1. HIPERTENSI
2. DIABETES + HIPERTIROID
3. OSTEOPOROSIS
4. INTERAKSI OBAT
Isi
HIPERTENSI
Isi
HIPERTENSI
Isi
TARGET PENGOBATAN HIPERTENSI
WITH CO-MORBIDITIES
Diabetes <140/90
CKD <140/90
Isi
Monitoring pasien hipertensi setiap 3-6 bulan
diperlukan unk memperhatikan fungsi ginjal &
hati. Penggunaan obat dapat dihentikan jika
terjadi efek samping atau kontraindikasi
Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019-PERHI; 2018 ECS/ESH Hypertension Guidelines
HIPERTENSI PADA IBU HAMIL
Isi
Gejala-gejala Diabetes Melitus :
Hipoglikemia
Diabetic Ketoacidosis (DKA) Ditandai gula darah > 250 mg/dL,
Komplikasi Isi
Akut peningkatan keton, pH arteri >7,2, kadar bikarbonat dalam darah <15 mEq/L
Hyperglycemic Hyperosmolar State (HHS) peningkakan kadar gula darah >500 mg/dL, dehidrasi dan
hiperosmolaritas tanpa ketoasidosis yang signifikan.
Isi
KRITERIA DIAGNOSIS DIABETES MELITUS
Isi
PROFIL OBAT ANTIDIABETES
Glibenklamid,
Sulfonylurea glimepiride, Peningkatan BB, HIPOGLIKEMIA (terutama
gliquidone, gliklazid Efek cepat Glibenklamid dan Klorpropamid)
Mengurangi resiko
kematian kardiovaskular
pada pasien penyakit
SGLT-2 • Kandidiasis vulvovaginal, infeksi saluran kemih dan
Empagliflozin, jantung, memperbaiki
inhibitor genital, fraktur tulang, AKI (kreatinin ↑), DKA, LDL ↑
dapagliflozin, outcome ginjal pada
• Resiko amputasi → canagliflozin (Black Box)
canagliflozin pasien nefropati
Isi
T E R A PI I N S U L I N
INDIKASI UNTUK TERAPI AWAL MENGGUNAKAN INSULIN
• HbA1c saat diperiksa ≥7,5% dan sudah menggunakan 1atau 2 obat antidiabetes
• HbA1c saaĨ diperiksa >9%
• Penurunan BB yang cepat
• Hiperglikemia beraĨ yang disertai ketosis
• Krisis hiperglikemia
• Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal
• Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, infark miokard akut, stroke)
• Kehamilan dengan DM gestasional yang tidak terkendali dengan perencanaan makan
• Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
SASARAN TERAPIHIPERGLIKEMIA
❖ SASARAN PERTAMA → Mengendalikan gula darah basal (puasa, sebelum makan) →
Terapi OAD oral dan INSULIN BASAL (insulin kerja sedang atau panjang).
✓ Penyesuaian dosis insulin basal untuk pasien rawat jalan dapat dilakukan dengan menambah 2-4 unit setiap 3-4 hari bila
sasaran terapi belum tercapai.
✓ Insulin basal + OAD oral (glinid, akarbosa, meĨformin) → dapat menurunkan glukosa
darah prandial Isi
❖ SASARAN KEDUA → glukosa darah basal (puasa) telah tercapai, namun HbA1c belum mencapai target → PENGENDALIAN GLUKOSA
PRANDIAL dengan insulin rapid acting (disuntikan 5-10 menit a.c) atau insulin short acting (disuntikan 30 menit a.c)
EFEK SAMPING INSULIN → Hipoglikemia, peningkatan BB (↑ massa otot dan lemak), efek mitogenik
TERAPI INJEKSI PADA
DIABETES MELITUS TIPE 2
Isi
TERAPI INJEKSI PADA
DIABETES MELITUS TIPE 2
Isi
PERHITUNGAN DOSIS INSULIN HARIAN TOTAL
Isi
FARMAKOKINETIKA
INSULIN
Isi
Isi
WAKTU PEMBERIAN INSULIN
Isi
MANAGEMENT OF GESTATIONAL DIABETES MELITUS
Isi
HYPOGLYCEMIATHERAPY
<70 mg/dL (3.9 mmol/L) Glukosa 15 – 20 gram (2 – 3 sendok makan) yang dilaruTkan dalam air
Isi
TERAPI UTAMA HIPERTIROID
26
TERAPI TAMBAHAN HIPERTIROID
27
OSTEOPOROSIS
OSTEOPOROSIS
Cooper C, et al. Safetyof Oral Non-Selective Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs in Osteoarthritis: What Does theLiterature Say?
Drugs Aging. 2019
INTERAKSI OBAT
INTERAKSI OBAT – TINGKAT ABSORPSI
MEKANISME OBAT 1 OBAT 2 KETERANGAN
Perubahan pH • Menurunkan bioavailabilitas ketokonazol,
saluran Antasida, AH2 atau Ketokonazol, itrakonazol secara signifikan
pencernaan PPI Itrakonazol • Diberikan jarak 2 jam
Fe, antasida
Tetrasiklin, (mengandung Menurunkan konsentrasi plasma
fluorokuinolon Ca, Mg, Al), tetrasiklin,
bismuth
fluorokuinolon
Adsorpsi, Bifosfonat • Menurunkan bioavailabilitas bifosfonat
pembentukan (alendrona • Diberikan jarak 30 menit untuk Alendronat,
kelat atau Suplemen Ca
t, risedronat; 60 menit untuk ibandronat
senyawa risedronat,
kompleks ibandronat
)
Adsorben (Kaolin,
arang aktif), anionic Mengurangi absorpsi obat-obat lain Memberikan
exchange resin Obat-obat lain interval waktu 2 – 3 jam dengan obat lain
(kolestiramin,
kolestipol)
Isi