Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIK PROFESI NERS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. A


DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
DI RUMAH SAKIT KASIH IBU KEDONGANAN

OLEH :
SUTRISNA
C2220113

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BINA USADA BALI
2020
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Ruang rawat : Ruang Rama
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. A Umur : 45 Tahun
Tanggal Masuk RS : 7 Agustus 2020_______ No CM :-
Alamat : Jl. Ungasan, Nusa Dua Pendidikan : SMP
Status perkawinan : Menikah Pekerjaan : Kuli Bangunan
Sumber data : Klien dan Keluarga
Bentuk tubuh : Normal

II. ALASAN MASUK


Pasien dibawa ke IGD Kasih Ibu Kedonganan karena sering mengamuk dan marah-
marah dirumah. Pada saat pengkajian didapatkan data bahwa keluarga mengatakan
setelah pasien ditinggal meninggal oleh istrinya, pasien terkadang mengamuk dan
marah-marah di rumah.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
( ) ya, tahun (√) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya kemana Puskesmas
3. Trauma
Usia Pelaku Korban
Saksi
Aniaya Fisik    
Aniaya Seksual    
Penolaka    
Kekerasan dalam Keluarga    
Tindakan Kriminal    
Jelaskan : pasien pernah mengalami trauma yaitu saat istrinya meninggal dunia.

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?( ) ya (√) tidak


Hubungan keluarga : Tidak Ada
Gejala : Tidak ada
Riwayat pengobatan : Tidak Ada

5. Adakah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan? (perceraian/


perpisahan/konflik dsb)
Jawab : keluarga mengatakan saat istrinya meninggal pasien menjadi sering marah-
marah dan mengamuk di rumah.
IV. FAKTOR PRESIPITASI
Pasien mengatakan sangat menyayangi istrinya. Saat pasien di tinggal meninggal
oleh istrinya, pasien merasa kehilangan dan pasien tidak bisa mngontrol emosinya
sehingga sering marah-marah.
V. PERSEPSI DAN HARAPAN KLIEN DAN KELUARGA
1. PERSEPSI KLIEN ATAS MASALAHNYA
Pasien mengatakan dahulu seewaktu istrinya meninggal dia tidak mampu mengatasi
masalah hidupnya
2. PERSEPSI KELUARGA ATAS MASALAHNYA
Keluarga mengatakan pasien tidak pernah bercerita Ketika ada masalah
3. HARAPAN KLIEN SEHUBUNGAN DENGAN PEMECAHAN MASALAH
pasien mengatakan berharap mampu menyelesaikan setiap permasalahan yang pasien
alami dengan baik dan didukung oleh keluarga dan orang terdekat
4. HARAPAN KELUARGA SEHUBUNGAN DENGAN PEMECAHAN MASALAH
Keluarga mengatakan berharap kondisi klien akan terus stabil, keluarga berharap
klien tidak marah-marah lagi.
VI. KOPING DAN HARAPAN KLIEN/KELUARGA
1. Koping klien terhadap masalah yang dihadapi
Pasein mengatakan Ketika dirinya ada masalah pasien jarang bererita kepada
siapa pun.
2. Koping keluarga terhadap masalah klien
Keluarga mengatakan selalu berdoa untuk kesembuhan pasien dan akan selalu
membantu pasien menyelesaikan masalahnya
VII. PEMERIKSAAN FISIK
1. TD : 120/80 mmHg N : 85 Kali/ menit S : 36,5oC P : 18 Kali/ menit
2. Berat Badan : 60 Kg TB : 165 cm
3. Keluhan Fisik
Tidak memiliki keluhan fisik

VIII. KELUARGA
GENOGRAM

px

Keterangan :
Laki-laki hidup :

Laki-laki meninggal
Perempuan hidup

Perempuan meninggal
Garis keturunan
Menikah
Tinggal Bersama

1. POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN


pasien mengatakan dia selalu diarahkan oleh istri dalam mengambil keputusan
2. PERSEPSI PERAN DALAM KELUARGA
Pasien merupakan seorang ayah dari 2 orang anak
3. PERSEPSI KEMAMPUAN KELUARGA
Keluarga mengatakan mampu merawat pasien dan memberi dukungan kepada
pasien, karena bagaimanapun juga pasien merupakan bagian dari keluarga yang
harus dilindungi

