Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 02

HIPERLIPIDEMIA
Oleh :
Alimudin 2150007
Bengi Niate 20150017
Cindy Amanda Putri 2150020
Cinthia Cornella S. 2150021
Dessy Arinda Saragih 2150023
PENDAHULUAN
• Hyperlipidemia disebut juga “Hypercholesterolemia, Hypertrigliseridemia, atau
kombinasi keduanya

• Hyperlipidemia merupakan keadaan dimana terdapat akumulasi berlebih salah


satu atau lebih lemak utama dalam darah, karena adanya kelainan metabolisme
atau transportasi lemakLemak utama dalam darah terdiri dari kolesterol, ester
kolesterol, trigliserida serta fosfolipid  yang masuk ke jaringan karena berikatan
dengan sejenis protein ( “apoprotein” ) & membentuk lipoprotein.

• Hiperlipidemia maerupakan kelainan yang melibatkan metabolisme lemak darah


yang menyebabkan hiperkolesterolemia dan hipertrigliserida.

• Menurut AHA, hiperlipidemia menunjukkan suatu kondisi kelebihan substansi


lemak yaitu lipid, sebagian trigliserida dan kolesterol dalam darah
ETIOLOGI
1. Konsumsi lemak jenuh yang berlebih akanmeningkatkan semua fraksi lipid
terutamaLDL & HDLBa ma lemak jenuh : susu, keju, mentega/butter
2. Konsumsi makanan tinggi cholesterol
3. Kurang mengkonsumsi bahan makanan yangmengandung serat seperti yang
terdapat dalamkacang2an, beras tumbuk, buah2an, & sayuran
4. Mengkonsumsi alkohol akan meningkatkan HDLdan trigliserida
FAKTOR RESIKO
● Hiperlipidemia merupakan salah satu resiko penyakit
kardiovaskular (Nelson, 2013).

● Menurut data WHO pada tahun 2016, penyakit kardiovaskular


merupakan penyebab kematian pertama di Indonesia yaitu
sebesar 35% (WHO, 2018)

● Hiperlipidemia seperti yang telah diteliti merupakan salah


satu faktor risiko yang berperan dalam patogenesis penyakit
kardiovaskular.

● Penyakit yang berkaitan dengan kardiovaskular merupakan


merupakan penyebab kematian terutama di dunia.

● Faktor resiko lain dari penyakit ini adalahkegemukan, DM type


2, Resistensi insulin,DM type 2 dan Hypertensi.
KLASIFIKASI PENYAKIT
NAME OF THE PHARMACY

Pengobatan / Terapi
Statin
• Obat penurun lipid paling efektif untuk menurunkan kolesterol LDL dan
terbukti aman tanpa efek samping yang berarti. Selain berfungsi untuk
menurunkan kolesterol LDL, statin juga mempunyai efek meningkatkan
kolesterol HDL dan menurunkan TG

• Cara kerja statin : menghambat kerja HMG-CoA reduktase. Efeknya dalam


regulasi CETP menyebabkan penurunan konsentrasi kolesterol LDL dan
VLDL. Di hepar, statin meningkatkan regulasi reseptor kolesterol LDL
sehingga meningkatkan pembersihan kolesterol LDL. Dalam keadaan
hipertrigliseridemia (tidak berlaku bagi normotrigliseridemia), statin
membersihkan kolesterol VLDL.

• Mekanisme yang bertanggung jawab terhadap peningkatan konsentrasi


kolesterol HDL oleh statin sampai sekarang belum jelas.
Bile acid sequestrant
• Jenis bile acid sequestrant yaitu kolestiramin, kolesevelam, dan
kolestipol.

• Walau tidak menurunkan kejadian infark miokard dan kematian


akibat PJK dalam sebuah penelitian pencegahan primer,96 bile
acid sequestrant direkomendasikan bagi pasien yang tidak
toleran terhadap statin.

• Bile acid sequestrant tidak mempunyai efek terhadap


kolesterol HDL sementara konsentrasi TG dapat meningkat.

• Bile acid sequestrant mengikat asam empedu (bukan


kolesterol) di usus sehingga menghambat sirkulasi
enterohepatik dari asam empedu dan meningkatkan perubahan
kolesterol menjadi asam empedu di hati.
Fibrat
• Fibrat bermanfaat menurunkan kejadian kardiovaskular terutama jika diberikan pada pasien
dengan konsentrasi TG di atas 200 mg/dL. Contoh obat ini

• Fibrat adalah agonis dari PPAR-α. Melalui reseptor ini, fibrat menurunkan regulasi gen apoC-III
serta meningkatkan regulasi gen apoA-I dan A-II. Berkurangnya sintesis apoC-III menyebabkan
peningkatan katabolisme TG oleh lipoprotein lipase, berkurangnya pembentukan kolesterol
VLDL, dan meningkatnya pembersihan kilomikron. Peningkatan regulasi apoA-I dan apoA-II
menyebabkan meningkatnya konsentrasi kolesterol HDL

• Mekanisme kunci obat golongan fibrat:

1. Meningkatkan lipolisis

2. Meningkatkan asupan asam lemak hatidan menurunkan produksi trigliserida hati

3. Meningkatkan asupan LDL oleh reseptor LDL

4. Menstimulasi transport kolesterol balik sehingga meningkatkan HDL


Asam nikotinat (niasin)
• Niasin adalah suatu penghambat kuat pada sistem lipase intraseluler dari jaringan
adiposa, yang diduga dapat menurunkan produksi VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
dengan menurunkan aliran asam lemak bebas ke hati.

• Asam nikotinat menghambat mobilisasi asam lemak bebas dari jaringan lemak perifer
ke hepar sehingga sintesis TG dan sekresi kolesterol VLDL di hepar berkurang.

• Asam nikotinat juga mencegah konversi kolesterol VLDL menjadi kolesterol LDL,
mengubah kolesterol LDL dari partikel kecil (small, dense) menjadi partikel besar, dan
menurunkan konsentrasi Lp(a).

• Asam nikotinat meningkatkan kolesterol HDL melalui stimulasi produksi apoA-I di


hepar.
Inhibitor CETP (Cholesteryl ester transfer protein)

• Membantu transfer cholesteryl ester dari kolesterol HDL kepada VLDL dan LDL yang
selanjutnya akan dibersihkan dari sirkulasi melalui reseptor LDL di hepar. Terapi dengan
inhibitor CETP mempunyai efek ganda yaitu meningkatkan konsentrasi kolesterol HDL
dan menurunkan konsentrasi kolesterol LDL melalui reversed cholesterol transport.

• Inhibitor CETP dapat bersifat proaterogenik jika cholesteryl ester dari kolesterol VLDL
atau LDL diambil oleh makrofag.

• Contoh inhibitor CETP : torcetrapib, dalcetrapib dan anacetrapib.

• Torcetrapib telah ditarik dari pasaran karena meningkatkan kematian


Penatalaksanaan Terapi
Dislipidemia Familial
Terapi statin intensitas tinggi dianjurkan bagi pasien dengan dislipidemia familial untuk menurunkan
konsentrasi kolesterol LDL lebih dari 50%.123 Anak dari orang tua dengan dislipidemia familial
hendaknya menerapkan pola diet sejak awal dan mendapat terapi farmakologis saat beranjak dewasa.

Wanita
Semua obat penurun lipid tidak boleh diberikan kepada wanita yang merencanakan kehamilan, selama
kehamilan, dan menyusui.

Lansia

Terapi penurun lipid (statin) pada pasien usia lanjut dengan riwayat penyakit kardiovaskular hendaknya
diperlakukan sama seperti pasien berusia muda. Terapi statin dapat dipertimbangkan bagi pasien usia
lanjut yang mempunyai setidaknya 1 faktor risiko kardiovaskular.
Untuk menghindari efek samping, terutama miopati, statin pada pasien usia lanjut sebaiknya dititrasi dari
dosis kecil menuju ke dosis yang dapat menurunkan konsentrasi kolesterol LDL yang dikehendaki.
Terapi Non Farmakologi

• Terapi Nutrisi Medis


Mengirangi asupan lemak jenuh dan lemak trans tidak jenuh sampai < 7-10% total
energi, serta dianjurkan untuk menghindari makanan tinggi kalori (makanan berminyak dan
soft drink) konsumsi makanan suplemen contohnya asam lemak omega 3, makanan tinggi serat
dan sterol. Meskipun begitu, upaya perubahan pola diet harus dilakukan secara bertahap

• Aktivitas Fisik
30 menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang (menurunkan 4-7 kkal/menit) 4 sampai 6
kali seminggu, dengan pengeluaran minimal 200 kkal/hari. Kegiatan yang disarankan meliputi
jalan cepat, bersepeda, dan berenang.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai