Anda di halaman 1dari 30

Analisis Biaya Satuan RS

(Unit Cost Analysis)

Dr Hanna Permana Subanegara MARS


Cost Analysis
(analisis biaya)
 Basis institusi
(RS, puskesmas, klinik)
 Basis program
 Historical Vs. Predetermined
 Evaluasi Vs. Budgeting
Komponen yg Diperlukan
 Menentukan Unit Penunjang dan Produksi
 Biaya Langsung dan Tidak Langsung
 Potensi CRR: Perhatikan Jml Orang Miskin,
Revenue, Sumber lain: Askes dll, ATP/WTP,
Unggulan
 Fixed Cost ,Variable Cost
 Investasi dan Operasional
 Total cost, unit cost actual-normative
UNIT COST
UNIT COST NORMATIVE

UC = FC/CAP + VC/ADQ

UNIT COST ACTUAL

FC + VC
UC = --------------
ADQ
UC normatif = FC/Cap + VC/Q

Kapasitas Rawat Jalan =


Σ jam kerja 1 th dibagi waktu pemeriksaan
per pasien

Kapasitas Rawat Inap =


Σ TT x 365 (Ekspektasi BOR Rawat Inap)
Kapasitas Bedah Central =
Σ jam kerja 1 th dibagi rata rata waktu operasi
per pasien

Kapasitas ICU =
Σ TT x 365 (ekspektasi BOR ICU)
Kapasitas Laboratorium Klinik =
Σ jam kerja 1 th dibagi rata rata waktu
pemeriksaan per specimen
Kapasitas Radiologi =
Σ jam kerja 1 th dibagi rata rata
waktu foto rontgent per pasien
Kapasitas Farmasi (Apotik) =
Σ jam kerja 1 th dibagi rata rata
waktu pelayanan per resep
Langkah-langkah Analisis Biaya
 Tentukan tahun perhitungan
 Indentifikasi pusat-pusat biaya
 Identifikasi unit penunjang-unit produksi serta alur
distribusi fungsi – dana
 Hitung biaya asli semua unit untuk semua komponen
biaya (FC, VC)
 Distribusi ganda ke unit produksi
 Hitung Total Biaya Unit produksi
 Hitung UC = TC/ ADQ
Data-data yang Dibutuhkan

 Inventaris gedung, alat, kendaraan


 Personel dan gaji, honor, insentif, jasa medik, bonus dll
 Bahan habis pakai: medis, non medis
 Obat obatan
 ATK
 Bahan makanan
 Biaya operasional-pemeliharaan
 Transport dll
Langkah Dasar Analisis Biaya
Langkah Pertama:
Identifikasi sumber biaya yang didapat oleh
rumah sakit untuk melaksanakan
kegiatannya.
Hal yang dicakup dalam langkah ini
termasuk menjabarkan dengan jelas setiap
sumber biaya tersebut menurut komponen
biayanya, misal: gaji/honor, obat, dll.
Langkah Kedua:
Identifikasi pusat-pusat biaya (cost centers)
yang ada di rumah sakit  setiap unit
struktural maupun fungsional dalam rumah
sakit yang menggunakan biaya dalam
melaksankan kegiatannya. Pusat-pusat biaya
ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
pusat biaya penghasil pemasukan (revenue
producing cost center) dan pusat biaya bukan
penghasil pemasukan (non-revenue
producing cost center).
Langkah Ketiga:

Menghitung besarnya biaya asli (direct cost)


dari setiap unit penunjang dan produktif yang
diuraikan menurut jenis biaya (investasi dan
operasional) dan komponen - komponennya.

Komponen biaya investasi antara lain yaitu


biaya-biaya untuk: gedung, alat medis, alat
non-medis, kendaraan, dll.
Komponen biaya operasional antara lain
yaitu biaya-biaya untuk: gaji/honor, obat,
non-obat (kasa, kapas, gips, dll.), lain-
lain.
Biaya asli setiap unit penunjang dan
produktif ini dihitung semua biaya yang
telah digunakan untuk waktu tertentu,
biasanya selama 1 tahun.
Untuk menghitung biaya investasi dalam setahun tidak digunakan
biaya penyusutan seperti yang lazim digunakan. Dalam hal ini
digunakan apa yang dikenal sebagai Annualized Investment Cost
(AFC) dengan rumus sbb.:

IIC (1+i)t
AIC = x (1+r)
L

Keterangan
IIC = Initial Investment Cost, yaitu harga pengadaan/pembelian awal.
i = nilai inflasi
t = umur alat/saran fisik pada saat pengukuran
r = nilai suku bunga
L = masa hidup alat/sarana fisik tersebut
Langkah Keempat:
memindahkan biaya asli setiap unit
penunjang ke setiap unit produksi yang
terkait. Hal ini sering disebut dengan
mengalokasikan biaya karena pada
dasarnya setiap unit penunjang akan
memindahkan biaya aslinya secara
berbeda jumlahnya, ke unit-unit
produktif terkait.
Acuan untuk dasar alokasi dari unit penunjang
sbb.:
a. Administrasi : jumlah pegawai
b. Dapur : jumlah porsi makan
c. Cuci/laundry : jumlah KG cucian
kering.
d. Kebersihan (Cleaning) pemeliharaan :
meter persegi luas lantai
e. Listrik: Watt terpasang
f. Obat BHP yang digratiskan
Metode Analisis Biaya

 Simple Methode
 Step Down Methode
 Double Distribution Methode
 Multiple Distribution Methode
 ABC (Activity Based Costing)
 RVS (Relative Value Scale)
Metode-metode alokasi biaya :

a. Metode simple distribution


- Paling sederhana pelaksanaan
perhitungannya.
- Mengabaikan adanya kemungkinan
kaitan antara unit penunjang.
- Hanya mengakui adanya kaitan antara
unit penunjang dengan unit produksi.
b. Metode step down
- Ada pengakuan metode ini terhadap
adanya secara nyata hubungan/kaitan
antara unit penunjang itu sendiri.

- Kaitan antara unit sesama unit


penunjang dan antara unit penunjang
dengan unit produktif ini harus terlebih
dahulu ditentukan.
 Unit penunjang yang paling banyak memberikan
kontribusi diletakkan pada urutan tertinggi dalam
susunan untuk alokasi biaya ini. Sedangkan yang
paling kecil kontribusinya akan diletakkan pada urutan
paling bawah.

 Unit penunjang yang paling banyak kontribusinya


setelah dialokasikan biaya aslinya maka unit ini akan
ditutup. Artinya, unit ini tidak akan mendapat alokasi
lagi dari unit yang ada di peringkat yang lebih rendah.
Metode double distribution
 Hampir sama dengan metode step
down, bedanya pada cara alokasi biaya
yang dilakukan dalam dua tahapan.

 Adanya kontribusi antara unit


penunjang dilakukan secara nyata,
dalam hal ini tidak ada 'penutupan'
suatu unit penunjang yang telah
mengalami alokasi biaya aslinya.
 Dengan demikian maka unit penunjang
tersebut mempunyai kemungkinan
mendapat biaya alokasi dari unit
penunjang lainnya.

 Pada tahapan kedua, seluruh biaya


(alokasi) yang ada di unit penunjang
dipindahkan ke seluruh unit produksi
terkait untuk mendapatkan biaya (total)
akhir di unit-unit produktif.
BIAYA JML PEGAWAI LUAS LANTAI LINEN
ADMINISTRASI 5 org 300 m2 100 kg
PEMELIHARAAN 8 org 150 m2 30 kg
LOUNDRY 6 org 50 m2 50 kg
RAWAT JALAN 10 org 200 m2 400 kg
RAWAT INAP 30 org 1.000 m2 5.000 kg

layanan rawat jalan = 23.600 kunjungan/thn


Jumlah Hari rawat = 16.640 hari rawat/thn
Berapakah biaya satuan pada rawat jalan dan Rawat Inap ?.
Simple Distribusi
Adm pemeliharaan Laundr Rawat Jalan Rawat Inap Denom 1 Denom 2

Dasar Alokasi
Adm (Pegawai) 5 8 6 10 30 59 40
Lantai (Kbersihan 300 150 50 200 1,000 1,700 1,200
Kg (loundry) 100 30 50 400 5,000 5.580 5,400
Biaya Asli 50,000 20,000 30,000 100,000 750,000

Simple Distribusi
Adm Rawat Jalan/Denom 2
Biaya Asli 50,000 20,000 30,000 100,000 750,000
dikali Biaya asli Adm
Distribusi

Adm (Pegawai) 12,500 37,500

Kbersihn (Lantai) 3,333 16,667

Laundry 2.222 27,778

Biaya Distribusi 18.055 81.945

TOTAL COST 118.055 831.945


CONTOH DOUBLE DISTRIBUSI
Dasar Alokasi Adm Pemeliharaan Laundry Rawat RIwat inap Denom 1 Denom 2
Jala
Adm/pegawai 5 8 6 30 59 40
10
Pemeliharaan 300 150 50 1,000 1,700 1,200
200
Laundry 100 30 50 5,000 5.580 5,400
Distribusi I pemeliharaan/(Denom1-Adm) X Biaya Asli Adm Distr
400 I
Biaya
Biaya Asli
Asli 50,000
50,000 30.000
30,000 20,000
20,000 100,000 750,000
750,000
Adm /Pegawai 7.407 5.556 100,000
9.259 27.777 50,000
Pemeliharaan 5.806 967 3.870 19.354 30000
Laundry 361 108 1.446 18.083 20,000
TOTAL DIS 1 6.167 7.515 6.522 14.575 65.214

Distribusi II (Rajal / denom2) x biaya asli adm distr II


Biaya Asli 6.167 7.515 6.522
Adm 1.542 4.625 6.167
Pemeliharaan 1.253 6.262 7.515
Laundry 483 6.039 7.515
3.278 16.926

TOTAL BIAYA DOUBLE DISTRIBUSI 117.858 832.240


UNIT COST
TOTAL BIAYA SETELAH DOUBLE DISTRIBUSI
1. Rawat Jalan Rp 117.858.000,-
2. Rawat Inap Rp 832.240.000,-
DIKETAHUI
Activiti\y Driver Quantity Rawat Jalan = 23.600 Pemeriksaan
Activity Driver Quantity Rawat Inap = 16.640 Hari Rawat
RUMUS UNIT COST ADALAH UC = TC : ADQ
UNIT COST
1. Rawat Jalan = 117.858.000 : 23.600 = Rp 4.995
2. Rawat Inap = 832.240.000 :16.400 = Rp 50.746
DATA DATA YANG DIPERLUKAN
I. KEUANGAN

1. Biaya pemeliharaan, ATK, keamanan


2. Biaya SDM
a. Honorarium pegawai
b. biaya diklat
c. telefon air
d. honor honor lainnya
1. Biaya makanan, biaya setahun untuk gizi
2. Biaya laundry
3. Biaya beban listrik dan solar genset
4. Biaya obat/BHP yang digratiskan
II. DATA UNIT COST CENTER /TAHUN (penghabis)

1. Berapa m2 luas bangunan


2. Berapa jumlah SDM unit tersebut
3. Berapa porsi makan unit tersebut setahun
4. Berapa jumlah cician (Kg cucian kering)
5. Berapa watt /Kwh beban listrik
6. Berapa rupiah obat/BHP yang digratiskan
pada unit tersebut
III. DATA UNIT REVENUE CENTER /TAHUN
(Penghasil)

1. Berapa m2 luas bangunan


2. Berapa jumlah SDM unit tersebut
3. Berapa porsi makan unit tersebut setahun
4. Berapa jumlah cician (Kg cucian kering)
5. Berapa watt /Kwh beban listrik
6. Berapa rupiah obat/BHP yang digratiskan pada
unit tersebut
7. Berapa jumlah ADQ
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai