Anda di halaman 1dari 5

Sebagian di kopas dari buku sesat

ALERGIKA
NON INFEKSI

VASOMOTOR
MEDIKAMENTOSA

RINITIS
RINITIS SIMPLEKS
AKUT
INFEKSI

INFLUENZA

RINITIS HIPERTROFI
KRONIS

RINITIS SIKA
R. ATROFI/ OZAENA
RINITIS SPESIFIK

R. difteri
R. sifilis
R. tuberkulosa
R. jamur

RINITIS ALERGI
Etiologi
Reaksi alergi pada pasien atopi Hipersensitivitas tipe I
Klasifikasi Rinitis Alergika
Rinitis alergi intermitten (kadang-kadang). < 4 hari/minggu atau < 4 minggu.
Rinitis alergi persisten (menetap). Gejalanya > 4 hari/minggu dan > 4 minggu.
Rinitis alergi ringan. Tidak mengganggu aktivitas harian
Rinitis alergi sedang & berat. Mengganggu aktivitas harian.
Anamnesis
Bersin patologis (berulang lebih 5 kali setiap serangan)
Rinore
Gangguan hidung. Hidung gatal dan rasa tersumbat.
Mata gatal dan mengeluarkan air mata (lakrimasi).
Alergen terperinci
Hirupan (dws): debu rumah, tungau, jamur, bulu binatang
Makanan (anak): susu, telur, ikan laut, coklat
1 minggu berapa hari punya gejala bersin-bersin? Gejala menetap lebih dari 4 minggu?
Ada sesak, demam, batuk, myeri menelan, sakit tenggorok, nyeri pada pipi atau dahi,
nyeri kepala kalau menunduk, sakit pada telinga, telinga terasa penuh
Apakah mengganggu aktifitas?
Riwayat alergi dalam keluarga
Bahan iritan pada tempat kerja
Pemeriksaan Fisik
HIDUNG

Hidung simetris
Cari tanda-tanda alergi
o Allergic shiner. Perasaan anak bahwa ada bayangan gelap di daerah bawah
mata akibat stasis vena sekunder. Stasis vena ini disebabkan obstruksi hidung.
o Allergic salute. Perilaku anak suka menggosok-gosok hidungnya akibat rasa
gatal.
o Allergic crease. garis melintang 1/3 bawah dorsum nasi akibat menggosok
hidung.
Kalau curiga sinusitis: palpasi sinus paranasal
Rhinoskopi anterior: mukosa edema, basah, pucat atau livid, sekret banyak, encer,
kemungkinan konka inferior hipertropi, lihat ada deviasi ga.

TENGGOROKAN
Lihat uvula, arkus faring anterior & posterior, tonsil, faring, lidah
TELINGA
Lihat membran timpani

GEJALA TAMBAHAN
Lakrimasi berlebihan, sklera dan konjungtiva yang merah, daerah gelap periorbita (mata biru
alergi)
Pemeriksaan Penunjang
eosinofil meninggi dlm sekret hidung dan darah tepi, peningkatan kadar serum IgE.
Sitologi hidung banyak eosinofil (menunjukkan alergi inhalan), basofil 5 sel/lap
(menunjukkan alergi ingestan), dan sel PMN (menunjukkan infeksi bakteri).
radio immunosorbent test (RAST) & enzyme linked immunosorbent assay (ELISA)
Uji kulit: Skin End Titration (SET), Intracutaneus provocative dilotional food test
(IPDFT)
Tes provokasi (challenge test)

1.

2.
3.
4.

