Anda di halaman 1dari 17

Dis :Disampaikan Oleh : Dr. Tanwiriah,S.kep, Ns, M.M.

Kes
Wulan Rahmaniati
• Menurut Nanda (2012), ketidakberdayaan memiliki definisi
persepsi bahwa tindakan seseorang secara signifikan tidak akan
mempengaruhi hasil; persepsi kurang kendali terhadap situasi
saat ini atau situasi yang akan terjadi.
• Menurut Wilkinson (2007), ketidakberdayaan merupakan
persepsi seseorang bahwa tindakannya tidak akan
mempengaruhi hasil secara bermakna, kurang penggendalian
yang dirasakan terhadap situasi terakhir atau yang baru saja
terjadi.
• Menurut Carpenito-Moyet (2007), ketidakberdayaan
merupakan keadaan ketika seseorang individu atau kelompok
merasa kurang kontrol terhadap kejadian atau situasi tertentu.
• Ketidakberdayaan Situasional ( spesifik dan
singkat )
 
• Ketidakberdayaan Dasar (trait powerlessness)
menyebar, mempengaruhi pandangan, tujuan,
gaya hidup, dan hubungan.
• Kurangnya pengetahuan Sedangkan menurut Doenges,
• Ketidak adekuatan koping Townsend (2008), penyebab
sebelumnya (seperti : depresi) ketidakberdayaan yaitu :
• Kurangnya kesempatan untuk •Kesehatan lingkungan: hilangnya
membuat keputusan (Carpenito, privasi, milik pribadi dan kontrol
2009). terhadap terapi.
•Hubungan interpersonal:
penyalahgunaan
kekuasaan,hubungan yang kasar.
•Penyakit yang berhubungan dengan
rejimen : penyakit kronis atau yang
melemahkan kondisi.
•Gaya hidupketidakberdayaan:
mengulangi kegagalan dan
ketergantungan.
• Biologis (nutrisi => masa otot berkurang)
• Psikologis (cemas dengan keadaan penyakit)
• Sosiokultural (hubungan dan interaksi
mengalami hambatan)
• Spiritual (hambatan dalam beribadah)
Tanda dan gejala ketidakberdayaan dibedakan
menjadi 3 :
•Ringan
•Menengah
•Berat
• Kognitif : kurang konsentrasi,
ambivalensi, dll
• Afektif : sedih, rasa bersalah, dll
• Fisiologis : penuruanan berat badan.
• Perilaku : agitasi, perubahan tingkat
aktivitas
• Respon sosial : patisipasi sosial berkurang.
• Personal ability; kurang komunikatif, hubungan
interpersonal yang kurang baik
• Sosial support; hubungan yang kurang baik dengan
individu, keluarga,
• Material asset; penghasilan kurang
• Positive belief; tidak memiliki keyakinan dan nilai
positif, kurang memiliki motivasi,
• Destruktif; tidak kreatif : kurang memiliki keinginan
untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat
Keputusasaan merupakan keadaan subjektif
seorang individu yang melihat keterbatasan
atau tidak ada alternatif atau pilhan pribadi
yang tersedia dan tidak dapat memobilisasi
energi yang dimilikinya (NANDA, 2005).
Beberapa faktor penyebab orang mengalami keputusasaan yaitu :
•Faktor kehilangan
•Kegagalan yang terus menerus
•Faktor Lingkungan
•Orang terdekat ( keluarga )
•Status kesehatan ( penyakit yang diderita dan dapat mengancam
jiwa)
•Adanya tekanan hidup
•Kurangnya iman
Gejala Mayor : Gejala Minor :
• Fisiologis (Respon terhadap • Fisiologis (Anoreksia )
stimulus melambat) • Emosional (Individu marasa
• Emosional (Individu yang putus asa terhadap diri sendiri
putus asa sering sekali dan orang lain ) 
kesulitan mengungkapkan • Individu memperlihatkan
perasaannya tapi dapat (Kontak mata yang kurang
merasakan) mengalihkan pandangan dari
• Yang diperlihatkan oleh pembicara)
individu (Sikap pasif dan • Kognitif (Penuruna
kurangnya keterlibatan dalam kemampuan untuk menyatukan
perawatan) informasi yang diterima)
• Kognitif (Penurunan
kemampuan untuk
memecahkan masalah dan
kemampuan membuat
keputusan)
Ny.D usia 30 tahun datang ke RSJ Respati pada tanggal 20
April 2018, dengan wajah pasien tampak pucat. Saat ditanya pasien
hanya diam acuh tak acuh dengan tatapan kosong, pasien tampak
menghindari kontak mata dengan perawat, dan pasien tampak sering
menghela nafas dalam. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien
telah didiagnosa Diabetes Melitus 1 tahun yang lalu. Hal tersebut
sempat membuat pasien merasa sedih dan malu sehingga pasien tidak
dapat menerima penyakitnya, selain itu penyakitnya membuat pasien
frustasi karena pengobatan yang rumit dan karena ketidakmampuan
pasien untuk melakukan aktivitas sebelumnya secara mandiri yang kini
harus dibantu oleh keluarga. Namun pasien tampak semakin menderita
dan putus asa selama satu bulan terakhir ini, pasien juga sudah tidak
bersemangat dan acuh tak acuh akan pengobatan penyakitnya yang tak
kunjung sembuh
1. Ketidakberdayaan
2. Keputusasaan
DS : INTERVENSI :
Keluarga pasien mengatakan bahwa (Peningkatan Efikasi Diri)
pasien telah didiagnosa Diabetes Eksplorasi persepsi individu mengenai
Melitus 1 tahun yang lalu kemampuannya untuk melakukan
Keluarga pasien mengatakan pasien pengobatan penyakitnya
tidak mampu beraktivitas seperti Identifikasi hambatan untuk merubah
sebelum sakit secara mandiri prilaku
Keluarga pasien mengatakan aktivitas Berikan informasi mengenai
pasien dibantu oleh keluarga pengobatan penyakitnya
Keluarga pasien mengatakan pasien Bantu individu untuk berkomitmen
frustasi karena pengobatan yang rumit terhadap rencana tindakan
DO : Berikan penguatan kepercayaan diri
Pasien tampak tidak bersemangat dan dalam membuat perubahan prilaku dan
acuh tak acuh akan pengobatan mengambil tindakan
penyakitnya
Pasien tampak menderita karena
penyakitnya yang tidak kunjung
sembuh
DS : INTERVENSI :
Keluarga pasien mengatakan bahwa ( Inspirasi Hidup )
pasien telah didiagnosa Diabetes Demonstrasikan harapan dengan
Melitus 1 tahun yang lalu menunjukan bahwa sesuatu dalam diri
Keluarga pasien mengatakan pasien pasien adalah sesuatu yang berharga
merasa sedih dan malu sehingga pasien dan memandang bahwa penyakit pasien
tidak dapat menerima penyakitnya hanya satu segi dari individu
DO : Bantu pasien dan keluarga untuk
Wajah pasien tampak pucat mengidentifikasi area dari harapan
Saat ditanya pasien hanya diam acuh dalam hidup
tak acuh dengan tatapan kosong Informasikan dan yakinkan pasien
Pasien tampak menghindari kontak bahwa situasi sekarang hanya bersifat
mata dengan perawat sementara
Pasien tampak sering menghela nafas Kembangkan daftar mekanisme koping
dalam pasien
Bantu pasien mengembangkan
spiritualitas diri

Anda mungkin juga menyukai