Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn.H DENGAN MASALAH HALUSINASI PENDENGARAN


DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSJD dr. ARIF ZAINUDDIN
SURAKARTA

Disusun Oleh :

Agung Sarwedhi P SN222002

Dani Safdinan SN222012

Dian Sukma K SN222020

Dini Septi Prawtiwi SN222021

Shofia Nima Artika SN222059

Suwanto SN222061

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI FAKULTAS ILMU

KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA


PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

RUANG RAWAT : ARJUNA

TANGGAL DIRAWAT : 19-07-2023

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. H
Diagnosa : Skizofernia Tak Terinci (F.20.3)
Umur : 28 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal pengkajian :24 Juli
2023 No RM : 090XXX
Informan : Pasien
II. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan memiliki pikiran yang banyak, ia bingung dan merasa pusing karena
sering mendengar bisikan suara yang memerintahnya untuk melakukan sesuatu. Ketika
mendengar bisikan itu pasien merasa kacau dan mencoba menenangkan dirinya dengan
berdiam diri di tempat sepi dan sesekali pergi ke tempat bermain, namun ia tetap merasa
pusing sehingga ia sering emosi.
III. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT
Onset sakit tahun 2021, 1 minggu pasien merasa bingung, tidak bisa tidur, ingin
memukul orang namun masih bisa dikontrol karena perasaan itu hanya muncul sebagai
keinginan saja, pasien sulit diarahkan keluarga, pasien berbicara sendiri, pasien
mendengar suara-suara, emosi labil, dan tidak mau minum obat kontrol terakhir,
pasien merokok (+), tattoo (+), napza (-), riwayat keluarga (-), alergi (-).
Riwayat obat :

Risperidone 2x2 mg, THP 2x2 mg, Seroquin 1x400 mg, pnenitoin 2x100 mg, Divalproex
2x250 mg
IV. FAKTOR PRESIPITASI
1. Biologis
Pasien mengatakan pertama kali dibawa ke RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta tahun
2021 dengan alasan karena mendengar bisikan suara-suara yang menyuruhnya
melakukan sesuatu. Bisikan suara-suara itu membuat pasien pusing dan emosinya
tidakstabil.
2. Psikologis
Pasien mengatakan pengalaman yang tidak menyenangkan adalah saat ia sedang
bekerja lalu ia di PHK di tempat ia bekerja. Pasien merasa sedih sekali dan menjadi
memiliki beban pikiran. Pasien menjadi sering menyendiri untuk meredamkan
emosinya namun justru menjadi sering mendengar bisikan-bisikan.
3. Sosialkultural
Pasien mengatakan pendidikan terakhirnya yaitu STM dengan jurusan mesin. Pasien
tidak lanjut ke jenjang pendidikan selanjutnya karena memang berkeinginan setelah
lulus STM langsung bekerja. Pasien mengatakan setelah lulus STM ia hanya bekerja
serabutan menjadi kuli bangunan dan membantu ibu berdagang di pasar. Pasien
mengatakan lebih dekat dengan ibu dan adik laki-lakinya. Pasien jarang mengikuti
kegiatan sosial di sekitar rumahnya dibandingkan bapaknya yang menjabat sebagai
ketua RT. Pasien mengatakan ia malu, khawatir dan takut berkegiatan bersama
masyarakat sekitar rumahnya karena ia merasa banyak yang tidak suka dengan
dirinya.
V. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu
Ya ✓ Tidak
Jelaskan: Pasien mengatakan pernah dirawat di RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta
tahun 2021, karena mendengar bisikan-bisikan yang membuat emosinya tidak
stabil.
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil Kurang berhasil ✓ Tidak bershasil
Jelaskan: Pasien mengatakan awalnya tertib kontrol dan minum obat, namun karena
tidak ada yang mengingatkan minum obat secara rutin, pasien menjadi tidak rutin
minum obat saat dirumah dan lama tidak melakukan kontrol ke dokter.
3. Penganiayaan
Pelaku/usia Korban/usia Seksi/usia
Aniaya fisik Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Aniaya seksual Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Penolakan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Kekerasan dalam
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
keluarga
Tindakan criminal Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Jelaskan: Pasien tidak pernah mengalami aniaya fisik dan aniaya seksual, pasien juga
tidak mengalami tindakan kekerasan dan criminal baik sebagai korban, pelaku atau
saksi, karena setiap emosinya muncul pasien bisa menahannya dan tidak sampai
melukai diri sendiri maupun orang lain.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami ganggguan jiwa
Ya Tidak ✓
Hubungan keluarga : Baik
Gejala : Tidak
ada Riwayat Pengobatan : Tidak
ada
Dalam keluarga pasien tidak ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
Pasien mengatakan pengalaman yang tidak menyenangkan adalah saat ia di dahului
adik perempuannya menikah, pasien juga mengalami patah hati ketika putus cinta
dengan pacarnya sehingga pasien menjadi banyak pikiran dan membuat emosinya
tidak stabil.
6. Riwayat penggunaan obat-obatan terlarang/alcohol/rokok
Pasien mengatakan pernah meminum alcohol dan merokok
VI. PEMERIKSAAN FISIK
1. TTV
TD : 121/80 mmHg
N : 108 x/menit
S : 37,20C
RR : 20 x/menit
2. Klinis
TB : 175 cm
BB : 69 kg
Keluhan fisik : Tidak ada

Masalah Keperawatan: Tidak ada

VII. GENOGRAM

33

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal
33
: Pasien
: Garis keturunan
: Menikah
.......... : Tinggal dalam satu rumah
Jelaskan : Pasien adalah anak pertama dari 3 bersudara dan pasien tinggal serumah
dengan orang tua dan adik laki-lakinya
VIII. PSIKOSOSIAL
1. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatakan bahwa rambut pasien berwarna hitam , kulit pasien berwarna
sawo matang, mata pasien berwarna putih dan hitam, bibir pasien berwarna merah
kehitaman, dan pasien menyukai semua anggota tubuhnya. Menurut pasien anggota
tubuhnya dapat berfungsi secara normal, memiliki manfaatnya masing- masing dan
tidak ada anggota tubuh yang tidak pasien sukai.
b. Identitas
Pasien mengatakan ia sebagai anak laki-laki pertama yang tinggal bersama kedua
orang tua dan adik laki-lakinya. Pasien dapat menyebutkan nama sendiri dengan
jenis kelamin laki-laki berusia 28 tahun. Pasien mengatakan puas dengan statusnya
yang terlahir sebagai laki-laki. Pasien belum menikah
c. Ideal diri
Pasien mengatakan cita-citanya dahulu ingin menjadi pengusaha. Saat ini pasien
mengatakan keinginannya adalah ingin cepat sembuh dan bisa pulang ke rumah.
Pasien ingin segera beraktifitas normal Kembali dan segera bekerja.
d. Harga diri
Pasien merasa malu karena saat ini tidak bekerja dan merasa tidak berguna, pasien
merasa menjadi beban keluarga

Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah Kronis (D.0086)


2. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti: Pasien mengatakan keluarga adalah orang yang sangat berarti
karena pasien tinggal bersama orang tua dan adik laki-lakinya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: Pasien mengatakan jarang
mengikuti kegiatan sosial di sekitar rumahnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Pasien mengatakan jarang
berkomunkasi dengan tetangga. Pasien mengatakan ia khawatir dan takut
berkegiatan bersama masyarakat sekitar rumahnya.
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan beragama islam, percaya kepada Allah SWT sebagai sang Maha
Kuasa dan yakin bahwa gangguan jiwa yang dialami sekarang adalah takdir dari
Allah SWT yang akan diberikan kesembuhan pula dari Allah.
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan kadang menunaikan ibadah sholat 5 waktu, kadang sholat
tahajud yang dilanjutkan dengan sholat fajar dan sholat subuh.
IX. STATUS MENTAL
1. Penampilan
(-) Tidak rapi
(-) Penampilan pakaian tidak sesuai
(- ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan: Rambut pasien tampak dipotong pendek namun tampak kusut, penampilan
pasien tampak baik, pasien mandi 2x sehari saat pagi dan sore, dan pasien memakai
pakaian yang disedikan oleh bangsal.
2. Pembicaraan
(✓ ) Cepat (-) Keras (-) Gagap (-) Inkoheren
(-) Apatis (-) Lambat (-) Membisu
(-) Tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan: Pasien menjawab pertanyaan sesuai dengan yang ditanyakan, pasien juga
menyampaikan jawaban dengan jelas namun cepat dan terkesan terburu-buru.
3. Aktiviats motorik
(-) Lesu (-) Tegang (-) Gelisah (✓ ) Agitasi
(-) Tik (-) Grimasen (-) Tremor (-) Komplusif
Jelaskan: Pasien tampak bingung memikirkan sesuatu.
4. Alam perasaan
(-) Sedih (-) Ketakutan (-) Putus asa
(✓ ) Khawatir (-) Gembira berlebihan
Jelaskan: Pasien mengatakan merasa khawatir dan gelisah karena kelurga tidak kunjung
datang menjeput pasien.
5. Afek
(-) Datar (-) Tumpul (✓ ) Labil (-) Tidak sesui
Jelaskan: Pasien menunjukkan kondisi mood yang labil, saat dalam kondisi mood baik
pasien menjawab pertanyaan dan mengobrol dengan intonasi yang santai, namun saat
mood buruk pasien menyampaikan jawaban dengan jelas namun cepat dan terkesan
terburu-buru.
6. Interaksi selama wawancara
(-) Bermusuhan (-) Tidak kooperatof (-) Mudah tersinggung
(-) Kontak mata kurang (-) Defensif (-) Curiga
Jelaskan: Pasien mampu menjaga interaksi selama wawancara dengan kontak mata
yang baik.
7. Persepsi
(✓ ) Pendengaran (-) Penglihatan (-) Perabaan
(-) Pengecapan (-) Penghidu
Jelaskan: Pasien mengalami halusinasi pendengaran. Pasien mengatakan
mendengarkan bisikan-bisikan suara yang memerintahnya untuk melakukan sesuatu,
bisikan-bisikan tersebut sering muncul saat malam hari dan saat pasien akan
meminum obat pada jam 07.00, 15.00, dan 23.00. Ketika mendengar bisikan pasien
langsung mengalihkan pikirannya dengan mengingat Allah dan menghardik bisikan
tersebut.

Masalah Keperawatan: Gangguan Persepsi Sensori (D.0085)

8. Proses pikir
(-) Sirkum stansial (-) Tangesial (-) Kehilangan asosiasi
(-) Flight idea (-) Blocking (-) Presevasari
Jelaskan: Pasien kooperatif dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik
9. Isi pikir
(-) Obsesi (-) Fobia (-) Hipokondria
(-) Depersonalisasi (-) Ide yang terkait (-) Pikiran magis
Wahan
(-) Agama (-) Somatik (-) Kebesaran (-) Curiga
(-) Nihilistik (-) Sisip pikir
(-) Siar pikir (-) Kontrol pikir
Jelaskan: Tidak ada
1 . Tingkat kesadaran
(-) Bingung (-) Sedasi (-) Stupor Disorientasi
(-) Waktu (-) Tempat (-) Orang
Jelaskan: Pasien sadar penuh
11. Memori
(-) Gangguan daya ingat jangka Panjang
(-) Gangguan daya ingat jangka pendek
(-) Ganggguan daya ingat saat ini
(-) Konfabulasi
Jelaskan: Pasien tidak mengalami gangguan mengingat
12. Tingkat konsentrasi dan
berhitung (✓ ) Mudah beralih
(-) Tidak mampu konsentrasi
(-) Tidak mampu berhitung
Jelaskan: Ketika berkomunikasi pasien dapat diarahkan dan menjawab pertanyaan
berhitung sesuai pertanyaan namun konsentrasi pasien mudah teralihkan
13. Kemampuan penilaian
(-) Gangguan ringan (-) Gangguan bermakna
Jelaskan: Tidak ada
14. Daya tilik diri
(-) Mengingkari penyakit yang diderita
(-) Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan: Pasien mengatakan saat ini ia di rawat di RSJ untuk melakukan pengobatan
gangguan jiwa yang ia alami dan pasien tidak menyalahkan orang lain tentang
masalah yang dihadapainya saat ini.
X. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Pasien mampu makan secara mandiri dan tertib, makan 3 kali sehari habis
setiap porsi makannya.
2. BAB / BAK
Pasien mampu BAB mandiri sehari 1 kali dan BAK mandiri 4-5 kali sehari
dan pasien mampu membersihkan diri setiap habis BAB/BAK.
3. Mandi
Pasien mampu mandi secara mandiri
4. Berpakaian dan berhias
Pasien mampu berpakaian dan berhias secara mandiri
5. Istirahat dan tidur
(✓ ) Tidur siang lama : 13.00 WIB s/d 15.00
WIB (✓ ) Tidur malam lama : 21.00 WIB s/d 05.00
WIB
(✓ ) Kegiatan sebelum dan sesudah tidur: Tidak ada kegiatan khusus sebelum dan
sesudah tidur
6. Penggunaan obat
Pasien mampu menggunakan obat secara mandiri dan pasien ingat waktu-waktu
minum obat.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan (✓ ) Ya () Tidak
Perawatan dukungan () Ya (✓ ) Tidak
8. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan makan (✓ ) Ya () Tidak
Menjaga kerapihan rumah (✓ ) Ya () Tidak
Mencuci pakaian (✓ ) Ya () Tidak
Pengaturan keuangan (-) Ya (-) Tidak
9. Kegiatan di luar rumah
Belanja (-) Ya (-) Tidak
Transportasi (-) Ya (-) Tidak
XI. MEKANISME KOPING
Adaptif
(✓ ) Bicara dengan orang lain
Pasien mampu berinteraksi dengan lingkunganya
(✓ ) Mampu menyelesaikan masalah
Pasien tahu dan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi
(✓ ) Teknik relaksasi
Pasien mampu mempraktikkan teknik relaksasi yang sudah diajarkan oleh perawat
(-) Aktivitas konstruktif
(✓ ) Olah raga
Pasien menyukai olahraga badminton yang dilakukan di pagi hari selama di RSJD dr. Arif
Zainudin Surakarta
Maladaptive
(✓ ) Minum alkohol
(-) Reaksi lambat/berlebihan
(-) Bekerja berlebihan
(-) Menghindar
(-) Mencederai diri
(✓ ) Lain-lain: Halusinasi Pendengaran
Jelaskakan: Pasien mengatakan mendengar bisikan-bisikan suara yang memerintahnya
untuk membunuh orang lain serta memberi tahu cara untuk menghilangkan jejak
pembunuhan.
Masalah Keperawatan: Gangguan Persepsi Sensori (D.0085)
XII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1. Masalah dengan dukungan kelompok : Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan
kelompok
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan : Pasien mengatakan tidak memiliki
masalah dengan lingkungan sekitarnya.
3. Masalah dengan pendidikan : Pasien mengatakan pendidikan terakhir pasien adalah
STM
4. Masalah dengan pekerjaan : Pasien mengatakan dulu pernah bekerja serabutan
5. Masalah dengan perumahan : Pasien mengatakan lingkungan rumah nyaman.
6. Masalah ekonomi : Pasien mengatakan tidak punya uang sama sekali akibat tidak bisa
bekerja selama di RSJD.
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan : Pasien mengatakan kalau sakit minum obat
yang rutin dikonsumsi yaitu pemberian dari RS.
XIII. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
(-) Penyakit jiwa (-) Sistem pendukung (-) Faktor presipitasi
(-) penyakit fisik (✓ ) Koping (-) Obat-obatan
XIV. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik: Skizofreia tak terinci
(F.20.3) Terapi Medik:
1. Risperidone 2x2 mg
2. Trihexyphenidyl 2x2 mg
3. Seroquin 1x400 mg
4. Phenitoin 2x100 mg
5. Divalproex 2x250 mg