IX. PSIKOSOSIAL
1. KONSEP DIRI
Citra Tubuh : pasien mengatakan mencintai dirinya sendiri, pasien sangat
memperhatikan segala kebutuhannya, pasien menjaga kebersihan diri dan lingkungan
sekitar, pasien mandi 3 kali sehari.
Ideal Diri : pasien mengatakan berharap akan terus sehat dan tetap bisa menjalani
aktivitas sehari-hari.
Harga Diri : pasien mengatakan dirinya bisa berbaur dengan lingkungan sekitarnya
Identitas : pasien dapat menyebutkan identitasnya dengan baik mulai dari nama,
tempat tanggal lahir dan usia. Pasien dapat menyebutkan bahwa dirinya merupakan
seorang ayah dari 2 orang anaknya
Peran : pasien merupakan seorang ayah.

2. HUBUNGAN SOSIAL
Orang yang berarti : Keluarga mengatakan pasien sangat menyayangi kedua anaknya
,serta pasien mengatakan sangat menyayangi istrinya
Peran serta dalam kehidupan masyarakat/ kelompok : Keluarga mengatakan, saat
suasana hati pasien sedang bagus biasanya pasien berkumpul dengan tetangga sekitar
dan berbincang seperlunya.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Keluarga mengatakan pasien
berkumpul dengan tetangga sekitar hanya pada saat suasana hatinya sedang bagus
saja, apabila suasana hati klien sedang kurang bagus, klien cenderung di rumah saja
3. PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN
Pasien mengatakan hanya bersekolah sampai dengan SMP saja, dan tidak
meneruskan sekolah karena keterbatasan biaya. Pasien mengatakan dirinya bekerja
sebagai kuli bangunan.

4. GAYA HIDUP
Pasien mengatakan gaya hidup biasa dan sederhana

5. BUDAYA
Pasien mengatakan memiliki budaya adat Bali dan bertempat tinggal di Bali.

6. SPIRITUAL
Nilai dan keyakinan : pasien mengatakan beragama Hindu. Keluarga dan pasien
yakin bahwa penyakit yang dialami pasien merupakan penyakit medis yang dapat
disembuhkan.
Kegiatan ibadah : Keluarga mengatakan pasien masih mampu melakukan
sembahyang setiap hari.

X. STATUS MENTAL
1. Penampilan
( ) tidak rapi ( ) penggunaan pakaian yang tidak sesuai ( ) cara berpakaian
tidak seperti biasanya
Jelaskan : pasien tampak rapi dalam berpakaian

2. Aktivitas Motorik
() lesu ( ) tik ( ) gelisah ( ) tremor
( ) tegang ( ) grimasem ( ) agitasi ( ) kompulsif
Jelaskan : pasien tampak tenang dan santai saat dilakukan pengkajian

3. Alam Perasaan
( ) sedih () kuatir ( ) gembira berlebihan ( ) ketakutan
( ) putus asa
Jelaskan : Tampak senang saat di ajak mengobrol

4. Afek
( ) labil ( ) datar ( ) tumpul ( ) tidak sesuai
Jelaskan : pasien tampak tidak terjadi perubahan keadaan, perasaan stabil

5. Interaksi selama wawancara


( ) bermusuhan ( ) defensif ( ) curiga
( ) tidak kooperatif ( ) mudah tersinggung
Jelaskan : pasien tampak kooperatif selama wawancara

6. Persepsi : halusinasi
( ) pengecapan ( ) pendengaran ( ) perabaan ( ) penglihatan
( ) penciuman
Jelaskan : pasien tidak mengalami gangguan Halusinasi
7. Isi pikir
( ) obsesi ( ) depersonalisasi ( ) pikiran magis
( ) phobia ( ) ide yang terkait ( ) hipokondria
Waham
( ) agama ( ) nihilistik ( ) curiga ( )kontrol pikir
( ) somatik ( ) sisip pikir ( ) kebesaran ( ) siar pikir
Jelaskan : pasien tidak mengalami gangguan Waham

8. Arus Pkir
( ) sirkumstansial ( ) flight of idea ( ) perseverasi
( ) tangensial ( ) blocking ( ) kehilangan asosiasi
Jelaskan : pasien memiliki arus fikir yang tenang.

9. Tingkat Kesadaran
( ) bingung ( ) stupor ( ) disorientasi orang
( ) sedasi ( ) disorientasi waktu ( ) disorientasi tempat
Jelaskan : Pasien tidak tampak bingung dan berorientasi dengan baik

10. Memori
( ) gangguan daya ingat jangka panjang ( ) gangguan daya ingat saat ini
( ) gangguan daya ingat jangka pendek ( ) konfabulasi
Jelaskan : pasien tidak mengalami gangguan daya ingat, pasaien mampu mengingat
apa yang ditanyakan oleh perawat pada saat pengkajian dengan baik

11. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


( ) Mudah beralih ( ) Tidak mampu berkonsentrasi
( ) Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Tingkat konsentrasi dan berhitung baik

12. Kemampuan Penilaian


( ) Gangguan Ringan ( ) Gangguan bermakna
Jelaskan : pasien tidak mengalami gangguan untuk menilai sesuatu, pasien dapat
mengambil keputusan sederhana

13. Daya Tilik Diri


( ) Mengingkari penyakit yang diderita ( ) Menyalahkan hal – hal diluar
dirinya
Jelaskan : pasien menyadari penyakit yang dialaminya
XI. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
( ) makanan ya, jelaskan : pasien harus memenuhi kebutuhan
nutrisinya dengan makan 3 kali sehari
( ) transportasi ya, jelaskan : pasien biasa berjalan kaki apabila bepergian di
sekitar rumah, dan membawa sepeda motor saat sedang bekerja di proyek yang
jauh dari rumah.
( ) keamanan ya, jelaskan : psaien merasa selalu dilindungi oleh istri dan
anak-anaknya
( ) tempat tinggal ya, jelaskan : pasien tinggal satu rumah dengan istri, anaknya
( ) perawatan kesehatan ya, jelaskan : pasien dapat minum obat secara
mandiri, kadang harus diingatkan oleh keluarga. Pada saat kontrol kesehatan ke
Puskesmas, pasien ditemani oleh anaknya
( ) uang ya, jelaskan : pasien mendapatkan uang dari anak-anaknya untuk
keperluan sehari-hari
( ) pakaian ya, jelaskan : pasien dapat berpakaian dan memilih baju
sesuai kemauan, pasien dapat membuat dirinya sendiri agar tampak rapi dan
bersih
2. Kegiatan hidup sehari – hari
A. Perawatan diri
Bantuan Total Bantuan Minimal
( ) mandi - -
( ) kebersihan - -
( ) makan - -
( ) BAK / BAB - -
( ) ganti pakaian - -
Jelaskan : pasien mengatakan mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri

B. Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda (√) ya ( ) tidak
Apakah anda makan memisahkan diri (√) ya, jelaskan : pasien menjalani diit
untuk tekanan darah tinggi
Frekuensi makan sehari : 3 kali sehari
Frekuensi kudapan sehari : 2 kali sehari
Nafsu makan : ( ) meningkat ( ) menurun ( ) berlebihan (√) sedikit – sedikit
Berat Badan : (√) meningkat ( ) menurun
Berat Badan terendah : 55 kg Berat Badan tertinggi : 60kg
Jelaskan : pasien makan dengan porsi yang cukup
C. Tidur
Apakah ada masalah tidur : Tidak ada masalah pada saat pasien tidur
Apakah merasa segar setelah bangun tidur : pasien merasa segar saat bangun tidur
Apakah ada kebiasaan tidur siang : pasien jarang tidur siang
Lama tidur siang (-) jam
Apa yang menolong tidur : Dengan mematikan lampu kamar
Tidur malam : Jam 21.00 bangun jam : Jam 06.00
Apakah ada gangguan tidur : ( ) sulit untuk tidur ( ) bangun terlalu pagi
( ) sonambulisme ( ) terbangun saat tidur ( ) gelisah saat tidur ( ) berbicara saat
tidur
Jelaskan : pasien tidak mengalami masalah tidur

3. Kemampuan Klien dalam :


Mengantisipasi kebutuhan sendiri (√) ya ( ) tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri (√) ya ( ) tidak
Mengatur penggunaan obat (√) ya ( ) tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan (√) ya ( ) tidak
Jelaskan : pasien dapat memenuhi apa yang klien butuhkan sehari-hari, seperti
menyiapkan pakaian setiap harinya tanpa harus disiapkan oleh keluarga. Klien dapat
memilih atau menyiapkan pakaian sesuai dengan kemauan sendiri. Klien dapat
mengatur penggunaan obat setiap harinya secara mandiri, akan tetapi sesekali
keluarga mengingatkan. Klien rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dengan
didampingi oleh keluarga.

