipun tidak ada terapi yang menghentikan proses degenerative,
tindakan preventif tertentu dapat dilakukan untuk memeperlambat proses tersebut
bilamana diupayakan secara cukup dini. Tindakan ini mencakup penurunan berat
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
2.9 Komplikasi
1. Resiko jatuh
2. Gangguan/kesulitan gerak
3. Patah tulang
4. Kelumpuhan yang menurunkan kualitas hidup penderita.
Terjadi proses Massa tulang Terjadi mutasi dalam Mengenai Artrhitis reumatioid,
penuaan subkondrium prokolagen II sendi
Terjadi reaksi
Jumlah cairan Terjadi kekakuan pada Protein pengikat atau Terjadi peradangan
sinovial pada tulang subkondrium proteoglikan kerusakan
sendi pada sendi
Terjadi pengeluaran
Sendi tidak kuat menahan Kecendrungan enzim perusak
Ruang-ruang beban tubuh familial pada
Sendi matriu rawan pada
sendi mengecil osteoartrhitis sendi
mengalami
Terjadi penekanan sendi peradangan
yang berlangsung lama
Gesekan antar Pembentukan
tulang Tulang rawan cairan sinovial
Peradangan sendi menjadi kaku
Mudah terjadi
Sendi/tulang mudah gesekan yang
terjadi cedera besar antara
tulang yang
membentuk sendi
Mk.
Tulang rawan rusak Inflamasi pada sendi Sendi kaku Gangguan
body image
Erosi tulang Pelepasan mediator inflamasi Pergerakan
sendi terbatas
Penipisan sendi Perubahan
Pelepasan mediator nyeri gaya
(prostaglandin) Pemenuhan
Sendi kaku berjalan
kebutuhan
Susah tidur
Mk. Gangguan mobilitas Mk. Nyeri Akut Mk.
fisik Resiko
Mk. Gangguan Cedera
pola tidur
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
B. Pemeriksaan Fisik
1. Aktivitas/Istirahat
Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan memburuk dengan stress pada
sendi, kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi secara bilateral dan
simetris limitimasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu
senggang, pekerjaan, keletihan, malaise.Keterbatasan ruang gerak, atropi
otot, kulit: kontraktor/kelainan pada sendi dan otot.
2. Kardiovaskuler
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d tampak meringis (SDKI, Hal :
172).
Nyeri Akut b.d agen pencedera fisik d.d tampak meringis (SDKI, Hal :
172).
SLKI SIKI
SLKI SIKI
SLKI SIKI
3.4 Implementasi
Implementasi atau tindakan keperawatan yang dilakukan berdasarkan
intervensi pada pasien osteoartritis di atas.
3.5 Evaluasi
a. Nyeri akut teratasi.
b. Hambatan mobilitas fisik teratasi.
c. Resiko infeksi teratasi.
4.1 Kesimpulan
Osteoartritis disebut juga penyakit sendi degenerative atau arthritis
hipertrofi. Penyakit ini merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang
berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. (Mansjoer, Arif, 2001
hal 535).
Osteoartritis adalah gangguan pada sendi yang bergerak. Penyakit ini
bersifat kronik berjalan progresif lambat, tidak meradang, dan ditandai oleh
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA