Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ADMINISTRASI RUMAH

SAKIT
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
Mata Kuliah : EPIDEMIOLOGI KLINIK DAN BIOSTATISTIK
Sesi :
Pertemuan. : 4

PETUNJUK UMUM :
1. Bacalah TUGAS dengan teliti dan berdo’alah sebelum mulai bekerja.
2. Periksalah jawaban saudara sebelum di upload.
3. Dilarang keras mencontek jawaban mahasiswa lainnya (plagiat).
4. Pelanggaran terhadap ketentuan di atas diberikan nilai 0

Nama : Zia’ul Fatwa Andini Yusuf


NIM : 20220309121
Prodi : MARS

TUGAS 4

No. 1

Telah dilakukan skrining terhadap 950 orang dengan cara ‘rectal toucher’ yang dilakukan
oleh dokter untuk mendeteksi adanya ‘cancer prostat’. Dari pemeriksaan yang dilakukan oleh
dokter, 300 orang dinyatakan postif Ca-prostat. Dengan pemeriksaan lain yang lebih pasti
hasilnya yaitu dengan biopsy terhadap 950 orang tersebut diketahui bahwa sebanyak 250
orang positif Ca-prostat. Dari orang-orang yang dinyatakan positif dengan pemeriksaan
‘rectal toucher’ yang dilakukan dokter ternyata hanya 100 orang yang dinyatakan sehat
dengan pemeriksaan biopsy. Dapatkah skrining dengan ‘rectal toucher’ memprediksi
seseorang menderita Ca-prostat?

Ca Prostat Jumlah
Sakit (+) Sehat (-)
Rectal Toucher (+) 200 (a) 100 (b) 300 (a+b)
Biopsy (-) 50 (c) 600 (d) 650 (c+d)
Total 250 (a+c) 700 (b+d) 950 (a+b+c+d)

Uji Sensitivitas (Se)


𝑎 200
Se= 𝑎+𝑐 x 100% = x 100% = 80%
250

Uji Spesiivitas (Sp)


𝑑 600
Sp= 𝑑+𝑏 x 100% = x 100% = 86%
700

Se + Sp = 80% + 86% = 165% (nilainya lebih besar dari 150%)


Se – Sp = 80% - 86% = -6% (nilainya lebih kecil dari 15% atau 0,15)
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
0/2
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa rectal toucher dapat digunakan sebagai alat skrining untuk Ca.
Prostat

No. 2
Kemampuan suatu fasilitas penyaringan dapat memproses 1000 orang perminggu. Dengan
asumsi bahwa prevalensi suatu penyakit sebesar 4 %, saudara diminta mencoba meng-uji
suatu alat yang dinyatakan mempunyai sensifitas 95% dan spesifisitas 90%.
Hitung:
a. Jumlah orang yang betul2 positif (true positive)
b. Jumlah orang termasuk positif palsu (false positif)
c. Jumlah orang yang betul2 negatif (true negatif)
d. Jumlah orang yang negatif palsu (false negatif)
Prevalensi penyakit 4% x 1000 = 40 orang diagnose positif
Diagnose negative = 1000 – 40 = 960 orang

Sensitivitas (Se) = 95% = 0,95


Spesifitas (Sp) = 90% = 0,9

a. Jumlah orang yang betul2 positif (true positive)


𝑋
0,95= 40
X = 0,95*40
= 38 orang
b. Jumlah orang termasuk positif palsu (false positif)

False positif = 1- 0,95 = 0,05 = 5%

c. jumlah orang yang betul2 negatif (true negatif)


𝑋
0,9=
960
X = 0,9*960
= 864 orang

d. Jumlah orang yang negatif palsu (false negatif)

1 – 0,9 = 0,1 = 10%

Diagnosa Jumlah
(+) (-)
Hasil tes (+) 38 (a) 96 (b) 134 (a+b)
Hasil tes (-) 2 (c) 864 (d) 866 (c+d)
Total 40 (a+c) 960 (b+d) 1000 (a+b+c+d)

No. 3
Dari 130 orang yang diperiksa dengan Benedict test, sebanyak 60 orang diduga menderita
Diabetes Mellitus. Untuk memastikan apakah orang-orang tersebut menderita DM dilakukan
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
0/2
penegakan diagnosa dengan melakukan pemeriksaan Gula darah puasa dan 2 jam sesudah
makan. Dari 130 orang tersebut ternyata 67 orang dinyatakan TIDAK menderita DM, dimana
5 orang diantaranya dinyatakan positive DM menurut pemeriksaan dengan menggunakan
Benedict Test.

Benedict Test Diabetes Melitus Jumlah


(+) (-)
Hasil tes (+) 5 (a) 55 (b) 60 (a+b)
Hasil tes (-) 58 (c) 12 (d) 70 (c+d)
Total 63 (a+c) 67 (b+d) 130 (a+b+c+d)

A. Berapa nilai Sensitivitas


𝑎 5
Se= x 100% = x 100% = 7,9% = 8%
𝑎+𝑐 63

B. Berapa nilai Specificity


𝑑 12
Sp= 𝑏+𝑑 x 100% = 67 x 100% = 17,9% = 18%

C. Berapa nilai false positive


1 – 0,18 = 0,82 = 82%

D. Berapa nilai false negative


1- 0,08 = 0,92 = 92%

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
0/2
No. 4
Isilah dengan S bila jawabannya screening dan D bila jawabannya diagnosa standard

Nomor 1
Dilakukan pada orang-orang yang rupanya sehat (S)
Digunakan sebagai suatu dasar untuk pengobatan (D)

Nomor 2
Bukan suatu dasar bagi pengobatan (S)
Dilakukan pada orang2 dengan penemuan2 sugestif (D)

Nomor 3
Secara relatif mahal (D )
Dapat diterima pasien (S )

Nomor 4
Secara relatif tidak mahal (S )
Diberikan/dilakukan oleh para tehnisi (D )

No. 5
Buatlah dengan bahasa saudara sendiri (3-5 kalimat) tentang:
– Konsistensi hubungan
Adalah hasil konsisten yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh orang lain dalam
populasi dan lingkungan yang berbeda, dan dipublikasikan secara luas, semakin kuat pula
keyakinan akan hubungan sebab akibat.
– Kekuatan hubungan
Semakin kuat hubungan antara faktor risiko dengan penyakit, semakin kuat kesimpulan bahwa
hubungan tersebut adalah sebab akibat. Semakin kuat hubungan tersebut, semakin sedikit
kegagalan tak terduga dan tak terkendali yang memengaruhi hubungan tersebut.
– Kespesifikan hubungan
semakin spesifik efek dari faktor risiko terhadap munculnya penyakit, semakin kuat efek
kausalnya.
– Urutan waktu hubungan
Hubungan sebab akibat harus memiliki waktu. Jadi penelitian harus mengklarifikasi bahwa faktor
risiko mendahului timbulnya penyakit dan bukan sebaliknya.
– Biologik hubungan
Pengetahuan biologi akan memperkuat hubungan sebab-akibat antara faktor risiko dan
penyakit.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
1/2

Anda mungkin juga menyukai