4. Klien memiliki sistem pendukung


Keluarga : Ya
Terapis : Ya
Teman sejawat : Ya
Kelompok sosial : Tidak
Jelaskan : pasien mendapatkan dukungan penuh dari keluarga

5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi ?


( √) ya ( ) tidak
Jelaskan : pasien senang saat bekerja di proyek.
XII. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : Perilaku Kekerasan (skizofrenia paranoid)
Terapi medik : alprazolam

XIII. POHON MASALAH

Effect Risiko mencederai diri sendiri dan orang lain

Care Problem Risiko perilaku kekerasan

Causa Isolasi sosial

XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Risiko perilaku kekerasan
XV. RENCANA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

DIAGNOSA
NO TUJUAN INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
1 1. Risiko Perilaku 1. SP 1 : Tujuan tindakan keperawatan untuk 1) Bina Hubungan Saling Percaya dengan klien
Kekerasan ditandai dengan klien 2) Sapa Klien dengan ramah, baik verbal maupun non verbal
keluarga pasien mengatakan Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada 3) Perkenalkan diri dengan sopan
setelah pasien ditinggal klien diharapkan :
4) Tanyakan mengenai identitas klien, termasuk nama
meninggal oleh istrinya, 1) klien dan keluarga dapat membina
panggilan yang disukai klien
pasien terkadang mengamuk hubungan saling percaya dengan perawat
5) Jelaskan tujuan pertemuan
dan sering marah-marah di
6) Jujur dan tepati janji
rumah, TTV : TD 120/90
7) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
mmHg, Nadi 85 kali/ menit,
RR 18 kali/ menit, suhu 8) Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan klien

36,5oC,

2. SP 2 : Tujuan tindakan keperawatan untuk 1) Diskusikan mengenai perilaku kekerasan, penyebab, proses
klien terjadi, tanda dan gejala,akibat
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
2) Kaji tanda verbal dan non verbal perilaku kekerasan
diharapkan :
3) Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
1) Pasien mampu mengidentifikasi perilaku 4) Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku klien
kekerasan 5) Bantu klien untuk mengidentifikasi situasi yang memicu
2) Mampu membina hubungan saling percaya perilaku kekerasan
2) Pasien mampu mengatasi marah melalui 6) Dukung penggunaan mekanisme koping yang sesuai
teknik relaksasi, memukul bantal
3) Klien tidak mengamuk yang ditandai
dengan penyampaian kesalnya secara lisan
4) Tidak terjadi peningkatan tekanan darah
karena penyebab kemarahan
5) Klien tidak mengalami kesulitan dalam
penyelesaian masalah
1) Mendiskusikan masalah keluarga dalam merawat klien
3. SP 3 : Tujuan tindakan keperawatan untuk
perilaku kekerasan.
keluarga klien
2) Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam merawat klien
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
3) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan penyebab
diharapkan :
perilaku kekerasan
1) Keluarga mampu mengenal penyebab
4) Mendiskusikan akibat yang mungkin terjadi pada klien
perilaku kekerasan pasien dan masalah
perilaku kekerasan
merawat pasien perilaku kekerasan
5) Menjelaskan dan melatih keluarga klien cara : relaksasi
2) Keluarga mampu mengambil keputusan
fisik,memukul bantal, berolahraga, distraksi dan spiritual
merawat klien dengan perilaku kekerasan
6) Menjelaskan lingkungan yang terapeutik untuk klien.
3) Keluarga mampu menciptakan
7) Mendiskusikan anggota keluarga yang dapat berperan dalam
lingkungan yang nyaman pada keluarga
merawat klien
dengan perilaku kekerasan
8) Mendiskusikan setting lingkungan rumah yang mendukung
4) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan untuk follow-up dan mencegah dalam perawatan klien
kekambuhan klien 9) Melibatkan pasien dalam aktivitas keluarga
10) Melatih, memotivasi, membimbing dan memberikan pujian
pada klien
11) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk
follow-up dan mencegah kekambuhanklien.
12) Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
tersedia di masyarakat
XVI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Hari/tanggal: Jumat, 7 Agustus 2020 Evaluasi


Jam: 10.00-10.30 WITA
Tindakan keperawatan SP 1 : Tujuan tindakan keperawatan untuk klien : S:
1. Pasien mengatakan selamat pagi kepada perawat
1) Membina Hubungan Saling Percaya dengan klien
2. Pasien mengatakan nyaman berbicara dengan perawat
2) menyapa Klien dengan ramah, baik verbal maupun non verbal
3) memperkenalkan diri dengan sopan
O:
4) menanyakan mengenai identitas klien, termasuk nama
1. Pasien mau berjabat tangan dengan perawat
panggilan yang disukai klien
2. Pasien tampak tersenyum kepada perawat
5) menjelaskan tujuan pertemuan 3. Pasien mampu menyebutkan nama perawat
6) Jujur dan tepati janji TTV : TD 120/80 mmHg, Nadi 85 kali/ menit, RR 18 kali/ menit, suhu
7) menunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya 36,5oC,
8) memberi perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan klien
A: SP 1 : Membina Hubungan Saling Percaya antara perawat dan pasien
Rencana Tindak Lanjut tercapai
1) Diskusikan mengenai perilaku kekerasan, penyebab, proses
terjadi, tanda dan gejala,akibat P : Lanjutkan tindakan keperawatan untuk mengidentifikasi perilaku

2) Kaji tanda verbal dan non verbal perilaku kekerasan kekerasan yang dilakukan pasien

3) Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan


4) Nyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku klien
5) Bantu klien untuk mengidentifikasi situasi yang memicu
perilaku kekerasan
6) Dukung penggunaan mekanisme koping yang sesuai

Hari/tanggal: Sabtu, 8 Agustus 2020 EVALUASI


Jam: 10.00-10.30 WITA
1) mendiskusikan mengenai perilaku kekerasan, penyebab, proses terjadi, S:
tanda dan gejala,akibat 1. Pasien mengatakan semenjak istrinya meninggal , sering marah-marah

2) mengkaji tanda verbal dan non verbal perilaku kekerasan dan mengamuk.

3) menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan 2. Pasien mengatakan mampu melakukan teknik relaksasi nafas dalam yang
diajarkan oleh perawat sehingga dapat mengurangi kemarahannya.
4) menyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku klien
5) membantu klien untuk mengidentifikasi situasi yang memicu perilaku
O:
kekerasan
1. Pasien tampak tenang dan kooperatif selama proses asuhan keperawatan
2. TTV : TD 120/90 mmHg, Nadi 80 kali/ menit, RR 20 kali/ menit, suhu
36,oC,

A: SP 2 : Tindakan untuk mengurangi perilaku kekerasan pasien tercapai


P : Lanjutkan tindakan keperawatan untuk keluarga pasien

Hari/tanggal: Minggu, 9 Agustus 2020 EVALUASI


Jam: 10.00-10.30 WITA
Tindakan Keperawatan : SP 3 : Tindakan keperawatan yang ditujukan kepada S:
keluarga klien 1. Keluarga mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam merawat dan
mampu merawat pasien dengan perilaku kekerasan
1) Mendiskusikan masalah keluarga dalam merawat klien perilaku
2. Keluarga mengatakan mengerti cara merawat pasien dengan perilaku
kekerasan.
kekerasan
2) Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam merawat klien
3. Keluarga mengatakan paham mengenai perilaku kekerasan yang dialami
3) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan penyebab perilaku
oleh pasien
kekerasan
4. Keluarga mengatakan mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk
4) Mendiskusikan akibat yang mungkin terjadi pada klien perilaku
melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin pada pasien
kekerasan
5) Menjelaskan dan melatih keluarga klien cara : relaksasi fisik,memukul
bantal, berolahraga, distraksi dan spiritual O:
6) Menjelaskan lingkungan yang terapeutik untuk klien. Keluarga tampak kooperatif selama proses asuhan keperawatan
7) Mendiskusikan anggota keluarga yang dapat berperan dalam merawat
klien A : SP 3 : Tindakan keperawatan yang ditujukan kepada keluarga pasien
8) Mendiskusikan setting lingkungan rumah yang mendukung dalam tercapai
perawatan klien
9) Melibatkan pasien dalam aktivitas keluarga P : Pertahankan kondisi pasien dan pemahaman keluarga, Tetap motivasi

10) Melatih, memotivasi, membimbing dan memberikan pujian pada klien pasien dan keluarga

11) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk follow-up


dan mencegah kekambuhanklien.
12) Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia di
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai