MELITUS
DAN HIPERTENSI
Cheche Okke Dewi Nurpatimah
112021221
DEFINISI DIABETES MELITUS
*Saat ini tidak semua laboratorium di Indonesia memenuhi standard NGSP, sehingga harus hati-hati dalam membuat interpretasi terhadap
hasil pemeriksaan HbA1c. Pada kondisi tertentu seperti: anemia, hemoglobinopati, riwayat transfusi darah 2 - 3 bulan terakhir, kondisi-kondisi
yang memengaruhi umur eritrosit dan gangguan fungsi ginjal maka HbA1c tidak dapat dipakai sebagai alat diagnosis maupun evaluasi
KADAR TES LABORATORIUM DARAH UNTUK DIAGNOSIS
DIABETES DAN PREDIABETES
hari
• Diberikan glukosa 75 gram (orang dewasa) atau 1,75 g/kgBB (anak - anak),
glukosa
● Naikan dosis 2 unit bila glukosa darah puasanya di atas 126 mg/dl
● Naikan dosis 4 unit bila glukosa darah puasanya di atas 144 mg/dl
* Titrasi dosis ini dapat dilakukan selama 2-3 bulan pertama sampai kadar
glukosa darah puasa mencapai kadar yang diinginkan
Non Farmakologi
EDUKASI
TERAPI
NUTRISI
AKTIVITAS
FISIK
ALOGARITMA PENGOBATAN DM TIPE 2
Hipoglikemia
Hiperglikemia
stroke neuropati
HIPERTENSI
HIPERTE
DEFINISI NSI
• Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi
merupakan peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas
normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHg (WHO, 2013)
WHO
HIPERTE
EPIDEMIOLOGI NSI
Data World Health
Organization (WHO) 2015 Data Riskesdas
- Prevalensihipertensi duni 2018
di mencapai sekitar 1,13 a
individu = 1 dari 3 orang di milia
dunia terdiagnosis hipertensi. r
- 60% pada populasi usia
lebih dari 60 tahun.
W H O an d Risk e s d a s
HIPERTE
E TNSI
IOLOGI
INAS
HIPERTE
MANIFESTASI K L I NNSI
IS
INAS
TATALAKSANA
INAS
TATALAKSANA
INAS
TATALAKSANA
Nama obat Efek samping Kontraindikasi
Batuk, 1. Kehamilan
ACE inhibitor hiperkalemia 2. Riwayat angioedema Sering berkemih,
3. Hiperkalemia (kalium >5,5 hiperglikemia,
meq/L) hiperlipidemia,
4. Stenosis arteri renalis Diuretik hiperurisemia, gout
bilateral disfungsi
seksual
Hiperkalemia
Angiotensin lebih jarang 1. Kehamilan
Receptor terjadi 2. Hiperkalemia (kalium >5,5 Sedasi, mulut
meq/L) Sentral alfa- kering, rebound
Blocker dibandingkan agonis -
ACEi 3. Stenosis arteri renalis hypertension,
bilateral disfungsi seksual