Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY.K DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN


DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr. AMINO GONDOHUTOMO
PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun Oleh :

DIYAH NOVITA SARI

NIM. P1337420918037

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI PROFESI NERS

2018
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PROFESI NERS
JL.Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik, Kota Semarang

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


Ruang rawat : RIPD
I. BIODATA
a. Identitas Pasien
Inisial : Ny.K
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 45 Tahun
Agama : Kristen
No. RM : 00040373
Diagnosa Medis : Skizofrenia paranoid
Tanggal masuk RS : 7 Oktober 2018
Tanggal pengkajian : 10 Oktober 2018

b. Identitas Penanggung Jawab


Inisial : Ny.P
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 52 Tahun
Hubungan : Kakak kandung
No. HP : 081344498837

II. ALASAN MASUK


Pasien datang ke RSJD Dr. Amino Gondohutomo Jawa Tengah pada tanggal
7 Oktober 2018 diantarkan oleh keluarganya dengan keluhan 1 bulan sebelum
masuk rumah sakit pasien marah-marah, bicara sendiri, bingung, dan
berperilaku aneh. Pasien dirumah berkelahi dengan kakaknya karena
perbedaan pendapat, klien sering ketakutan sendiri tanpa sebab.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu :
Data didapat dari Catatan Rekam Medik pasien, sebelumnya pasien pernah
dirawat di rumah sakit jiwa Gondohutomo Jawa tengah 2 kali. Pada tahun
1991 selama 2 minggu pasien dirawat karena sering tertawa sendiri, pada
tahun 2008 pasien kembali dirawat di RSJ selama 1 minggu karena marah-
marah dengan tetangga dan keluarga, bicara sendiri dan bicara melantur
dan satu bulan setelah pulang dari RSJ pasien kontrol sekali di RS mardi
rahayu. Kemudian sampai sekarang pasien rawat jalan di dokter ismed.
2. Pengobatan sebelumnya :
- Tidak berhasil
- Data didapat dari Catatan Rekam Medik pasien pada tahun 2008, saat
sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan pasien tidak mau minum
obat dan tidak mau control.
3. Trauma
- Tidak terkaji
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa :
- Data didapat dari Catatan Rekam Medik pasien pada genogram
dikeluarga pasien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?
- Saat kuliah pada tahun 1991, pasien merasa kebingungan dalam
menentukan keyakinan agama yang akan dipilih sehingga pasien
mencoba membaca buku buku tentang agama kirsten dan islam, karna
terlalu tertekan pasien menjadi bingung dan menyebabkan pasien
sering marah sendiri, bicara sendiri, senyum-senyum sendiri. Karna hal
ini, pasien dijauhi oleh teman-teman kuliah karena pasein sering
tertawa sendiri, pasien juga diputuskan oleh pacarnya karena masalah
gangguan jiwa yang dialami, kemudian pada tahun 2010 ibu pasien
meninggal dunia yang menyebabkan pasien sedih. Pada tahun 2013
kakak pasien yang paling sayang dan dekat pasien juga meninggal
dunia yang menyebabkan pasien sedih dan merasa sangat kehilangan.
Pasien menikah pada tahun 2010, selama menikah hubungan pasien
dengan suami kurang baik, pasien sering bertengkar dengan suami
masalah perbedaan pendapat, suami pasien sering marah-marah kepada
pasien jika keinginannya tidak segera dituruti, suami pasien juga tidak
mau mengurus anak dan pasien sehingga pasien harus bekerja sendiri
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, sedangkan suami pasien
hanya menganggur dirumah.

IV. PRESIPITASI
1 bulan sebelum masuk rumah sakit pasien ribut dengan suami karena
masalah keuangan, pasien mengatakan suami sering memarahi ika pasien
tidak melakukan sesuatu sesuai yang diinginkan suami, suami pasien juga
tidak pernah mau membantu pasien dalam urusan rumah tangga sehingga
pasien merasa tertekan dan sakit hati, pasien kemudian sering berperilaku
aneh seperti senyum-senyum sendiri, ketawa sendiri dan berbicara sendiri.
Oleh suami dibawa kerumah kakaknya karena suami akan bekerja ke jakarta,
kemudian pasien tinggal dirumah kakak pertamanya dan ikut membantu
bisnis kakaknya. Namun, pasien sering bertengkar dengan kakaknya karena
perbedaan pendapat, pada tanggal 7 Oktober 2018 pasien kemudian dibawa
oleh kakaknya ke RSJ Amino gondohutomo profinsi jawa tengah karena
marah-marah , bicara sendiri dan tertawa sendiri.

V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda vital
- TD : 120/80 mmHg
- N: 80 x/menit
- S : 36,5 0C
- RR : 20 x/menit
2. Ukuran
- TB : 160 cm
- BB : 55 Kg
3. Keluhan fisik : (-) ya ( √) tidak ada
Jelaskan :
- Pasien mengatakan selama di rawat di RSJD tidak ada keluhan pada
bagian tubuhnya.
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :
: Pasien
: meninggal
: tinggal dalam satu rumah
Jelaskan :
- Pasien merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara, saat ini pasien tinggal
serumah dengan kakak pertamanya. Kedua Kakak kandung pasien
sudah menikah. Kakak ketiga pasien dan adik terakhir sudah
meninggal pasien belum menikah, pasien bekerja membantu usaha
kakak pertamanya. Komunikasi dalam keluarga satu arah, pasien
mengatakan tidak diikut sertakan dalam pengambilan keputusan
semenjak pasien kecil, pengambilan keputusan dalam keluarga adalah
kakak pertamanya.
Masalah Keperawatan:
- Koping keluarga tidak efektif
2. Konsep diri
a. Gambaran Diri
- Pasien mengatakan dia menyukai seluruh bagian tubuhnya.
b. Identitas Diri :
- Pasien dapat mengatakan namanya dengan benar
c. Peran :
- Pasien dirumah berperan sebagai ibu dan adik, setiap harinya
pasien membantu usaha kakaknya dirumah. Pasien juga membantu
anaknya mempersiapkan kebutuhan anak laki-lakinya.
d. Ideal Diri :
- Pasien mengatakan ingin cepat pulang karena sudah rindu dengan
kakaknya.
- Pasien mengatakan sering mendengar bisikan dari temannya dan
mengajak pasien bercanda dan tertawa, sehingga klien sering tertawa
sendiri dan berbicara sendiri.
- Pasien tidak fokus saat diajak berbicara, pasien sering mengucapkan
kata-kata aneh.
e. Harga Diri :
- Pasien lebih senang sendiri dan tidak suka kumpul dengan teman-
temannya dirumah sakit
Masalah Keperawatan :
- Halusinasi pendengaran
- Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
- Pasien mengatakan orang yang paling berarti adalah kakak
ketiganya yang sudah meninggal, karna kakaknya yang selalu
membela dan menjaga pasien dari dulu saat pasien masih kecil.
b. Peran serta kegiatan kelompok / masyarakat :
- Pasien mengatakan sering mengikuti arisan di lingkungan
rumahnya
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
- Pasien tampak sering sendiri dikamarnya dan tidak mau kumpul
dengan pasien lain dirumah sakit.
- Klien tampak lebih memilih tidur dikamar daripada kumpul dengan
teman-temannya dirumah sakit
Masalah Keperawatan :
- Isolasi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan kepercayaan :
- Pasien mengatakan beragama kristen, sangat percaya dengan kuasa
tuhan dan pasien mengatakan memiliki kemampuan telepati
dengan tuhan dan oraang-orang yang sudah meninggal
b. Kegiatan ibadah :
- Pasien mengatakan saat dirumah pasien sering beribadah dan saat
ini di RS, pasien sering berdoa kepada tuhan.
Masalah Keperawatan :
- Tidak ada masalah keperawatan

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
- Pasien berpakaian raapi menggunakan baju dari rumah sakit. Sehari
ganti baju 2 kali setelah mandi.
- Pasien mengatakan mandi sehari 2 kali
- Pasien mengatakan keramas dengan sabun cair dan sikat gigi
menggunakan pasta gigi
- Kuku pedek bersih, rambut rapi, tak tampak ketombe pada kulit kepala
Masalah Keperawatan:
- Tidak ada masalah keperawatan.
2. Pembicaraan :
- Pasien aktif, bicara dengan suara keras, pasien semangat dalam
menceritakan kehidupannya.
Masalah Keperawatan:
- Tidak ada masalah keperawatan.
3. Aktivitas motorik :
- Pasien tenang dan kooperatif
Masalah Keperawatan:
- Tidak ada masalah keperawatan.
4. Alam Perasaan :
- Pasien mengatakan perasaannya sedang bahagia karena habis bertemu
dengan teman-teman lamanya dan habis dikerjai oleh teman-temannya.
Pasien mengatakan habis melakukan telepati dengan teman-temannya
tersebut.
Masalah Keperawatan:
- Halusinasi pendengaran
5. Afek:
- Ekspresi pasien sesuai, pasien ekspresi tersenyum saat bahagia dan lesu
saat bersedih
6. Interaksi selama wawancara:
- Saat dilakukan wawancara kontak mata pasien menatap lawan bicara,
pasien kooperatif dan semangat menjelaskan masalah kehidupannya
Masalah Keperawatan:
- Tidak ada masalah keperawatan.
7. Persepsi/halusinasi:
- Pasien mengatakan selama di RS setiap malam dan saat sendirian dapat
mendengar bisikan dan merasakan kehadiran kakaknya yang sudah
meninggal, dan teman-teman lamanya. Psien merasa mereka datang dan
mengajak ngobrol pasien dengan memberikan bisikan dan mengajak
pasien bercanda dan tertawa bersama.
- Frekuensi halusinasi: halusinasi muncul saat malam hari dan saat pasien
sendirian
- isi halusinasi : bisikan teman-teman lama pasien yang mengajak
bercanda, bermain, dan tertawa bersama
- berapa lama halusinasi muncul : hausinasi muncul 10-15 menit
Masalah Keperawatan:
- halusinasi pendengaran
8. Proses pikir:
- pembicaraan pasien lompat-lompat dari 1 topik ke topik lain namun
masih ada hubungan antar topik tersebut
Masalah Keperawatan:
- Tidak ada masalah keperawatan.
9. Isi pikir :
- Pasein banyak menceritakan tentang keampuannya dalam emlakukan
telepati dengan teman-temannya, sehingga pasien mempunya banyak
teman. Teman-teman pasien setiap hari selalu mengajak pasien
bercanda dan tertawa dengan memberikan bisikan kepada pasien.
10. Waham:
- Pasien selalu mengatakan memiliki kemampuan melakukan telepati
dengan tuhan, orang yang sudah mati dan teman-teman lamanya. Pasien
mengatakan kemampuan yang dimiliki pasien adalah karunia dari
tuhan. Pasien juga menceritakan kejadian dulu saat pertama kali sakit
gangguan jiwa sampai sekarang
Masalah Keperawatan:
- Waham kebesaran
11. Tingkat kesadaran :
- Tingkat kesadaran pasien composmentis
Disorientasi:
- Pasien mengalami disorientasi waktu, pasien tidak dapat menyebutkan
hari dan tanggal saat ditanya.
12. Memori:
- Pasien mampu mengingat kejadian-kejadian yang sudah lalu maupun
sekarang
Masalah Keperawatan:
- Tidak ada masalah keperawatan.
13. Tingkat konsentrasi dan berhitung:
- Pasien dapat fokus dan menjawab dengan benar saat diberi pertanyaan
Masalah Keperawatan:
- Tidak ada masalah keperawatan
14. Kemampuan penilaian:
- Pasien mampu mengambil keputusan sederhana tanpa bantuan orang
lain. Contoh : pasien cuci tangan sebelum makan, meletakkan tempat
makan pada tempatnya
Masalah Keperawatan:
- Tidak ada masalah keperawatan.
15. Daya titik diri :
- Pasien mengakui bahwa dirinya sakit, pasien tidak mengetahui
masalah halusinasi yang dimilikinya
Masalah Keperawatan:
- Tidak ada masalah keperawatan.
VIII. KEBUTUHAN PASIEN MEMENUHI KEBUTUHAN:
1. Kemampuan pasien memenuhi kebutuhan
- Selama dirumah sakit pasien tidak dapat memenuhi kebutuhan
makanan, keamanan, pakaian , keuangan, perawatan kesehatan
secara mandiri, tempat tinggal sendiri dan transportasi secara
mandiri sehingga perlu bantuan daritenaga medis dirumah sakit
dan keluarga pasien.
Masalah Keperawatan:
- Tidak ada masalah keperawatan.
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan Diri
- semua kegiatan sehari-hari pasien seperti mandi, kebersihan,
makan, buang air kecil, buang air besar, ganti pakaian dan makan
minum mampu melakukan secara mandiri, jarang diarahkan
perawat
Masalah Keperawatan:
- Tidak ada masalah keperawatan.
b. Nutrisi
1. Pasien mengatakan puas dengan makanan yang disediakan
2. Pasien ketika makan sendiri dikamar
3. Frekuensi makan pasien 3x sehari
4. Nafsu makan pasien baik
5. BB saat ini : 55 kg
6. Tidur
a) Pasien merasa segar ketika bangun tidur
b) Pasien terbiasa tidur siang ± 2 jam
c) Tidur malam : pasien mengatakan sulit tidur malam, pasien
sering menulis nama nama teman-temannya karena tidak bisa
tidur
d) Pasien mengalami masalah tidur saat alam hari
c. Kemamapuan pasien dalam hal-hal berikut ini :
- Pasien tidak bisa mangantisipasi kehidupan sehari-hari dan perlu
dibantu oleh keluarga
- Pasien tidak dapat membuat keputusan berdasarkan keinginan
sendiri sehingga perlu bantuan keluarga terdekat.
- pasien dalam hal obat dan pemeriksaan kesehatan perlu
dimotifasi / diingatkan oleh keluarga
d. Pasien memiliki system pendukung :
- Pasien mengatakan keluarga pasien selalu mendukung program
pengobatan pasien
- Pasien mengatakan tidak ada teman yang menjenguk
- Pasien mengatakan perawat yang ada diruangan selalu
mendukung kesembuhan klien
e. Apakah pasien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi?
- Pasien mengatakan menikmati pekerjaannya saat bersama
kakaknya.
VIII. MEKANISME KOPING
- Pasien mau berbicara dengan orang lain, namun lebih sering
menyendiri dikamar. Jika ada masalah pasien lebih sering
memendamnya sendiri dan tidak mau bercerita dengan orang lain
maupun keluarganya
Masalah Keperawatan:
- Mekanisme koping individu tidak efektif
IX. KURANG PENGETAHUAN TENTANG
- Pasien tidak mengetahui penyakit yang dideritanya, pasien tidak tahu
bagaimana cara mengontrol masalah yang dimiliki, pasien tidak
mengetahuicara menyelesaikan masalah yang dihadapi, pasien kurang
mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitarnya, pasien tidak
mengetahui obat-obatan apa saja yang harus diminum.
- Pasien tampak sering tidur terus dikamarnya
-
X. ASPEK MEDIS
Diagnosa medis : skizofrenia paranoid
Terapi medis :
NO. Nama Obat Dosis Indikasi
1 Clozapine 2 x 25 mg Mengurangi
halusinasi
XI. ANALISA DATA
NO Tanggal DATA MASALAH
1 10 DS : Perubahan
oktober  Pasien mengatakan dapat mendengar dan Persepsi
2018 merasakan bisikan tuhan, orang yang sudah sensori:
meninggal dan teman-teman lamanya. Halusinasi
 Pasien mengatakan tidak sakit apa-apa pendengaran
DO :
 Pasien tampak sering tertawa sendiri,
berbicara sendiri, dan melamun
 Pasien sering emngucapkan kata-kata yang
aneh.
 Pasien tidak fokus saat diajak berbicara.
10 Okt Ds : Resiko
2018  klien mengatakan akan marah jika ada perilaku
orang yang menyakiti hatinya. kekerasan
 Klien mengatakan akan marah jika ada
orang yang membentaknya
Do :
 klien tampak sering berkata dengan nada
keras.
 Klien mudah tersinggung jika mendengar
kata-kata yang menyakiti hati
 Klien tampakmarah saat membahas tentang
suaminya
 Ekspresi wajah tegang, nada suara keras.
10 Okt Ds : klien mengatakan tidak suka berkumpul Isolasi social :
2018 dengan teman lain dirumah sakit menarik diri
Do : klien tampak sering menyendiri dikamar
dan lebih memilih tidur dikamar daripada
kumpul dengan teman-temannya di rumah
sakit.

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Perubahan Persepsi sensori: Halusinasi pendengaran
2. Isolasi social : menarik diri
3. Resiko perilaku kekerasan
XIII. POHON MASALAH
Perilaku Kekerasan

Perubahan Persepsi sensori: Halusinasi Core Problem

Isolasi diri

XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS


1. Perubahan Persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Inisial Pasien : Ny.K Diagnosa Medis : Skizofrenia paranoid
Ruang : RIPD
Tanggal Diagnosa Rencana Keperawatan
Rasional
/jam Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
10 okt Perubahan TUM: Klien dapat
2018 Persepsi mengontrol halusinasi
12.00 sensori : yang dialami.
wib Halusinasi
pendengaran TUK 1: Setelah 1 kali 1. Sapa klien dengan ramah baik verbal  Hubungan saling
1. Klien dapat pertemuan klien maupun non verbal percaya
membina hubungan menunjukkan : 2. Perkenalkan nama, nama panggilan dan merupakan dasar
saling percaya a. tanda-tanda percaya tujuan perawat berkenalan untuk kelancaran
2. Klien dapat pada perawat : Wajah 3. Tanyakan nama lengkap dan nama hubungan
mengidentifikasi cerah tersenyum, Mau panggilan yang disukai klien interaksi
halusinasi dan berkenalan, Ada 4. Buat kontrak yang jelas selanjutnya
melatih cara kontak mata, Bersedia 5. Tunjukan sikap jujur dan menepati janji  Melatih
mengontrol menceritakan setiap kali interaksi menghardik untuk
halusinasi perasaan 6. Tunjukan sikap empati dan menerima mengurangi
b. jenis halusinasi, isi 7. apa adanya halusinasi pasien
halusinasi, 8. Beri perhatian kepada klien dan
c. ferkuensi halusinasi, perhatikan kebutuhan dasar klien
situasi yang 9. Tanyakan perasaan klien dan masalah
menimbulkan yang dihadapi klien
halusinasi, respon 10. Dengarkan dengan penuh perhatian
pasien terhadap ekspresi perasaan klien
halusinasi 11. identifikasi jenis halusinasi pasien
d. Mengontrol halusinasi 12. identifikasi isi halusinasi pasien
dengan cara 13. identifikasi ferkuensi halusinasi pasien
menghardik 14. identifikasi situasi yang menimbulkan
halusinasi pasien
15. identifikasi respon pasien terhadap
halusinasi
16. Aajarkan pasien menghardik halusinasi
17. Anjurkan pasien menghardik cara
halusinasi dalam jadwal kegiatan harian

TUK 2 : Klien setelah dilakukan 1. Evaluasi kegiatan jadwal harian pasien Bercakap-cakap
mampu (latihan) pertemuan 1x yaitu menghardik dengan orang lain
mengontrol halusinasi pertemuan klien dapat 2. Ajarkan pasien mengendalikan dapat membantu
dengan bercakap- menjelaskan : halusinasi dengan cara bercakap-cakap mengontrol
cakap dengan orang a. Cara mengontrol dengan orang lain halusinasi pasien
lain halusinasi dengan 3. Anjurkan pasien memasukkan jadwal
cara bercakap-cakap dalam kegiatan harian untuk
dengan orang lain menghardik dan bercakap-cakap
dengan orang lain

TUK 3 : Klien setelah dilakukan 1. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien Aktifitas terjadwal
mampu (latihan) pertemuan 1x 2. Ajarkan pasien mengendalikan dapat mengontrol
mengontrol halusinasi pertemuan klien dapat halusinasi dengan melakukan kegiatan halusinasi pasien
dengan aktifitas menjelaskan : terjadwal (kegiatan yang biasa karena pasien akan
terjadwal a. cara mengontrol dilakukan pasien) sibuk dengan
halusinasi dengan 3. Anjurkan pasien memasukkan jadwal aktifitas yang positif
katifitas terjadwal dalam kegiatan harian sehingga halusinasi
tidak akan datang

TUK 4 : Klien setelah dilakukan 1. Evaluasi kegiatan Aktifitas terjadwal Kepatuhan


mampu (latihan) pertemuan 1x pasien, beri pujian jika pasien melakukan meminum obat
mengontrol halusinasi pertemuan klien dapat dengan benar sebagai kesuksesan
dengan Obat menjelaskan : 2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan pengobatan.
b. Manfaat minum obat
obat 3. Diskusikan tentang obat (nama, kerugian
c. Kerugian tidak tidak minum obat, dosis, frekuensi, efek
minum obat samping minum obat).
d. nama obat 4. Bantu menggunakan obat dengan prinsip
e. Bentuk dan warna 5 benar (benar pasien, obat, dosis, cara,
obat waktu).
f. Dosis yang 5. Anjurkan membicarakan efek dan efek
diberikan samping yang dirasakan.
g. Waktu pemakaian 6. Beri reinforcement positif bila
h. Cara pemakaian menggunakan obat dengan benar.
i. Efek yang dirasakan 7. Masukan kejadwal latihan untuk fisik
dan minum obat
19

IMPLEMENTASI

TANGGAL/JAM IMPLENTASI EVALUASI TTD

10/10/2018 1. Menyapa klien dengan S:


ramah baik “Nama saya K. Saya suka dipanggil K. Kabar saya hari ini baik dan perasaan saya
12.00 wib 2. Memperkenalkan bahagia hari ini”
nama, nama panggilan “iya mbak, ngobrol disini saja”
dan tujuan perawat “Saya tinggal dengan kakak dan anak saya dirumah, saya sudah pisah dengan suami
berkenalan saya karna suami saya tidak bertanggung jawab terhadap saya dan anak saya”
3. Menanyakan nama “Saya dibawa kesini oleh kakak saya karena saya marah-marah dan tertawa sendiri
lengkap dan nama dirumah, saya tertawa karena saya dapat melakukan telepati dengan teman-teman
panggilan yang disukai lama saya, saya mendengar bisikan merekan yang mengajak saya untuk bercanda
klien dan tertawa bersama.”
4. Memuat kontrak “Saya sudah 2 kali dirawat dirumah sakit, karena ketawa-ketawa sendiri. Pertala
waktu dan tempat pada tahun 1991 saya pertama kali dirawat karna saya mengalami stress masalah
5. menunjukan sikap ilmu agama dan percintaa, kemudia tahun 2008 saya masuk rumah sakit lagi karena
jujur dan menepati masalah dengan suami saya yang tidak bertanggung jawab dengan anak dan saya.
janji setiap kali “Saya tidak rutin minum obat dan tidak rajin kontrol, karena sering lupa.”
interaksi “selama dirumah sakit saya sering mendengar bisikan teman-teman saya, mereka
6. menunjukan sikap mengajak saya bermain dan bercanda, saya sering tertawa dengan mereka. Kami
empati dan menerima bersama-sama akan memberantas korupsi di indonesia dan dunia. Saya mendengar
apa adanya bisikan setiap malam hari dan saat saya sedang sendiri, teman-teman saya takut
7. Memberi perhatian dengan cahaya, jadi mereka datang saat malam hari dan lampu kamar saya saya
kepada klien dan matikan supaya mereka tidak pergi.”
memperhatikan “saat saya mendengar halusinasi, saya menutup telinga sambil bilang pergi pergi,
kebutuhan dasar klien kamu suara palsu, saya juga tidak boleh sendirian, melamun, dan tertawa sendiri.”
8. Menanyakan perasaan “iya mbak, besok kita ketemu lagi ya, jam 11 siang “
klien dan masalah
20

yang dihadapi klien O:


