Anda di halaman 1dari 22

PATOFISIOLOGI

OSTEOARTHRITIS

Nama-nama kelompok 6
1. Jefrina Tanamera
2. Persila O, Waymbewer
3. Ona Kamesrar
4. Derzila Marzelina Ulim
5. Fransina Faras Taa
Pendahuluan
• Osteoartritis (OA) → Gangguan sendi yang
kronis disertai kerusakan tulang rawan sendi,
diikuti osteofit dan fibrosis pada kapsul sendi.
• Timbul akibat → penuaan, trauma, atau akibat
kelainan lain. Keadaan ini tidak berkaitan
dengan faktor sistemik ataupun infeksi.
Anatomi dan Fisiologi Tulang
Tulang berasal dari embrionic hyaline cartilago
• Melalui proses osteogenesis.
• Proses ini dilakukan oleh sel-sel yang disebut
osteoblast.
• Tulang terdiri dari sel-sel dan matriks
ekstraseluler.
• Osteosit, osteoblas dan osteoklas
Anatomi dan Fisiologi Tulang
Tulang panjang.
Tulang pendek (Carpals).
Tulang pendek datar (tengkorak).
Tulang yang tidak beraturan
(vertebra).
Tulang sesamoid.
Fungsi Tulang
1. Mendukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh.
2. Melindung organ tubuh (misalnya jantung, otak dan paru-
paru) dan jaringan lunak.
3. Memberikan pergerakan (otot yang berhubungan dengan
kontraksi dan pergerakan).
4. Membentuk sel-sel darah merah didalam sum-sum tulang
belakang (hematopoiesis).
5. Menyimpan garam mineral, misalnya kalsium, fosfor
Definisi
• Osteoarthritis (OA) → bahasa Yunani → arthron = sendi dan
itis = inflamasi.
• Osteoarthritis (OA) → penyakit degeneratif yang berkaitan
dengan kerusakan kartilago sendi. Sendi penyangga berat badan
→ vertebra, panggul, lutut dan pergelangan kaki.
• Osteoarthritis (OA) → Gangguan sendi yang kronis disertai
kerusakan tulang rawan sendi, diikuti osteofit dan fibrosis pada
kapsul sendi.
• Timbul akibat → penuaan, trauma, atau akibat kelainan lain.
Keadaan ini tidak berkaitan dengan faktor sistemik ataupun
infeksi.
A. Bila terjadi kerusakan pada tulang sub-artikuler (1), meningkatnya
tekanan pada titik tertentu pada tulang rawan (2), sehingga beban
yang diterima pada daerah tersebut berlebihan atau kerusakan
tulang rawan sendi oleh karena suatau hal (3) dapat menyebabkan
osteoartritis
B. Gambar skematis tekanan yang diterima akibat beban tubuh pada
sendi yang normal
Faktor Resiko
 Umur.
 Jenis kelamin.
 Suku bangsa.
 Penyakit metabolik.
 Kegemukan.
 Genetik.
 Cedera sendi, pekerjaan, olahraga,
 Kelainan pertumbuhan.
Patogenesis dan Patologis
 Terjadi penurunan kadar proteoglikan, kolagen masih normal.
1  Chondrosit → MMP → kerusakan matrik.
 Rawan sendi rusak → celah sendi.

 Celah makin dalam (mendekati subchondral).


2

3  Celah mencapai subchondral → pecah


 Rawan sendi tidak merata.

4  Serpihan sendi masuk sinovial.


 Aktivitas sinoviosit → inflamasi
 Chondropsit mati → Matrik tidak terbentuk
Klasifikasi
Berdasarkan Etiologi :
1. Osteoarthritis primer
2. Osteoarthritis sekunder
 Trauma / Instabilitas.
 Faktor genetik / perkembangan.
 Penyakit metabolik / endokrin.
Epidemiologi
 OA lutut radiologis di indonesia → 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita.
 Diperkirakan 1sampai 2 juta orang lanjut usia di Indonesia menderita cacat
karena OA.
 Pasien OA biasanya mengeluh nyeri → melakukan aktivitas atau jika ada
pembebanan. Lebih berat → terus menerus → mengganggu mobilitas.
Menurut (Felson, 2008)
 Melaporkan → satu dari tiga orang dewasa memiliki tanda-tanda radiologi
terhadap OA.
 OA pada lutut merupakan tipe yang paling umum dijumpai.
Menurut (Joern et al 2010)
 Dewasa kelompok umur 60-64 tahun = 22%
 Pria → 23% OA lutut kanan, 16,3% OA lutut kiri.
 Wanita → 24,2% OA lutut kanan, 24,7% lutut kiri.
Patologis
Kelainan Yang Dapat Ditemukan
 Tulang Rawan Sendi.
 Tulang.
 Membran sinovial.
 Kapsul Sendi.
 Badan Lepas.
 Efusi.
 Nodus heberden dan bouchard.
Gejala klinis
Keluhan utama

