Anda di halaman 1dari 12

TUGAS SESI 03

TUGAS SESI 04
ARS105 EPIDEMIOLOGI KLINIK DAN BIOSTATISTIKA

Dosen Pengajar
Bp. Idrus Jus’at, M.Sc., Ph.D

Disusun Oleh
Ir. Edi Suyitno (20200309208)
Kelas A

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ADMINSTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
TAHUN 2021
PROGRAM STUDI MANAGEMENT ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

Mata Kuliah : EPIDEMIOLOGI KLINIK DAN BIOSTATISTIK


Sesi : 03 (Tugas-03) EDI SUYITNO 20200309208

PETUNJUK UMUM :

1. Bacalah tugas dengan teliti dan berdo’alah sebelum mulai bekerja.


2. Jawaban menggunakan online teks, maksimal 200 kata
3. Periksalah jawaban saudara sebelum diuplaod.
4. Dilarang keras mencontek jawaban mahasiswa lainnya (plagiat).
5. Pelanggaran terhadap ketentuan di atas diberikan nilai 0

SOAL - 01
Sekelompok mahasiswa ingin mempelajari hubungan antara kejadian penyakit jantung dan konsumsi
tempe. Dari 800 pegawai depkes, 200 orang pernah dirawat karena serangan jantung. Dari mereka yang
tidak pernah dirawat, 70% diantaranya mengkonsumsi tempe sebanyak 200 gr/hari atau lebih.
Sedangkan diantara pegawai depkes yang pernah dirawat sejumlah 80% mengkonsumsi tempe kurang
dari 200 gr/hari. Dapatkah mahasiswa tersebut menyatakan bahwa konsumsi tempe yang rendah
merupakan faktor risiko terkena serangan penyakit jantung.

JAWABAN
Diketahui :
Penyakit Jantung
Diagnosa Diagnosa
Faktor Resiko + (positive) - (negative)
Ya + (positive a 160 b 180 a+b 340
konsumsi tempe
< 200 gram/hari

<200gram/hari
Tidak - (negative) c 40 d 420 c+d 460
>200gram/hari
a+c 200 b+d 600 a+b+c+d 800
TOTAL

FR = konsumsi tempe < 200 gr/hari


D = Diagnosa penyakit jantung
Populasi a+b+c+d = 800
Total D+(positive) = 200 => (a+c) (dirawat)  maka Total D negative (tidak dirawat = 600  (b+d)
70% dari D-(negative) Komsumsi Tempe >= 200gram =70% x 600 = 420 adalah d
Maka b  D-negative dan makan tempe < 200 gr/hari adalah 600-420 = 180
80% dari D+(positive) mengkonsumsi tempe < 200 gr/hari maka a = 80% x 200 = 160
Maka c  D+positive dan makan tempe >=200 gr/hari adalah  40
Maka a+b = 340
Maka c+d  460

Se : a/(a+c)x100% = 160/200 x100% = 80%


Sp : d/(b+d)x100% = 420/600 x100% = 70%
FN = c/(a+c)x100% = 40/200 x100% = 20%
FP =b/(b+d)x100% = 180/600 x100% = 30%

Se+Sp = 80%+70% = 150%  >=150% Diterima


Selisih Se dan Sp = 30%-20% =10%  <15% Diterima
Uji dengan Case-Control
Odds Ratio ( a*d)/(b*c) = (160*420)/(180*40) = (67,200/7,200)  9.33 x

Uji statistika kemaknaan signifikansi pada confidence limit sebesar 95% dengan rumus

Exp ln(OR) ±1.96√var ln (OR)  var ln (OR) = 1/a + 1/b + 1/c + 1/d
= 1/160 +1/180 + 1/40 + 1/420
= 0.00625 + 0.00555 + 0.0250 + 0.00238
= 0.03918
Expln(9,33) ±1.96√0.03918  exp 2.233±1.96*0.1979  exp 2.233±0.387  exp1.846 sd exp2.62
Lower limit = 6.334
Upper limit = 13.74
Odds Ratio = 9.33
Apabila dilakukan penelitian yang sama berulang-ulang sebanyak 100 kali, maka sebanyak 95 kali nilai
OR yang diperoleh berada diantara 6.33-13.74
Artinya :
 Orang orang yang konsumsi tempe kurang dari 200gram/hari mempunyai kemungkinan terkena
penyakit jantung sebanyak 9.33 kali disbanding dengan orang-orang yang konsumsi tempe di
atas 200gram perhari.
 Lower limit uji screening >1 artinya nilai OR tersebut bermakna.

SOAL - 02
Hasil studi yang dilaksanakan Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Bogor bekerja sama dengan
Bagian Urologi FK-UI diperoleh data sebagai berikut: Dari dua ratus ribu pria dewasa bukan
perokok yang diteliti diperoleh angka kanker kandung kencing sebesar 46 per seratus ribu.
Sedangkan dari Duapuluh ribu pria dewasa perokok berat yang diteliti diperoleh angka kanker
kandung kencing sebesar 64 perseribu. Buat kesimpulan yang tepat hasil penelitian tersebut.

Jawaban :
kanker kandung kencing
Diagnosa Diagnosa
Faktor Resiko + (positive) - (negative)
Ya + (positive a 1,280 b 18,720 a+b 20,000
perokok berat

perokok berat
Tidak - (negative) c 92 d 199,908 c+d 200,000
bukan perokok
a+c 1,372 b+d 218,628 a+b+c+d 220,000
TOTAL
Bukan perokok total (c+d) = 200.000
Bukan perokok dan kanker kandung kencing = (46/100,000)*200.000 = 92 (c)
Maka d  199,908
Perokok berat 20.000  a+b
Perokok berat = 20.000  kanker (+) 64/1000 x 20.000 = 1.280 (a)
Maka Perokok berat dan tidak ada kanker 20.000-1280  18.720 (b)
Maka bukan perokok dan tidak ada kanker 200.000-92 = 199.908 (d)

Se = a/(a+c)  1.280/1372 x 100% = 93.29%


Sp = d/(b+d)  199,908/218.628 x 100% = 91.44%
FN = c/(a+c)  92/1372 x 100% = 6.71%
FP = b/(b+d)  18.720/218.628 = 8,56%

OR = (1.280 x 199,908)/(18.720*92  255.882.240/1.722.240 = 148.57 x

Se + Sp harus lebih besar > 150%  93.29%+91.44% = 184,73% : Diterima


Selisih Se dan Sp harus lebih kecil < 15%  1,85% : Diterima
Uji Screening :

Exp(ln OR) ±1.96√var ln OR


Var ln OR = 1/a+1/b+1/c+1/d  1/1,280 + 1/18,720 + 1/92 + 1/199,908
= 0.011709
ln 148.57 ± 1.96√0.011709
Exp
Exp5.001 ± 0.21208  exp4.79 – exp5.21

Confident limit
Lower limit = 120.17
Upper limit = 183.66
OR = 148.57

Kesimpulan :
 Perokok berat mempunyai kemungkinan terkena kanker kandung kencing sebanyak 148.57 kali
dibandingkan yang bukan perokok.
 Dan karena lower limit > 1 maka OR ini bermakna

SOAL-03
Data yang dikumpulkan dari 16000 orang dewasa umur 45-65 menunjukkan bahwa sebanyak 35%
menderita tekanan darah tinggi. Sepertiga dari yang tidak menderita hipertensi mengkonsumsi garam
dapur rata-rata lebih dari 10 gr perhari, dan jumlah garam yang sama (lebih dari 10 gr perhari) juga
dikonsumsi oleh separuh (1/2) orang yang menderita hipertensi. Bagaimana kesimpulan penelitian ini
(jangan lupa lakukan uji kemaknaan)
tekanan darah tinggi
Diagnosa Diagnosa
Faktor Resiko + (positive) - (negative)
konsumsi garam >

Ya + (positive a 2,800 b 3,467 a+b 6,267


10gram per hari

Tidak - (negative) c 2,800 d 6,933 c+d 9,733

a+c 5,600 b+d 10,400 a+b+c+d 16,000


TOTAL

Jawaban soal-03
a+b+c+d = 16.000 (umur 45-65)
a+c = 35% x 16.000 = 5,600
maka b+ d = 10,400
1/3 dari yg tdk menderita hipertensi (1/3 * 10,400 konsumsi garam > 10 gr perhari nilai b = 3,467
Maka nilai d = 6,933
½ dari penderita hipetensi (a)  ½ * 5,600 = 2,800
Maka ( c) = 2,800
Maka a+b = 6,267
Maka c+d = 9,733

OR : (a*d)/(b*c) = (2,800*6,933)/(3,467*2,800) = 2x

Uji statistika dengan confident limit sebesar 95%


Expln OR ± 1.96√var ln OR
 Var ln OR = 1/a+1/b+1/c+1/6  1/2,800 + 1/3,467 + 1/2,800 + 1/6,933  0.0011470
 √0.0011470 = 0.03387
 Expln 2 ± 1.96*0.03387  exp0.693 ± 0,06639  exp0.62661 sd exp0.75939  1.87 – 2.137
Lower limit : 1.87
Upper limit : 2.14
OR : 2
Karena nilai lower limit >1 maka OR : 2 yang artinya orang yang konsumsi garam lebih dari 10gram/hari
mempunyai kemungkinan terkena tekanan darah tinngi 2 x dibandingkan dengan orang yang konsumsi
garam kurang dari 10gram/hari. Dan secara statistika hasilnya mempunyai makna.

Soal-04
Penelitian yang dilakukan antara tahun 1947 sampai dengan tahun 1977 pada wanita yang bekerja
dipabrik pengecatan lempeng-lempeng uranium dan wanita yang bekerja sebagai operator telepon.
Jumlah sample yang dipilih secara acak, diketahui insiden kanker tulang dipabrik pengecatan lempeng-
lempeng uranium adalah dua-ratus persepuluh-ribu, sedang insidens pada kelompok operator telepon
adalah empat perseribu. Jumlah wanita yang bekerja dipabrik pengecatan adalah 5000 orang sedangkan
yang bekerja sebagai operator telepon sebanyak 2500 orang. Dapatkah kita menyatakan bahwa bekerja
dipabrik pengecatan lempeng-lempeng uranium bukan merupakan penyebab kanker tulang?
Jawaban :

kanker tulang
Diagnosa Diagnosa
Faktor Resiko + (positive) - (negative)
Ya + (positive a 100 b 4,900 a+b 5,000
pengecetan

pengecatan
bekerja di

Tidak - (negative) c 10 d 2,490 c+d 2,500


operator telp
a+c 110 b+d 7,390 a+b+c+d 7,500
TOTAL

Jumlah wanita yang bekerja dipabrik pengecatan adalah 5000 orang  a+b =5,000
Jumlah wanita bekerja sebagai operator telepon sebanyak 2500 orang  c+ d = 2,500
Maka a+b+c+d = 7,500
Kanker tulang di pengecatan  Nilai (a) = 200/10,000 * 5,000 = 100
Kanker tulang di operator telp  Nilai (c) = 4/1,000 * 2,500 = 10
Maka b = 4,900
Maka d = 2,490
RR = (a/(a+b))/(c/(c+d))
RR = (100/5,000)/(10/2,500)  0.02/0,004 = 5
Artinya wanita yang bekerja di pengecatan mempunyai resiko relative terkena penyakit kanker tulang
sebanyak 5x dibandingkan yang bekerja di operator telephone.

Uji Statistika; dengan confident limit 95%


Expln RR ± 1.96√var ln RR dimna var ln RR = 1/a + 1/(a+b) + 1/c + 1/(c+d) = 1/100 + 1/5,000 + 1/10 + 1/2,500
= 0.11060
Expln 5 ± 1.96 √0.11060  exp1,609 ± 1.96*0.333  exp1.609 ±0.652  exp0.957 sd exp2.261  2.60 sd 9.59
Lower limit = 2.60  lebih besar > 1, nilai RR bermakna secara statisktika
Upper limit = 9.59
RR = 5.00
Artinya wanita yang bekerja di pengecatan mempunyai resiko relative terkena penyakit kanker tulang
sebanyak 5x dibandingkan yang bekerja di operator telephone  bermakna secara statistika
Soal-05
Suatu lembaga penelitian mengumpulkan data antropometri anak balita usia 12-23 bulan di kabupaten
EREHWON dan hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 10% dari 2000 balita yang tercakup dalam
studi itu menderita ‘wasting’ (sangat kurus = z-score berat untuk panjang badan <-2). Catatan mengenai
identitas anak dan keluarganya tertata dengan rapih. Pada tahun berikutnya tim peneliti mendatangi
anak-anak tersebut dan dilaporkan bahwa 30% anak yang menderita wasting telah meninggal dunia,
sedangkan jumlah anak sehat setahun lalu dan sekarang meninggal dunia sebanyak 93 anak. Buatlah
kesimpulan hasil penelitian ini.
Jawaban :
Meninggal

Faktor Resiko + (positive) - (negative)


Ya + (positive a 60 b 140 a+b 200
WASTING

Tidak - (negative) c 93 d 1,707 c+d 1,800

a+c 153 b+d 1,847 a+b+c+d 2,000


TOTAL

FR : menderita wasting
D : Meninggal
Jumlah Balita a+b+c+d = 2,000
10%*2,000 = a+b  200
30%*200 (menderita Wasting) Meninggal dunia  a = 60
Maka b = 140
Anak sehat meninggal dunia = 93  c
(a+c) = 60+93  a+c = 153
Maka d = 1,907

RR = (a/(a+b))/(c/(c+d))  (60/200)/(93/1800) = 0.3/0.05167  = 5.8


Uji Statistika; dengan confident limit 95%
Expln RR ± 1.96√var ln RR dimna var ln RR = 1/a + 1/(a+b) + 1/c + 1/(c+d) = 1/60 + 1/200 + 1/93 +1/1800
= 0,03297  √0,03297 = 0,18158
Exp ln5.8 ± 1.96 * 0.18158
 Exp 1.759 ± 0.3559
 Exp1.4031 sd Exp2.1149
Lower Limit = 4.06
Upper Limit = 8.23
RR = 5.8
Artinya balita yang menderita wasting mempunyai resiko meninggal 5.8 kali dibandingkan dengan
balita yang tidak menderita wasting, dank arena lower limit > 1, angka statistika ini bermakna, dengan
confident limit 95%
Soal – 6
Dari 4000 ibu hamil yang diteliti sebanyak 60% memeriksakan kehamilannya secara teratur yaitu 4 kali
atau lebih ke fasilitas pelayanan kesehatan di kabupaten XYZ. Dari ibu-ibu yang tidak memeriksakan
kehamilan nya secara teratur (< 4 kali selama kehamilan) sekitar 25% melahirkan bayi dengan berat
badan lahir <2500 g. Sedangkan pada kelompok ibu-ibu yang memeriksakan kehamilannya secara
teratur hanya 100 bayi yang dilahirkan dengan berat badan kurang dari 2,5 kg. Buatlah kesimpulan
penelitian ini.

Jawaban Soal 6
Berat Bayi Lahir
< 2.5 kg > 2.5 kg
Faktor Resiko + (positive) - (negative)
kehamilan < 4 kali

Ya + (positive a 400 b 1,200 a+b 1,600


Pemeriksaan

< 4 kali selama kehamilan


Tidak - (negative) c 100 d 2,300 c+d 2,400
>= 4 kali selama kehamilan
a+c 500 b+d 3,500 a+b+c+d 4,000
TOTAL

FR : pemeriksaan kehamilan tidak teratur


D : Berat badan bayi lahir
a+b+c+d = 4,000
Memeriksakan kehamilan secara teratur  60%*4000=2,400  nilai c+d
Maka a+b = 1.600
Tidak memeriksakan secara teratur bayinya 25% berat badan <2.5kg  nilai a =25%*1,600  400
Maka nilai b = 1,200
Memeriksakan kehamilan secara teratur hanya 100 yang BB nya kurang dari 2.5kg  nilai c = 100
Maka a+c =500
Maka d = 2,300
Maka b+d = 3,500
Makna dari penelitian dengan cohort study :
RR = (a/(a+b))/(c/(c+d))  (400/1600)/(100/2400) = 6.00
Uji Statistika; dengan confident limit 95%
Expln RR ± 1.96√var ln RR dimana var ln RR = 1/a + 1/(a+b) + 1/c + 1/(c+d)
= 1/400 + 1/1,600 + 1/100 + 1/2,400  0.01354
= √0.01354 = 0.1164
Ln 6 = 1.792  Exp1.792 ±1.96*0.1164
Didapatkan
Lower limit = 4.78
Upper limit = 7.54
RR = 6.00
Kesimpulan
Ibu ibu yang tidak memeriksakan kehamilan secara teratur mempunyai resiko relative 6 kali
melahirkan dengan bayi kurang dari 2.5kg dibandingkan dengan ibu ibu yang secara teratur
memeriksakan kehamilannya. Karena lower limit > 1, maka angka statistika tersebut mempunyai
makna,

Regards
ESU 20200309208

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
0/1
PROGRAM STUDI MANAGEMENT ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

Mata Kuliah : Epidemiologi Klinik dan Biostatistika


Sesi : 04 (Tugas-04) EDI SUYITNO 20200309208

PETUNJUK UMUM :
1. Bacalah tugas dengan teliti dan berdo’alah sebelum mulai bekerja.
2. Periksalah jawaban saudara sebelum diuplaod.
3. Dilarang keras mencontek jawaban mahasiswa lainnya (plagiat).
4. Pelanggaran terhadap ketentuan di atas diberikan nilai 0

TUGAS SESI - 4
SOAL-01
Telah dilakukan skrining terhadap 950 orang dengan cara ‘rectal toucher’ yang dilakukan oleh dokter
untuk mendeteksi adanya ‘cancer prostat’. Dari pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter, 300 orang
dinyatakan postif Ca-prostat. Dengan pemeriksaan lain yang lebih pasti hasilnya yaitu dengan biopsy
terhadap 950 orang tersebut diketahui bahwa sebanyak 250 orang positif Ca-prostat. Dari orang-orang
yang dinyatakan positif dengan pemeriksaan ‘rectal toucher’ yang dilakukan dokter ternyata hanya 100
orang yang dinyatakan sehat dengan pemeriksaan biopsy. Dapatkah skrining dengan ‘rectal toucher’
memprediksi seseorang menderita Ca-prostat?

JAWABAN

Biopsy Biopsy
+ (positive) - (negative)
reactal + (positive a 200 b 100 a+b 300
toucher
reactal - (negative) c 50 d 600 c+d 650
toucher

TOTAL a+c 250 b+d 700 a+b+c+d 950

 Populasi Total = 950 rebu artinya a+b+c+d = 950


 Dengan biopsy postive adalah 250 artinya a+c =250
 300 positif dengan reactal toucher artinya a+b = 300
 (a+c)+(b+d) = 950  maka b+d = 950-250, b+d = 700
 Dari positif rectal toucher yaitu 300 (a+b) dipakai metode biopsy ternyata 100 orang sehat (negative)
artinya nilai b adalah 100
 Maka nilai a adalah 300-100 = 200
 Maka nilai c adalah 50
 Maka nilai d adalah 600
Dengan demikian kita dapat menghitung Se, Sp, FN, FP sebagai berikut :

Sensitivitas (Se) a/(a+c) 200/250 80.00%


Spesifikasi (Sp) d/(b+d) 600/700 85.71%
False Negative (FN) c/(a+c) 50/250 20.00%
False Positive FP b/(b+d) 100/700 14.29%

Skrining diterima jika (syarat A DAN B)


A. Se + Sp > 150%  165.71% (diterima)
B. Selisih Se dan SP < 15%  5,71% (diterima)

Kesimpulan maka hasil test dengan reactal toucher dengan positive 300 dan negative 650 dapat
diterima

SOAL-02
Kemampuan suatu fasilitas penyaringan dapat memproses 1000 orang perminggu. Dengan asumsi
bahwa prevalensi suatu penyakit sebesar 4 %, saudara diminta mencoba meng-uji suatu alat yang
dinyatakan mempunyai sensifitas 95% dan spesifisitas 90%.
Hitung:
a. Jumlah orang yang betul2 positif (true positive)
b. Jumlah orang termasuk positif palsu (false positif)
c. Jumlah orang yang betul2 negatif (true negatif)
d. Jumlah orang yang negatif palsu (false negatif)

Jawaban Soal-02

Diagnosa Diagnosa
+ (positive) - (negative)
Test Alat + (positive a 38 b 96 a+b 134

Test Alat - (negative) c 2 d 864 c+d 866

a+c 40 b+d 960 a+b+c+d 1000


TOTAL

Populasi (a+b+c+d) 1000 orang  prevalensi (D+positive = 4/100*1000 = 40 (a+c)


Se=95% = a/(a+c)  0.95 * (a+c) = a  a=0.95*40=38
Maka c = 2
Maka (b+d) = 960
Sp = d/(d+b)  90%=d/(960)  d=0.9x960 = 864
Maka b=960-864  96
Maka (a+b) = 134
Maka (c+d) = 866

a. True Positive = 38 (a)


b. False Positive = 96 (b)
c. True Negative = 864 (d)
d. False Negative = 2 (c)

SOAL-03
Dari 130 orang yang diperiksa dengan Benedict test, sebanyak 60 orang diduga menderita Diabetes
Mellitus. Untuk memastikan apakah orang-orang tersebut menderita DM dilakukan penegakan diagnosa
dengan melakukan pemeriksaan Gula darah puasa dan 2 jam sesudah makan. Dari 130 orang tersebut
ternyata 67 orang dinyatakan TIDAK menderita DM, dimana 5 orang diantaranya dinyatakan positive
DM menurut pemeriksaan dengan menggunakan Benedict Test.
a. Berapa nilai Sensitivitas
b. Berapa nilai Specificity
c. Berapa nilai false positive
d. Berapa nilai false negative

Jawaban :
Puasa 2 jam
Diagnosa Diagnosa
+ (positive) - (negative)
Test Alat + (positive a 55 b 5 a+b 60
Benedict Test

Test Alat - (negative) c 8 d 62 c+d 70

a+c 63 b+d 67 a+b+c+d 130


TOTAL
Test Alat (Benedict Test)
Diagnosa (Gula Darah Puasa)

Populasi = 130 (a+b+c+d)


Dengan Benedict Test  Test (+) positive (a+b) = 60
Dengan Gula Darah  D(-) negative (b+d) = 67
Maka a+c = 63
Maka c=d = 70
Dari D(-) negative (b+d) 5 orang (+) dengan Benedict test (Test(+)  b = 5
Maka d=62
Maka c=8
Maka a=55

a. Se = a/(a+c) x100% = 55/63 x100% = 87.3%


b. Sp = d/(b+d) x100% = 62/67 x100% = 92.5%
c. FP = b/(b+d) x100% = 5/67 x100% = 7.5%
d. FN = c/(a+c) x100% = 8/63 x100% = 12.7%

Hasil Screening (Benedict Test) dapat diterima bila :


 Se + Sp > 150%  87,3%+92.5% = 179,8%  >150% Diterima
 Selisih Se dan Sp <15%  12.7%-7.5%=5.2%  <15% Diterima

Alat Benedict Test cukup mumpuni untuk memeriksa gula darah (DM)

SOAL-04
Isilah dengan S bila jawabannya screening dan D bila jawabannya diagnosa standard
S = SCREENING
D = DIAGNOSA

1. Soal 1
Dilakukan pada orang-orang yang rupanya sehat (S)
Digunakan sebagai suatu dasar untuk pengobatan (D)

2. Soal 2
Bukan suatu dasar bagi pengobatan (S)
Dilakukan pada orang2 dengan penemuan2 sugestif (D)

3. Soal 3
Secara relatif mahal (D)
Dapat diterima pasien (S)

4. Soal 4
Secara relatif tidak mahal (S)
Diberikan/dilakukan oleh para tehnisi (D)
5. Soal 5

Buatlah dengan bahasa saudara sendiri (3-5 kalimat) tentang:

– Konsistensi hubungan :
Semakin konsisten hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan dengan penelitian-penelitian
orang lain pada populasi dan lingkungan yang beragam dan sudah dipublikasikan secara meluas
semakin kuat pula keyakinan hubungan kausal.

– Kekuatan hubungan
Semakin kuat hubungan antara faktor risiko dan penyakit semakin kuat pula kesimpulan tentang
hubungan tersebut bersifat kausal. Semakin kuat hubungan tersebut semakin kecil hubungan
tersebut dipengaruhi oleh kesalahan-kesalahan yang terduga dan tidak terkontrol

– Kespesifikan hubungan
Semakin sedikit jenis penyakit lain yang muncul karena faktor risiko yang dipelajari semakin besar
kepastian bahwa penyakit yang sedang dipeljari berhubungan dengan faktor risiko. Dengan
perkataan lain, semakin spesifik pengaruh (efek) faktor risiko terhadap terjadinya penyakit semakin
kuat kesimpulan kausal.

– Urutan waktu hubungan


Hubungan sebab-akibat (kausal) harus menunjukkan sekuen waktu. Dengan demikian dalam suatu
penelitian harus jelas bahwa faktor risiko mendahului kejadian penyakit, bukan sebaliknya

– Biologik hubungan
Pengetahuan biologi akan memperkuat hubungan sebab-akibat antara faktor risiko dan penyakit.
Dengan perkataan lain hubungan kausal tersebut mendapat dukungan penjelasan biologic. Perlu
diingat bahwa sering sekali pengetahuan biologi yang tersedia tertinggal sehingga tidak dapat
menjelaskan hasil suatu penelitian.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id0 / 1

Anda mungkin juga menyukai