9. Mendengarkan dengan - Pasien tampak memahami apa yang telah ditanyakan perawat.
penuh perhatian - Pasien kooperatif saat diajak berinteraksi dengan perawat.
ekspresi perasaan klien - Pasien tampak sering tertawa sendiri, berbicara sendiri, dan melamun
10. mengidentifikasi jenis - Pasien sering emngucapkan kata-kata yang aneh.
halusinasi pasien - Pasien tidak fokus saat diajak berbicara.
11. Mengidentifikasi isi - Pasien dapat mempraktekan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
halusinasi pasien - Pasien mencatat cara mengontrol halusinasi kedalam rencana kegiatan harian
12. Mengidentifikasi A:
ferkuensi halusinasi 1. pasien mampu mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
pasien 2. pasien mampu mengidentifikasi isi halusinasi pasien
13. Mengidentifikasi 3. pasien mampu mengidentifikasi ferkuensi halusinasi pasien
situasi yang 4. pasien mampu mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi pasien
menimbulkan 5. pasien mampu mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi
halusinasi pasien 6. pasien mampu melakukan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
14. Mengidentifikasi
respon pasien terhadap P:
halusinasi Rencana Tidak Lanjut
15. Mengajarkan pasien Lanjutkan SP 2 halusinasi : mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
cara mengontrol orang lain
halusinasi dengan cara - Bantu pasien memasukkan ke jadwal harian
menghardik
16. Menganjurkan pasien
memasukan kedalam
jadwal kegiatan harian
cara mengontrol
halusinasi dengan cara
menghardik .
21

11/10/2018 1. Menyapa klien dengan S: “selamat siang mbak diyah, kabar saya hari ini senang sekali, saya habis bertemu
ramah baik dengan teman-teman saya”
11.00 wib 2. Menanyakan kabar dan “yia mbak, hari ini terserah mbak diyah mau apa saja saya ikut”
perasaan hari ini “saya semalam mendengar bisikan teman-teman saya lagi, saya ketawa terus dari
3. Mengulang kembali semalan, saya tidak bisa tidur karna teman saya menggoda saya terus, kami
kontrak yang telah bercanda terus semalaman.”
disepakati kemarin ‘iya mbak, itu halusinasi ya mbak, saya lupa cara mengntrolnya bagimana mbak “
4. Mendengarkan dengan Tolong diajarin ya mbak
penuh perhatian “ jadi kalau saya mendengar teman-teman saya datang saya harus mengusir mereka
ekspresi perasaan klien ya mbak, saya bilang perggii pergiii, kalian suara palsu gitu ya mbak.”
5. Mengulang kembali Sp “Saya masukin ke daftar kegiatan saya ya mbak”
1 cara mengontrol “Okee mbak, besok ketemu lagi ya mbak, buat mengontrol halusinasi saya dengan
halusinasi dengan cara cara yang ke 2, saya pengen tau.”
menghardik O:
6. Menganjurkan pasien - Pasien tampak memahami apa yang telah ditanyakan perawat.
memasukan kedalam - Pasien kooperatif saat diajak berinteraksi dengan perawat.
jadwal kegiatan harian - Pasien tampak sering tertawa sendiri, berbicara sendiri, dan melamun
cara mengontrol - Pasien tidak fokus saat diajak berbicara.
halusinasi dengan cara - Pasien dapat mempraktekan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
menghardik . - Pasien mencatat cara mengontrol halusinasi kedalam rencana kegiatan harian
A: pasien mampu melakukan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
P:
Rencana Tidak Lanjut
Lanjutkan SP 2 halusinasi : mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain
Bantu pasien memasukkan ke jadwal harian
22

12/10/2018 1. Menyapa klien dengan S:


ramah baik “selamat siang mbak diyah, kabar saya hari ini baik”
11.00 wib 2. Menanyakan kabar dan “yia mbak, hari ini terserah mbak diyah mau apa saja saya ikut”
perasaan hari ini “saya semalam mendengar bisikan teman-teman saya lagi, saya ketawa terus dari
3. Mengulang kembali semalan, tapi saya mempraktekan cara yang mabk ajarkan buat mengontol halusinasi
kontrak yang telah saya yaitu dengan mengatakan pergi-pergi kalian suara palsu, jadi teman-teman saya
disepakati kemarin akhirnay pergi dan saya bisa tidur..
4. Mendengarkan dengan ‘iya mbak, itu halusinasi ya mbak,
penuh perhatian “ jadi cara mengontrol halusinasi yang ke 2 dengan ngobrol sama orang lain ya
ekspresi perasaan klien mbak, tapi saya sendirian disini mbak, adanya teman saya yang sering bsikin saya itu
5. Melanjutkab SP 2 cara mbak “
mengontrol halusinasi Kalau gitu, saya harus sering ke ruang tengah atau ke kamar pasien lain biar bisa
dengan cara bercakap- ngobrol sama mereka ya mbak, sekarang kan saya sedang ngobrol sama mbak diyah,
cakap dengan orang okee mbak nanti saya mau ke ruang tv biar bisa ngobrol sama yang lain.”
lain “Saya masukin ke daftar kegiatan saya ya mbak”
6. Menganjurkan pasien “Okee mbak, besok ketemu lagi ya mbak, buat mengontrol halusinasi saya dengan
memasukan kedalam cara yang ke 3, besok ajarin saya lagi ya mbak.”
jadwal kegiatan harian O:
cara mengontrol - Pasien tampak memahami apa yang telah ditanyakan perawat.
halusinasi dengan cara - Pasien kooperatif saat diajak berinteraksi dengan perawat.
bercakap-cakap dengan - Pasien tampak lebih fokus saat diajak bicara, tidak bicara sendiri dan kadang
orang lain tertawa sendiri
- Pasien dapat mempraktekan cara mengontrol halusinasi dengan cara ngobrol
dengan orang lain
- Pasien mencatat cara mengontrol halusinasi kedalam rencana kegiatan harian
A: pasien mampu melakukan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain.
23

P:
Rencana Tidak Lanjut
Lanjutkan SP 3 halusinasi : mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas
terjadwal
Bantu pasien memasukkan ke jadwal harian
13/10/2018 1. Menyapa klien dengan S:
ramah baik “selamat siang mbak diyah, kabar saya hari ini sangat baik”
09.00 wib 2. Menanyakan kabar dan “yia mbak, hari ini kita akan mengontol halusinasi dengan cara yang ke 3”
perasaan hari ini “saya semalam mendengar bisikan teman-teman saya lagi, saya ketawa terus dari
3. Mengulang kembali semalan, tapi saya mempraktekan cara yang mbk ajarkan buat mengontol halusinasi
kontrak yang telah saya yaitu dengan mengatakan pergi-pergi kalian suara palsu, tapi saya tidak bisa
disepakati kemarin ngobrol dengan orang lain buat menghilangkan halusinasi karna sudah malam jadi
4. Mendengarkan dengan pasien lain pada tidur”
penuh perhatian “saya tidak ngobrol dengan teman yang lain karna mals mbak,mending tidur
ekspresi perasaan klien dikamar, hahahaa”
5. Mengulang kembali SP “ iya mbak,kalau gitu nanti saya ngobrol sama orang lain ya mbak, nanti saya
2 cara mengontrol mbobrok sama perawat disini”
halusinasi dengan cara Kalau gitu, saya mau ngobrol sama orang lain buat mengontrol halusinasi saya”
bercakap-cakap dengan Hari ini saya ngobrol sama mbak dulu ya, nanti siang saya ngobrol sama teman
orang lain mbak yang lain”
6. Menganjurkan pasien “saya senang dengan musik mozart”
memasukan kedalam “setelah mendengarkan musik saya jadi lebih tenang”
jadwal kegiatan harian “Saya masukin ke daftar kegiatan saya ya mbak”
cara mengontrol “Okee mbak, besok ketemu lagi ya mbak, buat mengontrol halusinasi saya dengan
halusinasi dengan cara cara yang ke 3”
bercakap-cakap dengan O:
orang lain - Pasien tampak memahami apa yang telah ditanyakan perawat.
- Pasien kooperatif saat diajak berinteraksi dengan perawat.
24

11.00 wib 7. Melakukan terapi - Pasien tampak lebih fokus saat diajak bicara, tidak bicara sendiri dan kadang
musik klasik pada tertawa sendiri
pasien - Pasien dapat mempraktekan cara mengontrol halusinasi dengan cara ngobrol
dengan orang lain
- Hasil pre test pengkajian MMSE menunjukan pasien mengalami disorientasi
waktu
- Pasien tampak mendengarkan musik dengan menutup mata sambil menarik
nafas dalam.
- Pasien mencatat cara mengontrol halusinasi kedalam rencana kegiatan harian
A: pasien mampu melakukan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain.
P:
Rencana Tidak Lanjut
Lanjutkan SP 3 halusinasi : mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas
terjadwal
Bantu pasien memasukkan ke jadwal harian

Anda mungkin juga menyukai