Anda di halaman 1dari 21

Assalamualaikum warahmatullahi

wabarakatuh
ASKEP KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN
PADA PASIEN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN
STROKE NON HEMORAGIK

Disusun oleh kelompok 2 1. Ahmadal hadi


2. Cut nirwana fitria
3. Khairatullaila
4. Putra sianturi
5. Masrayani simbolon
6. Sri widyanisa
7. Rizka selfirawati Saragih
8. Yuni silvia ningsih

DOSEN PENGAMPU: MUSLIMAH PASE


S.KEP,M.KEP
Definisi

Ketidak berdayaan adalah persepsi atau tanggapan klien bahwa perilaku atau
tindakan yang sudah dilakukannya tidak akan membawa hasil yang diharapkan
atau tidak akan membawa perubahan hasil seperti yang diharapkan, sehingga
klien sulit mengendalikan situasi yang terjadi atau mengendalikan situasi yang
akan terjadi (Pardede,2020). Ketidakberdayaan dapat dialami oleh semua
orang tanpa terkecuali, pada klien dengan masalah kesehatan yang sedang
menjalani pengobatandan perawatan di rumah sakit
Keputusasaan adalah keadaan dimana seseorang atau individu tidak mampu
memandang kehidupan ke arah yang lebih baik dan cenderung putusasa akan segala
kemampuannya, dan kebanyakan Ungkapan klien mengarah ke situasi kehidupan
tanpa harapan dan terasa hampa.

Perasaan tidak berdaya yang tidak kunjung hilang dapat menimbulkan


keputusasaan. Keputusasaan biasanya terkait dengan duka cita, depresi, dan keinginan
untuk bunuh diri. Untuk individu dengan resiko bunuh diri perawat juga harus
menngunakan resiko bunuh diri.
Setiap orang pernah mengalami keputusasaan dalam hidupnya. Hal ini muncul
dalam berbagai bentuk dan merupakan sejenis perasaan yang lebih sering dan lebih
umum dirasakan daripada dilaporkan.
Beberapa faktor penyebab orang
mengalami keputusasaan yaitu :

a. Faktor kehilangan
b. Kegagalan yang terus menerus
c. Faktor Lingkungan
Etiologi ketidakberdayaan
d. Orang terdekat ( keluarga )
Menurut buku asuhan keperawatan
e. Status kesehatan ( penyakit yang diderita dan
jiwa (Keliat,Budi Anna. 2019)
dapat mengancam jiwa)
f. Adanya tekanan hidup
g. Kurangnya iman

 Nyeri
 Ansietas
 Hargadiri rendah
 Strategi koping tidak efektif
 Kurang pengetahuan untuk mengelola
masalah
 Kurang dukungan sosial
Definisi stroke

Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang di akibatkan oleh berhentinya suplay darah kebagian
otak ( Baughman, C Diane.dkk, 2000). Otak merupakan organ yang membutuhkan banyak
oksigen dan glukosa. Zat ini diperolehnya dari darah.apabila di otak hampir tidak ada cadangan
oksigen, sehingga dapatmerusak daerah-daerah yang ada di otak yang dapat menyebabkan
fungsi otak terganggu. Jadi jaringan otak sangat bergantung kepada keadaan aliran darah setiap
saat. Beberapa detik saja aliran darah terhenti maka fungsi otak akan bisa berakibat fatal,dan
apabila aliran darah kesuatu daerah otak terhenti selama kira-kira 3 menit maka jaringan otak
akan mati (infark).
ETIOLOGI

Menurut Baughman, C Diane.dkk (2000) stroke biasanya di akibatkan dari


salah satu tempat kejadian, yaitu:

1. Trombosis ( Bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher).


2. Embolisme serebral (Bekuan darah atau material lain yang di bawa ke
otak dari bagian otak atau dari bagian tubuh lain).
3. Isiansia (Penurunan aliran darh ke arah otak).
4. Hemorargik cerebral (Pecahnya pembuluh darah serebral dengan
perlahan ke dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak). Akibatnya
adalah gangguan suplai darah ke otak , menyebabkan kehilangan gerak,
pikir, memori, bicara, atau sensasi baik sementara atau permanen.
Stroke Non Hemoragik adalah stroke yang
terjadi karena
tersumbatnya pembuluh darah yang
menyebabkan aliran darah ke otak sebagian
atau keseluruhan terhenti(Pudiastuti, 2011).
KASUS

Tn. R. Usia 55 tahun, pendidikan terakhir tamat SD. Pekerjaan buruh, alamat mendungan RT
01/ RW 04. Ny. S. Umur 53 tahun, pendidikan terakhir SD, pekerjaan sebagai ibu rumah
tangga. Tipe keluarga Tn. R adalah keluarga inti karena dalam satu rumah ada suami, istri
dan anak. Pada keluarga Tn. R yang sedang sakit adalah Ny. S yaitu sakit stroke non
hemorargi. Ny. S mengetahui bahwa dia sakit stroke sudah 2 tahun yang lalu, hal ini
diketetahui saat Ny. S sakit oleh keluarga di bawa ke klinik Abu salman, dan Ny. S menderita
stroke. Ny. S dan keluarga mengatakan Ny. S sudah pernah di opname di rumah sakit dan itu
sudah satu tahun yang lalu. Saat ini pasien mengatakan merasakan pusing, sulit tidur, dan
ini sering kambuh apabila pasien banyak pikiran.

Tn. R mengatakan anggota gerak kiri lemah, tangan dan kaki susah di gerakkan. Ny. S tampak
melakukan aktivitas di bantu oleh anak dan suaminya. Klien juga tampak malu karena
kondisinya, ia merasa cemas karena takut anak dan suaminya meninggalkan dia karena
kondisinya. Klien merasa tidak dapat di sembuhkan.
ANALISA DATA

DATA OBJEKTIF
DATA SUBJEKTIF • Klien tampak cemasKlien
• Klien mengatakan susah susah tampak susah tidurKlien
tidurKlien mengatakan aktivitas tampak selalu menghela
dibantu oleh anak dan suaminyaKlien nafasAktivitas tampak
merasa tidak bisa disembuhkan dibantu oleh anak dan
• Klien merasa pusingKlien mengatakan suaminya
anggota gerak kiri lemah, tangan dan • Klien tampak pasrahKlien
kaki susah digerakkanAktivitas dibantu tampak cemasAktivitas
oleh anaknya tampak dibantu keluarga
• Klien mengatakan stroke tahun lalu • Klien tampak melamunKlien
kambuhKlien mengatakan sulit tampak cemasKlien tampak
tidurKlien mengatakan aktivitas tidak bisa tidurKlien selalu
dibantu keluargaKlien mengatakan bertanya apakah dirinya bisa
takut tidak bisa sembuhKlien takut sembuh
ditinggalkan anak dan suaminya
Etiologi
1.Kondisi fisik menurun
2.Ketidakmampuan melakukan aktivitas
3.Khawatir pada penyakitnya

Masalah
1.Keputusaan
2.Ketidakberdayaan
3.Ansietas
Diagnosa Keperawatan
1.
Keputusasaan b/d kondisi fisik menurun d/d
Ds: - Klien mengatakan susah susah tidur
- Klien mengatakan aktivitas dibantu oleh anak dan suaminya
- Klien merasa tidak bisa disembuhkan
Do: - Klien tampak cemas
- Klien tampak susah tidur
- Klien tampak selalu menghela nafas
- Aktivitas tampak dibantu oleh anak dan suaminya
2. Ketidakberdayaan b/d Ketidakmampuan melakukan aktivitas d/d
Ds: - Klien merasa pusing
- Klien mengatakan anggota gerak kiri lemah, tangan dan kaki susah digerakkan
- Aktivitas dibantu oleh anaknya
Do: - Klien tampak pasrah
- Klien tampak cemas
- Aktivitas tampak dibantu keluarga
- Klien tampak melamun
3. Ansietas b/d khawatir pada penyakitnya d/d
Ds: - Klien mengatakan stroke tahun lalu kambuh
- Klien mengatakan sulit tidur
- Klien mengatakan aktivitas dibantu keluarga
- Klien mengatakan takut tidak bisa sembuh
- Klien takut ditinggalkan anak dan suaminya
Do: - Klien tampak cemas
- Klien tampak tidak bisa tidur
- Klien selalu bertanya apakah dirinya bisa sembuh
Noc
1.Tujuan
Setelah dilakukan tindakan kep 3*24 jam adanya harapan dalam hidup
Kriteria hasil
- Kualitas hidup meningkat
- Adanya semangat hidup
2. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan kep 3*24 jam bisa melakukan aktivitas
Kriteria hasil
- Aktivitas tanpa dibantu
- Tidak ada tanda depresi
3. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan kep 3*24 jam ansietas berkurang
Kriteria hasil:
- Ttv normal
- Cemas berkurang
Nic
1. - Kaji penyebab kepusasaan
- Pantau efek dan kemampuan dalam keputusasaan
- Kolaborasj dengan psikiatri
- Beri dukungan pada pasien
- Anjurkan keluarga selalu berada didekat pasien
2. - Tentukan kepercayaan diri pasien
- Pantau tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya
- Kolaborasi dengan psikiatri
- Libatkan pasien dalam mengambil keputusan
- Anjurkan pasien untuk mengungkapkan perasaan tentang penyakitnya
3. - Kaji dan dokumentasi tingkat ansietas
- Kaji faktor budaya untuk melakukan tindakan
- Kolaborasi dengan dokter pemberian obat
- Anjurkan untuk mengungkapkan perasaan
Implementasi

1.
- Mengkaji penyebab kepusasaan
- Memantau efek dan kemampuan dalam keputusasaan
- Berkolaborasi dengan psikiatri
- Memberi dukungan pada pasien
- Menganjurkan keluarga selalu berada didekat pasien
2.
- Menentukan kepercayaan diri pasien
- Memantau tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya
- Berkolaborasi dengan psikiatri
- Melibatkan pasien dalam mengambil keputusan
- Menganjurkan pasien untuk mengungkapkan perasaan tentang
penyakitnya

3.
- Mengkaji dan dokumentasi tingkat ansietas
- Mengkaji faktor budaya untuk melakukan tindakan
-Mengkolaborasi dengan dokter pemberian obat
- Menganjurkan untuk mengungkapkan perasaan
- Memberi pijatan pada punggung atau tangan untuk mengurangi kecemasan
EVALUASI
• Mengkaji penyebab kepusasaan
• Memantau efek dan kemampuan dalam keputusasaan
• Berkolaborasi dengan psikiatri- Memberi dukungan pada pasien
• Menganjurkan keluarga selalu berada didekat pasien

• Menentukan kepercayaan diri pasien


• Memantau tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya
• Berkolaborasi dengan psikiatri
• Melibatkan pasien dalam mengambil keputusan
• Menganjurkan pasien untuk mengungkapkan perasaan tentang penyakitnya
- Mengkaji dan dokumentasi tingkat ansietas
- Mengkaji faktor budaya untuk melakukan tindakan
- Mengkolaborasi dengan dokter pemberian obat
- Menganjurkan untuk mengungkapkan perasaan
- Memberi pijatan pada punggung atau tangan untuk
mengurangi kecemasan
THANKYOU FOR WATCHING

ASSALAMUALAIKUM
WARAHMATULAHI WABARAKATUH

Anda mungkin juga menyukai