Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Barrett`s esophagus merupakan suatu kondisi dimana terjadinya perubahan
metaplastik dari epitel esophagus normal (epitel skuamosa) pada distal esofagus menjadi
epitel kolumnar metaplasia intestinal yang dapat diketahui dari pemeriksaan endoskopik dan
histopatologi. Meskipun etiologi dan faktor risiko Barrett`s esophagus belum sepenuhnya
diketahui secara pasti, insiden Barrett`s esophagus dihubungkan dengan refluks esofageal.
Dimana durasi refluks gastroesofageal dan merupakan suatu predisposisi terhadap kejadian
barretts esofagus yang merupakan faktor resiko terhadap adenokarsinoma esofagus.
Epitel metaplastik pada Barrett`s esophagus merupakan proses penyembuhan untuk
melindungi esophagus terhadap kerusakan lebih lanjut akibat trauma oleh asam. Mekanisme
perubahan epitel skuamosa menjadi epitel kolumnar metaplastik. Barrett`s esophagus
berkembang ketika mekanisme pertahanan pada mukosa esophagus oleh mukus, bikarbonat,
growth factor tidak mampu mengatasi trauma oleh ion hidrogen,pepsin,tripsin dan empedu
dari lambung.
Insiden kejadian Barrett esofagus pada populasi umum diperkirakan berkisar antara
1,6 - 1,7%. Penderita GERD berat seperti esofagitis erosif, angka kejadian Barrett esofagus
mencapai 10%, sedangkan penderita striktur peptik esofagus angka kejadiannya hampir 30%.
Barrett esofagus lebih banyak mengenai pria dibandingkan wanita, dengan perbandingan rasio
3:1. Di Amerika Serikat,angka kejadian Barrets`s esophagus mencapai 1% dari seluruh
penduduk dewasa, dengan usia rata-rata 50 tahun. Laki-laki lebih sering mengalami Barrett`s
esophagus daripada perempuan, dengan angka perbandingan 2 :1.
Barrett esofagus paling banyak dijumpai pada kelompok umur 55 sampai 65 tahun,
penyakit ini lebih sering dijumpai pada ras kulit putih. Obesitas, perokok dan peminum
alkohol merupakan faktor risiko untuk terjadinya barrett esofagus.Identifikasi dan terapi
Barrett esofagus saat ini masih menjadi perdebatan yang menarik. Barrett esofagus berkaitan
erat dengan gastroesofageal refluk dan merupakan faktor risiko yang paling banyak terhadap
adenokarsinoma esofagus. Barrett esofagus paling banyak dijumpai pada kelompok umur 55
sampai 65 tahun, penyakit ini lebih sering dijumpai pada ras kulit putih. Obesitas, perokok
dan peminum alkohol merupakan faktor risiko untuk terjadinya barrett esofagus.
Barrett's esophagus dapat dikenali secara makroskopik yang didapatkan pada
pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan mikroskopik
secara histopatologi dari biopsi. Pasien dengan Barrett's esophagus memerlukan pemeriksaan
endoskopi secara periodik dengan biopsi untuk pemantauan. Tujuan dari pemantauan adalah
untuk mendeteksi perubahan-perubahan yang bersifat prakanker sehingga perawatan
pencegahan kanker dapat dimulai. Pasien dengan Barrett's esophagus harus menerima
perawatan yang maksimum untuk keadaan refluks esofageal (GERD) untuk mencegah
kerusakan lebih jauh pada esofagus.
Prosedur-prosedur Identifikasi dan terapi Barrett esofagus saat ini masih menjadi
perdebatan yang menarik. Saat ini yang digunakan adalah untuk menekan refluks,
menginduksi penyembuhan epitel metaplasia dan menghambat sel tersebut menjadi sel
kanker. Beberapa teknik-teknik endoskopi dapat digunakan untuk mengangkat sel-sel.
Pengangkatan esofagus secara operasi merupakan suatu pilihan utama (esofagektomi). Oleh
karena itu dalam pembuatan makalah ini akan dibahas secara ringkas mengenai barretts
esophagus secara umum dan pembahasan lebih lanjut mengenai penatalaksanaan pada pasien
barretts esofagus.

Anda mungkin juga menyukai