Anda di halaman 1dari 21

REFERAT

HIPERTENSI & CRF


Catherine Budiman
Hipertensi
Definisi
The Joint National Community on Preventation, Detection,Evaluation
and Treatment of High Blood Preassure 7 (JNC-7), WHO dan European
Society of Hipertension mendefinisikan hipertensi sebagai kondisi
dimana tekanan darah sistolik seseorang lebih dari 140 mmHg atau
tekanan darah diastoliknya lebih dari 90 mmHg.
Klasifikasi berdasarkan JNC VII
Klasifikasi Tekanan TDS (mmHg) TDD (mmHg)
Darah
Normal < 120 Dan < 80
Prehipertensi 120 139 Atau 80 89
Hipertensi 140 159 Atau 90 99
stadium 1
Hipertensi 160 Atau 100
stadium 2
Klasifikasi berdasarkan WHO
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Optimal < 120 Dan < 80
Normal < 130 Dan < 85
Normal tinggi / 130 139 Atau 85 89
pra hipertensi
Hipertensi derajat I 140 159 Atau 90 99

Hipertensi derajat II 160 179 Atau 100 109

Hipertensi derajat III 180 Atau 110

Hipertensi sistolik terisolasi >140 Dan < 90


Etiologi
Hipertensi esensial
Hipertensi esensial atau hipertensi primer atau idiopatik adalah hipertensi
tanpa kelainan dasar patologi yang jelas. Lebih dari 90% kasus merupakan
hipertensi esensial. Penyebabnya multifaktorial meliputi faktor genetik dan
lingkungan.
Hipertensi sekunder
Meliputi 5-10% kasus hipertensi. Termasuk dalam kelompok ini antara lain
hipertensi akibat penyakit ginjal (hipertensi renal), hipertensi endokrin,
kelainan saraf pusat, obat-obatan dan lain-lain.
Faktor risiko
Faktor yang tidak dapat diubah/dikontrol
Umur
Ras
Riwayat keluarga
Genetik

Faktor yang dapat diubah/dikontrol


Kebiasaan merokok
Konsumsi garam
Obesitas
Kurangnya aktivitas fisik
stress
Patofisiologi
Pemeriksaan Penunjang
Tatalaksana
Penatalaksanaan Farmakologis
Diuretic, terutama jenis Thiazide (Thiaz) Aldosteron Antagonist (Ald Ant)
Tiazid : Hidroklorotiazid, Bendroflumetiazid, klorotiazid
Diuretik kuat : Furosemid, Torasemid, Bumetanid, Asam Etakrinat
Diuretik hemat kalium : Amilorid, Triamteren, Spironolakton
Beta Blocker
asebutolol, atenolol, bisoprolol, propranolol, timolol
Calcium channel blocker atau Calcium antagonist (CCB)
Generasi I : nifedipin, verapamil, diltiazem;
Generasi II : amlodipine, nikardipin, isradipin, felodipin
Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACE-I)
Kaptopril, Lisinopril, Fosinopril
Angiotensin II Receptor Blocker atau AT1 Receptor angiotensint/ blocker (ARB)
Losartan, Valsartan, Irbesartan
CRF
Definisi PGK
Kerusakan ginjal > 3 bln, struktural atau fungsional dengan atau tanpa
penurunan LFG
Kelainan patologi atau
Tanda kerusakan ginjal dalam darah ataupun urine atau pada pemeriksaan
imaging

LFG < 60mL/m/1,73m2, > 3bln


Klasifikasi
Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik atas Dasar Derajat Penyakit
Derajat Penjelasan LFG (ml/mnt/1,73m2)
1 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau 90
2 Kerusakan ginjal dengan LFG ringan 60 89
3 Kerusakan ginjal dengan LFG sedang 30 59
4 Kerusakan ginjal dengan LFG berat 15 29
5 Gagal ginjal < 15 atau dialisis

Rumus Kockcroft Gault


LFG (ml/mnt/1,73m2) = (140 umur) X berat badan *)

72 X kreatinin plasma (mg/dl)


*) pada perempuan dikalikan 0,85 (IPD)
Patofisiologi Pengurangan massa ginjal

Hipertrofi struktural Fungsional nefron yg msh tersisa

Diperantarai o/ molekul
Upaya kompensasi vasoaktif
(sitokin & growth factor)
Aktivitas RAA intrarenal Hiperfiltrasi Albuminuria, hipertensi,
hiperglikemia, dislipidemia
TGF- Tek.kapiler & aliran darah glomerulus

Sklerosis nefron yg msh tersisa

Fungsi nefron yg progresif

Gagal ginjal kronik


PF
Gambaran klinis sesuai dengan penyakit yg mendasari : DM, UTI, batu
saluran kemih, hipertensi, SLE, hiperurikemi
Sindrom uremia (demam, letargi, anoreksia, mual muntah, volume
overload, neuropati perifer, pruritus, uremic frost, perikarditis, kejang-
kejang sampai koma.
Gejala komplikasi : hipertensi, anemia, asidosis metabolik, payah
jantung, gangguan keseimbangan elektrolit (Na, K, Cl)
PP
Darah: Urinalisis:
Kadar ureum dan kreatinin serum yang Proteinuria
meningkat Hematuria
Penurunan LFG Leukosituria
Penurunan kadar hemoglobin Cast
Peningkatan kadar asam urat Isostenuria
Elektrolit: Radiologi:
Hipokalemia/hiperkalemia Foto polos abdomen
Hiponatremia
Pielografi ante/retrograd
Hiperfosfatemia
USG
Asidosis metabolik
Renografi
Hipokalsemia
Tatalaksana Sesuai GFR
Derajat LFG (mlmnt/1,73m2) Rencana tatalaksana

1 90 Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid, evaluasi perburukan fungsi


ginjal, memperkecil resiko kardiovascular

2 60-89 Menghambat perburukan fungsi ginjal

3 30-59 Evaluasi dan terapi komplikasi

4 15-29 Persiapan untuk terapi pengganti ginjal

5 <15 Terapi pengganti ginjal


Tatalaksana Nutrisi Sesuai GFR
LFG ml/menit Asupan protein g/kg/hari Fosfat g/kg/hari
>60 Tidak di anjurkan Tidak di batasi
25-60 0,6-0,8/kg/hari, termasuk 0,35 gr/kg/hari nilai biologi tinggi 10 g

5-25 0,6-0,8/kg/hari, termasuk 0,35 gr/kg/hari protein nilai biologi tinggi 10 g


atau tambahan 0,3 g asam amino esensial atau asam keton

<60 0,8/kg/hari (+1 gr protein/gproteinuria atau 0,3g/kg tambahan asam 9 g


amino esensial atau asam keton
Komplikasi
Derajat Penjelasan LFG(ml/menit) Komplikasi
1 Kerusakan ginjal dengan LFG normal 90
2 Kerusakan ginjal dengan penurunan LFG ringan 60-89 Tekanan darah meningkat

3 Penurunan LFG sedang 30-59 Hiperfosfatemia


Hipokalsemia
Anemia
Hiperparatiroid
Hipertensi
Hiperhomosistemia

4 Penurunan LFG berat 15-29 Malnutrisi


Asidosis metabolik
Cenderung hiperkalemia
Dislipidemia

5 Gagal ginjal <15 Gagal jantung


Uremia
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai