1. Faktor Biologi
Gangguan mood melibatkan patologik dan system limbiks serta ganglia basalis dan hypothalamus. Pada wanita, perubahan
hormon dihubungkan dengan kelahiran anak dan menoupose juga dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi. Penyakit fisik
yang berkepanjangan sehingga menyebabkan stress juga dapat menyebabkan depresi
2. Faktor Psikologis/Kepribadian
Individu yang dependent, memiliki harga diri yang rendah, tidak asertif, dan menggunakan ruminative coping. Pemikiran irasional yaitu
pemikiran yang salah dalam berpikir seperti menyalahkan diri sendiri atas ketidak beruntungan. Sehingga individu yang mengalami
depresi cenderung menganggap bahwa dirinya tidak dapat mengendalikan lingkungan dan kondisi dirinya. Hal ini dapat menyebabkan
pesimisme dan apatis.
3. Faktor Sosial
Kehilangan seseorang,pascabencana,melahirkan,keuangan,narkoba dan alkohol, trauma masa kecil, terisolasi sosial, faktor
usia dan gender, tuntutan sosial.
Depresi pada lansia dapat disebabkan oleh berbagai faktor. depresi pada lansia dapat disebabkan antara lain lansia yang ditinggalkan oleh semua
anak-anaknya karena masing-masing sudah membentuk keluarga dan tinggal di rumah atau kota terpisah, berhenti dari pekerjaan ,kurang
dilibatkannya lansia dalam berbagai kegiatan, ditinggalkan oleh orang yang dicintai misalnya pasangan hidup, anak, saudara, sahabat dan lain-
lain
Manifestasi Klinis
● Selalu merasa bersalah. ● Timbul pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau
● Merasa putus asa, rendah diri, dan tidak berharga. bunuh diri.
● Selalu merasa cemas dan khawatir yang berlebihan. ● Selalu merasa kelelahan dan hilang tenaga.
● Suasana hati buruk atau sedih berkelanjutan. ● Perubahan siklus menstruasi pada wanita.
● Mudah marah atau sensitif. ● Konstipasi.
● Mudah menangis. ● Gerakan tubuh dan bicara yang lebih lambat dari
● Sulit berkonsentrasi, berpikir, dan mengambil biasanya.
keputusan. ● Hilang gairah seksual.
● Tidak tertarik dan tidak memiliki motivasi terhadap ● Gangguan tidur.
segala hal. ● Perubahan berat badan dan selera makan.
Patofisiologi
Penderita yang mengalami gangguan jiwa memiliki ciri-ciri biologis yang khas terutama pada
susunan dan struktur saraf pusat, dimana penderita biasanya mengalami pembesaran ventrikel ke
III bagian kiri. Kelainan pada struktur otak atau kelainan yang terjadi pada sistem kerja bagian
tertentu dari otak juga dapat menimbulkan gangguan pada kejiwaan. Sebagai contoh, masalah
komunikasi di salah satu bagian kecil dari otak dapat mengakibatkan terjadinya disfungsi secara
luas. Hal ini akan diikuti oleh kontrol kognitif, tingkah laku, dan fungsi emosional yang diketahui
memiliki keterkaitan erat dengan masalah gangguan kejiwaan.Beberapa jenis gangguan pada
struktur otak yang berakibat pada gangguan jiwa, antara lainm adalah Gangguan pada cortex
cerebral,gangguan sistem limbik, gangguan hipotalamus. kerusakan pada bagian otak tertentu juga
dapat mengakibatkan gangguan jiwa antara lain kerusakan pada lobus frontalis, kerusakan basal
gangglia dan kerusakan lobus temporal limbic.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk tingkat depresi pada lansia adalah dengan menggunakan :
Geriatric Depression Scale ( GDS - 30 ) Instrumen Geriatri Depression Scale ( GDS ) Dengan
menanyakan pada klien sebanyak 30 butir pertanyaan.
Interpretasi :
Nama: Tn.
Jenis Kelamin: Pria
Umur: 70 Tahun
Alasan masuk: Pasien dicurigai keluarganya mengalami gangguan
jiwa
Riwayat kesehatan dahulu: Pasien pernah mengalami serangan
jantung
Riwayat kesehatan sekarang: Keluarga mengatakan akhir-akhir ini
pasien suka lebih banyak menyendiri dan sering terlihat gelisah.
Pasien jarang berbicara sejak kematian istrinya. Pasien mengalami
penurunan nafsu makan sehingga mengalami penurunan bb sekitar
5 kg dalam 1 bulan. Pasien sering menyalahkan dirinya atas
kematian istrinya dan tidak punya tujuan hidup.
Pemeriksaan fisik: Pasien tampak kurus
ANALISA DATA
Data Fokus Etiologi Masalah Diagnosa
keperawatan Keperawatan