Aviad Cohen, MD; Liat Zakar, MD; Yaron Gil, MD; Jonia Amer-Alshiek, MD; Guy Biby, MD;
Benny Almong, MD; Ishai Levin, MD
OBJEK: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat keberhasilan methotrexate
pada penanganan KET dengan korelasi kadar beta-human chorionic gonadotropin (-hCG).
DESAIN PENELITIAN: Penelitian kohort retrospectif ini dilakukan di rumah sakit pendidikan
yang terdapat kasus KET selama Januari 2001 Juni 2013. Pemeriksaan kadar -hCG dilakukan
setiap hari untuk menentukan progresivitas KET. Wanita dengan hemodinamik stabil pada KET
mendapat dosis methotrexate (50mg/m2 luas permukaan tubuh). Diukur keberhasilan dan
kegagalan terapi methotrexate terhadap kadar -hCG.
HASIL: Dari 1033 wanita yang dipantau kadar -hCG, penurunan kadar -hCG ditemukan pada
674 pasien (39,5%); 409 wanita dengan kadar -hCG tetap stabil atau meningkat dengan terapi
methotrexate. Sebanyak 356 wanita (87,0%) berhasil diterapi; 53 wanita (13,0%) berhasil dengan
laparoskopi salpingectomi. Perbandingan hasil kerja cepat methotrexate, secara keseluruhan pada
wanita KET dengan -hCG dibawah rata-rata: 75% pada wanita dengann kadar -hCG 2500-
3500 mIU/mL, dan 65% pada wanita dengan kadar -hCG >4500 mIU/mL. Hasil kalkulasi
menunjukan kegagalan terapi methotrexate dalam mempengaruhi kadar -hCG.
KESIMPULAN: Tingkat keberhasilan methotrexate pada kasus KET setelah dieveluasi kadar -
hCG adalah rendah dibandingkan laporan sebelumnya. Pemakaian methotrexate untuk KET pada
kasus ini akhirnya spontan menghilang.
Statistik analisis
Kami menggunakan rumus Shapiro Wilk untuk melihat distribusi data yang tidak normal, tes
Mann-Whitney U untuk perbandingan variabel berikutnya. Fisher dan X2 test (2 by k) digunakan
untuk proporsi komparasi. Analisa mundur ditemukan model eksponen untuk mendapatkan
gambaran hubungan kadar -hCG dengan kegagalan terapi. Nilai probabilitasnya adalah <0,05
yang berarti dianggap signifikan.
HASIL
Antara bulan Januari 2001 sampai Juni 2013, 1073 wanita yang ada di Departement
Obgyn dengan diagnosis KET. Operasi segera sebanyak 620 pasien. Sesuai gambaran protokol
diawal, sebanyak 1083 pasien dengan kadar -hCG yang terus difollow-up. Tidak ada indikasi
operasi untuk selama periode watchful waiting. Resolusi spontan penurunan kadar -hCG pada
674 pasien (39,5%); 409 (24%) pasien masuk kandidat terapi menthotrexate. Total dari 356
wanita (87%) sukses diterapi dengan methotrexate (kelompok 1); dengan kontras 53 wanita
(13%) menjalani operasi karena kegagalan terapi (kelompok 2).
Tabel 1 menunjukkan klinis dan variabel demografi pada wanita tersebut yang diterapi
dengan methotrexate kelompok kedua. Tidak ada perbedaan antara dua kelompok sesuai usia
maternal, kesamaan, usia kehamilan, ketebalan endometrium dan ukuran KET berdasarkan
pemeriksaan dengan USG. Wanita yang sukses dengan terapi memiliki kadar -hCG rendah
ketika dibandingkan dengan kelompok yang gagal (1407 IU/mL vs 2664 IU/mL; P <0.0001).
Pada kelompok yang sukses diterapi 306 wanita (86%) hanya memerlukan 1 dosis methotrexate,
dan 50 wanita (14%) memerlukan peningkatan dosis. Untuk menginvestigasi apakah ada faktor
prediktif untuk wanita dengan 2 dosis methotrexate untuk mencapai kehamilan, analisis kedua
menggunakan parameter kesuksesan kelompok yang menggunakan satu dosis dengan dua dosis
menthotrexate. Tidak ditemukan perbedaan antara dua kelompok tersebut demografi dan
karaketer klinis.
Tabel 2 menunjukkan kesuksesan terapi methotrexate terhadap kadar -hCG.
Kami mengguankan analisis mundur sebagai model statistik untuk menentukan fungsi
penghitungan matematika yang dapat memprediksi tingkat kegagalan terapi pada pasien KET.
Model ini ada pada gambar 2.
PEMBAHASAN
Penelusuran kami berdasarkan penelitian lain menggambarkan kelemahan terbesar dari
hasil pengamatan mengenai hubungan antara kadar -hCG dengan terapi, yang berarti tingkat -
hCG bisa berhubungan atau tidak berhungan langsung dengan kesuksesan terapi berdasarkan
kelompok terapi yang dikategorikan sesuai kadar -hCG.
Kami tampilkan pada penelitian berdasarkan pendekatan watchful waiting, salah pasien
dengan progress KET. Sesuai yang kami dapatkan pada penelitian sebelumnya, 39,5% dimana
terdapat discharge setelah penurunan spontan kadar -hCG. Selain itu juga, terapi methotrexate
kami berhasil pada pasien dengan hemodinamik stabil, progress KET.