Sendi penopang Nyeri Bertambah


tubuh dengan gerakan

Malam hari
Gejala klinis

Kekuatan

Gangguan
Pembengkakan
Pergerakan

Nodus
Heberden dan Deformitas
Bouchard
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik

Pembengkakan sendi
Hambatan Gerak
yang seringkali asimetris

Tanda Deformitas
Krepitasi Perubahan Gait
Peradangan sendi
Foto Rontgen
 Penyempitan celah sendi yang seringkali
asimetris.
 osteofit pada pinggir sendi.
 Peningkatan densitas (sclerosis) tulang
subkondral.
 Kista tulang.
 Perubahan struktur anatomi sendi.
Pemeriksaan Fisik
 Tentukan BMI
 Perhatikan gaya berjalan/pincang?
 Adakah kelemahan /atrofi sendi?
 Lingkup gerak sendi (Range Of Movement)
 Nyeri saat pergerakan atau nyeri diakhir gerakan.
 Krepitus.
 Defomitas / bentuk sendi berubah.
 Gangguan fungsi/keterbatasan gerak sendi.
 Nyeri tekan pada sendi dan periartikular.
 Penonjol tulang (Nodul Bouchard’s dan Heberden’s).
 Pembengkakan jaringan lunak.
 Instabilitas sendi.
Pemeriksaan Penunjang
Gambaran Radiografi sendi yang menyongkong diagnosis OA
adalah :
 Pembentukan osteofit : pertumbuhan tulang baru (semacam taji)
yang terbentuk di tepi sendi.
 Penyempitan rongga sendi : hilangnya kartilago akan
menyebabkan penyempitan rongga sendi yang tidak sama.
 Badan yang longgar : badan yang longgar terjadi akibat
terpisahnya kartilago dengan osteofit.
 Kista subkondral dan sklerosis : peningkatan densitas tulang di
sekitar sendi yang terkena dengan pembentukan kist
degeneratif.
Tujuan Penatalakanaan
Meredakan nyeri
Mengoptimalkan fungsi sendi.
Mengurangi ketergantungan kepada orang
lain dan meningkatkan kualitas hidup.
Menghambat Progresivitas Penyakit.
Mencegah Terjadinya Komplikasi
Tatalaksanaan OA
 Modifikasi pola hidup.
 Edukasi.
 Modifikasi aktifitas.
Non  Menurun Berat Badan.
Farmakologis  Rehabilitas Medik/Fisioterapi.
 Penggunaan Alat Bantu

 Sistemik.
 Topikal.
Farmakologis
 Injeksi intraartikular/intra lesi.

 Realigment Osteotomi.
Pembedahan  Arthroplasty.
Kesimpulan
 Osteoarthritis (OA) merupakan sendi degeneratif, dimana keseluruhan
struktur dari sendi mengalami perubahan patologis.
 Ditandai dengan kerusakan tulang rawan (kartilago) hyalin sendi,
meningkatkanya ketebalan serta sklerosis dari lempeng tulang,
pertumbuhan osteofit pada tepian sendi, meregangnya kapsula sendi,
timbulnya peradangan, dan melemahnya otot-otot yang
menghubungkan sendi.
 Faktor resiko osteoarthritis yaitu umur, genetik, kegemukan, dan jenis
kelamin.
 Sampai saat ini belum ada terapi definitif untuk mengobati
osteoarthritis.
 Terapi yang sudah ada bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri dan
meminimalisasi hilangnya fungsi fisik. Hal ini bertujuan meningkatkan
kualitas hidup pasien dengan cara membantu pasien agar tetap bisa
melakukan aktivitas sehari-hari.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai