Anda di halaman 1dari 46

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

Pembimbing: dr. Nurmala, SP. THT-KL, M.Kes


TELINGA
Telinga Tengah
Telinga tengah berbentuk kubus dengan :
Batas luar : membran timpani
Batas depan : tuba eustachius
Batas bawah : vena jugularis (bulbus jugularis)
Batas belakang : auditus ad antrum, kanalis fasialis
pars vertikalis
Batas atas : tegmen timpani (meningen/ otak)
Batas dalam : berturut-turut dari atas ke bawah,
kanalis semi sirkularis horizontal,
kanalis fasialis, tingkap lonjong
(oval window), tingkap bundar
(round window), & promontorium.
Membran Timpani
Tuba Eustachius
Menghubungkan rongga telinga tengah nasofaring.
Bagian lateral bagian yang bertulang
2/3 medial bersifat kartilaginosa.
Origo otot tensor timpani sebelah atas bagian
bertulang
kanalis karotikus terletak di bagian bawahnya.
Bagian bertulang rawan berjalan melintasi dasar
tengkorak masuk ke faring di atas otot levator
palatinum dan tensor palatinum disarafi pleksus
faringeal dan saraf mandibularis.
Menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi
membrana timpani.
OTITIS MEDIA
DEFINISI
Infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran
timpani dan sekret yang keluar secara terus menerus atau
hilang timbul.
OTITIS MEDIA

OMA Tenang
Supuratif Benigna
OMSK Aktif
Maligna
Otitis media

Akut /Barotrauma
Non supuratif
Kronis /OMS/ Glue ear
EPIDEMIOLOGI
Beberapa studi menyatakan insiden OMSK terjadi pada 39
dari 100000 kasus pada anak-anak dan remaja 15 tahun.
Di Inggris OMSK terjadi pada populasi 0.9% anak-anak
dan 0,5 % orang dewasa
Di Indonesia, menurut Depkes prevalensi OMSK sekitar
3,1% dan kebanyakan penderitanya adalah laki-laki
ETIOLOGI
1. Infeksi pada tengah telinga secara terus menerus
2. Disfungsi Tuba Eustachius (cleft palate dan Down
Sindrome)
3. Inflamasi kronis pada hidung dan faring (rhinitis,
tonsilitis, sinusitis)
4. Immunocompromized
BAKTERIOLOGI
Bakteri yang sering ditemukan pada kultur antara lain:
Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus (15-30%),
Klebsiella pneumoniae(10-21%), Proteusspecies (10-15%) and
diphtheroids.
Dapat ditemukan juga infeksi Polymicrobial pada 5-10%
kasus. Bakteri anaerob
(Bacteroides, Peptostreptococcus, Peptococcus) dan fungi
(Aspergillus, Candida)
FAKTOR RESIKO

1. Lingkungan

2. Otitis media sebelumnya

3. Infeksi

4. Infeksi saluran napas atas

5. Alergi

6. Gangguan fungsi tuba


KLASIFIKASI
1. Berdasarkan aktifitas sekret

OMSK Aktif: OMSK dengan sekret yang keluar


secara aktif
OMSK Tenang: OMSK yang cavum timpaninya
terlihat basah atau kering

2. Jenisnya

OMSK tipe aman/ benigna/ tipe mukosa


OMSK tipe bahaya/ maligna/ tipe tulang
Perbedaan OMSK Benigna dan Maligna

OMSK benigna OMSK maligna


1.Peradangan terbatas pada 1. Peradangan mengenai bagian
mukosa tulang
2. Umumnya perforasi terletak di 2. Perforasi letaknya marginal/ atik
sentral
3. Jarang menimbulkan komplikasi 3. Bisa menimbulkan komplikasi
yang berbahaya yang berbahaya
4. Tidak terdapat kolesteatoma 4. Terdapat kolesteatoma

5. Penanganan: Konservatif dan 5. Penanganan: Operatif


medikamentosa
OMSK Benigna
OMSK benigna/aman
OMSK Maligna
OMSK tipe maligna/bahaya
PERFORASI MEMBRAN TIMPANI

Tipe Sentral
PERFORASI MEMBRAN TIMPANI

Tipe Atik Tipe Marginal


A B

Gambar 1.A Membran timpani utuh, B perforasi subtotal, dan C perforasi


total.
KOLESTEATOMA
Kista epitelial yang berisi desquamasi epitel (keratin).
Terbentuk akibat terdapatnya serumen padat yang
terperangkap di dalam liang telinga yang merupakan suatu
daerah Sul-de-sacdalam jangka waktu yang lama
Kolesteatoma
1. Kongenital
Terbentuk pada masa embrionik, ditemukan pada telinga
dengan membran timpani utuh tanpa tanda-tanda infeksi
Lokasi: Kavum timpani, daerah petrosus mastoid atau pada
cerebellopontin angle
2.Akuisital, dibagi 2:
A. Kolesteatoma akuisital primer
Terbentuk tanpa didahului perforasi membran timpani
Timbul akibat proses invaginasi dari membran timpani pars flaksida
akibat tekanan negatif karena gangguan tuba
B. Kolesteatoma akuisital sekunder
Terbentuk setelah adanya perforasi dari membran timpanni
Terbentuk akibat masuknya epitel kulit dari liang telinga ke
telinga tengah (Teori migrasi) atau akibat metaplasi mukosa
kavum timpani karena iritasi infeksi yang berlangsung lama
(Teori metaplasi)
Teori implantasi
Kolesteatom terjadi akibat implantasi epitel kulit secara
iatrogenik ke dalam telinga tengah sewaktu operasi, setelah
blust injury, pemasangan pipa ventilasi atau setelah
miringotomi
Kolesteatom merupakan media yang baik
untuk pertumbuhan kuman (Proteus,
Pseudomonas aeruginosa)

Infeksi memicu respon imun lokal untuk


memproduksi berbagai mediator
inflamasi.

Zat-zat tersebut dapat menstimulasi sel-


sel keratinosit matriks kolesteatom
bersifat hiperproliferatif, destruktif dan
mampu berangiogenesis
Massa kolesteatom mendesak organ
sekitar sehingga menimbulkan nekrosis
pada tulang

Proses nekrois diperhebat oleh


pembentukan reaksi asam oleh
pembusukan bakteri

Mudah terjadi komplikasi seperti


labirinitis, meningitis dan abses otak
KOLESTEATOMA
Anamnesis

OTITIS MEDIA AKUT OTITIS MEDIA KRONIS


Keluar cairan? Berapa lama (<2 Keluar cairan? Berapa lama (> 2
minggu)? Banyak? Konsistensi? Bau? bulan)? Banyak? Konsistensi? Bau?
Nyeri di telinga? Gangguan pendengaran?
Rasa penuh di telinga? Riwayat telinga pernah
kemasukkan air?
Ganggguan pendengaran?
Sering berenang?
Riwayat trauma (dikorek-korek)
Riwayat trauma?
Gejala sistemik (Misalnya: demam)?
Riwayat sering mengalami batuk
Riwayat sering mengorek telinga?
dan pilek?
Riwayat sering mengalami batuk dan
Riwayat sinusitis, rhinitis?
pilek?
OMSK BENIGN OMSK MALIGNA

Telinga keluar cairan? Telinga keluar cairan?


Jumlahnya? Konsistensi? Jumlahnya? Konsistensi? Warna
Warna? Bau? (bisa kemerahan bercampur
darah)? Bau (busuk)?
Riwayat keluar cairan
Wajah mencong
sebelumnya? Kapan?
Nyeri kepala
Riwayat sering batuk, pilek?
Nyeri/ bengkak di telinga bagian
Riwayat berenang? belakang?
Riwayat telinga sering Pusing berputar?
dikorek-korek? Penurunan kesadaran?
Pemeriksaan Fisik

OMSK BENIGN OMSK MALIGNA


Abses atau fistel retroaurikuler
Otoskop: Perforasi membran
(belakang telinga)
timpani tipe sentral, otorea/
tidak tampak cairan, tampak Otoskop: Perforasi membran
tidak ada bagian tulang yang timpani tipe atik atau marginal,
terdestruksi otorea dengan bau khas
kolesteatoma, terdapat bagian
Tes garpu tala: Tuli konduktif
tulang yang terdestruksi, polip atau
Tes keseimbangan: Normal jaringan granulasi diliang telinga,
koletetoma
Tes garpu tala: Tuli konduktif- tuli
campur
Gangguan tes keseimbangan
Pemeriksaan Penunjang

OMSK BENIGN OMSK MALIGNA

Audiometri: Tuli konduktif Audiometri: Tuli konduktif


ringan sedang-berat, Tuli campur
Foto Mastoid: Perselubungan Foto Mastoid: Tampak
yang tidak homogen pada gambaran kolesteatom
daerah antrum mastoid dan sel berupa adanya destruksi
udara mastoid. Bila sudah struktur trabekula mastoid
berlangsung lama, mastoid dan pembentukan kavitas
akan tampak sklerotik. yang besar.
Kultur dan Uji resistensi Kultur dan Uji resistensi
sekret dari telinga sekret dari telinga
PENATALAKSANAAN
1. OMSK BENIGN: Konservatif dan medikamentosa
2. OMSK MALIGNA: Operatif
1. OMSK BENIGNA (Konservatif &
Medikamentosa)
Sekret keluar secara terus menerus
H2O2 3% selama 3-5 hari

Sekret berkurang, beri antibiotik + uji resistensi


Antibiotik tetes selama 1-2 minggu
Antibiotik oral: Ampisilin (4 x 250-500mg/hari), eritromisin (2
x 250 mg/hari), ampisilin asam klavulanat (3x1 kapsul/hari)

Sekret kering + perforasi membran timpani


Observasi 2 bulan
Rencankan miringoplasti/ timpanoplasti
Tanggulangi penyebab sumber
infeksi
Misalnya: Adenoidektomi, Tonsilektomi

Edukasi
Selama masih ada perforasi membran
timpani pasien tidak boleh berenang
2. OMSK Maligna
Prinsip: Pembedahan (Mastoidektomi dengan atau tanpa
timpanoplasti)
PEMBEDAHAN
1. Mastoidektomi Sederhana
2. Mastoidektomi radikal
3. Mastoidektomi radikal dengan modifikasi (Operasi
Bondy)
4. Miringoplasti
5. Timpanoplasti
6. Timpanoplasti dengan pendekatan ganda (Combined
Approach Tympanoplasty)
1. MASTOIDEKTOMI SEDERHANA
OMSK benign yang dengan pengobatan konservatif tidak
sembuh
Pembersihan ruang mastoid dari jaringan patologis
Tujuan: Infeksi tenang dan telinga tidak berair lagi
2. MASTOIDEKTOMI RADIKAL
Pada OMSK maligna dengan infeksi/ kolesteatoma yang
sudah meluas
Dinding batas antara liang telinga luar dan telinga tengah
dengan rongga mastoid diruntuhkan menjadi 1 ruangan
Tujuan: Membuang jaringan patologis dan mencegah infeksi
ke intrakranial
3. Mastoidektomi radikal dengan modifikasi
(Operasi Bondy)
Pada OMSK dengan kolesteatoma di daerah atik tetapi
belum merusak kavum timpani
Seluruh rongga mastoid dibersihkan dan dinding posterior
liang telinga direndahkan
Tujuan: Membuang semua jaringan patologis dan
mempertahankan pendengaran yang masih ada
4. Miringoplasti
Dilakukan pada OMSK benign tenang
Timpanoplasti tipe I
Rekonstruksi hanya dilakukan pada membran timpani
Tujuan: Mencegah berulangnya infeksi pada OMSK benign
tipe tenang dengan perforasi menetap
5. Timpanoplasti
Dilakukan pada OMSK benign dengan kerusakan lebih
berat/ tidak bisa dengan pengobatan medikamentosa
Tujuan: Menyembuhkan penyakit serta memperbaiki
pendengaran
Dilakukan rekonstruksi membran timpani dan
rekonstruksi tulang pendengaran (Timpanoplasti tipe II, III,
IV dan V)
6. Timpanoplasti dengan pendekatan ganda
(Combined Approach Tympanoplasty)
Dilakukan pada OMSK maligna/ OMSK benign dengan
jaringan granulasi yang luas
Tujuan: Menyembuhkan penyakit serta memperbaiki
pendengaran tanpa meruntuhkan dinding posterior liang
telinga.
Kolesteatoma/ jaringan granulasi dibersihkan dengan 2
jalan, yaitu melalui liang telinga dan rongga mastoid dengan
melakukan timpanotomi posterior.
KOMPLIKASI
1. Intratemporal
- Perforasi membran timpani
- Mastoiditis akut
- Paresis N.VII
- Labirinitis
- Petrositis

2. Ekstratemporal
- Abses subperiosteal

3. Intrakranial
- Abses otak
- Trombofleibitis
- Hidrosefalus otikus
- Empiema subdural
- Abses subdura
PROGNOSIS
Bonam:
- Apabila pasien mengontrol infeksinya
- Dapat ditemukan gangguan pendengaran tegantung
kepada penyebabnya
- Bila ditemukan tuli konduktif akibat perforasi membran
timpani, hal tersebut masih dapat dikoreksi dengan
operasi

Malam:
- Apabila ditemukan komplikasi intrakranial (meningitis,
abses otak)

Anda mungkin juga menyukai