3.Konsep kematian,
Keganasan (kanker),
Demensia,
https://diabetesjournals.org/clinical/article/40/1/10/139035/
Standards-of-Medical-Care-in-Diabetes-2022
Kriteria Skrining untuk Diabetes atau
Pradiabetes pada Orang Dewasa Tanpa Gejala
1. Pengujian harus dipertimbangkan pada orang dewasa dengan kelebihan berat badan atau obesitas (BMI
25 kg/m2 atau 23 kg/m2 pada orang Amerika atau keturunan Asia yang memiliki satu atau lebih faktor
risiko berikut:
• Riwayat keluarga diabetes
• Ras/etnis berisiko tinggi (mis., Afrika Amerika, Latin, Amerika Asli, Asia Amerika, Kepulauan Pasifik)
• Riwayat CVD
• Hipertensi (≥140/90 mmHg atau sedang menjalani terapi untuk hipertensi)
• Kadar kolesterol HDL <35 mg/dL (0,90 mmol/L) dan/atau kadar trigliserida >250 mg/dL (2,82 mmol/L)
• Wanita dengan sindrom ovarium polikistik
• Tidak banyak aktivitas secara fisik
• Kondisi klinis lain yang berhubungan dengan resistensi insulin (misalnya, obesitas berat, akantosis
nigrikans)
Kriteria Skrining untuk Diabetes atau Pradiabetes
pada Orang Dewasa Tanpa Gejala (2)
2. Pasien dengan pradiabetes (A1C 5.7% [39 mmol/mol], gangguan toleransi
glukosa, atau gangguan glukosa puasa]) harus dicek setiap tahun.
3. Wanita yang didiagnosis GDM harus menjalani tes seumur hidup setidaknya
setiap 3 tahun.
4. Untuk semua pasien lain, pengujian harus dimulai pada usia 35 tahun.
5. Jika hasilnya normal, pengujian harus diulang dengan interval minimal 3 tahun,
dengan pertimbangan harus lebih sering dilakukan pengecekan.
•https://diabetesjournals.org/clinical/article/
40/1/10/139035/Standards-of-Medical-Care-in-
Diabetes-2022
KLASIFIKASI DIABETES MELLITUS
• Insulin Dependent Diabetes
Mellitus (IDDM) Diabetes
MelitusTipe I
• Non Isulin Dependent
Diabetes Mellitus (NIDDM)
Diabetes MelitusTipe II
TIPE DIABETES
MELITUS
Diabetes tipe 1
Diabetes tipe ini biasanya
Kondisi ketika kadar gula atau dideteksi pada anak-anak dan
glukosa dalam darah naik remaja.
melebihi batas normal akibat Kadar glukosa dalam darah
tubuh tidak menghasilkan dikontrol oleh hormon insulin
cukup insulin. yang dihasilkan oleh
pankreas.
DIABETES TIPE
2
• Suatu penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan
multietiologi yang ditandai
dengan tingginya kadar gula
darah disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid
dan protein sebagai akibat
insufisiensi fungsi insulin.
TIPE DIABETES YANG
LAIN
• DM Tipe ke 4: Diabetes
Gestasional pada ibu hamil. Pada usia
DM Tipe ke 3 : kehamilan 24 sampai dengan 28 minggu.
Ditandai dengan gula darah yang tinggi pada
• Kurangnya suplai insulin ke otak. saat selesai makan. Risiko mempengaruhi
menyebabkan penurunan kinerja proses persalinan. Bayi dapat lahir dengan
regenerasi sel otak sehingga terjadinya prematur atau bisa jadi ukuran bayi menjadi
penyakit alzheimer. Penyakit Alzheimer terlalu besar. Bahkan kadar gula darah yang
pada penderita diabetes disebabkan oleh rendah pada saat bayi lahir.
resistensi hormon insulin dan tingginya • Wanita hamil di usia 30 tahun serta memiliki
kadar gula dalam tubuh. Kedua hal berat badan yang berlebih itu lebih rentan
tersebut menyebabkan kerusakan organ mengalami diabetes gestasional. jarang
tubuh, termasuk kerusakan sel-sel otak. menimbulkan gejala dan tanda yang spesifik.
Kerusakan sel-sel otak disebabkan karena Anjuran menjaga pola makan sehat serta nutrisi
tidak memperoleh glukosa yang cukup seimbang.
Keluhan klasik : poliuria, polidipsia,
polifagia, dan penurunan berat
badan yang tidak dapat dijelaskan
sebabnya
Keluhan :
Keluhan lain : lemah badan,
kesemutan, gatal, mata kabur, dan
disfungsi ereksi pada pria, serta
pruritus vulvae pada wanita
KOMPLIKASI
1. Mikrovaskular (pembuluh darah kecil)
• Retinopati diabetic (kerusakan pada pembuluh darah mata rapuh dan mudah mengalami
perdarahan). Perdarahan yang timbul di pembuluh darah mata akan mengganggu fungsi retina,
sehingga penglihatan mengalami masalah. Pada kasus yang parah, hal tersebut dapat berujung
pada kebutaan.
• Nefropati diabetic (Kerusakan pada pembuluh darah ginjal), ditandai dengan keluarnya protein
bersamaan dengan urine, yang terdeteksi lewat pemeriksaan laboratorium. Selanjutnya terdapat
peningkatan ureum dan kreatinin darah yang semakin tinggi. Dan dapat menyebabkan cuci darah.
• Neuropati diabetic (kesemutan atau perasaan seperti baal pada bagian tubuh tertentu, terutama di
ujung-ujung tungkai kaki dan tangan). Rasa baal pada kaki dan tangan dapat menyebabkan pasien
rentan mengalami luka akibat kurangnya sensasi terhadap sesuatu paparan dari luar.
2. Makrovaskular
(terjadi pada pembuluh darah besar)
• Penyakit jantung coroner (paling sering timbul) memiliki risiko yang lebih
tinggi untuk mengalami serangan jantung di kemudian hari.
• Stroke, pembuluh darah otak tersumbat atau pecah. Pasien stroke ringan berisiko
tinggi untuk mengalami kelumpuhan. Sedangkan pada kasus berat, hilangnya
kesadaran atau kematian kerap tak bisa dihindari.
• Penyakit pembuluh darah perifer. aliran darah pada bagian tubuh tidak optimal.
Akibat keadaan ini, luka yang dialami pasien diabetes mellitus akan sulit sembuh,
sehingga kerap terjadi kasus jaringan tubuh membusuk (ganggren). Bila
mengalami hal ini, pasien harus mendapatkan tindakan amputasi.
HIPERTENSI
Hipertensi primer adalah hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya, hal ini terjadi pada 90% atau sebagian besar kasus
hipertensi.
Penyebab
2) Kegemukan (Status gizi berlebih pada kegemukan memiliki pengaruh terhadap penumpukan lemak-lemak
di pembuluh darah, sehingga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi). Lingkar perut optimal diharapkan <
80 cm pada wanita dan < 85 cm pada pria). Sedangkan indeks massa tubuh (IMT) didapat dengan cara
mengukur tinggi badan serta berat badan. IMT normal adalah 18.5-24.9 kg/m2
3) Stres (Respon stress dalam tubuh akan menyebabkan peningkatan detak jantung disertai dengan
penyempitan pembuluh darah. Stres yang dimaksud merupakan semua tekanan yang membuat pikiran
maupun fisik kita bekerja secara berlebih).
Faktor risiko hipertensi yang dapat
dirubah berupa :
hipertensi
tidak dapat 2. Jenis kelamin laki-laki (Hal ini terkait oleh
pengaruh hormonal.
dirubah
yaitu : 3. Keturunan atau genetik
Komplikasi Hipertensi (1)
1. Serangan jantung (penyumbatan pada pembuluh darah jantung yang menyebabkan
aliran darah yang mengantarkan zat-zat makanan ke otot jantung menjadi terhambat
dan jantung tidak dapat bekerja. hal ini dapat mengakibatkan kematian dari sel otot
jantung).
2. Gagal jantung disebabkan karena kondisi tekanan darah yang tinggi secara terus
menerus, yang membuat otot jantung menjadi melar sehingga jantung membesar.
Lambat laun akan menyebabkan sesak karena ada banyak penumpukan cairan di
paru-paru akibat dari kinerja jantung yang tidak maksimal dalam memompa darah.
3. Gagal ginjal yang disebakan oleh karena tekanan darah yang tinggi yang merusak
pembuluh darah dan memperburuk kinerja ginjal
Komplikasi Hipertensi (2)
4. Serangan stroke:
a. Stroke penyumbatan dan stroke perdarahan (sering
terjadi), disebabkan karena pembuluh darah di otak
yang pecah akibat tekanan darah yang tinggi terus
menerus. Penyebab kematian.
b. Sedangkan Stroke penyumbatan terjadi akibat
endapan lemak yang lepas dari pembuluh darah dan
menyumbat pembuluh otak, gumpalan lemak ini
sendiri terbentuk dari faktor resiko konsumsi lemak
berlebihan dan hipertensi. Gejala yang terjadi mulut
mencong hingga lumpuh sebelah.
5. Kebutaan (karena kerusakan pembuluh darah mata
yang cenderung tipis dan ringkih
Mengurangi konsumsi garam ataupun makanan asin.
Garam dibatasi menjadi kurang dari 5 gram sehari yaitu
Pencegahan sekitar 1 sendok teh per harinya. Takaran tersebut tidak
serta merta jumlah garam yang ditambahkan ketika di
meja makan melainkan seluruh garam yang
mengandung di dalam makanan.
Kematian dalam ilmu kedokteran atau medis dipelajari dalam suatu disiplin
ilmu yang disebut dengan ilmu thanatologi.
Thanatologi berasal dari dua buah kata, yaitu “thanatos” yang berarti mati dan
“logos” yang berarti ilmu. Jadi, thanatologi adalah ilmu yang mempelajari
segala macam aspek yang berkaitan dengan mati.
Kematian secara
biologis
• Secara
biologis kematian merupakan:
• berhentinya proses aktivitas
dalam tubuh biologis seorang
individu
• yang ditandai dengan
• hilangnya fungsi otak,
• berhentinya detak jantung,
• berhentinya tekanan aliran
darah
• berhentinya proses
pernafasan.
Ada berapakah jenis kematian?
• Mati Somatis (Somatich Death)
• Mati Seluler (Celluler Death)
• Mati Serebral (Cerebral Death)
• Mati Batang Otak (Brain Steam
Death)
Adalah keadaan terhentinya semua fungsi alat-
alat vital (sistem penunjang kehidupan):
Mati Somatis
• susunan saraf pusat,
(Somatich • sistem kardiovaskuler,
Death) • sistem pernapasan secara menetap.
EEG mendatar.
Reaksi fisik: muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan
mengepal
Perilaku agresif
3. Tawar menawar
• Individu berupaya membuat
perjanjian dengan cara yang halus
atau jelas untuk mencegah
kehilangan. Pada tahap ini, klien
sering mencari pendapat orang
lain.
4.
Depresi/mu
rung
5. Penerimaan
• Reaksi fisiologi menurun dan
interaksi sosial berlanjut.
• Sikap penerimaan ada bila seseorang
mampu menghadapi kenyataan
daripada hanya menyerah pada
pengunduran diri atau berputus asa.
Metode “PERSON” perawatan menjelang
ajal(1)
P: Personal Strength (kekuatan seseorang ditunjukkan melalui gaya hidup, kegiatannya
atau pekerjaan).
• Contoh yang positif: Bekerja ditempat yang menyenangkan bertanggung jawab penuh dan
nyaman, Bekerja dengan siapa saja dalam kegiatan sehari-hari.
• Contoh yang negatif: Kecewa dalam pengalaman hidup.
E: Emotional Reaction (reaksi emosional yang ditunjukkan dengan klien).
• Contoh yang positif: bingung tetapi mampu memfokuskan keadaan.
• Contoh yang negatif: Tidak berespon (menarik diri)
R: Respon to Stres (respon klien terhadap situasi saat ini
atau dimasa lalu).
• Contoh yang positif: Memahami masalah secara langsung
dan mencari informasi. Dan menggunakan perasaannya
dengan sehat misalnya: latihan dan olah raga.
• Contoh yang negatif: Menyangkal masalah. pemakaian
PERSON
alkohol.
S: Support System ( keluarga atau orang lain yang berarti.
(2)
• Contoh yang positif: Keluarga, Lembaga di masyarakat
• Contoh yang negatif: Tidak mempunyai keluarga
O: Optimum Health Goal (alasan untuk menjadi lebih baik
(motivasi))
• Contoh yang positif: Menjadi orang tua, melihat hidup
sebagai pengalaman positif
• Contoh yang negatif: Pandangan hidup sebagai masalah
yang terkuat, tidak mungkin mendapatkan yang terbaik
PERSON (3)
N: Nexsus (bagian dari bahasa tubuh mengontrol seseorang
mempunyai penyakit atau mempunyai gejala yang serius).