Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN JIWA


Kelompok I
DEFENISI GANGGUAN JIWA

• Gangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi,
proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera). Gangguan
jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya)
(Stuart & Sundeen, 1998).
MACAM-MACAM GANGGUAN JIWA

a. Skizofrenia.
b. Depresi
c. Kecemasan
d. Gangguan Kepribadian
e. Gangguan Mental Organik
f. Gangguan Psikosomatik
g. Retardasi Mental
h. Gangguan Perilaku Masa Anak dan Remaja.
PENGERTIAN DUKUNGAN SOSIAL
KELUARGA

• Menurut Friedman (1998), dukungan sosial keluarga adalah sikap, tindakan dan
penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit. Anggota keluarga
memenadang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan
pertolongan dan bantuan jika diperlukan.
JENIS DUKUNGAN SOSIAL KELURGA
 Dukungan Emosional
• Dukungan emosional mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap orang yang
bersangkutan
 Dukungan Penghargaan
• Dukungan penghargaan terjadi lewat ungkapan hormat (penghargaan) positif untuk orang itu,
dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu, dan perbandingan positif
orang itu dengan orang lain,
 Dukungan Instrumental
• Dukungan instrumental mencakup bantuan langsung, seperti kalau orang memberi pinjaman uang
kepada orang itu
 Dukungan Informatif
• Dukungan informatif mencakup memberikan nasehat, petunjuk-petunjuk, saran-saran atau umpan
balik
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DUKUNGAN
SOSIAL KELUARGA
• Faktor dari penerima dukungan (recipient)
• Seseorang tidak akan menerima dukungan sosial dari orang lain jika ia tidak suka bersosial, tidak suka
menolong orang lain, dan tidak ingin orang lain tahu bahwa ia membutuhkan bantuan. Beberapa orang
terkadang tidak cukup asertif untuk memahami bahwa ia sebenarnya membutuhkan bantuan dari orang lain,
atau merasa bahwa ia seharusnya mandiri dan tidak mengganggu orang lain, atau merasa tidak nyaman saat
orang lain menolongnya, atau tidak tahu kepada siapa dia harus meminta pertolongan
• Faktor dari pemberi dukungan (providers)
• Seseorang terkadang tidak memberikan dukungan sosial kepada orang lain ketika ia sendiri tidak
memiliki sumberdaya untuk menolong orang lain, atau tengah menghadapi stres, harus menolong
dirinya sendiri, atau kurang sensitif terhadap sekitarnya sehingga tidak menyadari bahwa orang lain
membutuhkan dukungan darinya.
INDIKATOR DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA

a. Keluarga belum dapat memantau penderita gangguan jiwa dalam pemberian obat sesuai dengan anjuran
petugas kesehatan.
b. Keluarga belum bisa menjaga kebersihan diri penderita gangguan jiwa.

c. Keluarga belum bisa memenuhi kebutuhan KDM penderita di sebabkan adanya kegiatan lain.
d. Keluarga masih melakukan pengasingan pada penderita gangguan jiwa.

e. Keluarga masih merasa malu dengan adanya penderita gangguan jiwa di rumahnya karena dianggap aib
keluarga.

f. Keluarga juga tidak mempunyai kreativitas dalam cara pemberian obat pada penderita gangguan jiwa.
FUNGSI KELUARGA DALAM MEMBERIKAN
DUKUNGAN
Dukungan informasional
Keluarga berfungsi sebagai kolektor dan diseminator (penyebar) informasi tentang dunia
Dukungan penilaian
Keluarga sebagai bimbingan umpan balik, yaitu dengan membimbing dan menengahi pemecahan
masalah, sebagai sumber dan validator indentitas anggota keluarga diantaranya memberikan support,
penghargaan, perhatian
Dukungan instrumental
Keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya: kesehatan penderita dalam hal
kebutuhan makan dan minum, istirahat, terhindarnya penderita dari kelelahan.
Dukungan emosional
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu
penguasaan terhadap emosi.
PENGERTIAN KEPERAWATAN KESEHATAN
JIWA KOMUNITAS

• Keperawatan kesehatan jiwa komunitas adalah pelayanan keperawatan yang


komprehensif , holistik, dan paripurna yang berfokus pada masyarakat yang
sehat jiwa , rentan terhadap stress (resiko gangguan jiwa) dan dalam tahap
pemulihan serta pencegahan kekambuhan (gangguan jiwa).
PRINSIP KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Therapeutic Nurse patient relationship (hubungan yang terapeutik antara
perawat dengan klien).
Conceptual models of psychiatric nursing (konsep model keperawatan jiwa).
Stress adaptation model of psychiatric nursing (model stress dan adaptasi
dalam keperawatan jiwa).
Biological context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan biologis dalam
keperawatan jiwa).
Psychological context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan psikologis
dalam keperawatan jiwa).
Sociocultural context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan sosial
budaya dalam keperawatan jiwa).
LANJUTAN

Environmental context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan


lingkungan dalam keperawatan jiwa).
Legal ethical context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan legal etika
dalam keperawatan jiwa).
Implementing the nursing process : standards of care (penatalaksanaan proses
keperawatan: dengan standar- standar perawatan).
Actualizing the Psychiatric Nursing Role : Professional Performance Standards
(aktualisasi peran keperawatan jiwa: melalui penampilan standar-standar
professional).
PERAN DAN FUNGSI PERAWATAN
KESEHATAN JIWA KOMUNITAS
a. Pengkajian yg mempertimbangkan budaya
b. Merancang dan mengimplementasikan rencana tindakan
c. Berperan serta dalam pengelolaan kasus

d. Meningkatkan dan memelihara kesehatan mental, mengatasi pengaruh penyakit mental - penyuluhan dan
konseling

e. Mengelola dan mengkoordinasikan sistem pelayanan yang mengintegrasikan kebutuhan


pasien, keluarga staf dan pembuat kebijakan

f. Memberikan pedoman pelayanan kesehatan


PELAYANAN KEPERAWATAN JIWA
KOMUNITAS
 Pencegahan Primer

 Fokus pelayanan keperawatan jiwa adalah pada peningkatan kesehatan dan pencegahan terjadinya gangguan jiwa.
Tujuan pelayanan adalah mencegah terjadinya gangguan jiwa , mempertahankan dan meningkatkan kesehtan jiwa.
 Pencegahan Sekunder

 Fokus pada pencegahan sekunder adalah deteksi dini dan penanganan dengan segera masalah psikososial dan gangguan
jiwa. Tujuan pelayanan adalah menurunkan angka kejadian gangguan jiwa.
 Pencegahan Tersier

 Pencegahan tersier adalah pelayanan keperawatan yang berfokus pada peningkatkan fungsi dan sosialisasi serta
pencegahan kekambuhan pada pasien gangguan jiwa. Tujuan pelayanan adalah mengurangi kecacatan atau ketidak-
mampuan akibat gangguan jiwa.
ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSIS

1. Harga diri rendah situasional pada remaja di Desa Imbanagara berhubungan dengan Gangguan gambaran
diri yang dimanifestasikan dengan Akibat dimarahi dan diperlakukan kasar oleh orang tua.

2. Koping komunitas tidak efektif berhubungan dengan ketidakcukupan sumber daya


masyarakat(rekreasi,dukungan sosial)
1. Harga diri rendah situasional pada remaja di Desa Imbanagara Promosi Harga Diri
berhubungan dengan Gangguan gambaran diri yang Observasi
dimanifestasikan dengan Akibat dimarahi dan diperlakukan
• Identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin, dan usia
kasar oleh orang tua ditandai dengan: terhadap harga diri
a. Gejala dan tanda mayor • Monitor verbalisasi yang merendahkan diri
Subektif Terapeutik
• Menilai diri negatif, Merasa malu/bersalah • Memotivasi trlibat dalam verbalisassi positif untuk diri
sendiri
• Menolak penlaian ppositif tentang diri sendiri
• Diskusikan persepsi negatif diri
Objektif
• Diskusikan bersama keluarga untuk menetapkan harapan
• Berbicara pelan dan lirih dan Menolak berinteraksi dengan orang lain
datasan yang jelas
• Berjalan menunduk dan Postur tubuh menunduk
Edukasi
b. Gejala dan tanda minor
• Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam
Subjektif perkembangan konsep positif diri pasien
• Sulit berkonsentrasi • Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki
Objektif • Latih meningkatkan keercayaan pada kemampuan
dalam menangani situasi
• Kontak mata kurang dan Lesu dan tidak bergairah

• Pasif dan Tidak mampu membuat keputusan


2. Koping komunitas tidak efektif berhubungan
Edukasi kesehatan
dengan ketidakcukupan sumber daya
masyarakat(rekreasi, dukungan sosial) Observasi
a. Gejala dan tanda mayor • Identifikasi kesiapan dan
Subektif kemampuan menerima informasi
• Mengungkapkan ketidakberdayaan komunitas Terapeutik

Objektif • Sediakan materi dan pendidikan


• Komunitas tidak memenuhi harapan anggotanya kesehatan

• Konflik masyarakkat meningkat dan Insiden masalah • Jadwalkan pendidikan keehatan sesuai
masyarakat tinggi kesepakatan
b. Gejala dan tanda minor • Berikan kesempatan bertanya
Subjektif
Edukasi
• Mengungkapkan kerentanan komunitas
• Jelaskan faktor resiko yang dapat
Objektif
mempengaruhi kesehatan
• Partisipasi masyarakat kurang
• Tingkat penyakit masyarakat meningkat dan Stres
meningkat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai