Anda di halaman 1dari 33

Penyusunan Rencana

Asuhan Keperawatan
Pada
Pasien Terminal
Illness
(Palliative Care)

dr. Riswahyuni
Widhawati,M.Si
1.Asuhan keperawatan pada
pasien terminal (Palliative illness )

2.Manajemen Nyeri

OUTLINE
3.Berbagai terapi komplementer
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN TERMINAL
( PALLIATIVE ILLNESS )
Pengkajian Salah satu
metode untuk
membantu perawat
dalam mengkaji data
psikososial pada klien
terminal yaitu dengan
menggunakan metode
“PERSON”
P: Personal Strength, yaitu: kekuatan seseorang
ditunjukkan melalui gaya hidup, kegiatannya atau
pekerjaan.

Contoh yang positif:

• Bekerja ditempat yang menyenangkan, bertanggung jawab


penuh dan nyaman.
PERSON

• Bekerja dengan siapa saja dalam kegiatan sehari-hari.

Contoh yang negatif:

• Kecewa dalam pengalaman hidup.


PERSON

P: Personal Strength, yaitu: kekuatan seseorang ditunjukkan


melalui gaya hidup, kegiatannya atau pekerjaan.

Contoh yang positif:


Bekerja ditempat yang menyenangkan, Bekerja dengan siapa saja dalam kegiatan
bertanggung jawab penuh dan nyaman. sehari-hari.
E: Emotional Reaction, yaitu reaksi emosional yang
ditunjukkan dengan klien.
• Contoh yang positif: Bingung tetap mampu memfokuskan keadaan.
• Contoh yang negatif: Tidak berespon (menarik diri)

R: Respon to Stres , yaitu respon klien terhadap situasi


saat ini atau dimasa lalu.

Contoh yang positif:


PERSON

• Memahami masalah secara langsung dan mencari informasi.


• Menggunakan perasaannya dengan sehat misalnya: latihan dan
olahraga.

Contoh yang negatif:


• Menyangkal masalah.
• Pemakaian alkohol.
S: Support System, yaitu: keluarga atau
orang lain yang berarti.

• Contoh yang positif:


• Keluarga
• Lembaga di masyarakat
• Contoh yang negatif: Tidak mempunyai keluarga

PERSON O: Optimum Health Goal , yaitu: alasan


untuk menjadi lebih baik (motivasi)

• Contoh yang positif:


• Menjadi orang tua
• Melihat hidup sebagai pengalaman positif
• Contoh yang negatif:
• Pandangan hidup sebagai masalah yang terkuat
• Tidak mungkin mendapatkan yang terbaik
• N: Nexsus Yaitu: bagian dari bahasa tubuh yang
mengontrol seseorang mempunyai penyakit atau
mempunyai gejala yang serius.
• Contoh yang positif: Melibatkan diri dalam
PERSON perawatan dan pengobatan.
• Contoh yang negatif:
• Tidak berusaha melibatkan diri dalam
perawatan.
• Menunda keputusan.
Pengkajian dgn Pendekatan
Faktor predisposisi (1)

Yaitu faktor yang mempengaruhi


respon psikologis klien pada
penyakit terminal, antara lain:
• Riwayat psikosisial,
• Banyaknya distress yang
dialami dan respon terhadap
krisis,
• Kemampuan koping,
• Sosial support sistem,
Tingkat perkembangan,

Pengkajian Fase penyakit cepat terdiagnosa,


dgn pengobatan dan post pengobatan.
Pendekatan Identitas kepercayaan diri, pendekatan
Faktor nilai-nilai dan filosofi hidup.
predisposisi Adanya reaksi sedih dan kehilangan
(2)
Pengetahuan klien tentang penyakit
Pengkajian Pengalaman masa lalu dengan penyakit

dgn
Pendekatan Persepsi dan wawasan hidup respon klien terhadap
penyakit terminal, persepsi terhadap dirinya, sikap,

Faktor
keluarga, lingkungan, tersedianya fasilitas
kesehatan dan beratnya perjalanan penyakit.

predisposisi Kapasitas individu untuk membuat psikosial

(3) kembali dalam penderitaan.


Prognosa akhir penyakit yang menyebabkan
kematian.

Faktor transisi dari arti kehidupan menuju


Faktor kematian.

Presipitasi Support dari keluarga dan orang terdekat.

Hilangnya harga diri, karena kebutuhan tidak


terpenuhi sehingga klien menarik diri, cepat
tersinggung dan tidak ada semangat hidup.
Faktor Perilaku

01 02 03
Respon terhadap Respon terhadap Isolasi Sosial
klien  krisis diagnosa  syok &
perubahan konsep
diri
Denial
Mekanisme
Koping
Regresi

Kompensasi
Diagnosa Keperawatan

Ansietas/cemas Isolasi diri berhubungan


berhubungan dengan dengan
• – Antisipasi kehilangan • – Perasaan tidak berharga
• – Konflik yang tidak • – Perasaan meninggalkan
terselesaikan aktivitasnya
• – Rasa takut • – Menarik diri
Diagnosa Keperawatan

Depresi b.d. keadan fisik yang


Perubahan rasa nyaman b.d.
bertambah peran dan kunjungan Gangguan komunikasi verbal:
proses penyakit atau emosional
keluarga yang tidak teratur
• Perubahan status mental,
• Denial,
• Kehilangan kepercayaan (trust),
• Depresi,
• Riwayat keterampilan
komunikasi verbal,
• Menarik diri/isolasi diri,
• Ketidakmampuan
mengekpresikan perasaannya
Diagnosa Keperawatan

Tidak efektifnya koping individu Tidak efektifnya koping keluarga


b.d. b.d.
• – Rasa bersalah • – Rasa takut
• – Rasa takut • – Ketidakmampuan mengekpresikan
• – Gangguan mood perasaannya
• – Gangguan mengambil keputusan • – Denial
• – Aspek fisik perawatan klien
Diagnosa Keperawatan

Perubahan proses Takut (kematian atau Antisipasi berduka


keluarga ketidak tahuan) b.d. b.d.
• – Perubahan peran • – Hilang kontrol • – Antisipasi
• – Kehilangan • – Tidak kehilangan
anggota keluarga memprediksi masa • – Rasa takut
• – Stress finansial depan • – Perubahan self
image
Disfungsi berduka b.d.

Disfungsi berduka b.d. Putus harapan b.d.


–Kehilangan –Melihat harapan hidup
–Rasa bersalah –Perubahan fisik dan mental
–Marah –Hilang kontrol
–Konflik yang tidak terselesaikan –Merasa hidup sendiri
Potensial self care Gangguan self
defisit b.d. konsep b.d.
Gangguan • – Hilangnya • – Kehilangan
peran b.d. fungsi mental fungsi
fisik/mental
perubahan • – Meningkatnya
ketergantungan • – Meningkatnya
fungsi pada orang lain
tentang
ketergantungan
pada orang lain
perawatan tentang
perawatan
– Rasa salah – Marah yang
yang tak tidak

Dystress terselesaikan terselesaikan

spiritual
b.d. – Perasaan putus
harapan dan

Ketidakmampua
n untuk
putus
memaafkan diri
pertolongan
dari orang lain
Perencanaan Tujuan perawatan pada klien
terminal:
Membantu klien untuk hidup lebih nyaman
dan sepenuhnya sampai meninggal.

Membantu keluarga memberi support


pada klien

Membantu klien dan keluarga untuk


menerima perhatian
Kriteria Hasil:
Koping yg efektif,

Proses pemisahan yang berguna bagi klien dan


keluarga,

Tanda aktif, nyaman bagi klien sampai kematian

Grieving untuk klien dan keluarga pada kehilangan


yang akan terjadi dan saling menghibur
Intervensi
 Komunikasi

1. Denial,

2. Anger,

3. Bargaining,

4. Acceptance

 Persiapan Klien
Evaluasi Peran Perawat
• – Menjadi pendengar yang baik
• – Mengkaji pertanyaan untuk menentukan interest (rasa
tertarik), kebutuhan-kebutuhan dan tugas-tugas klien
serta anggota keluarga.
• – Berkomunikasi secara teratur dengan anggota keluarga
klien.
• – Bertindak sebagai penengah antara dokter, klien dan
keluarga.
• – Menjamin kenyamanan fisik dan emosi
Tugas Perawat

– Mensupport spiritual keluarga

– Menemukan cara untuk membuat masa-masa


terakhir klien menjadi sangat berguna

– Merawat klien dengan penuh respek dan


menjaga martabatnya

– Membantu klien mengontrol dirinya


semaksimal mungkin
Tidak memberikan informasi (rahasia)
sebanyak mungkin kecuali bagi klien yang
siap mendengarnya:

– Membimbing klien dalam pendekatannya


menerima kematian

– Mengembangkan dan menggunakan support bagi


dirinya untuk tetap empati terhadap klien dying.

– Berbagi kenyamanan dengan menggunakan


humor-humor natural.

– Menemukan keunikan setiap klien.


Harapan pada klien, dapat:
• Mempertahankan kontrol nyeri.
• Berinteraksi dengan keluarga, teman- teman dan
staf perawatan
• Berdiskusi dan mengekpresikan rasa takutnya
• Mempersiapkan dirinya terhadap kematian
• Melakukan aktivitas yang dirasakan sangat
bermanfaat bagi dirinya
Mengekpresikan perasaan-
perasaaannya dengan cara yang tepat

• Mengembangkan dan menggunakan support spiritualnya


• Mengembangkan dan menggunakan support sosialnya
• Menjawab pertanyaan dokter
• Menemukan cara untuk mengekpresikan keunikan
pribadinya dalam menghadapi kematian atau “lifing
dying”
Kesimpulan

• Perawatan paliatif merupakan pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang
menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan
peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain,
fisik, psikososial dan spiritual.
• Penyakit terminal merupakan penyakit progresif yaitu penyakit yang menuju ke arah kematian yang
membutuhkan pendekatan dengan perawatan Palliative sehingga menambah kualitas hidup seseoran.
• Sasaran kebijakan pelayanan paliatif untuk seluruh pasien (dewasa dan anak) dan anggota keluarga, lingkungan
yang memerlukan perawatan paliatif di mana pun pasien berada di seluruh Indonesia.
• Pelaksana perawatan paliatif : dokter, perawat, tenaga kesehatan lainnya dan tenaga terkait serta Institusi-
institusi terkait.
• Prinsip perawatan palliative adalah menghormati atau menghargai martabat dan harga diri dari pasient dan
keluarga pasien,dukungan untuk caregiver,
• Palliative care merupakan accses yang competent dan compassionet, mengembangkan profesional dan sosial
support untuk palliative care
Terima kasih,
Selamat Belajar,
dan Mengkaji
OUTLINE
1.Asuhan keperawatan pada pasien terminal
(Palliative illness )
2.Manajemen Nyeri

3.Berbagai terapi komplementer

Anda mungkin juga menyukai