Di Susun Oleh :
S17125
S17C
SARJANA KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul
“PERKEMBANGAN KEPERAWATAN HOLISTIK DALAM GERONTOLOGI”
dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun berdasarkan hasil pemikiran saya untuk
memenuhi salah satu tugas dalam Mata Kuliah Keperawatan Gerontik. saya menyadari
bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangat sulit untuk menyelesaikan
tugas ini. Oleh karena itu, tim penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Saya juga menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna dan masih perlu banyak
perbaikan karena keterbatasan saya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca untuk pengembangan makalah ini. saya berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Erika Muna
DAFTAR ISI
Pada zaman dahulu ilmu keperawatan yang berfokus pada pelayanan kesehatan terhadap
lansia masih belum dikenal. Selama masa perkembangannya, ilmu keperawatan ini
memiliki nama yang berbeda-beda. Permasalahan pemilihan kata ini menjadi sebuah
perdebatan dikalangan para ahli. Awalnya ilmu keperawatan ini menggunakan kata
geriatrik dan gerontologi sebelum akhirnya berubah menjadi gerontik seperti sekarang ini.
Kata geriatrik, gerontologi, dan gerontik tentu memiliki makna yang berbeda satu sama
lain. Dalam dunia keperawatan sekarang ini, lebih dikenal dengan istilah keperawatan
gerontik daripada keperawatan geriatrik maupun gerontologi.
Geriatik lebih dikenal dengan suatu ilmu yang berhubungan dengan penyakit dan
kecacatan pada orang tua (Touhy & Jett, 2014). Sedangkan, gerontologi bersifat
multidisiplin yaitu berisi tentang ilmu keperawatan, psikologi, medis, dan lain-lain (Miller,
2012). Sehingga para ahli menyimpulkan kata gerontik adalah kata yang paling tepat untuk
digunakan dibidang ilmu keperawatan ini karena gerontik memiliki arti sebagai spesialisasi
keperawatan tentang praktik mengasuh, merawat, dan menghibur orang dewasa yang lebih
tua (Flaherty, n.d). Peran dari seorang perawat dalam keperawatan gerontik pun masih
kurang diketahui.
Bagaimana cara seorang perawat untuk melakukan intervensi dengan sasaran lansia masih
kurang diketahui karena peminat ilmu gerontik belum sebanyak bidang keperawatan yang
lain. Maka dari itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai “Konsep Geriatrik,
Gerontologi, dan Gerontik serta Peran Perawat Gerontik” yaitu tentang terminologi kata
geriatrik, gerontologi, dan gerontik untuk mengetahui kata yang paling tepat dalam ilmu
keperawatan, serta akan dijelaskan mengenai peran perawat dalam ilmu keperawatan yang
berfokus pada sasaran lansia
1.2 Rumusan Masalah
a. Pengertian geriatrik, gerontologi, dan gerontik
b. Perkembangan keperawatan geriatrik, gerontologi dan gerontik
c. Hubungan antara geriatrik, gerontologi dan gerontik
d. Peran perawat gerontik dalam asuhan keperawatan
3.1 Kesimpulan
Geriatrik, gerontologi, dan gerontik merupakan bukti adanya sejarah lahirnya
keperawatan untuk lanjut usia. Perjalanan penamaan istilah keperawatan dari geriatrik, lalu
diubah menjadi gerontologi, dan terakhir menjadi gerontik memakan waktu kurang lebih 54
tahun dari tahun 1925 sampai 1979. Geriatrik dianggap cenderung lebih tepat untuk
menggambarkan istilah kedokteran sehingga kata tersebut diganti menjadi gerontologi pada
tahun 1976. Namun, seiring berjalannya waktu, para peneliti menyadari bahwa istilah
gerontologi dimana terdapat kata ”logy” hanya menggambarkan sebuah “ilmu
pengetahuan”. Sedangkan, keperawatan bukan hanya tentang pengetahuan, namun juga
berfokus pada praktik dalam pemberian asuhan keperawatan. Sehingga, istilah ini diubah
kembali berdasarkan saran dari Gunter dan Estes pada tahun 1979 yang menyarankan
istilah baru yaitu gerontik untuk menggantikan gerontologi. Kata “gerontik” dianggap
sebagai kata yang paling tepat untuk menggambarkan ilmu keperawatan yang mengandung
ilmu dan seni atau praktik dalam keperawatan itu sendiri.
Perdebatan yang terjadi antar peneliti untuk memberikan nama terbaik bagi ranah
keperawatan lanjut usia ini membuktikan bahwa pemilihan kata yang tepat untuk dapat
memaknai sesuatu merupakan hal yang tidak mudah. Namun, terdapat hal yang lebih tidak
mudah lagi yaitu bertanggung jawab terhadap apa yang sudah dimaknai dari kata
”gerontik”. Hal ini berarti bahwa seorang perawat dalam menjalankan tugas harus dapat
mengetahui dan memahami ilmu mengenai keperawatan gerontik dan menjalankan praktik
keperawatan sesuai standar asuhan yang berlaku.Tugas sebagai seorang perawat gerontik
tidak hanya sebagai pemberi asuhan kepada lansia namun juga dapat berperan sebagai
advokator, edukator, manajer, konselor, kolaborator, praktisi independen, hingga peneliti
keperawatan.
2.2 Saran
Perawat perlu memahami makna dari gerontik. Perawat harus memberikan pelayanan
secara holistik sesuai kebutuhan lansia dan mempersiapkannya menghadapi kematian
dengan baik. Perawat pun perlu meyakinkan keluarga untuk ikut berpartisipasi selama
perawatan tersebut. Lalu, lansia sebagai klien juga diharapkan untuk dapat bekerja sama
demi tercapainya tujuan perawatan. Kemudian, masyarakat perlu memahami permasalahan
yang sering terjadi pada lansia, khususnya bagi keluarga dengan lansia. Dengan begitu
lansia dapat menjalani masa tuanya dengan baik, nyaman, dan damai.
Walaupun peran perawat sangat banyak, perawat merupakan profesi yang ideal untuk
menjalankan semua peran tersebut karena perawat memandang klien secara holistik.
Namun, hal yang paling penting ialah perawat harus menyadari tujuan utama sebagai
perawat gerontik adalah untuk membuat klien mencapai tingkat optimal secara fisik,
mental, dan psikososial. Sehingga, dapat tercapai kesejahteraan dan peningkatan derajat
kesehatan untuk klien secara optimal
DAFTAR PUSTAKA