Anda di halaman 1dari 45

KERATOSIS OBTURANS

Arsy Mira Pertiwi


H1A 012 009

Pembimbing :
dr. Markus Rambu, Sp.THT-KL

OUTLINE

KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

BAB I

PENDAHULUAN

KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

PENDAHULUAN
Telinga merupakan salah satu
pancaindra yang berfungsi sebaga
alat pendengaran dan
keseimbangan
Telinga terdiri dari tiga bagian :
telinga luar
telinga tengah
telinga dalam
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

PENDAHULUAN
Keratosis obturans adalah suatu
penyakit kanal auditori eksterna
yang jarang ditemukan yang
dikarakteristikan dengan akumulasi
abnormal dan adanya oklusi dan
pelebaran bagian tulang kanal
eksterna yang disebabkan oleh
kumpulan deskuamasi keratin.
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

PENDAHULUAN
Pada anamnesis akan dijumpai
pasien dengan keratosis obturans
akan datang dengan keluhan nyeri
telinga yang berat dan tuli konduktif
Keratosis obturans merupakan hasil
dari inflamasi kronis epitel di kanal
auditori yang dapat diobati dengan
gumpalan keratin yang dikeluarkan
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Telinga Luar
Daun telinga dibentuk oleh tulang
rawan dan otot serta ditutupi oleh
kulit
Bentuk daun telinga dengan
berbagai tonjolan dan cekungan
serta bentuk liang telinga yang lurus
dengan panjang sekitar 2,5 cm
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

Gambar 1. Anatomi Telinga Luar


KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

TINJAUAN PUSTAKA
Telinga tengah berbentuk seperti
kubah dengan enam sisi.
Telinga tengah terbagi atas tiga
bagian dari atas ke bawah, yaitu
epitimpanum terletak di atas dari batas atas
membran timpani
mesotimpanum disebut juga kavum timpani
terletak medial dari membran timpani dan
hipotimpanum terletak kaudal dari membran
timpani
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

10

TINJAUAN PUSTAKA
Batas luar : membran timpani
Batas depan : tuba eustachius
Batas bawah
: vena jugularis (bulbus
jugularis)
Batas belakang : aditus ad antrum,
kanalis fasialis pars
vertikalis
Batas atas
: tegmen timpani
(meningen/otak)
Batas dalam : berturut-turut dari atas ke
bawah kanalis
semisirkularis
horizontal, kanalis fasialis,
tingkap
KERATOSIS
OBTURANS FK UNRAM
11
lonjong, tingkap
bundar
dan

Gambar 2. Anatomi
Telinga
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

12

Gambar 3. Batas-Batas
Membran Timpani
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

13

TINJAUAN PUSTAKA
Telinga dalam terdiri dari
organ keseimbangan dan
organ pendengaran
Telinga dalam terletak di pars
petrosus os temporalis dan
disebut labirin karena
bentuknya yang kompleks.
Telinga dalam terdiri dari dua
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

14

TINJAUAN PUSTAKA
Labirin
tulang
merupakan
susunan ruangan yang terdapat
dalam pars petrosa os temporalis
(ruang
perilimfatik)
dan
merupakan salah satu tulang
terkeras. Labirin tulang dari
vestibulum, kanalis semisirkularis
dan koklea
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

15

TINJAUAN PUSTAKA
Ada tiga buah semisirkularis yaitu
kanalis semisirkularis superior,
posterior dan lateral yang terletak di
atas dan di belakang vestibulum.
Koklea membentuk tabung ulir yang
dilindungi oleh tulang dengan panjang
sekitar 35 mm dan terbagi atas skala
vestibule, skala media dan skala
timpani
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

16

TINJAUAN PUSTAKA
Organ corti terletak di antara
membran
basilaris
yang
lebarnya 0,12 mm di bagian
basal dan melebar sampai
0,5mm di bagian apeks,
berbentuk seperti spiral.
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

17

Gambar 4. Anatomi Koklea dan


Tulang Pendengaran
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

18

TINJAUAN PUSTAKA
Vaskularisasi telinga dalam
berasal dari A. Labirintin
cabang A. Cerebelaris
anteroinferior atau cabang
dari A. Basilaris atau A.
Verteberalis.
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

19

TINJAUAN PUSTAKA
N.Vestibulokohlearis
(N.akustikus) yang dibentuk oleh
bagian kohlear dan vestibular,
didalam
meatus
akustikus
internus bersatu pada sisi lateral
akar N.Fasialis dan masuk batang
otak antara pons dan medula.
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

20

TINJAUAN PUSTAKA
Proses
mendengar
diawali
dengan
ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga
dalam bentuk gelombang yang dialirkan
melalui udara atau tulang ke koklea
Getaran tersebut menggetarkan membran
timpani diteruskan ke telinga tengah melalui
rangakaian tuang pendengran yang akan
mengampiflikasi getaran melalui daya ungkit
tulang
pendengaran
dan
perkalian
perbandingan luas membran timpani dan
tingkap lonjong.
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

21

TINJAUAN PUSTAKA
Energi getar yang telah diamplifikasi ini
akan
diteruskan
ke
stapes
yag
menggerakkan tingkap lonjong sehingga
perilimfa pada skala tersebut bergerak.
Getaran diteruskan melalui membran
Reissner yang mendorong endolimfa,
sehingga akan menimbulkan gerak
relatif antara membran basilaris dan
membran tektorial.
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

22

TINJAUAN PUSTAKA
Proses ini merupakan rangsang mekanik yang
menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia selsel rambut sehingga kanal ion terbuka dan terjadi
penglepasan ion bermuatan listrik dari badan sel.
Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel
rambut, sehingga melepaskan neurotransmitter
ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan
potensial aksi pada saraf auditorius lalu
dilanjutkan ke nukleus auditorius sampai ke
korteks pendengaran (area 39-40) di lobus
temporalis
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

23

BAB III

KERATOSIS OBTURANS

KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

24

DEFINISI
Keratosis obturans adalah
suatu
penyakit
kanal
auditori
eksterna
yang
jarang ditemukan yang
dikarakteristikan
dengan
akumulasi abnormal dan
adanya
oklusi
dan
pelebaran bagian tulang
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

25

PREVALENSI
Keratosis obturans biasanya dijumpai
pada pasien-pasien usia muda dan
pada usia kurang dari 40 tahun dan
menyerang kedua telinga pada 50%
kasus.
Keratosis
obturans
berhubungan
dengan sinusitis atau bronkiektasis
pada 77% anak-anak dan 20%
dewasa
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

26

ETIOLOGI
Etiologi dari keratosis obturans
sampai saat ini belum diketahui.
Namun, hal ini sering dikaitkan
dengan adanya penyakit eksema,
seboroik
dan
furunkulosis.
Penyakit
ini
kadang-kadang
dihubungkan
dengan
bronkiektasis dan sinusitis
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

27

PATOFISIOLOGI
Keratosis obturans terjadi karena
migrasi abnormal epitel pada lapisan
kulit liang telinga.
Secara normal, epitel dari
permukaan membran timpani pars
flaksida bermigrasi turun ke pars
tensa dan kemudian bergerak secara
inferior melewati membran timpani.
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

28

PATOFISIOLOGI
Namun, pergerakan sel epitel
pada
penyakit
ini
nampak
terbalik. Kegagalan migrasi ini
atau adanya obstruksi pada saat
migrasi yang disebabkan oleh
lapisan keratin menyebabkan
akumulasi debris epitel pada
meatus bagian dalam.
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

29

KLASIFIKASI
Hawke dan Shanker membagi dua
jenis dari keratosis obturans.
Jenis pertama adalah inflamasi kronis
yang berkaitan dengan jaringan
subepitelial dan hal ini bertanggung
jawab
terhadap
hyperplasia
epithelium
dan
pembentukan
material skuamous di kanal eksterna.
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

30

KLASIFIKASI
Pada jenis lain yakni silent type
tidak terdapat inflamasi pada
kulit di sepanjang kanal auditori.
Hal ini terjadi bilateral dan dapat
dihubungkan dengan penyakit
keturunan atau penyakit didapat

KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

31

MANIFESTASI KLINIS
tuli konduktif
nyeri yang hebat
liang telinga yang lebih
lebar, membran timpani
yang utuh tapi lebih tebal
dan jarang ditemukan
adanya sekresi telinga.
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

32

DIAGNOSIS
Pada anamnesis akan dijumpai
pasien
dengan
keratosis
obturans akan datang dengan
keluhan nyeri telinga yang berat
dan tuli konduktif. Kadang kala
pasien datang karena keluhan
kotoran
pada
telinga
yang
mengganggu.
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

33

DIAGNOSIS
Pada pemeriksaan fisik didapatkan
membran timpani yang utuh tapi
lebih tebal dan jarang ditemukan
adanya sekresi telinga. Selain itu
erosi tulang liang telinga pada
keratosis obturans terjadi secara
menyeluruh
sehingga
tampak
liang telinga menjadi lebih luas
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

34

DIAGNOSIS
Pada
pemeriksaan
penunjang
dengan CT-Scan tulang temporal
ditemukan
perkembangan
yang
baik pada jaringan lunak yang
memperlihatkan
adanya
erosi
tulang liang telinga dan kavum
timpani
biasanya
masih
utuh
namun dapat juga terlihat menebal.
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

35

DIAGNOSIS BANDING
Keratosis
obturans
sering
dikaitkan dengan kolesteatoma
eksterna. Dulu keratosis obturans
dan
kolesteatoma
eksterna
dianggap sebagai penyakit yang
sama proses terjadinya, oleh
karena
itu
sering
tertukar
penyebutannya
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

36

DIAGNOSIS BANDING
Keratosis Obturans

Kolesteatoma

Umur

Dewasa muda

Eksterna
Tua

Penyakit terkait

Sinusitis

Tidak ada

Bronkiektasi
Nyeri

Akut/berat

Kronis/nyeri tumpul

Gangguan

Konduktif/sedang

Tidak ada/ringan

pendengaran
Sisi telinga

Bilateral

Unilateral

Erosi telinga

Sirkumferensial

Terlokasisasi

Kulit telinga

Utuh

Ulserasi

Osteonekrosis

Tidak ada

Bisa ada

Otorea

Jarang

Sering

KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

37

PENATALAKSANAAN
Keratosis obturans merupakan
hasil dari inflamasi kronis epitel
di kanal auditori yang dapat
diobati dengan gumpalan keratin
yang
dikeluarkan.
Setelah
gumpalan keratin dikeluarkan,
debris
akibat
radang
harus
dibersihkan secara berkala.
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

38

PENATALAKSANAAN
Pada
pasien
yang
telah
mengalami erosi tulang liang
telinga,
seringkali
diperlukan
tindakan
bedah
dengan
melakukan tandur jaringan ke
bawah
kulit
untuk
menghilangkan gaung di dinding
liang telinga.
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

39

PENUTUP
Telinga
merupakan
salah
satu
pancaindra yang berfungsi sebaga
alat pendengaran dan keseimbangan
yang letaknya berada di lateral
kepala. Secara umum telinga terbagi
atas telinga luar, telinga tengah dan
telinga dalam. Telinga luar sendiri
atas daun telinga, liang telinga dan
bagian lateral membran timpani.
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

40

PENUTUP
Keratosis obturans adalah suatu penyakit
kanal
auditori
eksterna
yang
jarang
ditemukan yang dikarakteristikan dengan
akumulasi abnormal dan adanya oklusi dan
pelebaran bagian tulang kanal eksterna
yang disebabkan oleh kumpulan deskuamasi
keratin.
Keratosis
obturans
biasanya
dijumpai pada pasien-pasien usia muda dan
pada usia kurang dari 40 tahun dan
menyerang kedua telinga pada 50% kasus
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

41

PENUTUP
Keratosis obturans merupakan hasil dari
inflamasi kronis epitel di kanal auditori yang
dapat diobati dengan gumpalan keratin yang
dikeluarkan.
Setelah
gumpalan
keratin
dikeluarkan, debris akibat radang harus
dibersihkan secara berkala. Pada pasien yang
telah mengalami erosi tulang liang telinga,
seringkali diperlukan tindakan bedah dengan
melakukan tandur jaringan ke bawah kulit
untuk menghilangkan gaung di dinding liang
telinga.
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

42

DAFTAR PUSTAKA
Rezaee, Amir. Keratosis obturans. 2014 tersedia di
https://radiopaedia.org/articles/keratosis-obturans diakses
pada tanggal 27 November 2015
Soepardi, Iskandar dkk. Buku Ajar Ilmu THT : Kelainan Telinga
Luar. Edisi 7. 2012. Jakarta : Badan Penerbit FK UI. hlm 55
Persaud, Hajioff, dkk. Keratosis obturans and external ear
canal cholesteatoma : how and why we should distinguish
between these conditions. 2004. pg 577-581 tersedia di
download.docslide.us/getdownload/document diakses pada
tanggal 27 November2016
Heilbrun, Salzman dkk. External Auditory Canal
Cholesteatoma: Clinical and Imaging Spectrum. 2003. pg 754
tersedia di
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

43

DAFTAR PUSTAKA

Snow, Wackym. Ballengers othorinolaryngology head and neck surgery. 17 th


Ed. USA : BC Decker Inc pg 196 tersedia di
https://books.google.co.id/books?id=sGhzMnst1j8C&pg=PA196&lpg=PA1
96&dq=KERATOSIS+OBTURANS&source=bl&ots=hCEOjTssgf&sig=H-WSOymJ5wZ
sJRuFhg0DjEQIT3A&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjA6OyswsjQAhUKL48KHe6FAj84
PBDoAQgjMAE#v=onepage&q=KERATOSIS%20OBTURANS&f=false
diakses pada tanggal 27 November 2016
Mills, J.H. Anatomy and Phyiology of Hearing. In.H.a.Otoryngology Byron J
Bailey-2nd Edition. Philadelphia : New York : Lippincott-Raeven Publisher. hlm
1869-87
Pickels, J.O. The development of between stereocilia in hair cells of the chick
basilar papilia. 1991. Hear. Res hml 153-163
Ballenger, JJ. Audiologi. 1997 dalam Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok,
Kepala Leher. Edisi 13, Jilid II, Alih Bahasa Staf Bagian THT FK-UI/RSCM,
Jakarta : Binarupa Aksara. hlm 273-300
Wibowo, Paryana. Anatomi tubuh manusia. 2007. Bandung : Graha Ilmu hlm
100-115
Bhatt, Reena. Ear Anatomy. 2016 tersedia di
http://emedicine.medscape.com/article/1948907-overview diakses pada
tanggal 28 November 2016

KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM


44

TERIMA KASIH
KERATOSIS OBTURANS FK UNRAM

45

Anda mungkin juga menyukai