Anda di halaman 1dari 17

KASUS II

PSIKO, SOSIAL DAN SPIRITUAL


Kelompok 2
KELOMPOK 2
Christa Didide 19011104018
Farel Subagiartha 19011104019
Friliyani Tamowangkay 19011104020
George Alex Tanos 19011104021
Chlifano Esau Sumual 19011104022
Dewini Pangalila 19011104024
Felianty Tongka 19011104025
Feranisia Lois Lewan 19011104026
Gabriel Agustio Mamesah 19011104027
Gabriela M. Rambembuoch 19011104028
Merry Sasiang 19011104029
Missheyla Wenas 19011104030
Novena Paulicia A. Pontoh 19011104031
Qolbu Ainun Hanifah 19011104033
Shania Putri Lomboan 19011104034
Sintha Maria Mantiri 19011104035
Kasus II
Seorang pria 70 tahun datang ke Puskesmas diantar oleh
keluarganya karena keluarganya mencurigai lansia tersebut
mengalami gangguan jiwa. Keluarga mengatakan akhir-akhir ini
klien suka lebih banyak menyendiri dan sering terlihat gelisah.
Keluarga mengatakan klien jarang berbicara sejak kematian
istrinya. Klien mengalami penurunan nafsu makan sehingga
mengalami penurunan berat badan sekitar 5 kg dalam 1 bulan
terakhir. Klien sering menyalahkan dirinya atas kematian istrinya.
Klien mengatakan tidak punya tujuan hidup lagi sejak istrinya
meninggal.
KONSEP MEDIS
DEPRESI
Definisi

Depresi adalah gangguan mood yang dikarakteristikkan dengan kesedihan


yang intens, berlangsung dalam waktu lama, dan mengganggu kehidupan
normal. Pada kasus patologis, depresi merupakan ketidakmauan ekstrim
untuk bereaksi terhadap rangsangan disertai menurunnya nilai diri, delusi
ketidakpuasan, tidak mampu, dan putus asa.
Depresi merupakan gangguan psikiatrik yang sangat sering terjadi pada lanjut
usia (Ghaemi, 2003). Pada orang lanjut usia, gangguan mood akan
menyebabkan penderitaan pada pasien dan keluarga, memperberat penyakit
medis, mengakibatkan disabilitas dan membutuhkan sistem pendukung yang
luas (Alexopoulos, 2005).
Etiologi
Menurut Kaplan (2002) dan Nolen-Hoeksema & Girgus (dalam Krenke & Stremmler, 2002), faktor-faktor yang dihubungkan dengan penyebab
depresi yaitu :

1. Faktor Biologi
Gangguan mood melibatkan patologik dan system limbiks serta ganglia basalis dan hypothalamus. Pada wanita, perubahan
hormon dihubungkan dengan kelahiran anak dan menoupose juga dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi. Penyakit fisik
yang berkepanjangan sehingga menyebabkan stress juga dapat menyebabkan depresi
2. Faktor Psikologis/Kepribadian
Individu yang dependent, memiliki harga diri yang rendah, tidak asertif, dan menggunakan ruminative coping. Pemikiran irasional yaitu
pemikiran yang salah dalam berpikir seperti menyalahkan diri sendiri atas ketidak beruntungan. Sehingga individu yang mengalami
depresi cenderung menganggap bahwa dirinya tidak dapat mengendalikan lingkungan dan kondisi dirinya. Hal ini dapat menyebabkan
pesimisme dan apatis.
3. Faktor Sosial
Kehilangan seseorang,pascabencana,melahirkan,keuangan,narkoba dan alkohol, trauma masa kecil, terisolasi sosial, faktor
usia dan gender, tuntutan sosial.

Depresi pada lansia dapat disebabkan oleh berbagai faktor. depresi pada lansia dapat disebabkan antara lain lansia yang ditinggalkan oleh semua
anak-anaknya karena masing-masing sudah membentuk keluarga dan tinggal di rumah atau kota terpisah, berhenti dari pekerjaan ,kurang
dilibatkannya lansia dalam berbagai kegiatan, ditinggalkan oleh orang yang dicintai misalnya pasangan hidup, anak, saudara, sahabat dan lain-
lain
Manifestasi Klinis

● Selalu merasa bersalah. ● Timbul pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau
● Merasa putus asa, rendah diri, dan tidak berharga. bunuh diri.
● Selalu merasa cemas dan khawatir yang berlebihan. ● Selalu merasa kelelahan dan hilang tenaga.
● Suasana hati buruk atau sedih berkelanjutan. ● Perubahan siklus menstruasi pada wanita.
● Mudah marah atau sensitif. ● Konstipasi.
● Mudah menangis. ● Gerakan tubuh dan bicara yang lebih lambat dari
● Sulit berkonsentrasi, berpikir, dan mengambil biasanya.
keputusan. ● Hilang gairah seksual.
● Tidak tertarik dan tidak memiliki motivasi terhadap ● Gangguan tidur.
segala hal. ● Perubahan berat badan dan selera makan.
Patofisiologi

Penderita yang mengalami gangguan jiwa memiliki ciri-ciri biologis yang khas terutama pada
susunan dan struktur saraf pusat, dimana penderita biasanya mengalami pembesaran ventrikel ke
III bagian kiri. Kelainan pada struktur otak atau kelainan yang terjadi pada sistem kerja bagian
tertentu dari otak juga dapat menimbulkan gangguan pada kejiwaan. Sebagai contoh, masalah
komunikasi di salah satu bagian kecil dari otak dapat mengakibatkan terjadinya disfungsi secara
luas. Hal ini akan diikuti oleh kontrol kognitif, tingkah laku, dan fungsi emosional yang diketahui
memiliki keterkaitan erat dengan masalah gangguan kejiwaan.Beberapa jenis gangguan pada
struktur otak yang berakibat pada gangguan jiwa, antara lainm adalah Gangguan pada cortex
cerebral,gangguan sistem limbik, gangguan hipotalamus. kerusakan pada bagian otak tertentu juga
dapat mengakibatkan gangguan jiwa antara lain kerusakan pada lobus frontalis, kerusakan basal
gangglia dan kerusakan lobus temporal limbic.
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang untuk tingkat depresi pada lansia adalah dengan menggunakan :

Geriatric Depression Scale ( GDS - 30 ) Instrumen Geriatri Depression Scale ( GDS ) Dengan
menanyakan pada klien sebanyak 30 butir pertanyaan.

Interpretasi :

a ) Skor 0-10 Tidak ada depresi

b ) Skor 11-20 Depresi ringan

c ) Skor 21-30 : Depresi berat


ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

Nama: Tn.
Jenis Kelamin: Pria
Umur: 70 Tahun
Alasan masuk: Pasien dicurigai keluarganya mengalami gangguan
jiwa
Riwayat kesehatan dahulu: Pasien pernah mengalami serangan
jantung
Riwayat kesehatan sekarang: Keluarga mengatakan akhir-akhir ini
pasien suka lebih banyak menyendiri dan sering terlihat gelisah.
Pasien jarang berbicara sejak kematian istrinya. Pasien mengalami
penurunan nafsu makan sehingga mengalami penurunan bb sekitar
5 kg dalam 1 bulan. Pasien sering menyalahkan dirinya atas
kematian istrinya dan tidak punya tujuan hidup.
Pemeriksaan fisik: Pasien tampak kurus
ANALISA DATA
Data Fokus Etiologi Masalah Diagnosa
keperawatan Keperawatan

DO : - Peristiwa berduka - Isolasi Sosial Isolasi Sosial


DS : Keluarga mengatakan klien mekanisme koping tidak
banyak menyendiri dan jarang efektif - Isolasi Sosial
berbicara

DO : Klien mengalami penurunan dukacita - penurunan nafsu Ketidakseimbangan Ketidakseimbangan


nafsu makan hingga mengalami makan - asupan nutrisi tidak Nutrisi: kurang dari Nutrisi: kurang dari
penurunan berat badan sebanyak 5kg terpenuhi - penurunan berat kebutuhan tubuh kebutuhan tubuh
DS : - badan

DO : - Kehilangan anggota Duka Cita Duka Cita


DS : keluarga - koping diri tidak
- Keluarga mengatakan klien lebih efektif - dukacita
banyak menyendiri
- Klien sering menyalahkan dirinya
atas kematian
- Klien mengatakan tidak punya
tujuan hidup lagi
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan

2 Isolasi Sosial Keparahan Kesepian (1203) Peningkatan sosialisasi 5100

Setelah dilakukan tindakan ● Anjurkan partisipasi dalam kelompok dan/atau


keperawatan selama 31-45 menit kegiatan- kegiatan reminiscence individu
diharapkan Keparahan Kesepian ● Fasilitasi partisipasi pasien dalam kelompok
Menurun. mendongeng
● Berikan model peran yang mengekspresikan
Dengan kriteria hasil : kemarahan dengan tepat
- Rasa keputusasaan Dipertahankan ● Minta dan harapkan komunikasi verbal
pada 3 ditingkatkan ke 4 ● Anjurkan pasien untuk mengubah lingkungan,
- Rasa kehilangan harapan seperti pergi ke luar untuk jalan-jalan atau
Dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke ● Fasilitasi masukan pasien dan perencanaan
4 kegiatan di masa depan
- Rasa kehilangan akibat terpisah dari ● Anjurkan perencanaan kelompok kecil untuk
orang lain (istri) Dipertahankan pada 3 kegiatan- kegiatan
ditingkatkan ke 4
- Pola makan tidak sehat
Dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke
3
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan

2 Ketidakseimban Status Nutrisi 1004 Manajemen Nutrisi 1100


gan Nutrisi: Aktivitas-aktivitas:
kurang dari Setelah dilakukan tindakan * Tentukan status gizi pasien dan kemampuan [pasien] untuk
kebutuhan keperawatan 31-45 menit memenuhi kebutuhan gizi
tubuh diharapkan Status Nutrisi * Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat
membaik, dengan kriteria hasil :
mengkonsumsi makan (misalnya, bersih, berventilasi,
- Asupan gizi
Dipertahankan pada (2)
santai, clan bebas dari bau yang menyengat)
Ditingkatkan ke (4) * Minta keluarga untuk bantu pasien lakukan perawatan
- Asupan makanan mulut sebelum makan
Dipertahankan pada (2) * Pastikan keluarga menyajikan makanan dengan cara yang
Ditingkatkan ke (4) menarik dan pada suhu yang paling cocok untuk konsumsi
- Asupan cairan secara optimal
Dipertahankan pada (3) * Anjurkan pasien dan keluarga terkait dengan kebutuhan
Ditingkatkan ke (4) makanan tertentu berdasarkan perkembangan atau usia
- Rasio berat badan/tinggi badan (misalnya., peningkatan kalsium, protein, cairan,
Dipertahankan pada (2) peningkatan asupan serat untuk mencegah konstipasi pada
Ditingkatkan ke (3) orang dewasa lebih tua)
- Hidrasi * Tawarkan makanan ringan yang padat gizi
Dipertahankan pada (3)
* Ajarkan keluarga memonitor kecenderungan terjadinya
Ditingkatkan ke (4)
penurunan dan kenaikan berat badan
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan

1 Manajemen Gangguan Makan 1030


Aktivitas-aktivitas:
• Ajarkan dan dukung konsep nutrisi yang baik dengan klien
(dan orang terdekat klien dengan tepat)
• Dorong klien untuk mendiskusikan makanan yang disukai
bersama dengan perawat
• Kembangkan hubungan yang mendukung dengan klien
• Ajarkan keluarga menimbang berat badan klien secara rutin (pada hari
yang sama
dan setelah BAB/BAK)
• Bangun harapan terkait dengan perilaku makan yang baik, intake/asupan
makanan/cairan
• Monitor perilaku klien yang berhubungan dengan pola makan,
penambahan dan kehilangan berat badan
• Gunakan teknik modifikasi perilaku untuk meningkatkan perilaku yang
berkontribusi terhadap penambahan berat badan
dan batasi perilaku yang mengurangi berat badan, dengan tepat
• Berikan dukungan terhadap peningkatan berat badan dan
perilaku yang meningkatkan berat badan
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan

3 Duka Cita Resolusi Berduka (1304) Fasilitasi Proses Berduka 5290


Setelah dilakukan tindakan keperawatan Aktivitas-aktivitas :
selama 31-45 menit diharapkan Resolusi -Identifikasi kehilangan
Berduka membaik dengan kriteria hasil : -Bantu pasien untuk mengidentifikasi kealamian
- Menyampaikan perasaan akan keterikatan (klien) dengan objek atau orang yang
penyelesaian mengenal kehilangan hilang
dipertahankan pada (3) dan ditingkatkan -dukung (pasien untuk) mengekspresikan
ke (4) perasaan mengenai kehilangan
- Menyatakan fakta tentang kehilangan -buat pernyataan empati berduka
dipertahankan pada (3) dan ditingkatkan -dukung identifikasi (adanya perasaan takut
ke (4) yang) paling besar terkait dengan kehilangan
- Menyatakan menerima kehilangannya -berikan instruksi dalam proses berduka dengan
dipertahankan pada (3) dan ditingkatkan tepat
ke (4) -libatkan orang yang penting bagi klien untuk
- Menjelaskan arti kehilangan mendiskusikan dan membuat keputusan yang
dipertahankan pada (3) dan ditingkatkan tepat
ke (4) -bantu mengidentifikasi strategi-strategi koping
- Melaporkan intake nutrisi yang cukup pribadi
dipertahankan pada (3) dan ditingkatkan
ke (4)
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan

3 Duka Cita - Membagi perasaan kehilangan -komunikasikan penerimaan dalam


dengan orang terdekat rangka mendiskusikan kehilangan
dipertahankan pada (3) dan -menggunakan bahasa yang
ditingkatkan ke (4) jelas ,misalnya kematian dari pada
- Melewati fase berduka bahasa kiasan
dipertahankan pada (3) dan -bantu megidentifikasi kebutuhan untuk
ditingkatkan ke (4) memodifikasi gaya hidup

Anda mungkin juga menyukai