Diajukan oleh :
Aristya Ika Wardani, S.Ked
J510165072
Primer Sekunder
Tanpa penyebab
yang jelas dan tidak
Disebabkan oleh
berhubungan
penyakit lain
dengan penyakit
lain
a. Terapi Abortif
Serangan ringan - sedang atau serangan berat yang
berespon baik terhadap obat yang sama dapat dipakai
: analgetik , NSAIDs (oral) NON SPESIFIK
Bila tidak respon obat spesifik
Triptans (naratriptans, rizatriptan, sumatriptan,
zolmitriptan), Dihydro ergotamin (DHE), Obat
kombinasi (mis.nya : aspirin dengan asetaminophen
dan kafein), Obat golongan ergotamin
Yang tidak respon terhadap obat-obat diatas dapat
dipakai opiate dan analgetik yang mengandung
butalbital
b. Terapi Preventif
Pemakaian obat :
Dosis rendah yang efektif dinaikkan pelan-pelan
(start low go slow) sampai dosis efektif. Efek
klinik tercapai setelah 2-3 bulan
Edukasi penderita :
Teratur memakai obat, perlu diskusi rasional tentang
pengobatan, efek samping.
Evaluasi : Headache diary merupakan suatu gold
standart evaluasi serangan, frekuensi, lama,
beratnya serangan, disabilitas dan respon obat
Kondisi penyakit lain : Pedulikan kelainan yang
sedang diderita seperti stroke, infark myocard,
epilepsi dan ansietas, penderita hamil (efek
teratogenik), hati-hati interaksi obat-obat.
NON MEDIKAMENTOSA
a. Terapi Abortif
Pada saat serangan mencari tempat yang
tenang dan gelap.
Serangan juga akan sangat berkurang jika
pada saat serangan penderita istirahat atau
tidur.
b. Terapi Preventif
Memperhatikan faktor pencetus
o kurang tidur dan perubahan pola tidur
o setelah memakan makanan tertentu
misalnya kopi, keju, coklat, MSG
o akibat stress
o perubahan suhu ruangan dan cuaca
o kepekaan terhadap cahaya terang, kelap
kelip, perubahan cuaca, dan lain-lain.
Berolahraga secara teratur untuk
memperlancar aliran darah, seperti yoga
dan senam
Migraine dapat remisi dan menghilang secara
utuh terutama karena faktor penuaan/usia.
Penurunan kadar estrogen setelah
menopause bertanggungjawab atas remisi ini
bagi beberapa wanita.
Migraine dapat meningkatkan faktor risiko
seseorang terkena stroke, baik bagi pria
maupun wanita terutama sebelum usia 50
tahun.
Migrain dengan aura lebih berisiko untuk
terjadinya stroke khususnya pada dan
penyakit jantung.
Migraine adalah nyeri kepala vaskular berulang dengan
serangan nyeri yang berlangsung 4-72 jam. Nyeri biasanya
sesisi (unilateral), sifatnya berdenyut, intensitas nyerinya
sedang sampai berat, diperberat oleh aktivitas, dan dapat
disertai dengan mual dan atau muntah, fotofobia, dan
fonofobia
Migraine dapat terjadi pada 18% dari wanita dan 6% dari pria
sepanjang hidupnya.Prevalensi tertinggi berada diantara umur
25-55 tahun. Migraine timbul pada 11% masyarakat Amerika
Serikat yaitu kira-kira 28 juta.
Secara umum, migraine dibagi menjadi migraine dengan aura,
migraine tanpa aura, kronik migraine, komplikasi migraine,
probable migraine,serta episodik sindrom yang berhubungan
dengan migraine.
Penatalaksanaan migraine meliputi menghindari faktor
pencetus untuk terjadinya migrain, terapi abortif, terapi
untuk menghilangkan nyeri serta terapi preventif.
Setiap obat memiliki keunggulan dengan
mekanisme kerja masing-masing. Selain itu,
pasti memiliki efek samping yang tidak
sedikit pula sehingga dalam pemilihan obat
sebaiknya dipertimbangkan keunggulan dan
kekurangan dari setiap obat. Menghindari
faktor pencetus dan memperbaiki pola hidup
merupakan pencegahan terbaik untuk kasus
migraine.