XV. ANALISIS DATA


No. Data Fokus Etiologi Problem
1. DS: Gangguan Gangguan
- Pasien mengalami Pendengaran : Persepsi sensori
halusinasi Halusinasi (D.0085)
pendengaran Pendengaran
- Pasien mengatakan
mendengarkan
bisikan-bisikan suara
yang memerintahnya
untuk melalukan
sesuatu
- Pasien mengatakan
bisikan-bisikan
tersebut sering
muncul saat malam
hari dan saat pasien
akan meminum
obat pada jam
07.00,
15.00, dan 23.00.
- Pasien mengatakan
ketika mendengar
bisikan pasien
langsung
mengalihkan
pikirannya dengan
mengingat Allah
dan menghardik
bisikan tersebut.
DO:
- Pasien tampak
bersikap seolah
mendengar sesuatu
- Pasien tampak
menyendiri
- Konsentrasi pasien
buruk
- Pasien tampak bicara
Sendiri
2. DS: Gangguan Harga Diri
- Pasien mengatakan ia Psikiatri Rendah Kronis
merasa menjadi (D.0086)
beban keluarganya
- Pasien mengatakan ia
tidak berguna karena
masih memberatkan
orang tua sebab
dirawat di RSJ
sehingga ia tidak bisa
bekerja seperti
biasanya untuk
membantu orang tua
- Pasien mengatakan
sering menyendiri
untuk meredamkan
emosinya namun
justru menjadi
sering mendengar
bisikan- bisikan
- Pasien mengatakan ia
malu, khawatir dan
takut berkegiatan
bersama masyarakat
sekitar rumahnya
karena ia merasa
banyak yang tidak
suka dengan dirinya
DO:
- Pasien tampak lesu
dan kurang
bersemangat saat
dilakukan pengkajian
- Pasien tampak
berbicara tergesa-
gesa dan cepat
- Pasien tampak
bingung

XVI. DAFTRA DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan Persepsi Sensori b.d Gangguan Pendengaran: Halusinasi Pendengaran
(D.0085)
2. Harga Diri Rendah Kronis b.d Gangguan Psikiatri (D.0086)
XVII. POHON MASALAH
Risiko Mencederai Diri Sendiri, Orang
Lain dan Lingkungan

Gangguan Persepsi Sensori :


HalusinasiPendengaran

XVIII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Isolasi
1. Gangguan Persepsi
Sosial Sensori b.d Gangguan Pendengaran: Halusinasi Pendengaran
(D.0085)
XIX. INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi


1. Gangguan persepsi (L.09083) (I.09288)
sensori b.d gangguan Presepsi sensori Manajemen Halusinasi
pendengaran : Halusinasi Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama Observasi
pendengaran (D.0085) 3x24 jam, maka luaran yang diharapkan adalah : - Monitor perilaku yang

Kriteria Skor awal Target mengindikasi halusinasi


Verbalisasi - Monitor isi halusinasi
2 cukup 5 cukup
mendengar - Monitor dan sesuaikan
meningkat menurun
bisikan tingkat aktivitas dan
Perilaku 2 cukup 5 cukup
stimulasi lingkungan
halusinasi meningkat meningkat
- Identifikasi halusinasi:
isi, frekuensi, waktu
terjadi, situasi
pencetus, perasaan,
respon.
Terapeutik
- Pertahankan lingkungan
yang aman
- Diskusikan perasaan
dan respon
terhadap halusinasi
- Hindari perdebatan
tentang validitas
halusinasi
Edukasi
- Anjurkan memonitor
sendiri situasi
terjadinya halusinasi
- Anjurkan bicara
pada orang yang
dipercaya untuk
memberi dukungan
dan umpan balik
korektif terhadap
halusinasi
- Anjurkan melakukan
distraksi
- Jelaskan cara
mengontrol halusinasi:
hardik, obat, bercakap-
cakap, melakukan
kegiatan
- Latih cara
mengontrol
halusinasi dengan
menghardik
- Masukkan pada
jadwal kegiatan untuk
menghardik
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat antipsikotik dan
antiansietas
XX. IMPELMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Dx
Hari/Tgl Keperawatan Impelmentasi Respon TTD
Senin 24 Gangguan - Memonitor S:
Juli 2023 persepsi perilaku yang - Pasien mengatakan masih
Pukul sensori b.d mengindikasi mendengar suara-suara bisikan
08.00 WIB gangguan halusinasi - Pasien mengatakan bisikan itu menyuruh
pendengaran : - Mempertahankan pasien untuk melakukan sesuatu
Halusinasi lingkungan yang - Pasien mengatakan kurang nyaman
pendengaran aman dengan kondisinya
(D.0085) - Mendiskusikan - Pasien mengatakan bisikan-bisikan
perasaan dan tersebut sering muncul saat malam hari dan
respon terhadap saat pasien akan meminum obat pada jam
halusinasi 07.00, 15.00, dan 23.00.
- Mengidentifikasi - Pasien mengatakan takut ketika mendengar
halusinasi: isi, bisikan tersebut
frekuensi, waktu - Pasien mengatakan paham dengan
terjadi, situasi penjelasan perawat
pencetus, - Pasien mengatakan jika mendengarkan
perasaan, respon. bisikan ia mendistraksi dengan menghardik
- Menjelaskan cara “pergi kamu pergi, kau bukan bayangan ku,
mengontrol kau tidak nyata, aku memiliki Allah yang
halusinasi: hardik, lebih besar dari kau..” “pergi kamu, hatiku
obat, bercakap- kukunci rapat-rapat untuk bayanganmu dan
cakap, melakukan tidak akan aku bukakan lagi..”
kegiatan - Pasien mengatakan sambil menghardik
- Melatih cara pasien juga menutup kedua telinganya
mengontrol O:
halusinasi dengan - Pasien terlihat kurang nyaman
menghardik dengan lingkungannya
- Kolaborasi - Pasien tampak seolah mendengar sesuatu
pemberian - Pasien tampak mampu melakukan
Risperidone 2x2 kontrol halusinasi dengan menghardik
mg dan - Pasien tampak menutup telinga
Trihexyphenidyl - Pasien tampak mendapatkan
2x2 mg obat Risperidone 2x2
RTL : Trihexyphenidyl2x2 mg
Seroquin 1x400 mg
Phenition 2x100 mg
Divalproex 2x250 mg
- Mengevaluasi - Hasil TTV
kegiatan TD : 121/80
menghardik mmHg N : 108
- Menjelaskan cara x/menit
mengontrol S : 37,20C
halusinasi: hardik, RR
Kriteria :Skor
20 x/menit
awal Target Skor Akhir
obat, bercakap- Verbalisasi
2 cukup 5 cukup 2 cukup
mendengar
cakap, melakukan meningkat menurun meningkat
Perilaku 2 cukup 5 cukup 2 cukup
kegiatan halusinasi meningkat meningkat meningkat
- Melatih cara
mengontrol A : Masalah teratasi sebagian

halusinasi dengan D/ Halusinasi Pendengaran

obat (menjelaskan P:

dengan benar: - Mengontrol halusinasi dengan obat

jenis, guna, dosis, (menjelaskan dengan benar: jenis, guna,

frekuensi, cara, dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum

kontinuitas minum obat)

obat) - Memasukkan pada jadwal kegiatan


untuk menghardik dan minum obat
- Memasukkan pada
jadwal kegiatan
untuk menghardik
dan minum obat
Selasa, 25 Gangguan - Mempertahankan S:
Juli 2023 persepsi lingkungan yang - Pasien mengatakan sudah lebih nyaman
Pukul sensori b.d aman dengan kondisi lingkungan saat ini
08.00 WIB gangguan - Mendiskusikan - Pasien mengatakan suara bisikan-bisikan
penglihatan: perasaan dan sudah jarang terdengar karena pasien
Halusinasi respon terhadap mampu menghardik bisikan-bisikan itu
penglihatan halusinasi - Pasien mengatakan ia rutin minum obat
(D.0085) - Menganjurkan yang diberikan dari farmasi RSJD dr. Arif
melakukan Zainudin Surakarta dan memahami waktu
distraksi halusinasi minum obat
- Memfasilitasi - Pasien mengatakan tidur malamnya mulai
adaptasi peran nyenyak dan tidak mudah terbangun
keluarga terhadap O:
perubahan peran - Pasien terlihat lebih nyaman dengan
lingkungannya
yang tidak - Pasien sudah tampak tidak mudah curiga
diinginkan - Pasien tampak kooperatif
- Membina - Pasien tampak berinteraksi dengan
hubungan saling temannya
percaya - Pasien tampak habis mandi jam 09.15 WIB
- Mengidentifikasi - Pasien tampak lebih segar dan berenergi
kemampuan dan - Pasien tampak menghabiskan jelly snack
aspek positif pagi hari
yang dimiliki - Pasien tampak mendapatkan obat
- Mengevaluasi Risperidone 2x2
kegiatan mg,Trihexyphenidyl2x2 mg
menghardik Kriteria Skor awal Target Skor Akhir
- Menjelaskan cara Verbalisasi
2 cukup 5 cukup 5 cukup
mendengar
mengontrol meningkat menurun menurun
Perilaku 2 cukup 5 cukup 5 cukup
halusinasi: hardik, halusinasi meningkat meningkat meningkat
obat, bercakap- - Hasil TTV

cakap, melakukan TD : 126/76

kegiatan mmHg N : 137


x/menit
S : 36,70C
- Melatih cara RR : 20 x/menit
mengontrol A : Masalah teratasi sebagian
halusinasi dengan D/ Halusinasi Pendengaran
obat (menjelaskan P:
dengan benar: - Mengevaluasi kegiatan latihan menghardik dan
jenis, guna, dosis, obat
frekuensi, cara, - Melatih cara mengontrol halusinasi dengan
kontinuitas minum bercakap-cakap saat terjadi halusinasi
obat) - Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
- Memasukkan pada menghardik, minum obat dan bercakap-cakap
jadwal kegiatan
untuk menghardik
dan minum obat
- Kolaborasi
pemberian

Risperidone 2x2
Trihexyphenidyl
2x2 mg
Seroquin 1x400
mg
Phenition 2x100
mg
Divalproex 2x250
mg
RTL:
- Mengevaluasi
kegiatan latihan
menghardik dan
obat
- Melatih cara
mengontrol
halusinasi dengan
bercakap-cakap
saat terjadi
halusinasi
- Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
menghardik,
minum obat dan
bercakap-cakap
Rabu, 26 Gangguan - Mengevaluasi
Juli 2023 persepsi kegiatan latihan
Pukul sensori b.d menghardik dan S:
08.00 WIB gangguan obat - Pasien mengatakan sudah lebih nyaman
penglihatan: - Melatih cara dengan kondisi lingkungan saat ini
Halusinasi mengontrol - Pasien mengatakan suara bisikan-bisikan
penglihatan halusinasi dengan sudah jarang terdengar karena pasien
(D.0085) bercakap-cakap mampu menghardik bisikan-bisikan dan
saat terjadi pasien rutin minum obat yang diberikan
halusinasi dari farmasi RSJD dr. Arif Zainudin
- Masukkan pada Surakarta dan memahami waktu minum
jadwal kegiatan obat
untuk latihan O:
menghardik, - Pasien terlihat lebih nyaman dengan
minum obat dan lingkungannya
bercakap-cakap - Pasien sudah tampak tidak mudah curiga
- Pasien tampak kooperatif
- Pasien tampak berinteraksi dengan
temannya
- Pasien tampak bercakap-cakap dengan
mahasiswa
- Pasien tampak mendapatkan obat
Risperidone 2x2 mg dan Trihexyphenidyl
2x2 mg
Kriteria Skor awal Target Skor Akhir
Verbalisasi
2 cukup 5 cukup 5 cukup
mendengar meningkat menurun menurun
Perilaku 2 cukup 5 cukup 5 cukup
halusinasi meningkat meningkat meningkat
- Hasil TTV
TD : 122/68
mmHg N : 87
x/menit
S : 36,20C
RR : 20 x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
D/ Halusinasi Pendengaran
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai