Anda di halaman 1dari 49

Hiperlipidemia

Fitri Hasanah
231048201060

DOSEN PEMBIMBING :
Apt. Boy Andre, M.Farm
ESC/EAS (European Society of
Cardiology / European
Atheroschlerosis Society)

ACC/AHA (American College of


Cardiology / American Heart
Association)
Pengertian Hiperlipidemia

keadaan dimana kadar lemak di


dalam darah meningkat di atas batas
normal
HIPERLIPIDEMIA
LDL tinggi

HDL rendah Kadar lemak di


dalam darah
meningkat
diatas normal
Trigliserida
tinggi
Total kolesterol
tinggi
(Wells et al.,2009)
Klasifikasi Level LDL dan Total Kolesterol
pada Dewasa

Resiko Cardiovaskular Disease meningkat


Hiperlipidemia Hiperlipidemia
berdasarkan berdasarkan faktor
penyebab resiko

Hiperkolestrolemia Primer

Hipertrigliserida Sekunder
Penyebab Sekunder Hiperlipidemia
Penyebab Sekunder Hiperlipidemia
Predisposisi genetik
Obesitas
DM tipe 2
Konsumsi alkohol
Diet tinggi karbohidrat sederhana
Penyakit ginjal
Hipotiroidisme
Kehamilan (konsentrasi TG berlipatganda secara
fisiologis pada trimester ketiga)
Kelainan autoimun, seperti paraproteinemia atau SLE
Berbagai pengobatan, termasuk di antaranya:
- Kortikosteroid
- Estrogen, terutama yang dikonsumsi secara oral
- Tamoxifen
- Anti-hipertensi seperti ß-bloker (termasuk carvedilol),
tiazid
- Isotretinoin
- Resin yang mengikat asam empedu
- Siklosporin
- Antiretroviral (inhibitor protease)
- Psikotropika seperti fenotiazin, antipsikotika generasi
Algoritma Hiperlipidemia
Klasifikasi Hiperlipoproteinemia (2)
PATOFISIOLOGI
Kolesterol darah di atas
normal
Terbentuk plaque dalam pembuluh darah

Ada pelekatan monosit


Agregasi platelet

Pembentukan trombus

HIPOTESIS RESPONSE-TO-INJURY Penyumbatan


Pembuluh darah
LDL Disfungsi endotel dan intimal
teroksidasi

Kelebihan
Sitokin pro inflamasi
homosistein

Response Serangan
to injury imun Muncul foam cell atau fatty streak

Luka
endotel Lesi berkembang (plak membesar)

infeksi
Resiko ruptur tinggi
DIAGNOSIS HIPERLIPIDEMIA
Pada pasien dengan
gangguan sindrom
GEJALA metabolic dapat berupa:
Asimtomatis pada Obesitas abdominal
HIPERLIPI
pasien normal Dislipidemia aterogenik
DEMIA Tekanan darah tinggi
Resistansi insulin dengan
atau tanpa intoleransi
glukosa
Keadaan protrombotik
dan proinflamasi
CARA
DIAGNOSIS

Uji darah di laboratorium untuk mengetahui total kolesterol, LDL, trigliserida,


apolipoprotein B, dan protein C-reaktif  HDL rendah
Tes diagnosis lain dapat berupa tes lipoprotein A, homosistein, serum amiloid A
dan LDL jenuh.
Dapat juga dilakukan berbagai tes skrining manifestasi penyakit vaskular dan
diabetes.
DIAGNOSIS HIPERLIPIDEMIA
DIAGNOSIS HIPERLIPIDEMIA

HASIL UJI PENILAIAN TERHADAP FAKTOR


LABORATORIUM RISIKO LAIN DARI
HIPERLIPIDEMIA

Ada tidaknya faktor risiko


kardiovaskular
Riwayat keluarga tentang penyakit
jantung atau lipid disorders
BAHAN
PERTIMBANGAN Ada tidaknya penyebab sekunder
LAIN gangguan lipid

Ada tidaknya nyeri abdominal yang


disebabkan oleh pankreatitis,
penyakit ginjal dan hati, penyakit
perifer vaskular, dll.
DIAGNOSIS HIPERLIPIDEMIA
Manifestasi Klinik (Umum)

Asimptomatik sebelum ada hasil klinik

Pasien penderita metabolik sindrom

• Perut Buncit
• Disiplidemia arterogenik
• Tekanan darah meningkat
• Reisistensi insulin (dengan atau tanpa intoleransi
glukosa)
• Protombik state
• Proinfilamatori state
Manifestasi Klinik
Hasil Lab Gejala Signs
• Kenaikan kadar • Sakit dada • Sakit dada
kolesterol yang parah yang parah
• LDL • Palpitasi • Pankreatitis
• Trigliserida • Berkeringat • Erupsi
• Apolipoprotein • Cemas Xanthoma
B • Sesak Nafas • Polineuropatik
• C Reactive • Kehilangan perifer
protein kesadaran • Tekanan Darah
• Low HDL • Susah gerak, tinggi
susah bicara • Body Mas Index
• Nyeri perut >30
• Kematian • Waist size > 40
mendadak inches
Marker untuk Tes Diagnosis Lain

Marker untuk Tes Diagnosis Lain Skrining Tes untuk Maniifestasi


• Lipoprotein A • Ankle-brachial index
• Homosistein • Test Latihan
• Serum Amiloid A • MRI (Magnetic resonance
• LDL imaging)
• HDL • Diabetes (glukosa puasa,
• Apolipoprotein E toleransi glukosa)
• Fibrinogen
• Folat
• Chlamydia Pneumoniae titer
• Lipoprotein yang berhubungan
dengan fosfolipase
ESTIMASI RESIKO 10 TAHUN dengan SCORE

• >40
tahun
• Tidak
punya
riwayat
PJK,
PGK,
DM
TERAPI
HIPERLIPIDEMIA
Terapi
Hiperlipidemia

Terapi Non Farmakologi


• Diet
• Aktivitas Fisik
• Penurunan Berat Badan
• Berhenti Merokok

Terapi Farmakologi
• Statin
• Inhibitor Absorpsi Kolesterol
• Inhibitor PCSK9
• Bile acid sequestrant
• Fibrat
• Inhibitor CETP
• PUFA omega 3
• Aferesis kolesterol LDL
Terapi Non Farmakologi

Diet

Aktivitas Fisik

Penurunan Berat
Badan

Berhenti Merokok
Terapi Farmakologi
Statin
Fibrat
Inhibitor Absorpsi Kolesterol
Inhibitor PCSK9
Bile acid resin
Inhibitor CETP
PUFA omega 3
Aferesis kolesterol LDL
STATIN Simvastatin, Atorvastatin, Rosuvastatin, Lovastatin,
Pravastatin, Fluvastatin, Pitavastatin

Menghambat enzim HMG-CoA reductase, sehingga


menghambat sintesis kolesterol

Sebagian dikonsumsi malam hari

Atorvastatin dan Rosuvastatin bisa dikonsumsi sore


karena waktu paruhnya panjang

Menurunkan LDL 18-55%, TG 7-30%

Meningkatkan HDL 5-15%

ES : Miopati, jika kasus berat rhabdomiolisis


FIBRAT Fenofibrat, Gemfibrozil, Ciprofibrat, Bezafibrat

Mengagonis PPAR-alfa, sehingga meningkatkan


lipoprotein lipase dan menghambat beta oksidasi
lemak. Meningkatkan sintesis HDL
Efektif menurunkan TG

Menurunkan LDL 5-20%, TG 20-50%

Meningkatkan HDL 3-5%

ES : Dispepsia, batu empedu, Miopati

IO : Stain + Fibrat  dihindari, meningkatkan efek


rhabdomiolisis
INHIBITOR Ezetimibe
ABSORPSI
KOLESTEROL

Menghambat absorpsi kolesterol dan menurunkan


cadangan lemak di hepar

Guideline merekomendasi penggunaan ezetimibe sebagai


terapi kombinasi jika LDL tidak turun setelah penggunaan
statin

Menurunkan LDL 10-18%

ES : Gangguan pencernaan, teratasi


INHIBITOR Alirocumab, Evolocumab
PCSK9

Menghambat enzim proprotein convertase sehingga


terjadi peningkatan LDL di plasma  dibawa kembali ke
hepar untuk didegradasi  menurunkan sintesis LDL dan
meningkatkan eliminasi LDL
Merupakan antibody monoclonal yang diberikan melalui
injeksi subkutan
Di gunakan pada pasien dengan LDL > 140 mg/dl dengan
progresif ASCVD (Atherosclerosis Cardiovascular
disease)
Menurunkan LDL 48-71%, Kolesterol total 36-42%

Digunakan pada pasien yang sudah menggunakan statin


dan ezetimibe tapi tidak perbaikan

Dihindari pada pasien dengan CKD berat


Bile acid Kolestramin, Kolestipol, Kolesevam
resin
(BAR)
Mengikat asam empedu  mengambat proses
emulsifikasi lemak  penurunan absorpsi lemak

Asam empedu itu diserap ke aliran darah dan dibawa ke


hati untuk digunakan kembali. Kalau asam empedu
berkurang yang diserap diusus, maka hati akan
mengubah lebih banyak kolesterol menjadi asam empedu
 kolesterol menurun

ES: Defisiensi vit. A,D,E,K karena absorpsi nya terhambat


(larut lemak)

Digunakan kombinasi
Inhibitor Anacetrapib
CETP

CETP (cholesterylester transfer protein). Enzim yang


berperan dalam transfer kolsterol ester dari HDL menuju
LDL untuk selanjutnya dibersihkan melalui daur ulang LDL
di Hepar.
Asam Niacin
Nikotinat
Mengambat sintesis kolesterol dan trigliserida.
Meningkatkan HDL

Kombinasi dengan statin

ES : flushing episode (rasa hangat, kemerahan, gatal dan


mati rasa)
Penanganan Komplikasi
Hiperlipidemia
Komplikasi merupakan suatu kondisi dimana seseorang
mengalami dua penyakit atau lebih secara bersamaan yang
kebanyakan penyakit yang kedua atau seterusnya muncul
sebagai tambahan atau lanjutan penyakit yang terdahulu

Komplikasi biasanya disebabkan oleh oleh penyakit


terdahulu yang sudah ada pada tubuh kita dan kita tidak
segera mengobati penyakit tersebut. Penyakit Komplikasi
akan dialami oleh manusia secara umum apabila sistem
cardiovascular (sistem peredaran darah) dan sistem
pencernaannya terganggu
Aterosklerosis

Dislipidemia
Iskemia
pada DM
(Tersumbat
tipe 2 dan
pembuluh
sindrom
darah)
metabolik
Komplikasi
Hiperlipidemi
a
Infark
Aritmia
miokard
(Gangguan
(kerusakan
irama
jaringan
jantung)
jantung)

Angina
pectoris
Aterosklerosis

hiperlipidemia→mempersempit
lumen pembuluh darah
→resistensi aliran darah
meningkat →membahayakan
aliran darah miokardium

Peningkatan kadar kolesterol


(hiperlipidemia) darah
merupakan faktor risiko penting
penyakit tersebut.
Aterosklerosis

Plak Dislipidemia
Aterosklerosis

Penurunan
Perfusi Plak Rupture
Jantung

Angina Infark Miokard

Gagal jantung
Pengobatan pada penderita aterosklerosis
dapat diberikan obat-obatan untuk
menurunkan kadar lemak dan kolesterol
dalam darah (contohnya colestyramine,
kolestipol, asam nikotinat, gemfibrozil,
probukol, lovastatin).

Aspirin, ticlopidine dan clopidogrel atau anti


koagulan bisa diberikan untuk mengurangi
resiko terjadinya bekuan darah.
Penderita memiliki nodul-
nodul lemak kekuningan ALUR LOGARITMIK
pada kulit di bawah mata,
siku, atau lutut

Apakah penderita
mengalami gejala-gejala
berikut ini : YA Penderita Berikan
• Pusing mungkin terapi yang
• Nyeri dada pada saat mengalami tepat
beraktivitas penyakit
• Nyeri yang menjalar dari jantung
dagu ke umbilikus
(pusar), termasuk bahu
dan lengan.
TIDAK
Anjurkan penderita untuk berkonsultasi
Apakah penderita
YA dengan dokter guna menjalani
memiliki riwayat
pemeriksaan kolesterol. Bagi individu
keluarga dengan
sehat yang beresiko mengalami
kadar kolesterol
dislipidemia juga dianjurkan untuk
darah yang tinggi
menjalani pemeriksaan kadar lemat darah
TIDAK tiap 5 tahun sekali sejak usia 20 thn.

Apakah penderita memiliki faktor- Penderita mungkin


faktor resiko berikut ini : mengalami
YA
• Obesitas dislipidemia, yang
• Diabetes ditandai dengan kadar
• Hipertensi abnormal dari kolesterol,
• Jarang berolahraga atau trigliserida, dan
melakukan aktivitas fisik lipoprotein di dalam
• Perokok dan alkoholik kronik darah.
• Mengalami kondisi tertentu seperti
penyakit ginjal, gagal ginjal kronik,
penyakit hati kronik, atau Lakukan pemeriksaan
penurunan fungsi kelenjar tiroid lebih lanjut dan berikan
• Hamil terapi yang sesuai.
TIDAK

Rujuk ke dokter
spesialis penyakit
dalam, jika diagnosis
penyakit tidak dapat
ditegakkan melalui
skema ini..
DESIRED OUTCOME

• Tujuan dari pengobatan hiperlipidemia


adalah untuk menurunkan kadar LDL dan
kolesterol total dengan tujuan untuk
mengurangi resiko terjadinya infraksi
miokardial, angina, gagal jantung, stroke
iskemik, atau bentuk lain dari penyakit
peripheral arterial, seperti carotid stenosis
atau abdominal aortic aneurysm.
Kasus
Px Laki2 58 th. Keluhan Pusing.
Hasil Lab:
Kolesterol total 180 mg/dl
LDL 100 mg/dl
TG 400 mg/dl

Terapi yang tepat ?


Pembahasan
Kolesterol normal <200 mg/dl
LDL normal <100 mg/dl
TG normal < 150mg/dl

Golongan fibrat
Kasus
Px Wanita Paruh Baya. Keluhan Pusing.
Hasil Lab:
Kolesterol total 385 mg/dl
LDL 150 mg/dl
HDL 38 mg/dl

Terapi yang tepat ?


Pembahasan
Kolesterol normal <200 mg/dl
LDL normal <100 mg/dl
TG normal < 150mg/dl

Golongan Statin
Monitoring Terapi
• Monitoring subyektif
meliputi penurunan berat badan dan
menghilangkan kebiasaan merokok
• Monitoring obyektif
Meliputi penurunan kadar kolesterol total dan LDL
• Monitoring efek samping obat
Melihat efek samping yang ditimbulkan oleh terapi
obat meliputi nyeri abdomen, sakit kepala, reaksi
hiperssensitif, nyeri dada non-cardiak, mual dan
muntah.

Anda mungkin juga menyukai