Penatalaksanaan
Menghindari alergen penyebab
Terapi simptomatik dengan obat-obatan Antihistamin oral, dekongestan (dapat
diberikan tunggal atau kombinasi dengan antihistamin H1 lokal atau peroral),
Kortikosteroid (sistemik atau intranasal)
Injeksi alergen, imunoterapi, atau hiposensitisasi
Bila cara-cara konservatif tidak berhasil, maka injeksi alergen dapat diindikasikan.
penyuntikkan alergen penyebab bertahap menginduksi toleransi penderita alergi.
Penatalaksanaan komplikasi atau faktor-faktor yang memperburuk
Terapi bedah
Pembedahan biasa dilakukan pada polip hidung dan sinusitis berkaitan dengan faktor
infeksi jika terapi obat-obatan.
Komplikasi
Otitis media, Disfungsi tuba eustachius, Sinusitis akut, Sinusitis kronik
RINITIS VASOMOTOR dan RINITIS MEDIKAMENTOSA
Vasomotor
Medikamentosa
Penyebab
Ketidakseimbangan saraf simpatis &
Pemakaian vasokonstriktor topikal (tetes
parasimpatis (otonom)
hidung/semprot hidung) dalam waktu
- Obat-obatan yang menekan kerja
lama dan berlebihan sumbatan menetap
simpatis
- Faktor fisik: asap rokok, udara
dingin, bau yang merangsang
- Faktor endokrin
- Faktor psikis
Gejala Klinis Hidung tersumbat bergantian kiri dan
Hidung tersumbat terus menerus dan
kanan (tergantung posisi)
berair
Rinore (mukus/serosa)
RA: edema konka, sekret hidung
Bersin jarang, tidak ada gatal
berlebihan
Gejala memburuk pada pagi waktu
Pengujian dengan adrenalin: edema konka

Terapi

bangun tidur
RA: edema mukosa hidung, konka
merah tua/gelap/pucat
- hindari penyebab
- simptomatis (dekongestan oral,
diatermi, kauterisasi konka,
kortikosteroid topikal)
- Operasi (bedah beku, elektrokauter,
konkatomi inferior)
- Neurektomi n. Vidianus

tidak berkurang
- Hentikan obat
- kortikosteroid
- dekongestan oral

RINITIS SIMPLEKS, SIKA, HIPERTROFI, ATROFI (OZAENA)


Simpleks
Sika
Hipertrofi
Sebab virus
Lingkungan
Infeksi berulang di
berdebu, panas,
hidung/ sinus
kering, orangtua,
Lanjutan rinitis
anemia, alkohol, gizi alergi/ vasomotor
buruk
Gejala hidung kering, panas Iritasi, rasa kering di Sumbatan hidung
&gatal, bersin
hidung
Sekret banyak (muko
berulang, hidung
Epistaksis (kadang2) purulen), nyeri kepala
tersumbat, ingus
Konka hipertrofi,
encer (kental bila
berbenjol2 ditutupi
mukosa hipertrofi
infeksi sekunder
Sekrer mukopurulen
oleh bakteri)
demam, nyeri kepala
Terapi Istirahat
Tergantung
Sesuai penyebab
Analgeti antipiretik, penyebab, obat cuci Kauterisasi konka
dekongestan
hidung
RHINITIS DIFTERI, SIFILIS, TB
Difteri
Penyebab
Corynebacterium difteria
Gejala
Demam, toksemia,
limfadenitis, paralisis
Ingus bercampur darah
Pseudomembran putih,
krusta coklat di nares dan
cavum nasi
Terapi
Isolasi
ADS, penisilin (lokal/IM)

Sifilis
T Pallidum
Sama dgn rinitis akut lain.
Bercak pada mukosa,
gumma/ ulkus
Sekret mukopurulen berbau
+ krusta, perforasi septum/
hidung pelana
Penisilin, obat cuci hidung

Ozaena
Klebsiella ozaena,
def Fe, vitamin A,
sinusitis kronis,
kelainan hormon,
peny kolagen
Nafas berbau (yang
mencium orang lain,
pasien tidak),
hiposmia/anosmia,
ingus kental hijau,
krusta hijau, hidung
tersumbat, sakit
kepala
Antibiotik, obat cuci
hidung, operasi

TB
M Tuberculosis
Hidung tersumbat,
Sekret mukopurulen, krusta
BTA (+)

Obat anti TB
Obat cuci hidung

Anda mungkin juga menyukai