Anda di halaman 1dari 25

TEORI KEPERAWATAN MENURUT PARA AHLI DAN PENERAPANNYA

DALAM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


Doni Wibowo, S.Kep., Ns., M.Kep
NIDN : 1125090601
❑ Perawat sebagai partner penolong pasien
dan kalau perlu sebagai pengganti bagi
pasien. Focus perawat adalah menolong
pasien dan keluarga untuk memperoleh
kebebasan dalam hal memenuhi 14
kebutuhan :
➢ Eliminasi
➢ Makan dan minum adekuat
➢ Bernapas normal
➢ Dasar yaitu : Tidur, bergerak dan
mempertahankan posisi yang
diinginkan, mempertahankan
temperature, memilih baju yang cocok
dan istirahat tubuh dalam rentang
normal dengan mengatur pakaian dan
memodifikasi menjaga tubuh,
lingkungan.
Menurut OREM asuhan keperawatan dilakukan
dengan keyakinan bahwa setiap orang
memperlajari kemampuan untuk merawat diri
sendiri sehingga membantu individu memenuhi
kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan
kesejahteraan.
Teori ini dikenal dengan TEORI SELF CARE (Perawatan Diri )
Dibawah ini terdapat 8 teori self care secara umum yaitu :
1. Pemeliharaan kecukupan pemasukan udara
2. Pemeliharaan kecukupan pemasukan makanan
3. Pemeliharaan kecukupan pemasukan cairan
4. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan
eksresi
5. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
6. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi social
7. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan
manusia.
8. Peningkatan promosi fungsi tubuh dan pengimbangan manusia
dalam kelompok social sesuai dengan potensinya
King mempunyai asumsi dasar terhadap
kerangka kerja konseptualnya, bahwa
manusia seutuhnya ( Human Being) sebagai
sistem terbuka yang secara konsisten
berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi
dasar King tentang manusia seutuhnya (
Human Being) meliputi sosial, perasaan,
rasional, reaksi,kontrol, tujuan, orientasi
kegiatan dan orientasi pada waktu.

Dari keyakinannya tentang human being


ini, King telah menderivatasumsi tersebut
lebih spesifik terhadap interaksi perawat –
klien
Dalam interaksi tersebut terjadi aktivitas-aktivitas yang dijelaskan sebagai
sembilan konsep utama, dimana konsep-konsep tersebut saling berhubungan
dalam setiap situasi praktek keperawatan (Christensen J.P,2009), meliputi:
❑ Interaksi, King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari
persepsidan komunikasi antara individu dengan individu, individu
dengankelompok, individu dengan lingkungan yang dimanifestasikan
sebagai perilaku verbal dan non verbal dalam mencapai tujuan.
❑ Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi
berhubungan dengan pengalaman yang lalu, konsep diri, sosial
ekonomi,genetika dan latar belakang pendidikan.
❑ Komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi dari
seseorang kepada orang lain secara langsung maupun tidak langsung.
❑ Transaksi diartikan sebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentu
dalam pencapaian tujuan. Yang termasuk dalam transaksi adalah
pengamatan perilaku dari interaksi manusia dengan lingkungannya.
❑ Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi
pekerjaannya dalam sistem sosial. Tolok ukurnya adalah hak dan
kewajiban sesuai dengan posisinya.
❑ Stress diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi
akibatinteraksi manusia dengan lingkungannya. Stress melibatkan
pertukaran energi dan informasi antara manusia dengan lingkungannya
untuk keseimbangan dan mengontrol stressor.
❑ Tumbuh kembang adalah perubahan yang kontinue dalam diri individu.
Tumbuh kembang mencakup sel, molekul dan tingkat aktivitas perilaku
yang kondusif untuk membantu individu mencapai kematangan.
❑ Waktu diartikan sebagai urutan dari kejadian/peristiwa kemasa yang
akan datang. Waktu adalah perputaran antara satu peristiwa dengan
peristiwa yang lain sebagai pengalaman yang unik dari setiap manusia.
❑ Ruang adalah sebagai suatu hal yang ada dimanapun sama.
Aplikasi Penerapan Model Konseptual Betty
Neuman
Komunitas dilihat sebagai klien yang
dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu
komunitas yang merupakan klien dan
penggunaan proses keperawatan sebagai
pendekatan, yang terdiri dari lima tahapan :
❑ Pengkajian
❑ Diagnosis keperawatan komunitas atau
keluarga
❑ Perencanaan
❑ Pelaksanaan
❑ Evaluasi
Pengkajian
Yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah :
❑ Perumahan
❑ Pendidikan komunitas
❑ Keamanan dan keselamatan
❑ Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan
❑ Pelayanan kesehatan yang tersedia.
❑ Sistem komunikasi
❑ Sistem ekonomi.
❑ Rekreasi
Diagnosis keperawatan komunitas dan kelompok
Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor
yang ada. Selanjutnya dirrumuskan dalam 3 komponen :
❑ P ( problem atau masalah )
❑ E ( etilogi atau penyebab)
❑ S (symtom atau menifestasi/ data penunjang)
Perencanaan
Perencanaan yang dapat dilakukan adalah :
❑ Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan kardiovaskuler
❑ Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik
relaksasi
❑ Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler
melalui pemeriksaan tekanan darah
❑ Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang tepat
bagi yang berisiko
❑ Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat
untuk memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila menjadi penyebab
stressor
❑ Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan
Pelaksanaan
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan yang sifatnya :
❑ Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit kardiovaskuler di
komunitas
❑ Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat
melaksanakan peningkatan kesehatan
❑ Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan
penyakit kardiovaskuler
❑ Sebagai advokat komunitas yang sekaligus menfasilitasi terpenuhinya
kebutuhan komunitas.
Evaluasi dan penilaian
❑ Menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan
intervensi
❑ Mencatat adanya kasus baru yang di rujuk ke rumah sakit.
Teori Model adaptasi Roy menuntun perawat
mengaplikasikan Proses keperawatan. Element
Proses keperawatan menurut Roy meliputi:
Pengkajian Perilaku, Pengkajian stimulus,
Diagnosa keperawatan, Rumusan Tujuan,
Intervensi dan Evaluasi.

Pengkajian
A. Pengkajian Perilaku
Pengkajian perilaku (Behavior
Assessment) merupakan tuntunan bagi
perawat untuk mengatahui respon pada
manusia sebagai sistim adaptive.
Pengakajian Fisiologis.
Ada 9 (Sembilan) perilaku Respon Fisiologis yang menjadi perhatian
pengkajian perawat yaitu:

❑ Oksigenasi:
Menggambarkan pola penggunaan oksigen berhubungan dengan
respirasi dan sirkulasi.

❑ Nutrsisi:
Menggambarkan pola penggunaan nutrisi untuk memperbaiki kondisi
tubuh dan perkembangan.

❑ Eliminasi:
Menggambarkan Pola eliminasi.

❑ Aktivitas dan istirahat:


Mengambarkan pola aktivitas, latihan, istirahat dan tidur.
❑ Aktivitas dan istirahat:
mengambarkan pola aktivitas, latihan, istirahat dan tidur.

❑ Intergritas kulit:
Mengambarkan pola fisiologis kulit.

❑ Rasa/senses:
Menggambarkan fungsi sensoris perceptual berhubungan dengan panca indra.

❑ Cairan dan elektrolit:


Menggambarkan pola fisiologis penggunaan cairan dan elektrolit.

❑ Fungsi Neurologis:
Menggambarkan pola kontrol neurologis, pengaturan dan intelektual.

❑ Fungsi endokrin:
Menggambarkan pola kontrol dan pengaturan termasuk respon stress dan system
reproduksi.
2. Pengkajian Konsep diri.
Pengkajian Konsep diri: menggambarkan atau mengidentifikasi tentang
pola nilai, kepercayaan emosi yang berhubungan dengan Ide diri sendiri.
Perhatian ditujukan pada keadaa diri sendiri tentang fisik, individual dan
moral-etik.
3. Pengkajian Fungsi Peran.
Pengkajian Fungsi peran (sosial): menggambarkan atau mengidentifikasi
tentang pola interaksi sosial seseorang berhubungan dengan orang lain
akibat dari peran ganda.
4. Pengkajian Interdependensi.
Pengkajian Interdependensi: menggambarkan atau Mengidentifikasi pola
nilai menusia, kehangatan, cinta dan memiliki. Proses tersebut terjadi
melalui hubungan interpersonal terhadap individu maupun kelompok.
Orlando menggambarkan model teorinya
dengan lima konsep utama yaitu fungsi
perawat profesional, mengenal perilaku
pasien, respon internal atau kesegeraan,
disiplin proses keperawatan serta kemajuan.
❑ Tanggung jawab perawat
Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien
butuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan
fisik dan rasa aman ketika dalam medapatkan pengobatan atau
dalam pemantauan). Perawat harus mengetahui kebutuhan pasien
untuk membantu memenuhinya.

Perawat harus mengetahui benar peran profesionalnya, aktivitas


perawat profesional yaitu tindakan yang dilakukan perawat secara
bebas dan bertanggung jawab guna mencapai tujuan dalam
membantu pasien. Ada beberapa aktivitas spontan dan rutin yang
bukan aktivitas profesional perawat yang dapat dilakukan oleh
perawat, sebaiknya hal ini dikurangi agar perawat lebih terfokus pada
aktivitas-aktivitas yang benar-benar menjadi kewenangannya.
❑ Mengenal perilaku pasien
Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang
dikatakan pasien maupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien.

❑ Reaksi segera
Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan
pasien. Reaksi segera adalah respon segera atau respon internal dari
perawat dan persepsi individu pasien, berfikir dan merasakan.
❑ Disiplin proses keperawatan Menurut George (1995:162)
Mengartikan disiplin proses keperawatan sebagai interaksi total
(totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang
terjadi antara perawat dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku
pasien, reaksi perawat terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang
harus dilakukan, mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk
membantunya serta untuk melakukan tidakan yang tepat.

❑ Kemajuan / peningkatan Peningkatan berari tumbuh lebih, pasien


menjadi lebih berguna dan produktif.
DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M. R. (2014). Nursing theory & their work (8 th ed). The CV Mosby
Company St. Louis. Toronto. Missouri: Mosby Elsevier. Inc

Berman, A., Snyder, S. J., & Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamental
of nursing concepts, process and practices. Pearson Education.

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:


konsep, proses dan praktik (7th ed.). Jakarta: EGC.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai