Anda di halaman 1dari 3

Anemia hemolitik alloimun

Anemia hemolitik aloimun adalah anemia hemoliik didapat yang terjadi bila
antibodi yang dihasilkan oleh seseorang bereaksi melawan sel darah merah
orang lain
Terjadi pada situasi:
Transfusi darah yang tidak cocok ABO
Penyakit rh pada bayi baru lahir
Transplantasi organ padat atau sumsum tulang
Sel darah merah memiliki antigen permukaan yang merupakan
glikoprotein atau glikolipid
Seseorang yang tidak memiliki antigen di sel darah merahnya dapat
membuat antibodi jika terpajan sel darah merah orang lain melalui
transfusi atau sdm janin melalui plasenta pada kehamilan
Antibodi dapat menyebabkan penggumpalan darah yang diikuti
hemolisis intravaskular
Epidemiologi
Reaksi transfusi akut sebagian besar terjadi pada saat transfusi whole blood
(wb) atau packed red cell (prc). Di indonesia, angka kejadian diperkirakan 1 :
250.000 600.000 kasus
Reaksi transfusi lmbat sering diketahui saat dilakukan evaluasi tentang
respon antibodi setelah terpapar dengan antigen,angka kejadiannya
diperkirakan 1 : 6.000 sampai 33.000 kasus
Insidens pasien yang mengalami incompabilitas rhesus ( yaitu rh - ) adalah
15% pada ras kulit putih dan 5% kulit hitam, jarang pada bangsa asia
Transfusi darah yang tidak cocok ABO
Reaksi transfusi hemolitik akut (ATHR) :
Reaksis hemolisis alloimun paling parah disebabkan oleh kesalahan dalam
indentifikasi saampel darah resipien atau dalam pencocokan sampel darah resipien
dan donor. Contoh : tranfusi antara donor gol drh a dgn resipien gol drh o.
Manifestasi klinik terjadi daam hitungan menit berupa demam menggigil, nyeri
kepala, sesak nafas, hipotensi, hiperkalemia, urin berwarna kemerahan/keabuan
(hemoglobinuria)dan syok
Reaksi transfusi hemolitik lambat (DTHR):
Terjadi 3-10 hari setelah transfusi dan
biasanya disebabkan oleh reaksi
antigen-antibodi di intravaskular, namun
proses hemolitik terjadi secara
ekstravaskular. Biasanya disebabkan
karena rendahnya jumlah antibodi
dibanding antigen minor sel darah
merah. Ketika terekspose antigen sel
darah merah, antibodi dibuat secara
cepat dan menyebabkan hemolisis
ekstravaskuler. Dibanding dengan reaksi
akt, onset dan pregesinya lebih
bertahap/ tidak langsung.
Penyakit rh pada bayi baru lahir (hemolitik neonatus)
Hemolisis sel2 darah merah janin atau
neonatus yang disebkan oleh pasase
transplamental antibodi sel darah
maternal.
Transplantasi organ padat atau sumsum tulang

Meningkatnya penerapan transplantasi


alogenik untuk penyakit ginjal, hati,
jantung dan sumsum tulang
menyebabkan ditemukannya anemia
hemolitik autoimun yang disebabkan
oleh produksi antibodi eritrosit pada resipien oleh limfosit donor yang
dipindahkan dalam organ donor
Referensi
http://www.scribd.com/doc/228087699/Presentasi-Kasus-Besar-
Aloimun#scribd
Kapita selekta hematologi hoffbrand bab 3

Anda mungkin juga menyukai